Anda di halaman 1dari 14

Vol.

12 No. 1 Juni 2021


P-ISSN 2087-7463
E-ISSN 2686-4754
DOI : 10.31506/JRK..V12i1.11287


SEPAKBOLA SEBAGAI BENTUK BARU KOMUNIKASI POLITIK
INDONESIA

Kiki Esa Perdana
Program studi Ilmu Komunikasi, School of Leadership and Management,
Universitas Tanri Abeng
esaperdana@tau.ac.id


Kata kunci : Abstrak
Komunikasi Politik, Sepakbola adalah olahraga yang sangat popular di Indonesia, fenomena
Sepakbola, Elit ini menarik perhatian tidak hanya bagi sponsor dalam segi bisnis tetapi
Politik, Media Politik juga bagi politikus sebagai bagian dari media politik bagi mereka.
Sepakbola bagi sebagian elit politik dianggap sebagai media atau alat
untuk mereka berkomunikasi dengan khalayak dalam lingkup politik
elektoral. Hal ini dilakukan dengan cara menyampaikan informasi politik
melalui medium yang popular bagi masyarakat banyak, yaitu sepakbola.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian penelitian deskriptif
kualitatif, yang dapat dijabarkan sebagai sebuah rangkaian dari kegiatan
riset yang bertujuan untuk menadapatkan hasil data yang bersifat apa
adanya murni tanpa ada dalam kondisi tertentu, yang mana kemudian
hasilnya lebih menekankan pada sebuah makna bukan angka.
menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,
dokumen, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa komunikasi politik sesai perkembangan waktu telah menunjukan
banyak perubahan, terutama pada media yang digunakan, mulai dari
pada awal yang sebatas media konvesional hingga sekarang beralih pada
sepakbola.

Keywords : Abstract
Political Football is a very popular sport in Indonesia, this phenomenon attracts
Communication, attention not only for sponsors in terms of business but also for politicians
Football, Political as part of their political media. Football for some political elites is
Elite, Political Media considered a medium or tool for them to communicate with the public in
the sphere of electoral politics. This is done by conveying political
information through a medium that is popular with the public, namely
football. This research uses descriptive qualitative research methods,
which can be described as a series of research activities that aim to obtain
data results that are pure as they are without being under certain
conditions, which then emphasizes more on meaning, not a number. using
data collection techniques of observation, interviews, documents, and
literature study. The results of this study indicate that political
communication over time has shown many changes, especially in the media
used, starting from the beginning which was limited to conventional media
until now switching to football.


Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 55


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

PENDAHULUAN didefinisikan secara sederhana sebagai


Sebagai sebuah ilmu terapan sebuah proses komunikasi yang
antara ilmu politik dan ilmu komunikasi, melibatkan pesan-pesan politik dan
komunikasi politik bukanlah hal yang dilakukan oleh aktor-aktor politik
baru, baik dalam ilmu politik, atau ilmu dengan beragam media.
komunikasi itu sendiri. Secara definisi, Terjadi adanya suatu pergeseran
yang membedakan komunikasi politik paradigma komunikasi politik secara
dengan komunikasi lainnya yaitu, definisi. Komunikasi politik semula
komunikasi politik melibatkan pesan memiliki artian yang cukup sempit. Pada
politik dan juga aktor politik dalam jaman dahulu komunikasi politik hanya
prosesnya, atau kadang juga diuraikan diartikan sebagai sebatas suatu proses
sebagai segala bentuk komunikasi yang penyampaian informasi mengenai
berkaitan dengan kekuasaan, politik dari pemerintah kepada
pemerintahan, dan kebijakan masyarakat dan dari masyarakat kepada
pemerintah, jadi bukan sekedar hanya pemerintah (Ramlan Surbakti, 2010:
komunikasi antara komunikator dengan 152), dalam hal ini media yang
komunikan melalui media seperti biasa. digunakan pun terbatas, tercatat
Tujuan komunikasi politik (Arifin, biasanya hanya melalui mimbar pidato,
2003:1), sangat berhubungan dengan selebaran, spanduk, surat kabar,
pesan politik yang akan disampaikan majalah, radio, poster dan baliho. Namun
oleh si komunikator, yaitu: informasi seiring waktu, media yang digunakan
politik yang disampaikan, pembentukan pun berubah, dengan munculnya
citra politik yang ingin dibentuk di kemajuan teknologi, khususnya new
masyarakat, juga pembentukan opini media, maka bertambah pula medium
umum dengan membentuk dan komunikasi politik dan semakin meluas
membina pendapat umum sehingga pula rencana jangkauan capaian
sesuai dengan yang diinginkan semula, komunikasi politik, komunikasi tidak
tujuan lain yang tidak kalah penting lagi terkendala jarak atau kendala waktu,
adalah mendorong khalayak untuk seperti halnya komunikasi politik pada
mengikuti partisipasi politik melalui jaman dahulu, dengan new media
program yang politisi bangun. internet, semua kendala dapat
Jadi secara secara pengertian diselesaikan dengan mudah, baik jarak,
sederhana, komunikasi politik bisa ataupun waktu.

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 56


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

Sementara untuk di Indonesia menyampaikan suara politik mereka


sendiri, perkembangan komunikasi masing-masing melalui beragam media
politik dinilai cukup berkembang jika yang ada tidak lagi terpaku pada media
dilihat dari kegiatannya jaman dulu, resmi semacam televisi, radio, mimbar
apalagi setelah berkembangnya peran pidato atau partai politik. Contoh
teknologi media, seperti media baru perubahan yang signifikan ini terlihat
macam internet. Pada jaman dari jumlah partai yang muncul pada
pemerintahan presiden pertama pemilihan umum pertama setelah
Indonesia, komunikasi politik dilakukan runtuhnya orde baru, pada tahun 1999.
oleh banyak partai politik, terutamanya Sejumlah 48 partai politik ikut bersaing
pada waktu kampanye, karena partai mengikuti pemilihan umum, ini
politik masih dianggap sebagai satu- tandanya khalayak sudah ingin
satunya cara menyampaikan aspirasi mengeluarkan hasrat politik yang
politik. Para aktor yang bergerak dalam selama ini banyak terpendam karena
komunikasi politik pada waktu itu satu dan lain hal selama orde baru 32
banyak sekali belajar dari praktik politik tahun.
di luar negeri, mulai dari pembentukan Signifikansi membludaknya
partai untuk penyaluran aspirasi dan penyampaian aspirasi politik pada
pesan politik. Sedangkan pada masa pemilihan umum tahun 1999 ini pun
pemerintahan selanjutnya, era Soeharto, terlihat dilakukan pemilihan untuk
banyak sekali perubahan dengan era memilih 462 anggota Dewan Perwakilan
sebelumnya, Soeharto banyak Rakyat (DPR) serta anggota Dewan
membatasi peran mimbar penyampaian Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD
publik, banyak aspirasi politik dari Provinsi maupun DPRD
rakyat tidak tersampaikan dengan lancar Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode
dikarenakan satu dan alin hal. Sehingga 1999-2004. Mimbar politik sebagai salah
mimbar politik hanya milik pemerintah satu media politik pun semakin banyak
yang bermaksud untuk menyampaikan dan terbuka bebas, bermunculan
pesan politik yang mereka miliki pada beragam organisasi kemasyarakatan
masyarakat. Baru setelah runtuhnya sebagai media dengan mengusung
rezim pemerintahan Soeharto tahun berbagai latar belakang, mulai dari
1998, peran media politik semakin keagamaan, sosial hingga politik.
terasa signifikan, banyak aktor politik Semakin maju perubahan komunikasi

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 57


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

politik, semakin terasa pula politik seakan bertindak sebagai


penyampaian pesan politik yang tidak komunikator, dengan suporter adalah
lagi kaku dan terasa lebih mencair, mulai komunikan, dengan menggunakan hal
terlihat dari media yang digunakan oleh yang berbau sepakbola sebagai medium
masyarakat dan juga politikus dalam untuk menyampaikan pesan politik yang
penyampaian pesan politik yang mereka mereka miliki untuk terlihat lebih
miliki. Perkembangan teknologi yang mencolok dan menarik hati khalayak
begitu cepat secara global juga sangat banyak dalam lingkup sepakbola. Hal ini
mempengaruhi perubahan pada banyak dikerjakan untuk kepentingan politik,
tatanan hidup masyarakat, baik sosial, hal ini biasanya terjadi pada masa
ekonomi hingga politik. Terlihat dari kampanye menjelang pemilihan umum.
begitu cepatnya perubahan dalam Muncul asumsi politik khalayak,
berkomunikasi, berinteraksi, yang kurang lebih menyebutkan bahwa
penggunaan media, keterikatan dengan siapa pun elite politik yang mampu dekat
sektor ekonomi, maupun yang berujung dengan satu tim sepakbola, maka sikap
pada komunikasi politik. Media terkini dari elite politik tersebut akan dinilai
atau dikenal sebagai era media baru positif oleh khalayak, karena elite politik
menjadi tren sebagai saluran untuk yang bersangkutan merupakan
berpolitik. Sedangkan sepakbola sendiri mendukung tim yang sama dengan yang
dikenal banyak orang sebagai olahraga masyarakat dukung, dan masyarakat
paling populer di dunia, digemari banyak merasakan memiliki kedekatan
orang dengan melibatkan modal yang emosional dengan elite politik yang
sangat besar dan sumber daya manusia mendukung tim yang sama dengan
yang sangat banyak, dengan kedua hal masyarakat dan akan banyak membantu
tersebut, para elite politik sepertinya pada tim sepakbola tersebut dalam
mampu melihat celah, bagaimana cara segala urusannya dengan regulasi yang
bagi mereka untuk menyampaikan berhubungan dengan pemerintahan.
informasi politik, melalui media yang Padahal menurut surat edaran Menteri
dirasakan lebih baik dan lebih popular Dalam Negeri No. 800/148/SJ tertanggal
bagi khalayak, untuk menyampaikan dan 17 Januari 2012, yang berbunyi
akhirnya mendapatkan umpan balik melarang kepala daerah tingkat I dan
sesuai dengan apa yang mereka tingkat II, pejabat publik, termasuk wakil
inginkan. Dalam sepakbola, para elite rakyat, maupun PNS rangkap jabatan

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 58


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

pada organisasi olah raga seperti KONI banyak bendera Palestina hingga
dan PSSI Daerah, serta kepengurusan menjadi sorotan dunia, di Indonesia
klub sepakbola profesional dan amatir, juga tidak sedikit yang terlihat pada
hal ini dikarenakan membuatnya rentan beberapa pertandingan liga lokal
pada penyalahgunaan kebijakan membentangkan bendera Palestina
anggaran yang akan dibuatnya mendukung perjuangan kemerdekaan
kemudian, jadi munculnya asumsi akan mereka, sepakbola juga dapat digunakan
mitos tersebut sebenarnya terbantahkan sebagai sarana solidaritas (Esa perdana,
dengan adanya surat edaran dari 2018:8). Namun jika melihat sepakbola
Menteri dalam negeri tersebut. Hal lain yang difungsikan sebagai komunikasi
muncul karena banyaknya sektor politik, maka akan terlihat juga pada
pendukung yang dengan sengaja ingin beberapa elit politik yang sengaja
mendekatkan diri dengan lingkungan menggunakan klub sepakbola sebagai
politik. Sebenarnya penyampaian pesan alat mereka berkomunikasi dengan
politik ini tidak hanya dilakukan oleh publik untuk kepentingan politik.
para elite politik melalui sepakbola. Jelas bahwa banyak tim sepak
Banyak suporter pun menjadikan bola di Indonesia dari sejak awal
klub mereka sebagai medium untuk pendiriannya pun, merupakan alat yang
mencapaikan berbagai pesan politik, digunakan sebagai media politik, karena
terutama di luar negeri, seperti pada jaman penjajahan, klub sepakbola
penyebaran ideologi politik komunisme pun sempat digunakan sebagai alat
yang dilakukan Pendukung klub Livorno perjuangan melawan pendudukan
di Stadion Armando Picchi, ultras east Belanda dengan menyatukan para
bengal india yang beberapa kali pemuda dari berbagai tempat di
mengkampanyekan masalah National Indonesia untuk bersatu menggunakan
Register of Citizens india, perjuangan sepakbola sebagai media perlawanan,
mengenai anti-racism dan anti fascism sepakbola digunakan untuk menyatukan
juga dilakukan ultras st pauli di Hamburg banyak para pemuda bumi putera dari
Jerman, begitu pula protes perjuangan berbagai klub di indonesia untuk
masyarakat Palestina akan mendirikan PSSI sebagai sarana
kependudukan israel yang dilakukan pemersatu dan melawan pendudukan
pendukung Glasgow celtics, Green Belanda. Dengan tingginya interaksi
Brigades dengan membentangkan antara elite politik dengan tim sepak

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 59


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

bola dan pendukungnya, maka elite METODE PENELITIAN


politik tersebut otomatis mendapat Penelitian ini menggunakan
dukungan dari khalayak yang belum metode penelitian deskriptif kualitatif.
mengetahui maksud dan tujuan Djam’an Satori (2011: 23)
sebenarnya kedekatan tersebut, apakah mengungkapkan bahwa penelitian
hanya untuk kepentingan politik kualitatif dilakukan karena peneliti ingin
elektoral atau memang benar untuk mengeksplor fenomena-fenomena yang
membantu menaikkan nama klub di tidak dapat dikuantifikasikan yang
Indonesia. Karena munculnya berbagai bersifat deskriptif seperti proses suatu
keuntungan dan sebagai konsekuensi langkah kerja, formula suatu resep,
logis dari hubungan antara sepakbola pengertian-pengertian tentang suatu
dan politik, sepakbola di Indonesia telah konsep yang beragam, karakteristik
berubah menjadi media yang dianggap suatu barang dan jasa, gambar-gambar,
sangat menarik oleh para elit politik gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model
sebagai salah satu media yang popular fisik suatu artefak dan lain sebagainya.
untuk membawa pesan politk dan Sedangkan penelitian deskriptif
mempengaruhi khalayak. kualitatif dapat dijabarkan sebagai
Sepakbola adalah olahraga yang sebuah rangkaian dari kegiatan riset
sangat populer di Indonesia, ini terlihat yang bertujuan untuk mendapatkan
pada Liga tertinggi di Indonesia pada hasil data yang bersifat apa adanya
tahun 2019, sepakbola menjadi murni tanpa ada dalam kondisi tertentu,
kompetisi sepak bola dengan jumlah yang mana hasilnya lebih menekankan
penonton terbanyak nomor satu di Asia pada sebuah makna, bukan model angka
tenggara dan keempat di seluruh atau statistik seperti halnya hasil data
kawasan Asia, sebanyak 2.863.876, kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti
jumlah penonton ini hanya kalah dari menggunakan metode penelitian
Liga Jepang (J-League), China Super deskriptif kualitatif karena peneliti
League dan Indian Super League), jadi berusaha mengeksplorasi kompetensi
bukan tidak mungkin olahraga yang fenomena sepakbola sebagai media
melibatkan khalayak yang sangat banyak komunikasi politik terbaru di Indonesia,
ini tidak diperhatikan elite politik untuk yang sering digunakan para elit politik
penyampaian pesan politik mereka. untuk menjadi media penyampaian
informasi politik para elit pada saat

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 60


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

massa pilkada, pileg bahkan pilpres. (2007:172). Lebih jauh, seperti yang
Teknik pengumpulan data yaitu dikatakan Alexander Cárdenas (2014:
observasi, dokumen, dan studi 11) “Sepakbola merepresentasikan
kepustakaan. Dalam komunikasi politik, aktivitas profesional, instrumen untuk
sesungguhnya se-tiap aspek memiliki memobilisasi massa, menguntungkan
peran tersendiri, walaupun tetap bisnis, juga fokus kekerasan dan
memiliki hubungan secara langsung kerusuhan, dan yang terbaru, telah
atau-pun tidak langsung dalam muncul sebagai alat untuk sosial
aplikasinya. Lima komponen dalam pembangunan dan perdamaian”.
komunikasi politik tersebut menyangkut Peliputan media, sponsor dan akses ke
(1) komunikator politik, (2) pesan kelompok besar pendukung,
politik (3) media yang digunakan dalam memberikan keuntungan tersendiri bagi
komunikasi politik, (4) khalayak mayoritas elit politik.
komunikasi politik, dan (5) Akibat yang Pemerintah sebagai salah satu
ditimbulkan dari komuni-kasi dalam aktor komunikasi politik paling aktif
politik. (Nimmo, 2007: 114). Menurut tidak hanya dalam politik biasa saluran
Effendy (1984:6). Komunikasi adalah komunikasi, tetapi juga di sepakbola.
peristiwa penyampaian ide manusia. Mark Doidge (2013: 259) menjelaskan
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bagaimana “melalui koreografi hari
bahwa komunikasi merupakan suatu pertandingan, penggemar menampilkan
proses penyampaian pesan yang dapat afiliasi politik mereka”. Selain memiliki
berupa pesan informasi, ide, emosi, yang kuat latar belakang kelas pekerja
keterampilan dan sebagainya melalui ketika diperintah oleh keluarga Medici
simbol atau lambang yang dapat selama empat abad, tempat Livorno
menimbulkan efek berupa tingkah laku masuk Sejarah juga ditulis pada tahun
yang dilakukan dengan media-media 1921 ketika Partai Komunis Italia
tertentu. Komunikasi bukan sekadar didirikan di sana. Dengan latar belakang
penerusan informasi dari suatu sumber sejarah politik mereka yang kuat, tidak
kepada publik, ia lebih mudah dipahami jarang para pendukung Livorno naik
sebagai penciptaan kembali gagasan- panggung berbagai protes politik untuk
gagasan informasi oleh publik jika meningkatkan kesadaran tentang
diberikan petunjuk dengan simbol, masalah tertentu di stadion. Hal yang
slogan, atau tema pokok. (Nimmo, Dan, sama juga dilakukan oleh kelompok

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 61


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

ultras di Spanyol, seperti yang pertama kali istilah ini keluar sekitar
dikemukakan oleh Spaaij dan Viñas tahun 1960an oleh Gabriel Almond
(2005:87) “walaupun Berbagai ideologi (1960), Almond dengan sederhana
politik radikal telah eksis dalam kancah menjelaskan “komunikasi politik adalah
ultras sejak awal, hingga kini telah salah satu fungsi yang selalu ada dalam
diubah menjadi pengaruh besar untuk setiap sistem politik, semua fungsi yang
identifikasi kelompok”. Studi ini dilakukan dalam sistem politik, seperti
menjelaskan bagaimana caranya sepak sosialisasi dan rekrutmen politik,
bola bisa menjadi media dalam artikulasi kepentingan, agregasi
menyampaikan pesan politik dan juga kepentingan, pembuatan aturan,
sebagai contoh bagaimana suporter penerapan aturan, dan ajudikasi aturan,
hubungkan politik dengan sepak bola dilakukan melalui komunikasi”.
dan jadilah aktor politik. Penelitian saya
akan membahas masalah serupa di Komunikasi politik merupakan
antara kelompok pendukung Persib. proses penyampaian pesan-pesan yang
Kekuasaan, sebagai tujuan utama politik, terjadi pada saat keenam fungsi tersebut
dapat dicapai dengan berbagai cara, dijalankan. Hal ini berarti bahwa fungsi
salah satunya dengan membuat komunikasi politik terdapat secara
memanfaatkan banyak potensi yang melekat di dalam setiap fungsi sistem
disediakan sepakbola. Meski tak bisa politik, Almond tidak menjelaskan
dipungkiri, sepak bola itu pada akhirnya mengenai media yang digunakan, namun
membutuhkan otoritas politik untuk seiring berjalannya perkembangan
menjalankan programnya. Penelitian ini teknologi dan waktu, media penyampai
diharapkan dapat menghasilkan pesan/informasi pun berubah, tidak lagi
Persepsi baru tentang komunikasi melalui media konvensional. Saat ini
politik di Indonesia, bagaimana sepak pesan/informasi, bisa pula disampaikan
bola telah menjadi alatnya ekspresi lewat new media seperti youtube,
politik dan propaganda untuk facebook dan twitter. Penyebaran
membentuk opini publik. informasi atau politik melalui sepakbola
yang diarahkan kepada kelompok massa
PEMBAHASAN yang heterogen, dalam hal ini suporter
Komunikasi politik memang sepakbola merupakan sebagai bentuk
membawa pergeseran definisi sejak komunikasi transnasional untuk

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 62


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

kemudian memperoleh manfaat timbal khalayak sepakbola, apakah berbagai


balik, dimana timbal baliknya untuk pembentukan opini publik tersebut
meningkatkan kepercayaan pada elite dirasakan berguna atau tidak bagi
politik tertentu atau juga kemudian masyarakat kebanyakan. Seorang
dapat berujung pada proses elektoral. komunikator politik memang wajib dan
Menambah pengikut dan jumlah memiliki tujuan untuk membangun
khalayak dalam politik elektoral dapat pendapat umum, dengan merumuskan
dibentuk melalui opini yang dibentuk berbagai isu yang berhubungan dengan
oleh komunikator politik melalui persaingan politik dan kegiatan politik
sepakbola. Tidak jarang, keterkaitan lain yang dinilai bisa meningkatkan
sepakbola dan politik terjadi di kepercayaan publik pada komunikator
Indonesia, baik politik yang sengaja politik.
mengaitkan diri dengan sepakbola Keberhasilan membangun opini
ataupun sebaliknya. Keterkaitan publik adalah kunci dari terbentuknya
kelompok suporter dalam politik pun dukungan dari khalayak dalam
kadang terlihat jelas terjadi. Sebagian komunikasi politik, mengingat pendapat
kelompok suporter dengan sengaja umum sangat sensitif terhadap masalah
mendekatkan diri dengan lingkungan yang menyangkut kepentingan dan
politik, untuk tujuan beragam, baik dirasakan oleh masyarakat luas.
untuk kepentingan secara finansial Malahan pada proses perkembangan
ataupun keuntungan psikologis, komunikasi politik modern, bagaimana
misalnya kenyamanan dekat dengan cara elit politik berpakaian pun dapat
elite politik. Opini publik yang dibentuk menjadi medium penghantar
elite politik dalam sepakbola pun terlihat pesan/informasi politik yang dinilai
pada beragam aspek, mereka tidak tepat untuk menarik perhatian khalayak,
jarang mendekatkan diri pada sepakbola warna pakaian hingga aksesoris bisa
dengan sengaja, semisal dengan pula bisa menjadi bagian dari bentuk
menggunakan aksesoris tim sepakbola pernyataan politik dan sering digunakan
lokal untuk menarik perhatian khalayak untuk mendekati khalayak untuk
atau dengan penempatan komunikasi keperluan politik. Itulah mengapa
visual yang mewakili pribadi atau bentuk pernyataan dekat dengan tim
kelompok pada berbagai Event sepakbola local, dalam bentuk visual
sepakbola. Umpan balik akhir ada pada dinilai penting dalam proses komunikasi

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 63


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

politik yang dilakukan elit politik. APBD, yang mana artinya tim sepakbola
Sepakbola memang menarik, selain sudah tidak lagi terkait dengan elite
jumlah penggemar olahraga popular ini politik dan keuangan daerah, mereka
sangat banyak dan sepakbola sering sudah berubah menjadi perusahaan
menjadi bahan perbincangan, baik yang profesional dan tidak lagi mengandalkan
berhubungan dengan tim sendiri, keuangan daerah untuk menjalankan
ataupun hal yang di luar tim, seperti operasional sehari-hari. Juga Surat
korelasi bisnis atau korelasi politik yang Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi
terhubung dengan klub. (KPK) Nomor. B-903/01-15/04/2011
Hal-hal ini kemudian jadi sesuatu tertanggal 4 April 2011 tentang Hasil
yang sangat menarik bagi sebagian elite Kajian KPK yang menemukan rangkap
politik untuk dijadikan sepakbola jabatan Pejabat Publik pada
sebagai sarana yang tepat untuk penyelenggaraan keolahragaan di
mendekatkan diri dan menjadikan daerah dapat menimbulkan konflik
sepakbola sebagai media untuk kepentingan. Masyarakat memang
penyampaian pesan/informasi politik banyak yang belum tahu dan mengerti
yang para elite politik yang mereka dengan peraturan tersebut, sehingga
miliki, baik untuk kepentingan politik mitos tersebut masih sering kali
elektoral, melanggengkan kekuasaan, dianggap benar dan terus berkembang,
menarik perhatian khalayak atau untuk jadi jika saat mereka melihat elite politik
kepentingan lainnya. Timbul pula mitos beratribut menggunakan tim idola
di masyarakat bahwa tiap elite politik mereka, otomatis banyak khalayak
yang menggunakan aksesoris tim sepakbola beranggapan bahwa tim
sepakbola yang mereka gemari, maka mereka didukung elite politik dan
elite politik tersebut pun akan memudahkan pada berbagai kepeningan
berkecimpung ikut campur dan banyak menyangkut birokrasi pemerintahan,
membantu tim tersebut pada banyak padahal sebetulnya tidak seperti
aspek, seperti kemudahan perizinan, itu. Padahal hal tersebut terkadang
modal, kebijakan, dan sebagainya. hanya digunakan sebagai media politik
Padahal, seperti telah dijelaskan, sesuai bersangkutan, untuk menaikkan citra
dengan peraturan Menteri Dalam Negeri hingga untuk turut menyampaikan
Nomor 1 Tahun 2011, klub profesional pesan/informasi politik yang hendak dia
dilarang untuk menggunakan dana sampaikan pada khalayak.

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 64


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

Sepakbola sebagai media mendapatkan suntikan dana sedikit pun


sebenarnya dapat berfungsi dengan baik dari pemerintah dan dikelola secara
untuk menghantarkan pesan/informasi profesional seluruhnya oleh pihak
pada publik di luar lingkup politik, swasta, namun terlihat masih banyak
misalnya untuk aksi sosial atau para elite politik yang tidak akan dengan
solidaritas. Namun kegiatan sepakbola mudah untuk melepaskan tim sepakbola
sebagai media politik ini teralu sering untuk sepenuhnya ke perusahaan
muncul pada masa atau menjelang profesional dan lepas dari kepentingan
kampanye, sepakbola dianggap mampu politik, terlihat dari masih ikut
menambah jumlah pemilih, hingga campurnya elite politik pada beragam
sepakbola kerap dianggap selain sebagai kegiatan internal tim yang sudah
olahraga popular, juga sebagai media dikelola secara profesional. Masih
komunikasi politik yang dinilai cukup banyak elit politik yang merasa tim
penting bagi banyak orang. Dari sepakbola sebagai bagian dari media
penggunaan aksesoris hingga popularitas mereka. Sebenarnya tidak
meningkatnya intensitas hubungan elite ada implikasi besar pada sistem politik
politik dengan tim dan juga suporternya di Indonesia secara umum, namun
pada tahun politik adalah beberapa cara penggunaan media popular masih akan
untuk memperlihatkan diri pada publik kerap terjadi dan digunakan oleh elite
bahwa elite politik tersebut memiliki politik untuk kepentingan mereka.
perhatian dan keeratan khusus pada tim Media popular dinilai mampu untuk
dan sepakbola secara khusus, citra ini menarik perhatian banyak orang,
dianggap dapat digunakan untuk terutama kaum muda, kaum yang
mengambil simpati publik sepakbola berpotensi sebagai pemilih dan mampu
yang banyak tadi. Begitu pula jika berfungsi menjadi key opinion leader
melihat dari kacamata suporter, tidak pada lingkungan dan platform yang
dapat dipungkiri pula bahwa masih ada mereka miliki masing-masing.
sebagian suporter yang memang dengan Komunikasi politik di Indonesia
sengaja mendekatkan diri pada politik telah menemukan media baru dalam
elektoral yang memang berniat penyampaian informasi politik, yaitu
mendekatkan diri pada sepakbola, untuk melalui sepakbola, media lain macam
beragam kepentingan. Walaupun tim media konvensional dan media baru
sepakbola profesional saat ini tidak lagi (teknologi) bukan lagi sebagai media

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 65


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

utama, namun menjadi salah satu opsi dengan surat edaran Menteri Dalam
media lain yang dijalankan untuk Negeri label klub profesional ini pun
menyampaikan pesan politik. tidak menutup kemungkinan para elite
Penyampaian pesan politik dengan politik masih menggunakan sepakbola
melalui media sepakbola dianggap sebagai bagian dari sarana kepentingan
sebagai suatu hal yang dinilai menarik mereka, yang digunakan sebagai bagian
dan juga penting dalam penyampaian dari komunikasi politik, walau tidak lagi
pesan politik dari elite politik pada bebas dan maksimal. Kepentingan untuk
khalayak. Elit politik seakan telah memasarkan diri seperti menaikkan
menemukan pendekatan baru citra positif di khalayak suporter hingga
bagaimana pesan politik tersampaikan, kepentingan elektoral pada saat
yaitu melalui sepakbola. Pada beberapa pemilihan umum bagi sebagian masih
strategi elite politik untuk politik dinilai berhasil dan laku untuk
elektoral penyampaian pesan politik digunakan dalam proses politik.
lewat isu popular dinilai sebagai hal yang
menarik, berbeda dan menarik DAFTAR PUSTAKA
perhatian banyak orang walaupun pada Arifin Anwar, 1988, “Ilmu Komunikasi:
akhirnya hasilnya tidak dapat diprediksi. Sebuah Pangantar ringkas”,
Jakarta, Rajawali.
SIMPULAN Allyn and Bacon Mcnair, Brian. 2011.
Tim sepakbola di Indonesia “Political Communication
memang belum seluruhnya total Bundle: An Introduction to
sepenuhnya profesional dan lepas dari Political Communication
kepentingan politik, namun pada lain (Communication and
hal, tim sepakbola di Indonesia memang Society)”. Routledge;
sudah tidak layak lagi untuk dibiayai lagi 5edition. New york.
dari uang hasil pajak. Tim sepakbola Routledge, Francis & Taylor
Indonesia memang sudah sewajarnya Group.
dilepaskan pada industri, pasar dan Almond, Gabriel and Verba, Sidney.
sektor swasta profesional, supaya tidak (1963).The Civic Culture:
lagi hidup dalam bayang-bayang negara, Political Attitude and
birokrasi atau elite politik, baik individu Democracy in Five
atau kelompok tertentu. Namun seiring

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 66


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

Nations.Boston: Little, Kolovos, Ioannis, harris Phil. 2005.


Brown and Company. “Political marketing and
Brown Adam, 2000, “European football political communication:
and the European union: the relationship revisited”.
Governance, participation Otago University research
and social cohesion — archive University of Otago.
towards a policy research L. Berg, Bruce. 2001. “Qualitative
agenda”, Soccer & Society, research methods for the
1:2, 129-150, social sciences”. Bruce L.
C. Hoepfl, Marie. 1977. “Choosing Berg. -- 4thed. Boston.
Qualitative Research: A Meadow, (1976); Myklebust (1953),
Primer for Technology dalam Toto
Education Researchers. Bintoro(1994:1)
Jurnal of technology Nimmo, Dan, 1993, “Komunikasi Politik:
Education”. Volume 9, Komunikator, Pesan, dan
Number 1. Virginia Tech. Media”. Bandung: Remaja
Cárdenas Alexander, 2014, “The Global Rosdakarya.
Journey of Football: From Norris, Pippa. "Political Communication:
the origins of the beautiful Technological Diffusion and
game to its recent use as a Democracy." International
social catalyst”. Hamburg, Encyclopedia of the Social
Anchor Academic and Behavioral Sciences.
Publishing 2014. Pergamon / Elsevier
Doidge Mark, 2013, “The birthplace of Science, 2001.
Italian communism’: Peraturan Menteri Dalam
political identity and action NegeriNomor21 Tahun
amongst Livorno fans”, 2011. Tentang Perubahan
Soccer & Society, 14:2, 246- Kedua Atas Peraturan
261. Menteri Dalam Negeri
Effendy, Onong Uchjana. 1984. Nomor 13 Tahun 2006.
IlmuKomunikasi Teori dan Tentang Pedoman
Praktek, Bandung: Rosda Pengelolaan Keuangan
Karya. Daerah.

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 67


Kiki Esa Perdana
Kiki E. P. / Jurnal Riset Komunikasi / Vol 12 No 1 (2021) Hlm. 55 - 68

Spaaij Ramón, Viñas Carles, 2005,


“Passion, politics and
violence: A socio-historical

analysis of Spanish ultras”.

Soccer & Society, 6:1, 79-96

Perdana, Kiki Esa. 2018 “Sepakbola

Sebagai Media Solidaritas
bagi Supporter Indonesia”,

JIPSI Unikom. 3:2, 1-9

Mulyana, Deddy, 2005, “Ilmu

Komunikasi: Suatu

Pengantar”. Bandung,
Remaja Rosdakarya.

Surbakti, Ramlan. (1992). Memahami

Ilmu Politik. Jakarta: PT


Gramedia Widiarsana
Indonesia.

Sepak Bola Sebagai Bentuk Baru Komunikasi Politik Indonesia 68


Kiki Esa Perdana

Anda mungkin juga menyukai