Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rintan Juniarti Pratiwi

NIM : 1501201440
Kelas : AB-44-04

BUILDING A STRATEGIC FRAMEWORK TO ANALYZE SUPPLY CHAIN


TOYOTA

1. Identifikasi nilai yang akan diusulkan kepada pelanggan


Nilai-nilai yang diusulkan oleh Toyota kepada pelanggannya adalah
kemampuan untuk memproduksi mobil dengan kualitas dan harga terbaik sehingga
memberikan nilai uang kepada para konsumennya atau yang dikenal dengan Toyota
Production System yang didasarkan pada konsep Lean Manufacturing yang
mencangkup praktik inovasi, seperti just in Time, Kaizen, dan Six Sigma. Nilai yang
diusulkan Toyota bertujuan untuk turut serta dalam menciptakan nilai yang
berkontribusi untuk masyarakat dengan cara mengatasi perubahan dan tantangan yang
ada di masyarakat dengan memanfaatkan aset inti dan kekuatan yang ada. Nilai tersebut
diciptakan dengan cara menciptakan nilai baru dengan selalu berinovasi dan kreatif
dalam praktik produksinya. Hal itu, sejalan dengan filosofi dasar perusahaan Toyota,
yaitu menghormati hukum, menghormati orang lain, menghormati lingkungan alam,
menghormati pelanggan, dan menghormati karyawan

2. Jelaskan tujuan strategis perusahaan


Tujuan Strategis dari perusahaan Toyota adalah turut serta dalam menciptakan
nilai yang berkontribusi untuk masyarakat dengan cara mengatasi perubahan dan
tantangan yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan aset inti dan kekuatan yang
ada serta meningkatkan nilai perusahaan secara stabil dalam jangka panjang dan
menjaga kepercayaan masyarakat dengan bertanggung jawab. Selain itu, perusahaan
Toyota lebih meningkatkan tata Kelola perusahaan dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan efisiensi manajemen serta keadilan dan transparansi kegiatan perusahaan.
Tujuan Strategis Perusahaan Toyota yang paling utama adalah untuk mendapatkan
kepercayaan secara luas dari masyarakat dan meningkatkan nilai perusahaan yang stabil
dan jangka panjang dengan berkontribusi dalam penciptaan nilai masyarakat dan
memupuk hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan di perusahaan dengan
meningkatkan efisiensi, keadilan dan transparansi manajemen,

3. Apa saja isu utama dalam rantai pasokan ini? Jelaskan


Toyota dikenal dengan perusahaan yang mengelola rantai nilainya dengan
sangat baik. Isu utama dalam rantai pasok perusahaan Toyota adalah pengembangan
produk (proses operasi), proses produksi, distribusi, dan penjualan. Proses operasi dan
manajemen produksi yang sangat baik merupakan bagian terpenting dalam rantai pasok
di perusahaan Toyota. Perusahaan Toyota telah mengelola rantai pasok besar hingga
dapat menerima suku cadang dari ribuan pemasok yang berlokasi di seluruh dunia
secara efisien. Perusahaan Toyota sendiri memiliki 14 pusat logistik suku cadang dan
7 pusat logistik kendaraan yang tersebar di seluruh dunia. Rata-rata penerimaan dan
pengiriman suku cadang dan aksesoris di perusahaan pusat distribusi Toyota yang
berlokasi di Belgia berkisar 527.000 suku cadang dan aksesoris setiap hari. Pada
perusahaan Toyota, proses operasi mencangkup mulai dari manufaktur hingga
pemberian layanan. Kantor pusat untuk operasi perusahaan Toyota berada di Jepang
dan menjual produknya di 170 negara secara global. Untuk mempertahankan pangsa
pasar dan pelanggannya, Toyota melakukan investasi besar dalam pemasaran dan
promosi dengan menggunakan campuran media periklanan tradisional dan modern
untuk mengiklankan produknya. Namun, selain itu terdapat isu lain, yaitu kurangnya
microchip sehingga berdampak pada pengurangan produksi kendaraan di perusahaan
Toyota, bahkan Perusahaan Toyota terpaksa untuk menutup salah satu pabriknya akibat
adanya kelangkaan microchip tersebut.

4. Bagaimana SCM mendukung strategi tersebut? Jelaskan dalam sudut pandang


operasional
Dalam proses operasi, perusahaan Toyota melakukan operasinya di seluruh
dunia dengan kantor pusat di Jepang melalui jaringan distribusi yang besar dan global.
Perusahaan Toyota menjual produknya secara global di 170 negara dan telah
mendirikan 71 perusahaan manufaktur secara global dan 20 pusat penelitian dan
pengembangan. Perusahaan Toyota sendiri memiliki posisi pasar dan merek yang kuat
dan juga fokus yang kuat pada R&D. Focus yang kuat pada R&D meningkatkan
fungsionalitas, kualitas, keamanan dan kompatibilitas lingkungan dari produk Toyota.
Upaya R&D ini digunakan untuk mengembangkan produk dan proses baru serta
meningkatkan kemampuan produk yang sudah ada. Selain itu, perusahaan Toyota juga
melakukan inovasi tanpa henti pada setiap produknya, meningkatkan kapasitas produk,
dan memperluas jaringan produksi serta distribusi.

5. Apa kinerja SC yang harus diukur oleh perusahaan?


Kinerja supply chain yang harus diukur oleh perusahaan Toyota adalah
mengenai finansial, internal business process, customer, dan learning and growth. Hal
itu dikarenakan keempat faktor tersebut sangat bergantung dengan keseimbangan
supply chain di perusahaan Toyota. Selain itu, kinerja supply chain mengenai biaya
produksi, penjualan, keunggulan rantai pasok, reliabilitas (keandalan), responsiveness
(ketersediaan mengukur kesiapan), dan fleksibilitas perlu diperhatikan. Hal itu berguna
supaya sistem pengukuran dapat mengevaluasi kinerja rantai pasok.

6. Bagaimana cara mengukur kinerja SC tersebut?


Cara mengukur kerja supply chain adalah jika reliabilitas (keandalan) dengan
mengukur kemampuan supply chain secara konsisten memenuhi janji, misalnya
pengiriman dari supplier dikatakan baik jika devisiasi waktu pengirimannya relatif kecil
terhadap waktu yang dijanjikan. Hal itu daoat diukur dengan delivery performance dan
perfect order fulfilment. Jika responsiveness (ketersediaan mengukur kesiapan) dengan
mengukur kemampuan rantai pasok untuk menyediakan produk atau jasa pada waktu
diperlukan. Parameter tersebut dapat diukur dengan menghitung order fulfilment lead
time (jangka waktu pemenuhan pesanan). Contohnya adalah inventory availability
mengukur ketersediaan pada waktu dan tempat di mana pelanggan membutuhkan. Jika
fleksibilitas dengan mengukur kemampuan SCM untuk berubah secara cepat sesuai
dengan kebutuhan output. Tingkat fleksibilitas yang dibutuhkan SCM berbeda-beda
bergantung dengan berbagai faktor, seperti fleksibilitas pengadaan, fleksibilitas
produksi, dan fleksibilitas pengiriman. Parameter ini dapat diukur dengan menghitung
supply chain response time (waktu merespons rantai pasok).

7. Jelaskan siklus push/pull rantai pasokan untuk perusahaan


Siklus rantai pasok pada perusahaan Toyota merupakan siklus pull system, tetapi
perusahaan Toyota tidak melakukan produksi berdasarkan order. Perusahaan Toyota
menggunakan model seperti supermarket di mana mereka menyimpan inventory dalam
jumlah yang terbatas untuk memenuhi permintaan konsumen, tetapi konsumen bebas
memilih apa yang mereka inginkan. Setiap lini perusahaan hanya mengganti sistem
yang dibutuhkan dan dipilih oleh lini selanjutnya sehingga sistemnya ramping. Konsep
Toyota Production System yang diterapkan perusahaan Toyota ditujukan untuk
meminimalisir biaya dan memaksimalkan produktivitas, di mana untuk mencapai
tujuan tersebut perusahaan Toyota menghapus berbagai macam fungsi yang tidak
diperlukan dalam proses operasional dan manufakturing dengan menghilangkan
pemborosan, ketidakteraturan, dan beban berlebih.

8. Jelaskan klasifikasi proses makro rantai pasokan perusahaan?


Proses makro rantai pasok pada perusahaan Toyota dikelola secara menyeluruh.
Pada dasarnya, proses makro pada perusahaan Toyota mudah diperluas menjadi proses
yang strategis, tetapi proses lainnya memerlukan proses tambahan agar jaringan
permintaannya dapat terintegrasi. Perusahaan Toyota terkenal dengan upaya kontribusi
strategis dan rantai pasok yang didasarkan pada konsep Lean Manufacturing yang
mencangkup praktik inovasi, seperti just in Time, Kaizen, dan Six Sigma. Sehingga jika
terdapat anggota rantai pasok yang menawarkan akses ke sumber daya maka dapat
menciptakan perkembangan Bersama di perusahaan Toyota.

9. Jelaskan tiga fase keputusan rantai pasokan utama dan pentingnya masing-masing bagi
perusahaan
3 fase keputusan rantai pasok utama dari perusahaan Toyota adalah strategi atau
desain rantai pasokan, perencanaan (planning) rantai pasokan, dan operasi rantai
pasokan.
Fase strategi atau desain rantai pasokan adalah fase di mana perusahaan
memutuskan bagaimana struktur rantai pasok selama beberapa tahun ke depan. Di mana
keputusan ini akan menjadi konfigurasi proses yang dilakukan bertahap. Pada fase ini,
perusahaan Toyota menggunakan sistem lean manufacturing di mana perusahaan
Toyota memfokuskan pada minimalisasi limbah guna memaksimalkan efisiensi proses.
Ada dua konsep inti pada sistem ini, yaitu jidoka dan just in time. System ini
memungkinkan perusahaan Toyota untuk meminimalisir pemborosan, membantu
dalam proses pengelolaan data dan penyampaian informasi dan memaksimalkan
produktivitas dan kinerja.
Fase perencanaan (planning) rantai pasokan adalah fase yang mencangkup
pengambilan keputusan mengenai pasar yang akan dipasok, sub kontrak manufaktur,
dan kebijakan inventaris yang harus diikuti. Perusahaan Toyota mengadakan program
TPS jishuken dengan 130 pemasok guna membagi keahlian dan keterampilan Toyota
kepada pemasok.
Fase operasi rantai pasokan merupakan fase pada tingkat operasional.
Konfigurasi rantai pasokan dianggap tetap dan kebijakan perencanaannya sudah
ditentukan. Fase ini bertujuan untuk menangani pesanan pelanggan yang masuk dengan
meminimalisir persediaan dan biaya dengan cara yang efisien. Pada fase ini,
perusahaan Toyota menerapkan prinsip just in time agar kegiatan operasionalnya lebih
efektif dan efisien.
10. Apa dampak keputusan rantai pasokan terhadap keberhasilan perusahaan?

Dampak dari rantai pasokan terhadap keberhasilan perusahaan Toyota adalah


perusahaan Toyota dapat menggandeng supliernya dengan erat sesuai dengan konsep
just in time. Berdasarkan konsep tersebut, perusahaan Toyota melibatkan suppliernya
di banyak aspek, mulai dari strategi riset pasar, design komponen, proses produksi, dll.
Setiap tahunnya, Toyota meningkatkan supplier guna menghasilkan produk yang
berkualitas dengan harga yang mampu bersaing. Perusahaan Toyota menggunakan
bahan baku dengan standar kualitas yang sesuai dengan ketentuan perusahaan sehingga
dalam prosesnya, para pekerja di perusahaan Toyota harus melakukan riset kelayakan
bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi. Saat ini, perusahaan Toyota
telah memproduksi empat jenis mesin yang digunakan untuk keperluan kendaraan guna
menekan biaya impor mesin sehingga produknya memiliki keunggulan yang baik
dengan harga yang bersaing dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Proses
distribusinya sendiri menggunakan direct delivery, di mana supplier mengirimkan
produk-produknya ke konsumen secara langsung menggunakan jasa forwarder. Selain
itu, dampak lainnya adalah kenaikan profit operasi yang menciptakan pertumbuhan
yang berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. (2018, Desember 05). Toyota Indonesia.
Retrieved from Toyota.co.id: https://www.toyota.co.id/news-and-update/preparing-
the-supply-chain-for-the-industrial-revolution-40-toyota-promote
Toyota Astra Motor. (2020). Toyota Astra. Retrieved from Toyota:
https://www.toyota.astra.co.id/social-responsibility
Winarno, S. (2010). Analisa Kepuasan Pelanggan Pengguna Produk Otomotif Toyota.
Perspektif Vol.VIII , 184.
Abhijeet Pratap. (2018, Oktober 5). Value Chain Analysis of Toyota Motors. Retrieved from
notesmatic: https://www.notesmatic.com/value-chain-analysis-of-toyota-motors/
John Dudovskiy. (2016, Januari 22). Toyota Value Chain Analysis. Retrieved from Business
Research Methodology: https://research-methodology.net/toyota-value-chain-
analysis/
Toyota Industries Corporation. (2022). Toyota Industries Corporation. Retrieved from
Corporate Philosophy, Vision 2030: https://www.toyota-
industries.com/company/philosophy/

Anda mungkin juga menyukai