Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA I
MENGGAMBAR PROFIL

Dosen Pengampu :
DRS. RUDI HARTONO MSI

Disusun Oleh :
Nama : Asyifa Zahra Nur Anggraeni
NIM : 220722600966
Mata Kuliah : Kartografi Dasar

12 OKTOBER 2022
PRODI GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
LAPORAN INI TELAH DISAHKAN OLEH DOSEN

ASYIFA ZAHRA NUR A DRS RUDI HARTONO MSI


ISI LAPORAN
1. Tujuan Praktikum: Melatih mahasiswa agar mampu menggambar kontur, profil dan
menghitung kemiringan lereng., Seerta memahami cara cara penggambaran relief
pada peta.
2. Waktu prektikum:
Rabu, 12 Oktober 2022

3. Bahan Praktikum
Peta Kontur
Kertas Milimeter
Penggaris
Pensil

4. Langkah Kerja:
a. Mencari dan menentukan peta topografi yang akan digunakan untuk digambar profil
konturnya pada kertas milimeterblok
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengambaran profil
c. Menghitung jarak antara garis kontur interval yang ada pada peta
d. Memperbesar ukuran jarak garis CI yang akan digambarkan pada kertas
milimeterblok menggunakan metode VE.
e. Membuat dan menentukan garis perpotongan pada peta lalu lipat peta sesuai dengan
garis perpotongan yang sudah dibuat sebagi acuan untuk menggambar profil pada
kertas millimeterblok
f. Menandai setiap titik kontur yang terkena perpotongan pada kertas millimeter
g. Mencatat ketinggian kontur sesuai dengan titik yang sudah ditandai
h. Mengambar koordinat sesuai dengan data garis kontur dan ketinggian yang sudah
ditandai sebelumnya
i. Menghubungkan setiap titik dengan menggunakan garis untuk menentukan bentuk
grafik dari profil kontur.
j. Menghitung kemeringan lereng dalam bentuk prentase dari garis yang kemiringan
yang sudah digambar pada kertas milimeterblok.

5. Landasan Teori
a. Relief :
Definisi relief yaitu bentuk permukaan bumi secara kasar, baik berupa dataran,
cekungan terjadi karena adanya pengaruh tenaga-tenaga pembentuk muka bumi,
secara endogen maupun eksogen. Menurut Practical Geography Skills, relief
memiliki arti sebagai konfigurasi fisik permukaan tanah dalam bentuk orientasi,
ukuran, ketinggian, kemiringan. Relief juga bisa diartikan sebagai perbedaan
tinggi rendah permukaan bumi. Bentuk relief sendiri terdiri atas :
1. Relief Dataran : permukaan bumi yang wilayahnya relatih landai mendekati
rata. Relief dataran terdiri atas :
- Dataran pantai,yaitu dataran yang letaknya dekat pantai dengan ketinggian
kurang dari 200 meter dari permukaan air laut, dan masih mengalami
pengaruh laut secara langsung.
- Dataran rendah, yaitu dataran yang tingginya sekitar 200 – 300 meter di
atas permukaan laut Barat.
- Dataran tinggi (plato),yaitu wilayah dataran yang terdapat di daerah
dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.
- Bukit atau perbukitan adalah wilayah di permukaan bumi yang
berketinggian antara 200 – 500 meter di atas permukaan laut dan disertai
beberapa bagian yang merupakan lembah.
- Gunung yaitu bentuk permukaan bumi yang menjulang tinggi dan
memiliki puncak, lereng serta kaki gunung.
- Pegunungan adalah kumpulan atau gugusan beberapa gunung.
Pegunungan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: pertama,
Pegunungan rendah, yaitu memiliki ketinggian antara 500 – 1.500 meter di
atas permukaan laut; kedua, Pegunungan tinggi yaitu memiliki ketinggian
lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut.
2. Relief Dasar Laut
Relief dasar laut merupakan bentuk permukaan bumi yang berada pada bagian
lautan dan terdiri atas :
- Landas/Paparan benua (continental shelf)yaitu dasar laut yang paling tepi
dengan bentuk reliefnya menurun landai dari daratan benua menuju ke
dalam laut, memiliki sudut kemiringan 10, dan kedalaman antara
0 m – 200 m.
- Lereng benua/Kaki benua/Tepi benua (continental slope)yaitu bagian
relief dasar laut yang menurun tajam dan curam, kelanjutan dari landas
benua atau sering disebut kaki benua, memiliki sudut kemiringan kurang
dari 500 menuju ke dalam laut, dan kedalaman antara 200 m – 1.500 m.
- Dataran laut dalam/Dataran abisal (deep sea plain/abbysal
plain)merupakan wilayah relief dasar laut yang terletak pada kedalaman
lebih dari 1.500 m. Wilayah ini meliputi hampir dua pertiga relief dasar
laut. Bentuk-bentuk relief dataran abisal bervariasi seperti punggung laut,
dataran tinggi laut, gunung laut dengan puncak vulkaniknya menyembul
ke atas permukaan laut sebagai pulau
b. Kontur :
Kontur adalah sebuah garis pada peta topografi yang menghubungkan titik-titik
dari ketinggian yang sama dan biasanya digunakan untuk mewakili bentuk dari
permukaan bumi. Nama lain dari garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi
dan garis lengkung horizontal. Garis kontur dapat dibuat dengan
memproyeksikan garis perpotongan bidang horizontal dan permukaan bumi
secara tegak lurus ke bidang horizontal peta. Dengan memahami bentuk garis
kontur pada peta, kita dapat mengetahui bentuk permukaan tanah, dan
pengetahuan lain dapat digunakan untuk menafsirkannya sebagai informasi
tentang bagian bumi lainnya.
c. Profil Lahan :
Profil merupakan penampang permukaan bumi apabila dipotong secara tegak
lurus oleh bidang tegak. Profil juga bisa diartikan sebagai potongan gambaran
turun dan naiknya permukaan tanah baik memanjang atau melintang. Profil
berfungsi untuk menggambarkan bentuk bumi yang berupa dataran tinggi, dataran
rendah, bukit, lembah, lereng curam, lereng landai, atau yang lain. Jenis profil
terdiri atas :
- Profil Topografi merupakan konfogurasi dari permukaan bumi di
sepanjang suatu penampang vertikal kerak bumi
-  Profil geologi merupakan penampang kulit bumi yang menggambarkan
struktur lapisan batuan di bawah permukaan bumi. Penggambaran profil
geologi ada dua macam, yaitu tanpa memperhatikan relief muka bumi dan
dengan memperhatikan relief muka bumi.
d. Kegunaan Garis Profil :
Garis profil berfungsi untuk mengambarkan karakter dari permukaan bumi serta
menunjukkan perpotongan permukaan bumi didalam bidang datar.

6. Hasil Praktikum:
a. Gambar profil dan peta kontur
b. Hasil hitung kemiringan lereng/slope dalam satuan persentase
Kemiringan lereng merupakan sudut yang terbentuk antara bidang normal dengan bidang
permukaan tanah. Besar kecilnya kemiringan lereng di suatu tempat dipengaruhi oleh
sejarah proses geomorfologi. Berdasarkan penggaambaran profil diatas kemiringan
lereng titik A – B dapat dihitung menggunakan rumus :

BEDA TINGGI
KEMIRINGAN / SLOPE : X 100 %
JARAK A−B
400
X 100 %
1750
22,8%
Maka dapat disimpulkan bahwa kemiringan lereng sebesar 22,8%

c. Review bentuk profil dan kelas lereng yang diperoleh


Dari hasil pengambaran profil didapatkan bahwa titik A-B yang berada pada interval
2.400 – 2.000 m adalah area lereng yang miring sehingga rentan terhadap tanah longsor.
Namun bukan berarti tanah longsor tidak bisa terjadi pada lereng ini sehingga perlu
kewaspadaan karena lereng ini sendiri berada pada area gunung yang aktivitas nya bisa
menyebakan adanya pergerakan struktur tanah.

Menurut Sintanala Arsyad pada tahun 1989 kemiringin lereng bisa diklasifikasikan
berdasarkan besarnya presentase yaitu :
Kelas Kemiringan lereng dalam bentuk Klasifikasi
%
A 0–3 Datar
B 3–8 Landai
C 8 – 15 Sedikit Miring
D 15 – 30 Miring
E 30 – 45 Sedikit Curam
F 45 – 65 Curam
G >65 Sangat Curam

Berdasarkan klasifikasi tersebut maka kemiringan lereng A – B denan jumlah presentase


sebesar 22,8% berada pada kelas D yaitu dengan klasifikasi lereng yang miring.

7. Kesimpulan
Dari hasil penggambaran profil maka dapat disimpulkan bahwa garis kontur pada
kenyataan sebenarnya yang bisa divisualisasikan pada bidang datar dengan cara
menentukan kontur intervalnya dan jarak antara kontur, sehingga didapat profil lahan
dengan tinggi kemiringan yang curam,miring, maupun landai.

8. Daftar Pustaka
Darling Surya Alnusca, 2019 , Jurnal Pendidikan, Penerapan Metode Pembelajaran
Kontruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar geografi pada materi bentuk-
bentuk permukaan bumi untuk siswa kelas vii SMP GOTONG ROYONG
TOBELO. 17 (2): 122-136
Repository UNY 2020, Karakteristik Peta Topografi
Tesis Binus, 2019 , Penggambaran Kontur

Anda mungkin juga menyukai