EKONOMI WILAYAH
Doddy Aditya Iskandar, Atrida Hadianti, Sri Tuntung Pandanwangi
∆ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑗𝑎ℎ𝑡𝑒𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙
𝑆𝐺 =
∆ 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑌𝐺
SHADOW PRICE
• Cara memperkirakan shadow price (terkait dengan evaluasi ex-ante ataupun ex-
post) -
• Apa tujuan utama dari masyarakat → fungsi kesejahteraan (contoh: jika kita lebih peduli
terhadap pengangguran, maka kita mungkin akan lebih bisa menerima shadow price yang
rendah untuk aspek tenaga kerja, relatif terhadap upah yang umumnya ditetapkan oleh pasar
• Kapasitas pemerintah untuk mengendalikan ekonomi – jika kita tidak dapat mendorong
masyarakat untuk menabung, maka kita kemudian akan memberikan shadow price yang rendah
untuk dana investasi dibandingkan dengan hal-hal yang terkait dengan konsumsi
• Kondisi pasar yang tidak sempurna → apabila kita merasakan bahwa pengendalian atas
barang-barang impor masih akan dipertahankan untuk waktu lama, maka kita akan memberikan
valuasi yang tinggi untuk mata uang asing
SHADOW PRICE
• Di kota kita tidak tersedia Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) dan UU no.
26 tahun 2007 mengenai Penataan Ruang mensyaratkan adanya ruang terbuka
minimal 20 persen dari total luas wilayah
• Angka pengangguran mencapai 10 persen, sektor basis adalah industri pengolahan
dan terkena dampak akibat resesi ekonomi
• Pemerintah merencanakan untuk memanfaatkan lahan yang tersisa (200 Ha) untuk
dijadikan sebagai kawasan industri berbasis teknologi tepat guna
• Dengan sepersepuluh luasan lahan tersebut, pemerintah juga dapat
menggunakannya untuk dijadikan sebagai RPTRA
• Nilai investasi (proyek) untuk RPTRA hanya 0,05 nilai proyek untuk kawasan
industri berbasis teknologi
SHADOW PRICE
• RPTRA akan meningkatkan quality of life (QoL) masyarakat yang tinggal di sekitar
ruang terbuka
• Investasi dalam pengembangan kawasan industri berbasis teknologi tepat guna
akan menciptakan 150 lapangan pekerjaan baru
• Proyek mana yang sebaiknya dipilih untuk dilaksanakan oleh pemerintah daerah?
DISCOUNTED RATE
• DISCOUNTED RATE: tingkat suku bunga yang digunakan untuk
memperkirakan besaran satu aspek (komponen) atas dasar kemampuannya
untuk menghasilkan uang di masa mendatang
• Nilai sebuah barang/aset akan berubah seiring bertambahnya waktu
• Nilai emas relatif terus meningkat seiring bertambahnya waktu
• Nilai properti di kota-kota besar yang jumlah penduduknya banyak akan terus
meningkat (ditandai dengan tingginya HPI: housing price index)
NET PRESENT VALUE (NPV)
• NET PRESENT VALUE: tingkat suku bunga yang digunakan untuk
memperkirakan besaran satu aspek (komponen) atas dasar kemampuannya
untuk menghasilkan uang di masa mendatang
• Rule of thumb dalam memperkirakan kelayakan sebuah proyek:
• NPV > 1, proyek bisa diterima karena memberikan manfaat
• NPV < 1, proyek tidak layak untuk dijalankan
• NPV = 1, bisa dijalankan bisa tidak → berarti harus ada kriteria/pertimbangan lain
dalam menentukan apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
• INTERNAL RATE OF RETURN (IRR): tingkat pengembalian dari satu investasi
yang ditanamkan dalam kurun waktu satu tahun tertentu
• Auditor meminta agar IRR untuk menilai kelayakan proyek dipasang pada
kisaran 12 hingga 15 persen (acuan suku bunga Bank Indonesia: delapan
persen) → mengapa?
• Studi kelayakan harus menginternalkan resiko yang muncul dari sebuah proyek,
karena itu di dalam memperkirakan kelayakan sebuah proyek, evaluator menggunakan
IRR yang dipandang setara dengan resiko yang melekat dengan proyek tersebut
• Rule of thumb: semakin besar IRR, semakin besar resiko yang melekat pada proyek
tersebut
EVALUASI PROYEK
Type Control group Pros Cons Frequency of use
selection criteria
None None Very cheap Nothing is learned Very common
Reflexive Program participants’ Cheap Change in outcome Occasional
behavior before the may be due to other
intervention factors
Matched comparison Judgmental pairing Better than random Results may not be Occasional
when target population generalizable
is small
Random Random Statistical; inferences Can be expensive Rare
can be drawn from
result
RANDOMIZATION
• Randomization → membantu evaluator menghilangkan persoalan
terkait dengan ‘selection bias’ di dalam pemilihan partisipan
• Pendukung pendekatan randomized social experiment menekankan
bahwa pendekatan semacam ini tidak mengubah program dan/atau
proyek yang di evaluasi
• Di dalam sejumlah pelaksanaan evaluasi proyek, argumentasi bahwa
randomized social experiment akan menghilangkan persoalan terkait
selection bias bisa diterima…
• …tapi untuk permasalahan pembangunan lain ternyata faktor selection
bias tetap muncul di randomized social experiment
RANDOMIZATION
• Bias karena pendekatan random sangat dimungkinkan → ini berarti
bahwa para pendukung pendekatan randomized social experiment yang
menyatakan bahwa pendekatan mereka bebas dari permasalahan
selection bias ternyata dilebih-lebihkan
• Pendukung pendekatan random secara tidak langsung mengasumsikan
bahwa perbedaan mean (mean differences) dari outcome adalah obyek
yang disepakati bersama oleh para evaluator di dalam melaksanakan
evaluasi program/proyek
• Ada banyak parameter yang menarik untuk diamati, namun hanya
sedikit yang bisa dimanfaatkan dalam kerangka perbedaan mean
RANDOMIZATION
• Contoh: sebagai evaluator kita diminta mengevaluasi outcome dari
sebuah proyek (program beasiswa degree SPIRIT yang dikelola oleh
Kementerian Keuangan) → sebaiknya kita mengevaluasi pada bagian
mana?
• Enrollment
• Assignment to treatment
• Promotion
• Review of performance
• Placement stage
RANDOMIZATION
Program KB Taichung di Taiwan, China
• Pada tahun 1962 Dinas Kesehatan Provinsi di Taiwan melaksanakan
program KB terbesar di Taichung (jumlah penduduk 325.000 jiwa)
• Perluasan program ke seluruh kota dilakukan atas dasar serial survei di
tahun 1961 hingga 1962 yang menunjukkan adanya permintaan yang
tinggi terhadap layanan KB dan kesiapan menggunakan metode
pengendalian kelahiran baru (IUD)
• Teknik survei untuk menguji efektivitas dari layanan dan informasi KB
dengan memilih secara acak berdasarkan unit wilayah terkecil (lin)
yang berisikan 20 rumah tangga
RANDOMIZATION
Program KB Taichung di Taiwan, China
• 36.000 pasangan usia subur dipilih dan dikategorisasikan ke dalam
control group dan treatment group
• Empat treatment group dikembangkan, dari kelompok yang
mendapatkan treatment paling intensif dan mahal sampai ke yang
paling murah dan kurang intensive
RANDOMIZATION
Program KB Taichung di Taiwan, China
• Pembagian kelompok (treatment dan control group) →
• Treatment 1: everything, husband and wife → suami istri mendapatkan
informasi yang sama, baik melalui kunjungan, pos maupun pertemuan
terjadwal
• Treatment 2: everything, wife only → sama seperti no. 1, tapi hanya istri yang
mendapatkan informasi
• Treatment 3: mailings → suami istri hanya mendapatkan informasi d yang
diposkan
• No treatment
RANDOMIZATION
Program KB Taichung di Taiwan, China
• Pembagian kelompok (treatment dan control group) →
• Kota dibagi menjadi tiga wilayah berdasarkan kepadatan dan kebutuhan
diseminasi informasi
• Tiga kelompok → padat, menengah, rendah
RANDOMIZATION
Program KB Taichung di Taiwan, China
Density
Treatment All Sectors
Heavy Medium Light
Treatment 1 20 12 14 17
Treatment 2 18 14 14 17
Treatment 3 8 7 8 8
No treatment 9 7 7 8
Total 14 9 8 11
Cummulative Acceptance Rates per 100 married women aged 20-39 for all methods of birth control in Taichung (percentage)
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Pemerintah Kolombia menjalankan pilot program di Cali pada tahun
1971 hingga 1975 untuk mengetahui efek dari latar belakang
pendidikan, kondisi nutrisi, dan layanan kesehatan bagi anak usia pra
sekolah dan orang tua dari keluarga tidak mampu terhadap aspek
intelektualitas anak-anak
• Proposisi → praktisi medis sudah lama berpandangan bahwa
malnutrisi akan mempengaruhi perkembangan kognisi anak-anak, dan
pengaruh ini mungkin bahkan bersifat permanen
• Hingga tahun 1970 pandangan ini belum pernah diuji secara sistematis
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Studi kasus ini memperlihatkan bagaimana layanan sebuah program
dijalankan melalui pendekatan randomized control design dapat
digunakan untuk mengevaluasi dampak program terhadap seluruh
partisipan yang memenuhi persyaratan
• Pendekatan acak hanya digunakan untuk menentukan kelompok atau
individu mana yang menerima program tersebut
• Lesson learned: randomized control design yang efisien hanya bisa
dicapai apabila kelompok sasaran telah ditentukan/diidentifikasi terlebih
dahulu
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Langkah pertama: survei berjenjang untuk mengidentifikasi kelompok
sasaran anak-anak malnutrisi dari rumah tangga yang memiliki anak
usia empat tahun
• Data yang dikumpulkan: kondisi gizi umum, data demografi, dan malnutrisi
• Terkumpul 333 anak yang menderita malnutrisi yang kemudian
dikategorisasikan berdasarkan lokasi tempat tinggal (sector) → terbagi ke
dalam 20 sector
• Masing-masing sector berisikan 19 sampai 20 anak
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Langkah kedua: 19 sampai 20 anak yang ada di masing-masing sector
kemudian secara acak dibagi ke dalam empat treatment group yang
berbeda hanya dalam hal durasi penanganan
• Durasi penanganan ini kemudian disusun sesuai waktu pelaksanaan
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Langkah ketiga: dua kelompok pembanding (berisikan anak-anak
denga usia yang sama) dibentuk
• Kelompok pertama berisikan anak-anak yang berasal dari keluarga dengan
penghasilan menengah atas yang tinggal di Cali
• Kelompok kedua berisikan anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan
rendah yang tidak menunjukkan gejala malnutrisi dan tinggal di wilayah (sector)
yang sama SERTA berpartisipasi di dalam proses seleksi yang menghasilkan
anak-anak yang memiliki gejala malnutrisi
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Desain TREATMENT: untuk 333 anak yang menunjukkan malnutrisi
akan diberikan ‘perlakuan’ sebagai berikut
• Anak-anak akan berpartisipasi selama 6 jam setiap harinya (selama lima hari
dalam seminggu)
• Anak-anak tersebut akan mendapatkan asupan dalam bentuk pemberian
protein dan kalori serta vitamin dan mineral penunjang sebesar 75% dari
persyaratan minimum (asupan yang dibutuhkan oleh seorang anak)
• Selain diberikan asupan tambahan, anak-anak juga akan berpartisipasi dalam
hal pengembangan aspek kognitif dan bahasa, interaksi sosial dan ketrampilan
psikomotorik
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Desain TREATMENT: untuk 333 anak yang menunjukkan malnutrisi
akan diberikan ‘perlakuan’ sebagai berikut
• Fokus utama adalah untuk mengukur sebarapa lama program ini harus
dijalankan, maka evaluasi program menggunakan mekanisme time-sequencing
• Dari 333 anak yang menunjukkan gejala malnutrisi kemudian dipilih secara
anak sejumlah anak untuk kemudian diberikan perlakuan yang berbeda-beda
• Treatment 4: total 1.470 jam (6 jam/hari selama 5 hari/minggu)
• Treatment 3
• Treatment 2
• Treatment 1: total 990 jam (6 jam/hari selama 5 hari/minggu)
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Desain TREATMENT: untuk 333 anak yang menunjukkan malnutrisi
akan diberikan ‘perlakuan’ sebagai berikut
• Masing-masing treatment dilaksanakan secara sekuensial (treatment 1 paling
pendek → 8 bulan lebih, treatment 4 paling lama → 1 tahun lebih)
• Total 44 bulan untuk mengobservasi ada tidaknya perubahan akibat adanya
treatment terhadap 333 anak ini
Treatment 4
Treatment 3
44 bulan
Treatment 2
Treatment 1
RANDOMIZATION
Implikasi Malnutrisi terhadap Aspek Kognitif Anak di Kolombia
• Selama kurun waktu 44 bulan, perkembangan seluruh anak diamatilima
kali dalam interval waktu yang sama
• Aspek yang dinilai: penggunaan bahasa, aspek spasial, konsep
kuantitatif, cara berpikir logika, kemampuan motorik halus dan kasar
• Catatan penting:
• Tes yang berbeda-beda dijalankan di setiap titik pengukuran, yang
menyebabkan evaluator mengalami kesulitan untuk mengukur hasil tes
• Treatment 4 dan 1 menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan, tapi tidak
dengan treatment 4 dengan 3, treatment 3 dengan 2 atau treatment 2 dengan 1
RANDOMIZATION
Efek Program ‘Acara Pendidikan untuk Anak: Sesame Street’ terhadap
Kemampuan Kognisi Anak
• Tahun 1971 program Sesame Street yang berasal dari Amerika Serikat
dikenalkan dan diadaptasi dengan memasukkan budaya Latin America
di negara Mexico
• Pengambil kebijakan di bidang komunikasi dan Pendidikan tertarik
untuk mengukur efek keseluruhan program terhadap perubahan
kemampuan kognitif anak-anak
RANDOMIZATION
Efek Program ‘Acara Pendidikan untuk Anak: Sesame Street’ terhadap
Kemampuan Kognisi Anak
• Randomized control design dipilih untuk diterapkan melalui pilot test
• Tempat dan waktu: tempat penitipan anak yang melayani anak-anak
yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di Mexico City pada
tahun 1971
• Subyek: 221 anak-anak berumur tiga hingga lima tahun dari tiga TPA
yang berbeda dibagi berdasarkan jenis kelamin dan usia untuk
kemudian dikelompokkan ke dalam treatment group dan control group
RANDOMIZATION
Efek Program ‘Acara Pendidikan untuk Anak: Sesame Street’ terhadap
Kemampuan Kognisi Anak
• Desain evaluasi:
• Anak-anak yang masuk ke dalam treatment group akan melihat acara ‘Sesame
Street’ selama 50 menit setiap hari selama lima hari dalam seminggu dalam
kurun waktu enam bulan
• Anak-anak yang masuk ke dalam control group hanya melihat film kartun
• Untuk memastikan agar anak-anak di kelompok treatment group tidak melihat
acara ‘Sesame Street’ di malam hari (acara tersebut disiarkan ulang pada jam 6
sore), maka mereka baru boleh pulang setelah jam 7 malam
RANDOMIZATION
Efek Program ‘Acara Pendidikan untuk Anak: Sesame Street’ terhadap
Kemampuan Kognisi Anak
• Desain evaluasi:
• 9 tes untuk mengukur perkembangan kemampuan kognitif dilakukan dengan
mengambil secara acak anak-anak yang berasal dari control group dan
treatment group
• Tes dilakukan sebelum dan sesudah program pilot dimulai
• Perbedaan yang mencolok (secara statistik) ditemukan di empat dari sembilan
tes setelah pilot program pemutaran acara Sesame Street dilakukan
• Perbedaan yang mencolok pada pada topik yang sangat terkait dengan materi
yang ditayangkan di Sesame Street
RANDOMIZATION
Efek Program ‘Acara Pendidikan untuk Anak: Sesame Street’ terhadap
Kemampuan Kognisi Anak
• Isu dengan re-scaling → dari pilot test menjadi test dalam skala besar
• Anak-anak yang masuk ke dalam control group dan treatment group dipilih
secara acak dari anak-anak usia prasekolah di TPA yang ada di kawasan
perkotaan maupun di kawasan perdesaan
• Hasil ternyata tidak signifikan, karena:
• Metodologi yang sedikit berbeda (materi diubah, dan penilaian terhadap karakteristik
perdesaan dimasukkan)
• Banyak partisipan yang dropout dan cukup banyak anak-anak yang sudah menonton
program ‘Sesame Street’ ini sebelum program berskala nasional dijalankan
RANDOMIZATION
Efek Program ‘Acara Pendidikan untuk Anak: Sesame Street’ terhadap
Kemampuan Kognisi Anak
• Isu dengan re-scaling → dari pilot test menjadi test dalam skala besar
• Mengapa pilot test menunjukkan hasil yang lebih konklusif dibandingkan
dengan test berskala nasional?
• …the presence of a greater number of adults in the laboratory-type setting of
the pilot project crated a slightly different environment that was more
conducive to learning. Because the laboratory-type setting was not replicated
when the program was expanded, the nature of the intervention changed (Diaz-
Guerrero et al., 1976)
INSTRUMENTAL VARIABLES
• Bagaimana cara kita melakukan evaluasi jika ternyata kita tidak bisa mengendalikan
siapa saja yang bisa masuk treatment group dan control group?
• Misal: Walaupun sudah dilakukan secara acak (undian/lottery), namun ada
beberapa individu yang tidak bersedia masuk ke dalam kelompok treatment, dan
ada beberapa individu yang seharusnya tidak layak masuk ke dalam treatment
(seharusnya masuk dalam control group) ternyata justru malah mendaftar masuk
dan berpartisipasi dalam kelompok treatment
INSTRUMENTAL VARIABLES
• Metode instrumental variable (IV) merupakan alternatif metode dalam
mengevaluasi program dengan kepatuhan yang tidak sempurna (imperfect
compliance), pendaftaran sukarela (voluntary enrolment), atau cakupan
universal (universal coverage)
• IV merupakan perluasan dari metode randomized assignment ketika tidak semua
unit mematuhi penugasan kelompok mereka (“always” dan “never”)
• Metode IV bergantung kepada beberapa sumber variasi eksternal untuk
menentukan siapa saja yang masuk ke dalam kelompok treatment
• Secara intuitif, kita dapat menganggap IV sebagai sesuatu di luar kendali individu
yang mempengaruhi kemungkinan untuk berpartisipasi dalam suatu program,
tetapi berada di luar dari kontrol peserta dan tidak terkait dengan karakteristik
peserta
INSTRUMENTAL VARIABLES
Dua syarat penting dalam penggunaan IV
• IV tidak boleh berkorelasi dengan karakteristik kelompok treatment dan comparison
→
• hal ini bisa dicapai dengan menetapkan treatment secara acak diantara unit-unit dalam sampel
evaluasi (aspek exogeneity)
• penting untuk memastikan bahwa IV secara langsung mempengaruhi hasil yang diinginkan
• Dampak yang ditimbulkan harus melalui program yang akan dievaluasi
• IV harus mempengaruhi tingkat partisipasi dalam kelompok treatment dan
comparison secara berbeda → evaluator biasanya berpikir/melakukan upaya untuk
meningkatkan partisipasi dalam kelompok treatment
• Verifikasi: dengan memeriksa bahwa partisipasi lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok comparison → aspek relevance
INSTRUMENTAL VARIABLES
pada awalnya, program Sesame Street ini hanya bisa diakses
oleh keluarga (rumah tangga) yang memiliki akses ke Ultra High
Frequency (UHF) channel → tidak semua rumah berlokasi di
dekat antenna relay UHF
TREATMENT-ON-THE-
AVERAGE TREATMENT EFFECT
penuh terhadap kriteria ITT : rata-rata tertimbang dari program bagi kelompok
treatment hasil peserta dan non-peserta individu yang ditawarkan
TREATED
Deskripsi: memperkirakan dalam kelompok treatment program dan benar-benar
dampak suatu program dibandingkan dengan hasil rata- berpartisipasi
dengan membandingkan rata dari kelompok comparison. Perkiraan dampak ini
(ATE)
TREATMENT-ON-THE-
ITT : rata-rata tertimbang dari
hasil peserta dan non-peserta ITT dan TOT akan program bagi kelompok
individu yang ditawarkan
bernilai sama jika
TREATED
dalam kelompok treatment
program dan benar-benar
dibandingkan dengan hasil rata- muncul kepatuhan berpartisipasi
rata dari kelompok comparison.
ITT penting untuk kasus-kasus penuh Perkiraan dampak ini
untuk mengetahui dampak rata- full compliance disebut treatment-on-the-
treated (TOT)
rata dari program (evaluasi)
yang ditawarkan, dan
pendaftaran dalam kelompok
treatment bersifat sukarela
INSTRUMENTAL VARIABLES
Prinsip estimasi LATE
JENIS ESTIMASI DAMPAK berlaku ketika ada ketidak-
Asumsi: tidak adanya kepatuhan patuhan pada kelompok
TREATMENT EFFECT
HARUS OLEH
APA YANG DIPERHATI EVALUATO
KAN R