Anda di halaman 1dari 12

Risiko Finansial, Simulasi dan

Analisis Sensitivitas
• Salah satu masalah penting yang berkaitan
dengan penyusunan kajian aspek kelayakan
keuangan untuk investasi adalah
mengevaluasi risiko

• Investor akan melihat bagaimana bentuk dan


Risiko besarnya risiko sebelum bersedia
Finansial menanamkan modalnya
Proyek
• Persoalan yang perlu dipecahkan adalah
bagaimana menentukan atau memilih skala
yang tepat dari hubungan antara tingkat
keuntungan dengan risiko yang menyertainya
• Sejauh ini analisis kelayakan keuangan
ditetapkan berdasarkan pendekatan
sederhana, yaitu membuat asumsi dasar
yang menentukan angka arus kas

• Estimasi demikian tentu akan banyak


Risiko menghadapi hal-hal yang belum pasti
Finansial (uncertainty) dan mengandung risiko yang
Proyek belum diperhitungkan

• Untuk itu perlu juga dievaluasi risiko-


risiko yang dapat terjadi yang dapat
mempengaruhi arus kas dan/atau tingkat
pengembalian investasi
• Secara umum arti risiko dikaitkan dengan
kemungkinan terjadinya peristiwa di luar
yang diharapkan

• Secara spesifik, batasan risiko suatu proyek


adalah variabilitas pendapatan sebagai
Risiko dampak dari variasi arus kas masuk dan
Finansial keluar selama umur investasi yang
Proyek bersangkutan

• Variasi ini erat hubungannya dengan


ketidaktepatan dalam menentukan
perkiraan asumsi, misalnya tingkat
penyerapan pasar atas proyek, teknologi,
tingkat harga, dan lain-lain
Beberapa metode yang lazim digunakan untuk
mengukur risiko dari sebuah usulan proyek
investasi tunggal yaitu:

1. Decision tree
2. Simulasi
3. Analisis sensitivitas
1. Decision Tree

Contoh: Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan tiga


alternatif proyek (investasi) perakitan kendaraan (sedan, pick-up,
dan truk). Jumlah produksinya tergantung pada permintaan
pasar yang diperkirakan
1. Decision Tree – Contoh
Probabilitas NPV

• Lemah 0.15
• Sedang 0.60 Rp 11.103.308.053
• Kuat 0.25

YA

NEW
STYLE

TIDAK
• Lemah 0.15
• Sedang 0.60 Rp 5.080.289.76
• Kuat 0.25
2. Simulasi Skenario

• Metode ini memberikan kesempatan untuk memperkirakan


nilai yang diharapkan, misalnya NPV dan tingkat keuntungan,
dari berbagai kemungkinan kondisi yang mungkin terjadi pada
sebuah proyek

• Dengan dukungan kemajuan teknologi, lebih dimungkinkan


untuk mengadakan simulasi dengan banyak variabel dari
berbagai macam kondisi ekonomi finansial yang berkaitan
dengan proyek
2. Simulasi Skenario – Contoh

Contoh: Simulasi untuk menganalisis arus kas dari usulan proyek:

Langkah 1. Variabel proyek dibagi menjadi 3 kategori, yaitu analisis pasar,


analisis biaya operasi-produksi, dan analisis biaya investasi

Langkah 2. Setiap kategori dipecah menjadi beberapa faktor. Sebagi contoh:

Analisis Pasar Analisis Biaya Analisis Biaya


Produksi Investasi

• Ukuran Pasar • Biaya operasi • Biaya investasi


• Harga Jual • Biaya tetap • Umur investasi
• Pertumbuhan • Nilai sisa
• Market Share
2. Simulasi Skenario – Contoh

Langkah 3. Faktor-faktor pada analisis pasar dan analisis biaya produksi


dikombinasikan untuk membuat perkiraan pendapatan dan biaya per-
tahunnya

Langkah 4. Bila ketiga faktor pada analisis biaya investasi dikombinasikan


dengan Langkah 3. maka dapat diperoleh informasi yang cukup untuk
menghitung NPV arus kas

Langkah 5. Masing-masing dari seluruh komponen dari ketiga faktor


disimulasikan dengan skenario tertentu (misalnya skenario Optimis, Moderat,
dan Pesimis)

Langkah 6. Dihitung NPV yang diharapkan dari seluruh skenario untuk


mengevaluasi rekomendasi investasi
3. Analisis Sensitivitas

• Analisis sensitivitas berguna untuk mengkaji sejauh mana perubahan unsur-


unsur dalam aspek finansial-ekonomi berpengaruh terhadap keputusan
yang dipilih
• Dari sini akan terlihat sensitif tidaknya keputusan yang diambil terhadap
perubahan unsur-unsur tertentu
• Bila nilai unsur tertentu berubah dengan variasi yang relatif besar tetapi
tidak berpengaruh terhadap keputusan, maka keputusan tersebut dikatakan
tidak sensitif terhadap unsur yang dimaksud.
• Sebaliknya, bila terjadi perubahan kecil saja sudah mengakibatkan
perubahan keputusan, maka keputusan tersebut dinilai sensitif terhadap
unsur yang dimaksud
• Faktor-faktor yang umum dilakukan analisis sensitivitas adalah: harga bahan
baku, biaya produksi, penurunan harga produk, menciutnya pangsa pasar,
kenaikan bunga pinjaman, penurunan/kenaikan kurs mata uang
3. Analisis Sensitivitas – Contoh
Contoh: berapa jauh sensitivitas NPV terhadap kenaikan suku bunga pinjaman
dana investasi 8%, 9%, 10%, 11%, dan 12% per-tahun.

Penyelesaian:
1. Kenaikan suku bunga akan mempengaruhi tingkat diskonto (WACC) yang
digunakan dalam menentukan nilai sekarang dari arus kas bersih investasi
di masa datang. Semakin tinggi WACC akan mereduksi nilai NPV
2. Masing-masing skenario kenaikan suku bunga dimasukan ke dalam WACC
untuk menghitung masing-masing NPV dari setiap skenario
3. Contoh hasil perhitungan sebagai berikut:

4. Dari sini terlihat bahwa dengan bunga di bawah 9% diperoleh NPV positif,
sedangkan bunga 10% ke atas akan menghasilkan angka NPV negatif.

Anda mungkin juga menyukai