Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN (I)

Dosen Pengampu:Ibu Neny Ayu Nourmanita, S. Sos., MPA


NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Rahmanita Priela Siti Nuriyah Correna Moraliza


Debinta Azminingtyas
126402202145
126402202158 126402203177
SUB BAB MATERI

01 02

Perencanaan
Harga Bayangan
Ekonomi

03

Evaluasi Proyek dan


Bisnis Biaya Hasil
01 PERENCANAAN EKONOMI
Perencanaan sering disamakan dengan sistem politik suatu negara
seperti kapitalis, sosialis dan campuran. Setiap bentuk campur tangan
pemerintah dalam masalah ekonomi diartikan juga sebagai
perencanaan. Oleh sebab itu perencanaan dapat dikatakan sebagai
teknik atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya serta telah dirumuskan oleh Badan
Perencana Pusat. Tujuan perencanaan ekonomi adalah mengadakan
suatu perekonomian nasional yang diatur, yang direncanakan
tujuannya dan jalannya. Dan perencanaan pada asasnya berkisar
pada dua hal yaitu :
1. Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan yang hendak
dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai yang dimiliki
masyarakat yang bersangkutan.
2. Pilihan-pilihan di antara cara-cara alternatif yang efisien serta
rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut.
LANJUTAN

Ciri-ciri suatu perencanaan pembangunan adalah:


1. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai
perkembangan sosial ekonomi yang mantap (steady social
economic growth). Hal ini dicerminkan dalam usaha
pertumbuhan ekonomi yang positif.
2. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan
pendapatan per kapita.
3. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini
seringkali disebut sebagai usaha diversifikasi ekonomi.
4. Usaha perluasan kesempatan kerja.
5. Usaha pemerataan pembangunan , sering disebut sebagai
distributive justice.
6. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang
lebih menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan.
7. Usaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi.
LANJUTAN
Fungsi-Fungsi Perencanaan Dari sudut pandang ekonomi,
1. Dengan perencanaan diharapkan
alasan perlunya perencanaan
terdapatnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi adalah :
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang 1. Agar penggunaan alokasi
ditujukan kepada pencapaian tujuan sumber-sumber
pembangunan. pembangunan yang terbatas
2. Dengan perencanaan dapat bisa lebih efisien.
dilakukan suatu perkiraan potensi- 2. Agar perkembangan
potensi, prospek-prospek ekonomi atau pertumbuhan
perkembangan, hambatan serta
ekonomi menjadi lebih
resiko yang mungkin dihadapi pada
masa yang akan datang. mantap.
3. Perencanaan memberikan 3. Agar tercapai stabilitas
kesempatan untuk mengadakan ekonomi dalam menghadapi
pilihan yang terbaik. siklus konjungtur.
4. Dengan perencanaan dilakukan
penyusunan skala prioritas dari segi
pentingnya tujuan.
5. Perencanaan sebagai alat untuk
mengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan dan
evaluasi.
02 HARGA BAYANGAN
Harga bayangan adalah harga yang mewakili nilai sosial yang
sesungguhnya di pasar persaingan sempurna. Harga bayangan
besarannya hampir mendekati harga pasaran. Hal teoritis yang harus kita
ketahui adalah bahwa harga bayangan digunakan untuk pemilihan atau
evaluasi proyek apapun, atau dalam hal ini, untuk panduan dalam
merumuskan kebijakan ekonomi apapun, ini adalah pengertian
sederhana harga bayangan yang bersifat sangat fundamental. Harga
bayangan digunakan untuk menyesuaikan harga pasaran dari beberapa
faktor produksi atau hasil produksi. Harga bayangan terjadi disebabkan
oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Perubahan perekonomian yang bersifat dinamis dan kondisi tidak mampu
diatasi hanya dengan mekanisme pasar. Hal inilah yang menimbulkan
adanya disequilibrium.
2. Adanya proyek yang terlalu besar dan tersembunyi menimbulkan adanya
perubahan harga pasar. Perubahan harga pasar akan berpengaruh
terhadap perubahan harga input dan output yang tidak terduga
3. Adanya penyimpangan harga yang disebabkan oleh kebijakan tarif
LANJUTAN
Metode penentuan harga bayangan:
1. Harga input-output diperdagangkan
Harga sosial atau harga bayangan (Shadow Price) yang digunkan untuk input-output
diperdagangkan adalah harga internasional (border price), yang dinyatakan dalam
satuan moneter setempat pada kurs pasar. Border price yang relevan untuk input dan
output impor adalah harga impor (CIF) lepas dari pelabuhan (dikurangi segala jenis bea
masuk, pajak impor dan lain sebagainya).
2. Harga input tidak diperdagangkan
Berupa consumer willingness to pay atau kesediaan konsumen untuk membayar,
3. Biaya tenaga kerja
Pasar tenaga kerja di Indonesia, terutama tenaga kerja tidak terlatih, umumnya tingkat
upah yang diberikan melebihi biaya imbangannya, karena terkait campur tangan
pemerintah dalam ketenagakerjaan
4. Lahan
Harga sosial dari lahan diperhitungkan dari biaya pengorbanan produksi (production
foregone)
5.Subsidi
Subsidi akan mengurangi biaya proyek sehingga dapat menambah benefit, sedangkan
pada analisis sosial/ekonomi subsidi tidak dihitung sebagai salah satu penyebab
bertambahnya keuntungan oleh karena itu tidak dihitung.
6. Bunga modal
Tingkat bunga tertentu atau tingkat pengembalian riil atas proyek. Tingkat bunga modal
ini diperlukan dalam mengetahui biaya tunai yang dikeluarkan dalam respon produksi.
LANJUTAN

Penyebab Terjadinya Harga Bayangan :

1. Perubahan-perubahan di dalam perekonomian yang terlalu cepat, sehingga mekanisme


pasar tidak sempat mengikutinya.
2. Proyek-proyek yang terlalu besar dan tidak kelihatan (invisible), menyebabkan perubahan di
dalam harga pasar, baik untuk harga inputs maupun harga outputs, sehingga tidak dapat
diperoleh suatu harga pasar yang dapat dipakai untuk mengukur nilainya.
3. Unsur-unsur monopolistis di dalam pasar, adanya pajak dan subsidi, pada akhirnya
menyebabkan harga pasar menyimpang dari ukuran yang sebenarnya
4. Berbagai macam inputs (biaya) dan outputs (keuntungan), sehingga dengan adanya sebab-
sebab teknis, administratif ataupun: sosial, maka menyebabkan tidak dapatnya dijual atau
dibayar/ dibeli dengan cara yang biasa. Efek-efek ekstern semacam ini memerlukan
penilaian menurut harga bayangan.
03
EVALUASI PROYEK DAN BISNIS BIAYA
HASIL
EVALUASI PROYEK

Evaluasi proyek adalah suatu kegiatan yang menilai dan memilih berbagai investasi yang mungkin
dikembangka sesuai dengan kemampuan investasi yang dimiliki. Evaluasi Proyek/studi kelayakan
proyek (atau studi kelayakan bisnis pada proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan proyek
(atau bisnis), apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project), dengan berdasarkan
berbagai aspek kajian.
Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Evaluasi Proyek
a. Ruang Lingkup Kegiatan Proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi
(mission statement of business).
b. Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga
oleh (beberapa) pihak lain.
c. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek, yakni
mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
d. Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti: material,
tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya,
transportasi, dan sebagainya.
e. Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil
tersebut.
f. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan
tersebut.
LANJUTAN

Evaluasi Proyek dapat dibagi menjadi beberapa tahap:


a. Tahap Penemuan ide, yakni penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk
dari proyek.
b. Tahapan Penelitian, yakni meneliti beberapa alternatif proyek dengan berbagai
metode ilmiah
c. Tahap Evaluasi (Evaluasi Pendahuluan dan Evaluasi Kelayakan Proyek). Evaluasi
berarti membandingkan sesuatu berdasarkan satu atau lebih standar atau kriteria,
dimana standar atau kriteria ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif
d. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak, Apabila terdapat lebih dari satu usulan
rencana proyek yang dianggap layak, dan bila manajemen memiliki keterbatasan
dalam menjalankan proyek-proyek tersebut, maka manajemen dapat menentukan
prioritas usulan yang layak berdasarkan kriteria-kriteria pengurutan (ranking) yang
telah ditentukan.
e. Tahap Rencana Pelaksanaan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan (konstruksi) proyek; mulai dari penentuan jenis pekerjaan, waktu
yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan; jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana;
ketersediaan dana dan sumberdaya lainnya; kesiapan manajemen, dll.
f. Tahapan Pelaksanaan, yakni tahap merealisasikan konstruksi proyek tersebut
LANJUTAN

Bisnis biaya hasil

Perencanaan biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan yang merupakan
dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek tersebut.
Pengembangan dari hal tersebut diantaranya adalah fungsi dari estimasi biaya,
anggaran, aliran kas, pengendalian biaya, dan profit proyek tersebut (Chandra, et al.,
2003).

Anggaran merupakan perencanaan financial dari suatu kontrak secara keseluruhan dan
digunakan untuk menghitung aliran kas (cash flow) yang cair dalam setiap periode
kontrak. Gagasan dari pengendalian biaya dan waktu berdasarkan pada perbandingan
antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja yang aktual. Informasi biaya actual
dari suatu proyek harus layak, pembengkakan biaya harus dideteksi, kecenderungan
dapat dianalisa, dan manajemen dapat mempertanyakan apabila ada biaya saat ini atau
biaya penyelesaian proyek yang keluar dari kontrol.

Pengendalian biaya proyek adalah sebuah proses pengendalian biaya yang dikeluarkan
dalam suatu proyek, mulai dari saat gagasan pemilik untuk membuat suatu proyek
sampai saat pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan saat pembayaran terakhir
dilakukan (Chandra, et al., 2003).
LANJUTAN

Dalam suatu proyek konstruksi, pengendalian biaya proyek mempunyai tiga tujuan
(Pilcher, 1992), yaitu:
a. Memberikan peringatan dini terhadap pelaksanaan setiap pekerjaan yang sesuai
dengan kontrak, apabila terjadi hal-hal yang tidak ekonomis atau biaya di luar /
melebihi anggaran.
b. Memberikan umpan balik pada estimator yang bertanggung jawab terhadap
penawaran harga tender, baik pada saat ini maupun pada tender mendatang
hingga dapat memberikan harga yang lebih realistis.
c. Memberikan data nilai varian yang terjadi selama proyek berlangsung.

Komponen biaya proyek


a. Biaya pembelian material dan peralatan.
b. Biaya untuk upah tenaga kerja.
c. Biaya transport tenaga kerja, material dan peralatan, biaya latihan (training), biaya
komputer dan reproduksi.
d. Biaya administrasi dan overhead.
e. Fee dan Laba
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Edi. “Perencanaan dan Strategi Pembangunan di Indonesia”.


(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/
publications/23438-ID-perencanaan-dan-strategi-pembangunan-di-
indonesia.pdf&ved=2ahUKEwjNsK-
KkMHzAhWZA3IKHZudDLoQFnoECEMQBg&usg=AOvVaw0PRFp1258XMz1lrscUF65d)
diakses 11 Oktober 2021

Jhingan, M.L, 1990, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, CV Rajawali: Jakarta


Aulia. Nely. 2016. “Harga Bayangan”, dalam
http://economicpeople.blogspot.com/2016/05/harga-bayangan.html?m=1 ,diakses
11 Oktober 2021
Pratama, Ermanda. 2013. “Evaluasi Proyek”, dalam
https://id.scribd.com/doc/143966036/Evaluasi-Proyek, diakses 11 Oktober 2021.
https://e-journal.uajy.ac.id/1511/3/2TS12131.pdf, diakses 11 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai