Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2 PENGOLAHAN SIGNAL DIGITAL

PURWANTO
2250017075

Tugas #2
Pengolahan Sinyal Digital

1. Jelaskan pengaruh rangkaian sampler terhadap sinyal masukan!

Pengertian Analog-to-Digital Converter (ADC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang


berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Salah satu komponen
penting dalam ADC adalah rangkaian sampler, yang berperan dalam proses
pengambilan sampel sinyal analog.

Pengaruh rangkaian sampler pada pengertian ADC adalah sangat signifikan. Tanpa
adanya rangkaian sampler, ADC tidak dapat melakukan konversi sinyal analog menjadi
sinyal digital. Rangkaian sampler berfungsi untuk mengambil sampel-sampel dari sinyal
analog pada interval waktu tertentu, sehingga dapat merepresentasikan sinyal analog
menjadi sinyal digital.

Selain itu, kualitas dari rangkaian sampler juga sangat penting dalam proses konversi
sinyal. Semakin baik kualitas rangkaian sampler, semakin akurat pula representasi sinyal
digital yang dihasilkan. Pemilihan frekuensi sampling yang tepat juga dapat
mempengaruhi akurasi representasi sinyal digital yang dihasilkan.

Dalam keseluruhan pengertian ADC, pengaruh rangkaian sampler menjadi sangat


penting karena merupakan tahap awal dalam proses konversi sinyal analog menjadi
sinyal digital. Tanpa adanya rangkaian sampler yang baik, ADC tidak dapat menghasilkan
sinyal digital yang akurat dan sesuai dengan sinyal analog yang sebenarnya.
TUGAS 2 PENGOLAHAN SIGNAL DIGITAL
PURWANTO
2250017075

2. Jelaskan pengaruh aliasing terhadap sinyal?

Aliasing adalah fenomena yang terjadi ketika sebuah sinyal analog di-sampling dengan
frekuensi yang lebih rendah daripada dua kali frekuensi tertinggi dari sinyal tersebut,
sehingga menyebabkan informasi pada sinyal asli yang terdapat pada frekuensi yang lebih
tinggi menjadi terdistorsi dan hilang pada sinyal digital yang dihasilkan.

Pengaruh aliasing pada sinyal adalah dapat merusak kualitas sinyal digital yang dihasilkan.
Ketika sinyal analog di-sampling dengan frekuensi yang lebih rendah daripada dua kali
frekuensi tertinggi dari sinyal tersebut, informasi pada sinyal asli yang terdapat pada
frekuensi yang lebih tinggi akan terdistorsi dan hilang pada sinyal digital yang dihasilkan.
Sebagai contoh, jika sebuah sinyal audio direkam dengan sampling rate 20 kHz dan terdapat
komponen sinyal pada frekuensi 25 kHz, maka sinyal digital yang dihasilkan akan terdistorsi
dan tidak dapat merepresentasikan sinyal asli yang sebenarnya.

Selain itu, aliasing juga dapat menghasilkan informasi palsu pada sinyal digital yang
dihasilkan. Ketika sinyal analog di-sampling dengan frekuensi yang lebih rendah daripada
dua kali frekuensi tertinggi dari sinyal tersebut, maka sinyal digital yang dihasilkan akan
merepresentasikan informasi pada frekuensi yang berbeda dari informasi yang sebenarnya
pada sinyal asli.

Untuk menghindari pengaruh aliasing pada sinyal, maka perlu dilakukan up-sampling atau
pengambilan sampel dengan frekuensi yang lebih tinggi daripada dua kali frekuensi tertinggi
dari sinyal tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan filter anti-aliasing
sebelum dilakukan proses pengambilan sampel atau dengan melakukan pengolahan sinyal
digital dengan menggunakan teknik interpolasi untuk mengembalikan informasi pada sinyal
digital yang hilang.

Anda mungkin juga menyukai