Anda di halaman 1dari 9

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 1, Tahun 2013, p 43-51

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint

SISTEM INFERENSI FUZZY METODE MAMDANI UNTUK MENENTUKAN JURUSAN DI


SMA NEGERI 1 CILACAP

Arif Lutfiyanto, Drs. Kushartantya M.Ikomp, Sukmawati Nur Endah S.Si., M.Kom.

Ilmu Komputer / Informatika FSM Universitas Diponegoro

Arfeyza_lionheart@yahoo.co.id, kushartantya@ilkom.undip.ac.id, sukma_ne@yahoo.co.id

Abstrak

Penjurusan siswa SMA diharapkan agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan
potensi masing-masing. Proses penjurusan siswa ini dibuat oleh pihak yang berkompeten di sekolah. Untuk
membantu proses penjurusan di SMA Negeri 1 Cilacap diperlukan sebuah aplikasi penjurusan menggunakan
sistem inferensi fuzzy dengan metode mamdani. Dalam sistem inferensi penjurusan terdapat 5 tahap yaitu
fuzzifikasi variabel input, operasi operator fuzzy pada anteseden, operasi fungsi implikasi menggunakan metode
AND (MIN), agregasi output menggunakan metode MAX, dan defuzzifikasi menggunakan metode centroid.
Variabel input yang digunakan adalah nilai IPA, nilai IPS, nilai Bahasa, minat IPA, minat IPS, minat Bahasa,
Psikotes Eksak dan Psikotes Non Eksak sedangkan variabel output adalah IPA, IPS atau Bahasa. Dari pengujian
dengan mengambil 100 siswa secara acak dari 313 siswa kelas X tahun ajaran 2011/2012 maka hasil
perbandingan antara proses penjurusan menggunakan sistem dengan perhitungan manual yang dilakukan oleh
guru BK diperoleh keakuratan sistem sebesar 93%.

Kata kunci : Penjurusan Siswa, Fuzzy, Metode Mamdani.

Abstract

The process of determination majoring is expected to students to obtain experience in learning


according to their potential. The process of determination majoring made by the competent authorities in school.
Application of determination majoring using fuzzy inference system with mamdani’s method is required for
helping the process of determination majoring in order to make it more effective and efficient. There are five
step in majoring inference system such as fuzzification of input variables, application of fuzzy operator in the
antecedent, operation of implication function with AND’s method (MIN), aggregation output with MAX’s
method, and defuzzification with centroid’s method. Input variables that used by system are value of IPA, value
of IPS, value of Bahasa, interest of IPA, interest of IPS, interest of Bahasa, Psikotes Eksak and Psikotes Non
Eksak while the output variables are IPA, IPS or Bahasa. From examination by taking 100 student randomly
from 313 student class X year 2011/2012 then the result of comparison between the process of determination
majoring using the system with manual calculation by counseling’s teacher was obtained accuracy of system is
90%.

Keyword : Process of Determination Majoring, Fuzzy, Mamdani’s method.

1. Pendahuluan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan. Oleh


Pada saat ini pendidikan memiliki peranan karena itu, siswa diarahkan untuk memperoleh
penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa pengalaman belajar yang sesuai dengan potensi
dan masyarakat, karena melalui pendidikan dapat masing-masing pada saat Sekolah Menengah Atas
mengembangkan potensi yang dimiliki seseorang. (SMA) yaitu siswa diarahkan pada jurusan IPA,
Pendidikan juga dapat dianggap sebagai investasi IPS dan Bahasa. Faktor utama yang menentukan
jangka panjang yang dapat dimanfaatkan dalam penjurusan adalah nilai akademik, minat dan nilai
adaptasi dengan kehidupan nyata sehingga psikotes.
pendidikan harus selalu ditingkatkan dan dijaga Psikotes adalah tes untuk mengukur aspek
mutunya. individu secara psikis. Tes dapat berbentuk tertulis,
Dalam proses memperoleh pendidikan, siswa visual, atau evaluasi secara verbal yang
berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan
emosional. Psikotes digunakan untuk mengukur inferensi fuzzy melibatkan fungsi keanggotaan,
berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan operasi logika dan aturan if-then.
secara mental dan apa-apa yang mendukungnya, Metode mamdani dikenalkan oleh Ebrahim
termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, Mamdani pada tahun 1975 dan sering dikenal
intelegensi, atau bahkan fungsi neurologis [14]. sebagai metode Max-Min [6]. Tahapan dalam
Pada proses penjurusan siswa tingkat SMA, metode mamdani ada lima yaitu fuzzifikasi varibel
jumlah siswa yang diarahkan relatif banyak, input, operasi operator fuzzy, operasi fungsi
sehingga akan membutuhkan waktu yang lama implikasi, agregasi output, dan defuzzifikasi [1].
dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
untuk menentukan penjurusan siswa tersebut. 1) Fuzzifikasi Variabel input
Kelemahan lain yaitu manusia dalam memberi Fuzzifikasi variabel masukan (input) adalah
penilaian terkadang bersifat subyektif dan muncul menentukan nilai masukan ke dalam nilai derajat
perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan keangotaan fuzzy dengan nilai antara 0 sampai 1.
apabila diberikan wewenang pada orang yang
berbeda. Dengan demikian dibutuhkan suatu sistem 2) Operasi Operator Fuzzy Pada Anteseden
cerdas yang dapat membantu dalam proses Pada tahap ini, jika setiap anteseden pada
pengambilan keputusan. Salah satu sistem cerdas masing-masing aturan (rules) ada lebih dari satu
yang dapat digunakan dalam pengambilan varibel input maka dilakukan operasi operator
keputusan adalah menggunakan logika fuzzy. fuzzy.
Untuk memudahkan proses penjurusan yang ada
di SMA Negeri 1 Cilacap dibuat aplikasi 3) Operasi Fungsi Implikasi (Aturan)
menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy dengan
Operasi implikasi dilakukan pada konsekuen
metode Mamdani untuk penentuan jurusan siswa
dari aturan, menghasilkan himpunan fuzzy dengan
SMA Negeri 1 Cilacap.
input dari hasil operasi fuzzy pada anteseden. Ada 3
2. Landasan Teori
operator dasar yaitu operator AND, OR dan NOT.
2.1. Logika Fuzzy
4) Agregasi Output
Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Pada tahapan ini hasil implikasi dari semua
Lofti A. Zadeh dari universitas Barkley, California aturan dikumpulkan atau dikorelasikan. Ada 3
pada tahun 1965. Zadeh memodifikasi teori metode yang digunakan yaitu metode Max, Sum
himpunan yang setiap anggotanya memiliki derajat dan Probor.
keanggotaan yang bernilai kontinu antara 0 sampai
1 yang digunakan untuk menangani kekaburan. 5) Defuzzifikasi
Himpunan ini disebut dengan himpunan kabur Input dari proses defuzzifikasi adalah berupa
(fuzzy set) [16]. Logika fuzzy adalah suatu cara himpunan fuzzy yang diperoleh dari agregasi hasil
yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan
dalam suatu ruang output [6]. adalah berupa suatu bilangan (nilai crisp) pada
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang domain himpunan fuzzy tersebut. Ada beberapa
mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam metode yaitu metode centroid, bisektor, mean of
suatu variabel fuzzy. Variabel fuzzy sendiri maximum, largest of maximum, smallest of
merupakan variabel yang hendak dibahas dalam maximum.
suatu sistem fuzzy, misal seperti: umur, temperatur,
permintaan dan sebagainya [6]. Fungsi keanggotaan 2.3. Profil SMA Negeri 1 Cilacap
(membership function) adalah suatu kurva yang
SMA Negeri 1 Cilacap merupakan salah satu
menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke
sekolah terfavorit dan terbaik yang ada di Cilacap.
dalam nilai keanggotaannya, yang memiliki interval
SMA Negeri 1 Cilacap berada di Jalan MT
nilai dari 0 sampai 1.
Haryono 730 Cilacap. Di sekolah ini ada 3 bidang
2.2. Sistem Inferensi Fuzzy peminatan yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Setiap
tahunnya rata-rata jurusan IPA memiliki 5 kelas,
Inferensi fuzzy adalah proses memformulasikan jursan IPS memiliki 4 kelas dan jurusan Bahasa
pemetaan dari input yang diberikan ke sebuah memiliki 1 kelas. Proses penjurusan siswa di SMA
output dengan menggunakan logika fuzzy. Negeri 1 Cilacap masih dilakukan secara manual
Pemetaan tersebut merupakan dasar bagaimana oleh guru Bimbingan Konseling (BK) mengacu
sebuah keputusan dapat dibuat. Proses dari pada buku panduan yang dirumuskan oleh tim
khusus penjurusan. Proses penjurusan dimulai
dengan menghitung rata-rata nilai IPA, IPS, dan ke dalam parameter fungsi keanggotaan tiap
Bahasa. Setelah rata-rata nilai didapat kemudian himpunan.
melihat nilai psikotes dari masing-masing siswa. 3) Operasi Operator Fuzzy Pada Anteseden
Langkah selanjutnya yaitu melihat hasil kuisioner Pada tahap ini operasi operator fuzzy
apakah siswa lebih berminat ke jurusan IPA, IPS, menggunakan operator AND dengan variabel
atau Bahasa. input yang digunakan berjumlah 9 variabel.
Nilai yang dihasilkan dari operasi operator
3. Analisis dan Perancangan fuzzy menggunakan operator AND adalah nilai
3.1. Gambaran Umum Sistem minimum.
4) Operasi Fungsi Implikasi (aturan)
Sistem inferensi fuzzy penjurusan ini dibuat Pada Sistem Inferensi Fuzzy Penjurusan
untuk diimplementasikan pada SMA Negeri 1 menggunakan operasi fungsi implikasi metode
Cilacap. Sistem ini digunakan untuk menentukan AND (min).
jurusan yang terbaik bagi siswa yaitu IPA, IPS atau 5) Agregasi Output
Bahasa. Secara garis besar gambaran sistem Setelah hasil implikasi dari semua aturan
inferensi fuzzy penjurusan SMA Negeri 1 Cilacap dikumpulkan atau dikorelasikan kemudian
dapat dilihat pada gambar 1. dilakukan agregasi dengan menggunakan
metode MAX.
6) Proses Defuzzifikasi
Hasil yang diperoleh dari agregasi kemudian
dilakukan defuzzifikasi dengan menggunakan
metode Centroid.
7) Output Data
Setelah mendapatkan nilai crisp dari proses
defuzzifikasi kemudian dimasukkan ke dalam
parameter fungsi keanggotaan fuzzy variabel
output untuk mendapatkan hasil penjurusan
yang sesuai.

3.2. Pemodelan Data

Pemodelan data pada sistem inferensi fuzzy


Gambar 1 Gambaran sistem yang dibangun penjurusan di SMA Negeri 1 Cilacap menggunakan
Proses penjurusan siswa SMA Negeri 1 Cilacap Entity Relationship Diagram (ERD). ERD
dapat dilihat pada uraian dibawah ini : menggambarkan hubungan antara entitas satu
1) Data Input dengan entitas yang lain. Pada sistem inferensi
Data input terdiri dari 2 data, yaitu data siswa fuzzy penjurusan di SMA Negeri 1 Cilacap terdiri
dan data parameter fungsi keanggotaan tiap dari tujuh entitas yaitu entitas USER, SISWA,
himpunan. Data siswa terdiri dari nama siswa, KEANGGOTAAN, ATURAN, INPUT, OUTPUT
nomor induk siswa, nilai psikotes, hasil dan HASIL. Penjelasan yang lebih detail tentang
kuisioner minat siswa dan nilai rapor kelas X entitas-entitas yang tersebut dapat dilihat pada tabel
semester 2 tahun ajaran 2010/2011. Nilai mata 1.
pelajaran yang diambil matematika, fisika,
kimia, biologi, geografi, ekonomi, sosiologi, Tabel 1Himpunan Entitas dalam Sistem Penjurusan
sejarah, Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan Siswa
Bahasa Indonesia. Data parameter fungsi No Entitas Atribut Deskripsi
keanggotaan tiap himpunan terdiri dari 9 1 USER id_user Berisi data user
variabel yaitu Bahasa, IPA, IPS, Minat Bahasa, username yang digunakan
Minat IPA, Minat IPS, Psikotes Eksak dan password dalam sistem
Psikotes Non Eksak. Setiap variabel terdiri dari inferensi fuzzy
3 himpunan fuzzy yaitu rendah, sedang dan penjurusan di
SMA Negeri 1
tinggi.
Cilacap
2) Fuzzifikasi variabel input
Pada tahap fuzzifikasi, variabel input yang
berupa nilai crisp diubah menjadi bentuk nilai
fuzzy dengan memasukkan setiap nilai variabel
No Entitas Atribut Deskripsi ERD sistem inferensi fuzzy penjurusan di SMA
2 SISWA id_siswa Berisi data Negeri 1 Cilacap dapat dilihat pada gambar 2
nama_siswa diri siswa
matematika yang terdiri
fisika dari nama
kimia siswa, nilai
biologi mata
akuntansi pelajaran
geografi siswa, nilai
sejarah psikotes
siswa dan
b_indonesia
minat
b_inggris
siswa.
b_perancis
eksak
noneksak
minat1
minat2
minat3
3 KEANGGOTA id_keanggotaan Berisi data Gambar 2 ERD sistem inferensi fuzzy penjurusan di
AN id_input aturan nilai
bawah,
SMA Negeri 1 Cilacap
nama_keanggotaa
n tengah dan
titik_angg_a atas yang
titik_angg_b digunakan 3.3. Pemodelan Fungsional
titik_angg_c dalam
titik_angg_d penjurusan Pemodelan fungsional yang digunakan dalam
siswa pengembangan inferensi fuzzy penjurusan di SMA
4 ATURAN id_aturan Berisi Negeri 1 Cilacap adalah DFD (Data Flow
nilai_ipa aturan- Diagram). DFD yang digunakan dalam sistem ini
nilai_ips aturan yang adalah DFD level 0 dan DFD level 1.
nilai_bahasa digunakan
minat1 dalam DFD Level 0
minat2 penjurusan
siswa DFD level 0 mempresentasikan sistem sebagai
minat3
sebuah black box di lingkungan sekitarnya. Pada
psikotes_eksakta
psikotes_noneksa
sistem inferensi fuzzy penjurusan di SMA Negeri 1
kta Cilacap, administrator merupakan entitas eksternal
hasil satu-satunya. Administrator mempunyai hak akses
5 INPUT id_input Berisi data penuh mulai dari pemasukan hingga pelaporan data.
input_penilaian masukan DFD level 0 pada pengembangan inferensi fuzzy
yang penjurusan di SMA Negeri 1 Cilacap dapat dilihat
digunakan pada gambar 3
untuk
penjurusan login

konfirmasi_login
0

siswa. parameter_fungsi_fuzzy

rekap_parameter_fungsi_fuzzy

6 JURUSAN id_output Berisi data biodata_siswa

nilai_siswa

nama_minat jurusan minat_siswa

rekap_data_siswa

titik_output_a yang Administrator


permintaan_proses_penjurusan

hasil_penjurusan_siswa
Sistem_Penentuan_Jurusan_SMA

titik_output_b digunakan data_input

informasi_data_input

titik_output_c untuk data_jurusan

informasi_data_jurusan

titik_output_d penjurusan data_aturan

informasi_data_aturan +

siswa. cetak_hasil_penjurusan

7 HASIL id_siswa Berisi data


jurusan hasil Gambar 3 DFD level 0 sistem inferensi fuzzy
minat_IPA penjurusan penjurusan di SMA Negeri 1 Cilacap
minat_IPS siswa.
minat_Bahasa
DFD Level 1
DFD level 1 pada sistem inferensi fuzzy
penjurusan di SMA Negeri 1 Cilacap dapat dilihat
pada gambar 4.
7

data_aturan
pengelolaan_data_ aturan
aturan
informasi_data_aturan informasi_data_aturan

data_aturan

data _jurusan 6

pengelolaan_data data_jurusan
jurusan informasi_data_jurusan
_jurusan
informasi_data_jurusan informasi_data_jurusan

[hasil_penjurusan_siswa] 4
informasi_aturan_penjurusan

penjurusan_siswa hasil_penjurusan

informasi_biodata_siswa informasi_hasil_penjurusan
[permintaan_proses_penjurusan]

biodata_siswa
2
1 [biodata_siswa]
user
[nilai_siswa] pengelolaan_data_ siswa
siswa
otentifikasi [login] [minat_siswa]
hasil
[rekap_data_siswa]
user informasi_biodata_siswa
user
[konfirmasi_login] Administrator
parameter_fungsi_fuzzy
3

[parameter_fungsi_fuzzy]

[rekap_parameter_fungsi_fuzzy]
pengelolaan_parameter
_fungsi_fuzzy
keanggotaan

informasi_parameter_fungsi_fuzzy
informasi_parameter_fungsi_fuzzy

Gambar 6 Tampilan menu input parameter


informasi_data_input
input
fungsi fuzzy
8

data_input pengelolaan_data
_input data_input

informasi_data_input informasi_data_input

cetak_hasil_penjurusan
3) Tampilan Menu Input Siswa
Untuk menambah data siswa pengguna harus
[cetak_hasil_penjurusan] informasi_hasil_penjurusan

Gambar 4 DFD level 1 sistem inferensi fuzzy mengisi form input siswa yang terdapat pada
penjurusan di SMA Negeri 1 Cilacap menu input siswa. Tampilan menu input siswa
dapat dilihat pada gambar 7
4. Implementasi dan Pengujian
4.1. Implementasi Perancangan Antarmuka

Implementasi rancangan antarmuka merupakan


transformasi perancangan antarmuka pada sistem
inferensi fuzzy penjurusan. Berikut antarmuka dari
sistem inferensi fuzzy penjurusan.
1) Tampilan Form Login
Halaman awal pada sistem inferensi fuzzy
penjurusan adalah form login. Pengguna
diharuskan memasukkan username dan
password untuk dapat menggunakan sistem ini.
Tampilan form login dapat dilihat pada gambar
5

Gambar 7 Tampilan Menu Input Siswa

4) Tampilan Menu Hasil Penjurusan


Menu hasil penjurusan menampilkan tabel
berisi daftar siswa dan hasil penjurusan siswa.
Tampilan menu hasil penjurusan dapat dilihat
pada gambar 8. Pada gambar 8 belum
Gambar 5 Tampilan Form Login dilakukan proses penjurusan sehingga field
jurusan terbaik masih kosong. Untuk
2) Tampilan Menu Parameter Fungsi Fuzzy melakukan proses penjurusan siswa pengguna
Pada menu parameter fungsi fuzzy pengguna harus meng-klik tombol proses penjurusan.
dapat memasukkan data parameter fungsi fuzzy Jika sistem selesai melakukan proses
berupa nama variabel, nama himpunan fuzzy, penjurusan maka secara otomatis akan muncul
nilai kiri, nilai tengah kiri, nilai kanan, dan pesa peringatan. Tampilan menu hasil
nilai tengah kanan. Tampilan input parameter penjurusan setelah dilakukan proses penjurusan
fungsi fuzzy dapat dilihat pada gambar 6 dapat dilihat pada gambar 9.
parameter fungsi keanggotaan tiap himpunan fuzzy
dan data siswa SMA Negeri 1 Cilacap yang terdiri
dari nama siswa, NIS, nilai mata pelajaran IPA,
IPS, dan Bahasa ke dalam sistem. Hasil pengujian
kemudian akan dibandingkan dengan hasil
penjurusan yang dilakukan oleh guru Bimbingan
Konseling. Hasil perbandingan dapat dilihat pada
tabel 2.

No Nama Hasil Hasil Ket.


Aplikasi Guru BK
William
1 IPA IPA Sama
Harliyanto
Cintya
2 Melinda IPA IPA Sama
Joni
Kartika
Gambar 8 Tampilan Menu Hasil Penjurusan 3 IPA IPA Sama
Sari S
Irene Idha
4 IPA IPA Sama
Y
Lulu
5 Ainul IPA IPA Sama
Muis
Fitria
6 Widhiyant IPA IPA Sama
i
Dicky
7 IPA IPA Sama
Sulthon A
Atika
8 IPA IPA Sama
Nurul H
Fania
9 Damayant IPA IPA Sama
i
Putri
10 IPA IPA Sama
Shaffira R
Gambar 9 Tampilan setelah dilakukan proses Riznabela
11 IPA IPA Sama
Sari K
penjurusan siswa
Raden
12 Anjeng A. Bahasa Bahasa Sama
4.2. Rencana Pengujian D.
Banafsaj
Pengujian hanya dilakukan terhadap fungsi 13 Bahasa Bahasa Sama
Ghina T
utama sistem, yaitu fungsi inferensi fuzzy untuk Rina
menentukan jurusan terbaik siswa. Pengujian ini 14 Bahasa Bahasa Sama
Mayasari
dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem Widlandy Tidak
15 IPS Bahasa
dalam menentukan jurusan IPA, IPS atau Bahasa. a Sita S Sama
Pengujian dilakukan dengan memasukkan 16
Widyalani
Bahasa Bahasa Sama
parameter fungsi keanggotaan tiap himpunan fuzzy Putrianti
dan data siswa yang dibutuhkan. Hasil penjurusan Liesta
17 IPS IPS Sama
siswa menggunakan sistem inferensi fuzzy akan Verawati
dibandingkan dengan hasil penjurusan siswa yang Iklima
18 Saskia IPS IPS Sama
dilakukan secara manual.
Widi
Hisar
4.3. Pelaksanaan Pengujian 19 Agustinus Bahasa Bahasa Sama
S
Pelaksanaan pengujian dilakukan sesuai dengan Nugroho
rencana pengujian, yaitu dengan cara mengambil 20 IPS IPS Sama
Ari W
data 100 siswa secara acak dari 313 siswa kelas X Aliefah
tahun ajaran 2011/2012 dan memasukkan 21 IPS IPS Sama
Permata F
No Nama Hasil Hasil Ket. No Nama Hasil Hasil Ket.
Aplikasi Guru BK Aplikasi Guru BK
Arum Siti
Tidak 47 IPS IPS Sama
22 Dwiangka Bahasa IPS Choerifki
Sama
tri Aan
48 IPS IPS Sama
Irma Nurdianto
Tidak
23 Rizkawati Bahasa IPS Khoirunni
Sama 49 IPS IPS Sama
A sa R
Putri Arifin
24 IPS IPS Sama 50 IPS IPS Sama
Hana N Pringgo L
Sukma Tiara
25 IPS IPS Sama
Jalaseto 51 Putri IPS IPS Sama
Selvi Utami
26 Fauziah IPS IPS Sama Kiki
52 IPS IPS Sama
Sahril Fazriyah
Sri Astuti Adi
27 IPS IPS Sama 53 IPS IPS Sama
Putri R Wibowo
Asantero Metha
28 IPS IPS Sama
Dimafaza 54 Sita IPS IPS Sama
Mufti Syahriar
29 IPS IPS Sama
Amri N Christine
55 IPS IPS Sama
Taufik Adyanti A
30 IPS IPS Sama
Hidayat Nur Fitri
56 IPS IPS Sama
Lulu Rahdiktya
31 Chumaero IPS IPS Sama Adinda Tidak
57 IPA Bahasa
h Gustiani Sama
Arda Leila
Tidak
32 Abiyyuna IPS IPS Sama 58 Anggi IPS IPA
Sama
as Gusniar
Duta Lutfi
33 IPS IPS Sama 59 IPS IPS Sama
Yanuar F Akmarina
Amalia Umi
60 IPS IPS Sama
34 Ramadhan Bahasa Bahasa Sama Faridah
i Tiara Ayu
61 IPS IPS Sama
Luthfira P
35 IPS IPS Sama
Puspa A Putri
62 IPS IPS Sama
Renita Sekar W
36 Amelia N. IPS IPS Sama Ashari
H. 63 Dian IPS IPS Sama
Karini Pratiwi
37 IPS IPS Sama
Anjeng P Riki
64 IPS IPS Sama
Arif Tri Nugroho
38 IPS IPS Sama
Laksono Augusta
65 IPS IPS Sama
Nugroho Rachma K
39 Christiant IPS IPS Sama Kartika
o 66 Talia IPS IPS Sama
Desy Tidak Rahmi
40 IPS Bahasa
Lathifah Sama Yudha
67 IPS IPS Sama
Dini Ully Setya P
41 IPS IPS Sama
Rahmah Asrimah
68 IPS IPS Sama
Titis Budi Tidak Pangestia
42 IPS Bahasa
Rahayu Sama Rina
69 IPS IPS Sama
Hidayatun Suryani
43 IPS IPS Sama
Nur A 70 Maftuhin Bahasa Bahasa Sama
Yosie Rizqi
44 IPS IPS Sama
Aprilianto 71 Fauziah IPS IPS Sama
Melisa W
45 IPS IPS Sama
Putri P Adinindya
72 IPS IPS Sama
Febryana Putri M
46 IPS IPS Sama
F
No Nama Hasil Hasil Ket. No Nama Hasil Hasil Ket.
Aplikasi Guru BK Aplikasi Guru BK
Nicky Atika Indri
96 IPA IPA Sama
73 Pratama IPS IPS Sama Wahyuni
R. A Kusuma
97 IPA IPA Sama
Pamade Budi Satria
74 IPS IPS Sama
Hatta Mohamad
98 IPA IPA Sama
Ihda Nisa Fadhil A
75 IPS IPS Sama
Handita Ramadhan
99 IPA IPA Sama
Angga Febrianto
76 IPS IPS Sama
Giri Y Andal Dwi
100 IPA IPA Sama
Oktafaina Handayana
77 Bahasa Bahasa Sama
s Onaldi
78 Nurul Ilmi IPS IPS Sama
Muhamm 4.4. Analisis Hasil Uji
79 ad IPS IPS Sama
Hardian Pada hasil pengujian, dari data siswa sebanyak
Abu Dzar
80 IPS IPS Sama 100 orang, ada 93 siswa yang jurusannya sesuai
Al Ghifari
Fanny
dengan penjurusan yang dilakukan oleh guru
81 Theodora IPS IPS Sama bimbingan konseling. Perbedaan hasil penjurusan
S antara sistem inferensi penjurusan dengan
Trio penjurusan yang dilakukan oleh guru Bimbingan
82 Armada IPS IPS Sama Konseling disebabkan oleh adanya kebijakan-
Putra kebijakan guru yang tidak dapat dimasukkan ke
Ahadita dalam sistem
83 Nur IPS IPS Sama
Maulida
Reza Agni 5. Kesimpulan dan Saran
84 Kusuma IPS IPS Sama
W
5.1. Kesimpulan
Galih
85 IPA IPA Sama Kesimpulan yang dapat diambil dalam
Ramadhan
Yohannes pengerjaan tugas akhir ini adalah menghasilkan
86 Marren G. IPA IPA Sama aplikasi sistem inferensi fuzzy penjurusan dengan
S. keakuratan sistem sebesar 93% yang dapat
Sukmawat digunakan untuk proses penjurusan siswa di SMA
87 IPA IPA Sama
i Marjuki Negeri 1 Cilacap. Dengan sistem ini dapat
Victor membantu mempercepat proses penjurusan siswa
88 IPA IPA Sama
Sinaga dan dapat menghemat waktu yang digunakan guru
Shafira Bimbingan Konseling (BK) untuk menjuruskan
89 Yaumil IPA IPA Sama siswa ke jurusan IPA, IPS, maupun Bahasa
Assifa
Muhamm 5.2. Saran
90 ad IPA IPA Sama
Maulana Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem
Tunggul inferensi fuzzy penjurusan dapat dikembangkan
91 IPA IPA Sama
Priadi dengan aturan penjurusan yang lebih efisien
Renita sehingga hasil penjurusan siswa dapat lebih akurat
92 Elizabeth IPA IPA Sama
S
Rizki
93 Karunianti IPA IPA Sama
A
Mukhlis
94 IPA IPA Sama
Septiawan
Hanifah
95 Dien IPA IPA Sama
Fitriyanti
[13] Sommerville, Ian., 2001, Software
th
Engineering, 6 , Addison Wesley.
REFERENSI
[14] SSant&Sons, 2008, “Psikotes”, diakses dari
[1] _______, “Fuzzy Inference Systems”,
http://www.ssantsons.com/psikotes.html
http://www.mathworks.com/help/toolbox/fuz
pada tanggal 15 Juni 2011, pukul 10.00 WIB.
zy/fp351dup8.html, Website Mathlab,
[15] Vrusias, B. L., 2005, ” Fuzzy”. diakses dari
Diakses: 2 September 2012.
http://www.2dix.com/ppt/fuzzy.php pada
[2] Alamsyah, A., 2003,” pengantar javascript”,
tanggal 15 Juni 2011, pukul 10.10 WIB.
http://www.ilmukomputer.com
[16] Zimmermann, H.-J., 1991, “ Fuzzy Set
[3] Dewanto, I. Joko., 2006, “Web desain -
Theory and Its Application”, Kluwer
metode aplikasi dan implementasi”,
Academic Publisher, Dordrech.
Yogyakarta : Graha Il.
[4] Fathansyah, 2007, “Buku Teks Komputer
Basis Data”, Bandung : Informatika
[5] Gutmans, Andi., dkk, 2005, “PHP 5 Power
Programming”, Prentice Hall.
[6] Kusumadewi, S. Dan H. Purnomo, 2004,
“Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung
Keputusan”, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[7] Kusumadewi, S. dan S. Hartati, 2006,
“Neuro-Fuzzy: Integrasi Sistem Fuzzy dan
Jaringan Syaraf”, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[8] Noviyanto A., 2010, “Burn Your PHP Code
Using Codeigniter”, Skripta Media Creative,
Yogyakarta.
[9] Nugroho, B., 2004, “Aplikasi pemrograman
web dinamis dengan PHP dan MySQL”,
Yogyakarta : Gava Media.
[10] Nugroho, B., 2005, “Membuat aplikasi
penjualan dengan PHP – MySQL”,
Yogyakarta : Andi Offset.
[11] Pressman Roger S., 2001, “Software
Engineering : A Practitioner’s Approach”,
Edisi 5, McGraw - Hill Companies, Inc, New
York.
[12] Shalahuddin, Rosa A.S., 2007, “Belajar
Pemrograman dengan Bahasa C++ dan
Java”, Informatika, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai