Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 2

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 3


2.1. Keunggulan Produk 3
2.2. Pangsa Pasar 3
2.3 Lokasi Usaha 3

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 5


3.1 Pembuatan Produk Usaha 5
3.2 Pemasaran Produk Usaha 5

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 6


4.1 Anggaran Biaya 6
4.2 Jadwal Kegiatan 6
DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN 8
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping 8
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas 15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 16

1
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Anggaran Biaya 6


Tabel 2. Jadwal Kegiatan 6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kain Ulos 3


Gambar 2. Hanbok 3

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua dekade
terakhir. Keberadaannya cenderung diterima publik dari berbagai kalangan
sehingga menghasilkan suatu fenomena “Korean Wave”. Pada tahun 2019, Twitter
mengumumkan daftar negara yang paling banyak men-tweet terkait artis Kpop
sepanjang tahun 2019 dan Indonesia berada pada peringkat 3 setelah Thailand dan
Korea Selatan. Sedangkan untuk penayangan video-video K-pop di Youtube
berdasarkan negara, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan persentase 9.9%
(Won So, 2020). Sementara itu, Korea Selatan berada pada posisi pertama dengan
persentase yang tak jauh berbeda dari Indonesia yaitu 10.1%.
Hanbok merupakan pakaian tradisional masyarakat Korea. Hanbok umumnya
memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku.
Walaupun secara harfiah berarti "pakaian orang Korea", hanbok pada saat ini
mengacu pada "pakaian gaya Dinasti Joseon" yang biasa dipakai secara formal atau
semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional. Sedangkan kain Ulos
merupakan kain tradisonal khas Sumatera Utara serta kerap digunakan pada
perhelatan resmi atau upacara adat Batak. Yang menjadi latar belakang handbook
berkain ulos karena rasa cinta masyarakat Indonesia terutama remaja terhadap
budaya sendiri sedang menurun tetapi rasa cinta terhadap budaya luar semakin
meningkat terutama pada budaya korea yang dikenal dengan korean wave. Dengan
adanya korean wave yang sedang hype atau naik kemudian menjadikan amalgamasi
budaya atau penggabungan budaya yaitu memanfaatkan rasa suka masyarakat
Indonesia terutama remaja terhadap budaya korea untuk lebih mengenal budaya
Indonesia. Amalgamasi atau penggabungan budaya tersebut dilakukan dengan cara
memanfaatkan pakaian tradisional masyarakat korea yaitu hanbok yang terbuat dari
kain tradisonal Indonesia yaitu Ulos dari Sumatera Utara.
Kain Ulos yang semakin dicintai oleh semua khalayak dan memberikan nilai
tambah bagi Ulos sendiri sehingga dapat memperluas pemasaran serta akan
membentuk lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya
pengrajin kain Ulos. Hal ini akan menjadi solusi masalah ekonomi yang terjadi di
Indonesia khususnya pada masa pandemi ini. Hanbok yang dikombinasikan dengan
kain Ulos ini memberikan warna baru bagi pencinta korea yang mana bisa mencintai
budaya Indonesia tanpa harus meninggalkan hobi mereka. Bokulos bukan hanya
beredar di pasar nasional namun berpotensi juga berada di pasar Internasional
karena budaya Indonesia yang menarik dan banyak disukai juga oleh orang luar
negeri.

1.2.Tujuan
Untuk mengenalkan kain tradisional Ulos dari Sumatera Utara terhadap
masyarakat Indonesia terutama remaja melalui Bokalos atau hanbok pakaian
tradisional masyarakat korea dari kain ulos.
2

1.3.Manfaat
Meningkatkan kembali rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap budaya
tradisional terutama kain Ulos dari Sumatera Utara dengan pembuatan Bokalos
yaitu hanbok berkain Ulos.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Keunggulan Produk


Bokalos atau hanbok berkain ulos dari Sumatera Barat merupakan
gabungan dari budaya korea yang sedang sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia dengan kain Ulos dari Sumatera yang bertujuan untuk memperkenalkan
kain tradisional Indonesia kepada masyarakat khususnya remaja. Bokalos ini
merupakan usaha yang baru akan dibangun atau dirintis. Bokalos ada karena
lemahnyaa rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap budaya sendiri dan lebih
cenderung sangat menyukai budaya luar negeri. Bokalos ini mempunyai beberapa
keunggulan yaitu gabungan dari dua budaya yaitu pakaian tradisional dari
masyarakat korea dan kain tradisional dari Indonesia yaitu Ulos,Bokalos bisa
didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau dari hanbok pada umumnya.
Bokalos ini juga mempunyai keunggulan membuat hanbok tampak lebih indah
dengan perpaduan kain ulos yang mempunyai banyak motif. Berikut gambar motif
kain Ulos dari Sumatera dan Hanbok dari Korea.

.Gambar 1. Kain Ulos . Gambar 2. Hanbok

2.2. Pangsa Pasar


Pangsa pasar dari usaha hanbok dari kain ulos atau “Bokalos”adalah
seluruh kalangan masyarakat, tetapi lebih dikhususkan kepada remaja, serta
“Bokalos” ini dibuat dengan harga yang terjangkau dikalangan remaja dibanding
harus membeli hanbok asli dari korea.Untuk mencapai target pasar akan dilakukan
promosi melalui meda sosial sepperti facebook, instagram dan tiktok. Dan
platform yang akan digunakan untuk menjual produk seperti, Shopee, Lazada, dan
berbagai media shoping mall lainnya. Hasil pembuatan “Bokalos” tersebut akan
diunggah oleh media sosial shoping mall dari penjual.

2.3. Lokasi Usaha


Lokasi usaha adalah suatu hal yang sangat penting dan sangat menunjang
bagi berkembangnya suatu usaha. Lokasi usaha untuk “ Bokalos” dipasarkan
4

secara online melalui platform shoping mall seperti ShopeeLazada dan berbagai
media shopping mall lainnya.
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Pembuatan Produk Usaha


Bokalos atau Hanbok berkain Ulos merupakan pakaian hasil perpaduan
budaya Korea dan budaya Indonesia. Hanbok merupakan pakaian khas tradisional
Korea yang digunakan pada saat hari Raya ataupun hari peringatan lainnya seperti
upacara pernikahan. Pembuatan produk Bokalos memerlukan berbagai alat dan
bahan. Alat yang digunakan tidak jauh berbeda seperti halnya pembuatan pakaian
seperti mesin jahit, benang, jarum, dan sebagainya. Bahan yang digunakan
merupakan kain tradisional khas Sumatera Utara yakni kain Ulos. Kain Ulos yang
digunakan dapat diperoleh melalui media shoping mall karena lebih memiliki
kemudahan akses pada era pandemi seperti saat ini. Penggunaan kain Ulos
dikarenakan kain tersebut memiliki harga yang cukup ekonomis sehingga harga jual
nantinya pun akan cukup ekonomis pula. Kain Ulos digunakan hanya pada bagian
atas pakaian Hanbok, sedangkan bagian bawah Hanbok menggunakan kain satin
bridal. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengurangi penggunaan modal yang
berlebihan dan dapat menurunkan harga jual sehingga akan semakin menarik calon
pembeli.
Selain menggunakan kedua kain tersebut, model dari Hanbok sendiri yang
memiliki bentuk mengembang pada bagian bawah membuat dibutuhkannya kain
katun voile untuk membuat petticoat yang digunakan pada bagian dalam bawahan
Hanbok. Pembuatan Hanbok tersebut dapat dilakukan oleh penjahit rumahan yang
sudah berpengalaman dalam hal membuat pakaian wanita khususnya untuk wanita
muslim. Hal tersebut dikarenakan Hanbok memiliki kemiripan dengan pakaian
yang kerap kali digunakan oleh wanita muslim. Untuk produksi pertama akan
dibuat sebanyak 30 Bokalos. Dana yang dikeluarkan untuk satu buah Bokalos
sebesar Rp240.000,00 sehingga penjual dapat menjual produk Bokalos sekitar
Rp260.000,00—Rp300.000,00. Mengingat bahwa Bokalos digunakan pada saat
hari penting, nominal yang dikeluarkan untuk membeli pakaian Bokalos dirasa
tidak berlebihan sehingga dapat menarik bagi pasar.

3.2 Pemasaran Produk Usaha


Pembuatan produk Bokalos yang telah selesai dalam hal pembuatan akan
dipasarkan. Pemasaran produk usaha dapat dilaksanakan melalui berbagai platform
yang kerap kali digunakan oleh masyarakat terutama remaja. Platform yang akan
digunakan seperti Instagram, Shopee, Lazada, dan berbagai media shoping mall
lainnya. Hasil pembuatan 'Bokalos' tersebut kemudian akan diunggah oleh media
shoping mall dari penjual.
6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Pembuatan 30 Bokalos

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Perlengkapan yang diperlukan 4.200.000,00
2. Bahan Habis Pakai 0
3. Transport local 100.000,00
4. Lain-lain (upah penjahit) 3.000.000,00
Jumlah 7.300.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung-


Jawab

1 2 3
1 Pembelian dan Mega Uswatun
distribusi bahan Khasanah
2 Pembuatan Bokalos Haditsah Salsabila
3 Pemasaran Bokalos Adriansyah Nanda
Putra
7

DAFTAR PUSTAKA

Hanbok.2018 Juni 18. Wikipedia. Hlm.11.

Egsaugm. 2020 Sep 30. Fenomena Korean Wave di Indonesia.


Diunduh 2021 Feb 8. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/09/30/fenomena-
korean-wave-di-indonesia/
8

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping


9
10

Biodata Anggota
11
12

Biodata Dosen Pendamping


13
14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


1. Bahan Habis Pakai
a. Kain Ulos 30 30.000 900.000
b. Kain katun voile 60 40.000 2.400.000
c. Kain satin bridal 60 15.000 900.000
SUB TOTAL (Rp) 4.200.000
2. Perjalanan dalam kota Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Transport lokal 1 100.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 100.000
3. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Upah penjahit 30 100.000 3.000.000
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000
TOTAL 7.300.000
Tujuh Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah
15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian


Studi Ilmu Waktu Tugas
(jam
/minggu)
1 Mega Uswatun Agribisnis Agribisnis 4 Pembelian
Khasanah dan
distribusi
bahan
2 Haditsah Salsabila Kimia Kimia 4 Pembuatan
Bokalos
3 Adriansyah Nanda Matematika Matematika 4 Pemasaran
Putra Bokalos
16

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai