1) Memiliki kesulitan dengan pola pikir atau penalaran yang lebih kompleks.
2) Kesulitan dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep baru. Hal ini akan menjadi
semakin sulit, bila mayoritas kelas sudah menguasai konsep tersebut dan guru
melanjutkan materi pengajaran. Sementara anak dengan slow learner membutuhkan lebih
banyak waktu. Kondisi tersebut membuat anak cenderung mudah cemas, memiliki
konsep diri yang rendah dan mudah menyerah. Anak seringkali merasa dirinya ‘bodoh’
dan mulai membenci sekolah karena sepanjang hari berada di sekolah melakukan sesuatu
yang sulit baginya