0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan12 halaman
1. Guru menghadapi kesulitan pada anak dalam pengembangan kemampuan berbahasa dan motorik kasar.
2. Diterapkan model pembelajaran PBL dan PjBL dengan media interaktif untuk meningkatkan keterlibatan anak.
3. Praktik ini bermanfaat sebagai inspirasi bagi guru untuk mengatasi kendala pembelajaran.
Deskripsi Asli:
Best Practices ini dibuat untuk memenuhi tugas PPG Dalam Jabatan Kategori 2 Tahun 2022
1. Guru menghadapi kesulitan pada anak dalam pengembangan kemampuan berbahasa dan motorik kasar.
2. Diterapkan model pembelajaran PBL dan PjBL dengan media interaktif untuk meningkatkan keterlibatan anak.
3. Praktik ini bermanfaat sebagai inspirasi bagi guru untuk mengatasi kendala pembelajaran.
1. Guru menghadapi kesulitan pada anak dalam pengembangan kemampuan berbahasa dan motorik kasar.
2. Diterapkan model pembelajaran PBL dan PjBL dengan media interaktif untuk meningkatkan keterlibatan anak.
3. Praktik ini bermanfaat sebagai inspirasi bagi guru untuk mengatasi kendala pembelajaran.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Nama : Nida Mufidah
No.UKG : 201699603724 LPTK : Universitas Lambung Mangkurat
Lokasi TKS Islam Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah
Lingkup Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tujuan yang ingin dicapai 1. Mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) anak dalam menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih dan melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yang disampaikan. 2. Mengembangkan kemampuan motorik kasar anak dalam melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah dan melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur. Penulis Nida Mufidah Tanggal Aksi 1 : 17 Oktober 2022 Aksi 2 : 31 Oktober 2022 Aksi 3 : 14 November 2022 Aksi 4 : 28 November 2022 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah? Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah belakang masalah, mengapa kesulitan belajar anak, yaitu: praktik ini penting untuk 1. Mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif dibagikan, apa yang menjadi (menyimak dan membaca) anak terdapat 5 orang dari 8 peran dan tanggung jawab anda anak kelompok B yang masih terkendala dalam dalam praktik ini. menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih dengan persentase 63% dan terdapat 6 orang dari 8 anak yang kesulitan dalam melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yang disampaikan dengan persentase 75%. Beberapa kendala yang dialami oleh anak dan guru yang menjadi latar belakang masalah sehingga perkembangan anak belum tercapai sesuai harapan yaitu sebagai berikut. a. Dalam hal menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih terdapat beberapa kendala yang dialami oleh anak seperti, anak belum bisa merespon dengan tepat saat mendengarkan cerita yang dibacakan, anak bercanda dengan teman disampingnya saat guru membacakan cerita, dan anak kurang fokus dan tidak mengerti dengan isi cerita yang dibacakan. Adapun beberapa kendala yang dialami oleh guru seperti, cerita yang dibacakan tidak menarik dan kurang terampilnya guru dalam mengelola kelas b. Dalam hal melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yang disampaikan juga terdapat beberapa kendala yang dialami oleh anak, yaitu anak tidak fokus saat menyimak arahan dari guru dan anak lambat dalam belajar untuk mengikuti arahan. Adapun beberapa kendala yang dialami oleh guru yaitu guru terburu-buru dan tidak berurutan menjelaskan arahan/perintah, guru kurang terampil mengelola kelas dan metode yang digunakan guru kurang tepat. 2. Mengembangkan kemampuan motorik kasar anak dalam melakukan berbagai gerakan terdapat 6 orang dari 8 anak dengan persentase 75% yang mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah. Selain itu juga terdapat 6 orang dari 8 anak dengan persentase 75% yang kesulitan dalam melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur. Beberapa kendala yang dialami oleh anak dan guru yang menjadi latar belakang masalah sehingga perkembangan anak belum tercapai sesuai harapan yaitu sebagai berikut. a. Dalam melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah terdapat beberapa kendala yang dialami oleh anak, yaitu anak kesulitan dalam melakukan kegiatan melompat dan meloncat untuk melatih keseimbangan, anak kurang fokus dalam mengikuti gerakan dan anak kurang percaya diri dan ragu dalam melakukan kegiatannya. Selain itu juga terdapat kendala yang dialami oleh guru yaitu, guru kurang inovatif dalam memilih media kegiatan, media yang digunakan tidak kontekstual sehingga anak mengalami kesulitan dalam mengikuti gerakan, serta pembelajaran yang disampaikan kurang menarik. b. Dalam melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur terdapat juga beberapa kendala yang dialami oleh anak dan guru, yaitu anak kesulitan mengikuti gerakan senam yang diinstruksikan oleh guru, anak tidak ikut bergerak saat senam, anak yang asik bermain tidak ingin ikut kegiatan senam, anak tidak fokus dalam mengikuti gerakan senam dan anak hanya menonton teman- temannya yang sedang senam, anak yang malu melakukan kegiatan senam. Selain itu juga terdapat kendal yang dialami guru yaitu guru kurang menguasai gerakan senam irama secara berurutan dan pembelajaran yang disampaikan kurang menarik dan guru kurang terampil dalam mengelola kelas. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? Praktik pembelajaran ini penting untuk di bagikan karena: 1. Secara khusus berdasarkan permasalahan tersebut guru menerapkan berbagai pembelajaran inovatif seperti menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) yang merupakan model pembelajaran yang lebih melibatkan secara aktif kepada aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan dapat menjadi lebih baik lagi. 2. Pemanfaatan media pembelajaran yang menarik bagi anak seperti menggunakan media video pembelajaran secara langsung maupun melalui media youtube sehingga anak menjadi antusias dan bersemangat mengikuti proses kegiatan pembelajaran. 3. Pada kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) dalam menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih, guru menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan berbantuan media gambar cerita berseri dan dalam melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yang disampaikan, guru menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam kegiatan fun cooking. 4. Pada kemampuan motorik kasar anak dalam melakukan gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah, guru menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) membuat alas main untuk memenuhi kegiatan Foot Print Game dan dalam melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur, guru menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam kegiatan senam irama. 5. Secara umum praktik ini penting dibagikan karena: a. Sebagai motivasi yang dapat membantu para guru dalam meningkatkan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak. b. Menjadi referensi atau inspirasi bagi para guru sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang sedang dihadapi. c. Meningkatkan dan mengembangkan kreativitas guru dalam merencanakan pembelajaran pada anak usia dini. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini? Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, diantaranya yaitu: 1. Menggunakan model PBL dan PjBL dalam melakukan kegiatan pembelajaran 2. Menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran yang saya buat seperti media power point, video pembelajaran, laptop, dan proyektor. 3. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran Guru juga bertanggung jawab dalam merancang rencana evaluasi pembelajaran berupa penilaian ceklist dengan menentukan rubrik penilaian yang dijadikan sebagai acuan dalam memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh anak serta membuat rancangan penilaian anekdot dan penilaian hasil karya. Selain itu, guru juga bertanggung jawab dalam melaksanakan rancangan perangkat pembelajaran yang telah dibuat tersebut dari kegiatan pembuka, inti, hingga penutup, melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan perencanaan dan rubrik yang telah ditentukan serta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai Apa saja yang menjadi tujuan tersebut? tantangan untuk mencapai Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, tujuan tersebut? Siapa saja yang wawancara guru, kepala sekolah dan pakar, maka beberapa terlibat, tantangan dari anak dan dari guru yang terjadi yaitu: 1. Pada kemampuan anak untuk memahami dan menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) dalam menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih dan dalam melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yang disampaikan, terdapat beberapa hal yang menjadi tantangannya, yaitu: a. Dari sisi anak yaitu, kurang fokusnya anak dalam mendengarkan dan menyimak cerita ataupun arahan, anak yang pemalu dan kurang percaya diri dalam bertanya ataupun mengemukakan pendapat, dan anak yang lamban dalam belajar dan mengikuti arahan. b. Dari sisi guru yaitu, kurangnya pengetahuan guru tentang metode dan model pembelajaran inovatif, belum terbiasanya guru menggunakan pembelajaran berbasis TPACK yang dikarenakan sarana pembelajaran yang ada disekolah masih terbatas untuk digunakan seperti penggunaan laptop dan proyektor, kurangnya keterampilan guru dalam mengelola kelas agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, dan membutuhkan banyak waktu dalam menyiapkan praktik pembelajaran agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik. 2. Dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak untuk melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah dan melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur, terdapat beberapa hal yang menjadi tantangannya, yaitu: a. Dari sisi anak, yaitu kurang fokusnya anak dalam mengikuti gerakan, anak yang kesulitan melakukan gerakan untuk melatih keseimbangan sehingga membuatnya menjadi kurang percaya diri, anak tidak mau mengikuti kegiatan senam dan hanya ingin main. b. Dari sisi guru, yaitu kurangnya keterampilan guru dalam mengelola kelas agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, kurangnya pengetahuan guru tentang metode dan model pembelajaran inovatif, kurangnya keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran yang dekat dengan anak, belum terbiasanya guru dalam menggunakan pembelajaran berbasis TPACK seperti penggunaan laptop dan proyektor, dan membutuhkan banyak waktu dalam menyiapkan praktik pembelajaran agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik. Siapa saja yang terlibat? 1. Peserta didik sebagai objek dalam kegiatan pembelajaran 2. Guru sebagai pengamat yang melakukan kegiatan pembelajaran 3. Teman sejawat sebagai rekan bertukar pendapat dalam mengatasi permasalahan proses pembelajaran 4. Kepala sekolah sebagai pemberi arahan dalam melaksanakan proses pembelajaran 5. Pakar sebagai pemberi saran, masukan, dan motivasi terhadap permasalahan yang akan diselesaikan 6. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam melaksanakan praktik pembelajaran Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut? dilakukan untuk menghadapi 1. Melakukan kajian literatur tentang penyelesaian tantangan tersebut/ strategi apa masalah dalam aspek bahasa menceritakan kembali apa yang digunakan/ bagaimana yang didengar dengan kosakata yang lebih dan prosesnya, siapa saja yang melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai terlibat / Apa saja sumber daya dengan aturan yang disampaikan dan aspek fisik atau materi yang diperlukan motorik dalam melakukan berbagai gerakan untuk melaksanakan strategi ini terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah dan melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur. 2. Melakukan wawancara dengan kepala sekolah, teman sejawat dan pakar untuk menemukan solusi dari permasalahan yang akan digunakan. 3. Merumuskan solusi permasalahan. 4. Menentukan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model Problem Based Learning (PBL) pada aksi 1 dan 4 dan model Project Based Learning (PjBL) pada aksi 2 dan 3. 5. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan. 6. Penggunaan media pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi anak. 7. Membuat perangkat pembelajaran, yaitu RPP yang berisi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi ajar, LKPD, instrumen penilaian berupa ceklist dan rubrik penilaiannya, serta lambar evaluasi. 8. Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing dan guru pamong sebelum melakukan aksi. 9. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah. 10. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan, yaitu - Aksi 1 pada tanggal 17 Oktober 2022 - Aksi 2 pada tanggal 31 Oktober 2022 - Aksi 3 pada tanggal 14 November 2022 - Aksi 4 pada tanggal 28 November 2022. Strategi apa yang digunakan? Strategi yang digunakan guru untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran yaitu: 1. Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang memiliki 5 fase sintak yaitu: I. Orientasi peserta didik pada masalah. II. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. III. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. IV. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. V. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini digunakan guru untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran, yaitu: a. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) anak dalam menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih. b. Untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak dalam melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur. 2. Menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang memiliki 6 fase sintak yaitu: I. Pertanyaan Mendasar. II. Mendesain Perencanaan Produk. III. Menyusun Jadwal Pembuatan. IV. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek. V. Menguji Hasil. VI. Evaluasi Pengalaman Belajar. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini digunakan guru untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran, yaitu: a. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) anak dalam melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yang disampaikan. b. Untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak dalam melakukan berbagai gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah. 3. Menggunakan media gambar cerita berseri dan media pembelajaran yang konkrit dari lingkungan sekitar anak pada aspek bahasa dan menggunakan media video pembelajaran dan power point yang menampilkan gambar yang dikenal oleh anak melalui pengamatan pada aspek fisik motorik. 4. Menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dengan membuat video pembelajaran sebagai sarana untuk mempermudah kegiatan pembelajaran dan menarik perhatian anak dangan mengamati video yang ditampilkan melalui laptop ataupun proyektor. Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat? Proses yang digunakan guru untuk menghadapi tantangan dalam pembelajaran yaitu: 1. Proses Perencanaan - Merumuskan tujuan pembelajaran, materi, media, dan metode pembelajaran - Menyiapkan materi yang dibutuhkan seperti peralatan dan bahan pembelajaran - Guru terlibat dalam proses pembuatan media ajar berbasis TPACK yang dibuat sendiri yaitu dengan membuat media ajar menggunakan power point, video pembelajaran, aplikasi filmora dan aplikasi canva yang bisa didesain semenarik mungkin. 2. Proses Pelaksanaan - Menggunakan media pembelajaran yang konkrit dari lingkungan sekitar anak dan yang mudah didapat sehingga anak bisa lebih mengenal media yang ada dan bisa dikolaborasikan dengan media ajar berbasis TPACK, sehingga anak lebih mudah memahami materi yang diberikan. - Menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL yang dipilih oleh guru berdasarkan langkah- langkah pada kegiatan aksi yang disesuaikan dengan sintaks-sintaks modelnya. - Proses pelaksanaan ini melibatkan guru sebagai pelaksana RPP, anak sebagai pelaksana dalam kegiatan pembelajaran, kameramen sebagai pendokumentasian kegiatan pembelajaran. 3. Proses Evaluasi - Teknik penilaian yang dilakukan oleh guru yaitu penilaian dengan ceklis, catatan anekdot, hasil karya dan portofolio, selain itu juga melakukan prosedur penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. - Menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian diakhir pembelajaran - Proses evaluasi ini melibatkan guru sebagai pengamat dan anak sebagai objek yang diamati 4. Proses Refleksi - Guru melakukan refleksi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yamg ingin dicapai dan memahami apa saja kelemahan serta kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dilaksanakan Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini? Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini, yaitu laptop, proyektor, speaker, aplikasi power point, jaringan internet, google, aplikasi filmora, dan aplikasi canva. Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah Bagaimana dampak dari aksi yang dilakukan? dari Langkah-langkah yang Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan? Apakah hasilnya dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif, hal ini efektif? Atau tidak efektif? dapat dilihat dari: Mengapa? Bagaimana respon 1. Penggunaan media ajar yang dikolaborasikan dengan orang lain terkait dengan strategi media berbasis TPACK ini sangat membantu peserta yang dilakukan, Apa yang didik dalam memahami media ajar apa yang akan menjadi faktor keberhasilan atau dipelajari dan membuat kegiatan pembelajaran menjadi ketidakberhasilan dari strategi lebih menyenangkan. yang dilakukan? Apa 2. Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu Problem pembelajaran dari keseluruhan Based Learning (PBL) dan Project Based Learning proses tersebut (PjBL) yang sangat menarik dan belum pernah diterapkan dalam proses pembelajaran membuat anak menjadi antusias dalam mengikuti kegiatan. Selain itu, aktifitas pembelajaran yang berpusat pada anak sangat membantu dalam meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif dan juga mampu mengembangkan kemampuan fisik motorik anak dalam melakukan berbagai gerakan yang melibatkan anggota tubuh. Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Sebagian besar respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan apalagi pembelajaran menggunakan media yang sangat menarik yaitu media power point dan video-video pembelajaran yang didesain menarik yang dapat dilihat dari respon peserta didik yang setelah pembelajaran dilaksanakan dan terlihat kemajuan anak dari hasil penilaian ceklis banyak mengalami kemajuan. Dalam aspek bahasa yang sebelum menggunakan media ajar dan model pembelajaran PBL dan PjBL anak mengalami kesulitan dalam memahami bahasa reseptif menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih dengan persentase 63% mengalami penurunan menjadi 25%. Adapun kesulitan dalam memahami bahasa reseftif melaksanakan perintah yang lebih kompleks sesuai dengan aturan yang disampaikan dengan persentase 75% juga mengalami penurunan menjadi 25%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dalam upaya mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) anak dinyatakan berhasil. Adapun pada aspek fisik motorik anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan terkoordinasi secara terkontrol, seimbang dan lincah dan kesulitan dalam melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam menirukan berbagai gerakan yang teratur dengan persentase 75%, setelah menggunakan media ajar dan model PBL dan PjBL dalam kegiatan pembelajaran mengalami penurunan menjadi 25%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar anak dalam melakukan berbagai gerakan dinyatakan berhasil. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan? Pembelajaran yang dilakukan guru sudah dirancang lengkap dan sesuai dengan karakteristik anak juga sudah memanfaatkan media pembelajaran yang inovatif, guru juga sudah memberikan LKPD yang relevan dengan materi pembelajaran dan instrument yang dibuat tentang kegiatan pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan perangkat pembelajaran RPP, media, bahan ajar dan LKPD. Dan guru juga sudah melakukan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 sesuai dengan instrumen yang telah disediakan. Respon positif yang didapatkan dari kepala sekolah dan dewan guru dengan memberikan dukungan untuk menerapkan model pembelajaran inovatif yang digunakan pada masa yang akan datang. Selain itu respon positif dari peserta didik yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat menyenangkan. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Faktor keberhasilan dari strategi pembelajaran yang dilakukan ini sangat ditentukan oleh: 1. Pemilihan media dan model pembelajaran yang inovatif yang dikembangkan dalam RPP yang telah dibuat. 2. Perangkat pembelajaran yang digunakan lengkap 3. Perangkat RPP disusun secara operasional dengan dibimbing oleh Dosen dan Guru Pamong yang berpengalaman 4. Pembelajaran sudah disiapkan dengan matang 5. Diberikan dukungan oleh semua pihak Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut? Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan guru, pembelajaran yang bisa diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi bermakna, seru, asik, menantang dan menyenangkan bagi anak sehingga dapat menarik perhatian anak dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan kemampuannya. Dampak dari penerapan media berbasis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang dipadukan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) membuat anak lebih bersemangat dan tidak mudah bosan saat mengikuti kegiatan pembelajaran, karena pada saat pembelajaran anak dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok mengerjakan kegiatan proyek yang diberikan guru. Dengan menggunakan model pembelajaran ini anak lebih termotivasi untuk belajar dari pada menggunakan model pembelajaran lain, hal ini terlihat dari indikator kemampuan anak dalam mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif dan juga dalam mengembangkan kemampuan fisik motorik dalam melakukan berbagai gerakan yang melibatkan anggota tubuh mengalami peningkatan dari sebelum menggunakan model pembelajaran ini.