Anda di halaman 1dari 1

Cuman, memang soal Pancasila dari zaman Orba sampai reformasi adalah kesunyian keteladanan.

Generasi millenial bukan tipe mudah percaya dengan pidato, slogan dan spanduk soal nilai Pancasila.
Kampanye toleransi. Atau berbagai khotbah nilai baik. Generasi millenial merindukan role model
yang bisa mengayomi. Menjadi contoh implementasi Pancasila. Jadi, jika korupsi mewabah.
Kekerasan masih terjadi. Kritik kerap dibaca sebagai bentuk ancaman terhadap stabilitas. Maka,
kemasan webinar sekian ratus jam soal Pancasila tidak ada gunanya. Ini yang mesti dibenahi.
Masa Depan
Bagi saya, menanamkan dan mengimplementasikan Pancasila secara utuh, murni dan konsekuen,
merupakan hal niscaya. Menjadi masa depan ke-Indonesia-an. Tinggal tugas kita bersama berbagi
peran. Melakukan gerakan untuk mempopulerkan kembali Pancasila. Dengan berbagai cara dan
strategi. Melalui berbagai dimensi dan aneka pendekatan. Perspektif agama dan kebudayaan perlu
menjadi bagian pertimbangan agar Pancasila mengakar di publik. Dengan begitu, Pancasila dapat
menjadi bagian penting untuk merekatkan kita sebagai satu bangsa. Apalagi di masa pandemi,
solidaritas dan saling bergotong royong sebagai bagian dari nilai penjabaran Pancasila sangat
dibutuhkan. Ini semakin menunjukan relevansi Pancasila untuk dibumikan kembali secara
kontekstual. Semoga 

Anda mungkin juga menyukai