Anda di halaman 1dari 20

Penerapan Nilai-nilai

PANCASILA
Name: ______________
Kelas: 5 (lima)

Sejarah Lahirnya Pancasila

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

• Jepang pernah menduduki wilayah Indonesia pada tahun 1942 - 1945.


Belanda yang sebelumnya menduduki wilayah Indonesia menyerah tanpa
syarat kepada Jepang. Pada masa itu, Jepang yang tergabung dalam Blok
Poros sedang terlibat Perang Pasifik dengan Blok Sekutu. Belanda
merupakan salah satu negara yang tergabung dalam Blok Sekutu.

• Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan militer Amerika


Serikat di Pearl Harbour, Hawaii sehingga melemahkan kekuatan Sekutu.
Dengan cepat, Jepang mengambil alih wilayah jajahan Sekutu di Asia,
termasuk Indonesia.

• Pada 8 Maret 1942, Belanda menandatangani Perjanjian Kalijati yang berisi


penyerahan seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda tanpa
syarat kepada Jepang. Maka, dimulailah masa penjajahan Jepang di
Indoneia.

• Selama sekitar 3.5 tahun menjajah Indonesia, Jepang menyebabkan


banyak penderitaan. Rakyat Indonesia mengalami ketakutan, kemiskinan,
dan kelaparan. Rakyat Indonesia dipaksa untuk bekerja tanpa diberi
makanan yang layak dan tanpa upah. Kerja paksa pada masa penjajahan
Jepang disebut romusa. Tenaga kerja paksa ini diambil secara arak oleh
militer Jepang. Romusa diminta untuk mengerjakan proyek-proyek militer
Jepang, baik yang ada di luar pulau asal mereka, maupun di luar
Indonesia. Romusa terdiri atas laki-laki desa yang berusia antara 16 - 60
tahun.

• Akibat penderitaan yang semakin parah, rakyat Indonesia kemudian


berusaha melawan penindasan penjajah Jepang. Mereka berjuang
bersama untuk mengusir Jepang dari tanah Indonesia. Hingga tahun 1944,
perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Jepang masih belum
berhasil.

SLK Makassar - G5 PPKn 1

• Pada akhir tahun 1944, Jepang sering mengalami kekalahan dari Sekutu.
Jepang lalu berubah dan menunjukkan sikap yang lebih baik demi menarik
simpati rakyat Indonesia. Jepang berusaha menghentikan perlawanan
rakyat dan membujuk rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang
berperang melawan Sekutu.

• Cara-cara yang dilakukan Jepang untuk menarik hati rakyat Indonesia,


antara lain:

1. Bendera Merah Putih diizinkan untuk berkibar di kantor-kantor.

2. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi.

3. J e p a n g m e m b e r i ja nji ke m e rd eka a n
ke p a d a ra k y a t I n d o n e s i a. J a n j i i n i
diucapkan oleh Perdana Menteri Jepang
saat itu, yaitu Kuniaki Koiso di depan
b i d a n g Pa r l e m e n t J e p a n g. J a n ji i n i
kemudian terkenal dengan sebutan “Janji
Koiso”. Isi Janji Koiso adalah “Indonesia
akan diberi kemerdekaan di kemudian
hari. Kuniaki Koiso, Perdana Menteri
Sepang yang terkenal dengan
janjinya, yaitu “Janji Koiso”.

• Apakah cara-cara itu berhasil membuat Rakyat Indonesia membantu


Jepang dalam perang melawan Sekutu? Jawabannya tentu saja tidak.
Namun, para pejuang Indonesia memanfaatkan kebaikan Jepang tersebut
untuk menggalang persatuan dan kesatuan demi meraih kemerdekaan.

SLK Makassar - G5 Tematik 2


Lahirnya Pancasila

• Janji Jepang untuk memberi kemerdekaan kepada rakyat Indonesia


dibuktikan dengan membentuk Badan Penyelidik Us aha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI dalam bahasa jepang disebut
Dokuritsu Junbi Cosakai. Tugas BPUPKI adalah melakukan penyelidikan
tentang usaha-usaha mencapai Indonesia merdeka.

• Tugas BPUPKI sangat penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, banyak tokoh
yang dilibatkan sebagai anggota BPUPKI, yaitu sebanyak 67 orang.
Sebanyak 60 orang berasal dari Indonesia dan 7 orang berasal dari
Jepang. Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat dan wakilnya
adalah R. Panji Suroso.

• BPUPKI mengadakan sidang resmi sebanyak dua kali. Sidang pertama


berlangsung pada 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Sidang pertama ini
bertujuan membahas bentuk negara Indonesia dan merumuskan dasar
negara Indonesia. Bentuk negara Indonesia yang disepakati adalah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

• Dalam merumuskan dasar negara Indonesia, BPUPKI mendengarkan


beberapa pidato dari tokoh pergerakan nasional Indonesia di antaranya
Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Ketiga tokoh tersebut mengajukan
pendapatnya tentang dasar negara Republik Indonesia, yaitu sebagai
berikut:

• Dalam s idang BPUPKI pada 29 M ei 1945,


Mohammad Yamin berpidato mengemukakan
gagasan mengenai rumusan lima asas dasar
negara Republik Indonesia, yaitu:

1. Perikebangsaan;

2. Perikemanusiaan;

3. Periketuhanan;
Prof. Mohammad Yamin, S.H.
4. Perikerakyatan; dan

5. Kesejahteraan rakyat.

SLK Makassar - G5 PPKn 3


• Dalam sidang BPUPKI pada 31 Mei 1945, Soepomo


berpidato mengemukakan gagasan mengenai
rumusan lima prinsip dasar negara Republik
Indonesia, yang dinamakan “Das ar Negara
Indonesia Merdeka”, yaitu:

1. Persatuan;

2. Kekeluargaan;

3. Kesinambungan Mahir batin;

Prof. Dr. Soepomo


4. Musyawarah; dan

5. Keadilan rakyat.

• Dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, Soekarno


berpidato mengemukakan gagasan mengenai
r u m us a n li m a s ila d a s a r n e g a ra Rep u blik
Indonesia, yang beliau beri nama “Pancasila”,
yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia;

2. Internationalism atau perikemanusiaan;

3. Mufakat atau demokrasi;

4. Kesejahteraan sosial; dan


Ir. Soekarno 5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

• Setelah itu, BPUPKI mengalami masa reses persidangan (periode jeda atau
istirahat) selama satu bulan lebih. Sebelum dimulainya masa reses
persidangan, dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggotakan sembilan
orang. Panitia ini dinamakan “Panitia Sembilan” dengan diketuai oleh Ir.
Soekarno. Tugas Panitia Sembilan adalah mengolah usul dan konsep para
anggota BPUPKI mengenai dasar negara Republik Indonesia.

SLK Makassar - G5 PPKn 4

• Susunan keanggotaan Panitia Sembilan adalah sebagai berikut:

1. Ketua : Ir. Soekarno

2. Wakil Ketua : Drs. Mohammad Hatta

3. Anggota : Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo

4. Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.

5. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim

6. Abdoel Kahar Moezakir

7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso

8. Haji Agus Salim

9. Alexander Andries Maramis

• Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan kembali bertemu untuk melaksanakan


sidang tidak resmi yang dihadiri oleh 38 orang anggota BPUPKI. Sidang tak
resmi ini dipimpin oleh Ir. Soekarno selaku ketua. Sidang tersebut
membahas tentang rancangan “Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945”.

• Sebagai ketua Panitia Sembilan, Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja panitia
kecil yang dipimpinnya kepada anggota BPUPKI. Hasil kerja tersebut berupa
dokumen rancangan dasar negara Indonesia merdeka yang disebut
dengan “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”.

• Rancangan dasar negara Republik Indonesia yang terdapat dalam Piagam


Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaks anaan dalam


permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

SLK Makassar - G5 PPKn 5


















SLK Makassar - G5 PPKn 6


• Ra nc a n g a n d a s a r n e g a ra te r s e b u t di te r i m a u ntu k s ela nju tn y a
dimatangkan dalam sidang BPUPKI yang kedua. Sidang kedua BPUPKI
diselenggarakan mulai 10 Juli 1945 sampai 17 Juli 1945. Sidang tersebut
membahas tentang rumusan dasar negara untuk Indonesia setelah
merdeka. Setelah itu, BPUPKI dibubarkan dan tugasnya digantikan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI diketuai oleh Soekarno dan bertugas
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

• Isi Piagam Jakarta yang menjadi rumusan dasar negara kemudian menjadi
perdebatan. Alasannya, masyarakat di wilayah timur Indonesia umumnya
b u ka n p e n g a nu t a g a m a Is la m. M a s y a ra ka t di In d o n e s i a T i m u r
mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu
“… d engan kewajiban m enjalankan s yariat Is lam ba gi p em eluk-
pemeluknya.” Kalimat tersebut diang gap tidak mewakili masyarakat
Indonesia yang beragama selain Islam.

• Usulan tersebut disampaikan kepada Mohammad Hatta. Demi menjaga


persatuan dan kesatuan, Mohammad Hatta lalu menyampaikan usulan
tersebut dalam sidang pertama PPKI. Usulan tersebut diterima sehingga
kalimat pertama dalam Piagam Jakarta diubah menjadi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”.

• Dalam sidang pertama tersebut, PPKI mengesahkan rumusan dasar


negara yang kemudian disebut Pancasila. Pengesahan ini dilakukan sehari
setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, yaitu pada 18
Augustus 1945.

SLK Makassar - G5 PPKn 7


Kedudukan Pancasila

1. Pancasila sebagai Dasar Negara

Dasar negara seperti tiang penyangga pada rumah.


Tanpa tang penyangga, sebuah rumah akan roboh.

• Rumah pada gambar di atas disangga oleh tiang-tiang kayu. Apa yang
akan terjadi jika rumah itu tidak memiliki tiang-tiang penyangga? Tanpa
tiang-tiang penyangga, rumah tidak dapat berdiri tegak, bahkan bisa
roboh.

• Jika negara Indonesia kita ibaratkan rumah itu, dasar negara adalah tiang
penyangganya. Dasar negara menjadi fondasi bagi kehidupan rakyat
agar dapat kokoh berdiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

• Pancasila sebagai dasar negara berisi aturan-aturan hukum dań


merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Artinya,
setiap peraturan di Indonesia harus bersumber kepada Pancasila.

SLK Makassar - G5 PPKn 8

2. Pancasila sebagai cita-cita bangsa

• Cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam alinea keempat Pembukaan


UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut:

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara


Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
d a ra h I n d o n e s i a d a n u n tu k m e m a ju ka n ke s e ja hte ra a n u m u m,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
…”

• Sesuai dengan bunyi alinea keempat Pembukaan UUD 1945 di atas, maka
cita-cita bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
2. memajukan kesejahteraan umum;
3. mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. i k u t m e l a ks a n a ka n kete r ti b a n d u n i a y a n g b e rd a s a r ka n
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

• Kesimpulannya, cita-cita bangsa Indonesia adalah mencapai kesejahteraan


dan kemakmuran bagi seluruh rakyat yang hanya dapat dicapai apabila
negara kita aman dań damai. Oleh karena itu, seluruh bangsa Indonesia
harus hidup rukun dan damai.

• Selain itu, cita-cita bangsa Indonesia dapat terwujud melalui pembangunan


yang adil dan merata, di kota-kota besar sampai di pedesaan dan pulau-
pulau kecil, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia. Kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah harus
didukung oleh rakyat dalam bentuk membayar pajak. Pajak yang diperoleh
dari rakyat nantinya akan digunakan oleh pemerintah untuk membiayai
pembangunan.

SLK Makassar - G5 PPKn 9


3. Pancasila sebagai ciri khas bangsa Indonesia

• Pancasila berfungsi sebagai identitas bangsa. Pancasila lahir bersamaan


dengan lahirnya bangsa Indonesia. Sebagai identitas bangsa, Pancasila
mencerminkan sikap dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

• Ciri khas bangsa Indonesia juga terlihat dari keberagaman suku bangsa,
budaya, dan agama. Perbedaan tersebut tidak menghalangi bangsa
Indones ia untuk b ers atu. Bangs a Indones ia b elajar untuk s aling
menghargai dan menghormati dengan adanya perbedaan itu.

• Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan suku bangsa,


budaya, dan agama merupakan wujud penerapan Pancasila. Pancasila
menjadi pedoman bangsa Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku.
Setiap sila dalam Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang harus kita terapkan
dałam kehidupan sehari-hari. Apa saja nilai-nilai luhur yang terdapat dalam
sila-sila Pancasila?

SLK Makassar - G5 PPKn 10


Nilai-Nilai Luhur Pancasila

1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

• Bangsa Indonesia mengakui adanya perbedaan agama dan kepercayaan


di masyarakat.

• Pemerintah menjamin kebebasan setiap orang untuk memeluk agama dan


kepercayaannya masing-masing. Pemerintah juga menjamin kebebasan
setiap orang untuk melakukan kegiatan keagamaannya. Tidak ada
seorang pun yang boleh memaksakan suatu agama kepada orang lain
atau melarang seseorang untuk beribadah.

• Kita harus menghormati orang lain yang berbeda agama dan tidak
mengganggu kegiatan ibadah agama lain. Dengan demikian, kerukunan
beragama di Indonesia dapat terjalin dengan baik.

Nilai yang terkandung pada sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah:

• kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;


• toleransi antarumat beragama;
• Kerukunan.

2. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

• Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, jenis kelamin,
dan kedudukan sosial. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
menyatakan bahwa bangsa Indonesia menganggap setiap orang memiliki
persamaan derajat, kedudukan, dan hak asasi manusia.

• Hak asası adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir. Misalnya, hak
untuk hidup dan mendapatkan rasa aman. Oleh karena itu, tidak ada
orang yang boleh merendahkan atau bertindak semena-mena kepada
orang lain. Kita harus menghormati hak asasi orang lain.

SLK Makassar - G5 PPKn 11


• Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mengembangkan sikap tenggang


rasa. Kita harus peduli dengan keadaan masyarakat di sekitar kita.
Apabila ada orang lain yang sedang kesulitan, kita sebaiknya membantu
dengan ikhlas.

Nilai yang terkandung pada sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
adalah:

• persamaan derajat;
• tenggang rasa;
• peduli kepada orang lain.

3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia


• S i la Pe r s a tu a n In d o n e s i a m e n y a ta ka n b a hwa b a n g s a In d o n e s i a
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
Kemerdekaan Indonesia diraih berkat adanya persatuan dan kesatuan
bangs a. Ketika p erjuangan m eraih kem erd ekaan mas ih b ers ifat
kedaerahan, perjuangan tersebut seringkali mampu ditumpas oleh
penjajah. Namun ketika seluruh rakyat yang berasal dari berbagai suku
bangsa, agama, golongan, dan daerah bersatu, kemerdekaan Indonesia
berhasil diraih.

• Rasa cinta tanah air mendorong para pejuang untuk rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara. Kemampuan bangsa Indonesia untuk
m enges ampingkan kep entingan pribadi dan lebih m engutamakan
kep e ntin ga n b er s a m a m em b uat ba n gs a ki ta b er s atu. B er ba gai
perbedaan tidak lagi penting karena yang terpenting adalah bangsa
Indonesia dapat menjadi bangsa yang satu, merdeka dan berdaulat
secara penuh.

Nilai yang terkandung pada sila “Persatuan Indonesia” adalah:

• mengutamakan kepentingan bersama;


• menjalin persatuan dan kesatuan bangsa;
• cinta tanah air.

SLK Makassar - G5 PPKn 12

4. Sila keempat: kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

• Sila keempat dari Pancasila ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia


mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
Apabila ada masalah yang menyangkut kepentingan bersama, sebaiknya
diselesaikan melalui musyawarah.

• Musyawarah adalah cara membuat keputusan bersama yang paling


sesuai dengan Pancasila.

• Dalam musyawarah, setiap orang bebas menyatakan pendapatnya. Setiap


orang juga boleh berbeda pendapat dengan orang lain. Namun,
perbedaan pendapat tersebut tidak boleh menjadi sumber perpecahan.
Setiap orang harus menghormati pendapat orang lain.

• Setelah melalui proses musyawarah, tentunya keputusan yang dihasilkan


merupakan keputusan terbaik yang telah didiskusikan bersama-sama.
Keputusan itu dibuat dengan semangat kebersamaan. Oleh karena itu,
keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah harus dilaksanakan oleh
seluruh peserta musyawarah dengan rasa ikhlas.

Nilai yang terkandung pada sila “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” adalah:

• Mengutamakan musyawarah dalam membuat keputusan bersama;


• Menghormati perbedaan pendapat;
• Melaksanakan hasil keputusan bersama dengan ikhlas.

5. Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia

• Sila kelima dari Pancasila ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia ingin
menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat. Negara memperlakukan setiap
orang dengan adil sesuai hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

SLK Makassar - G5 PPKn 13


• Keadilan dapat tercapai apabila setiap warga negara Indonesia menjaga


keseimbangan hak dan kewajibannya.

• Setiap warga ne gara s ama kedudukannya di dalam hukum dan


pemerintahan. Negara tidak membedakan hak dań kewajiban setiap
warga negara.

• Kita pun sebagai warga negara harus memandang setiap orang secara
sama. Kita harus berteman dan memperlakukan orang lain tanpa
memandang suku, agama, maupun pekerjaannya. Dengan begitu, keadilan
sosial dapat diperoleh oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

Nilai yang terkandung pada sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” adalah:

• Bersikap adil dengan menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.

SLK Makassar - G5 PPKn 14


Penerapan Nilai-nilai Pancasila

Di Lingkungan Rumah
• Keluarga Mita berkunjung ke toko buku. Ayah dan ibu mendampingi Mita
dan Dito melihat-lihat koleksi buku. Saat melihat komik, Dito mencoba
membuka plastik pembungkus komik untuk membaca isi ceritanya. Ibu
menegur Dito dan menasihati bahwa membuka bungkus plastik berarti
tidak menghargai hak pemilik toko buku. Menurut ibu, Dito cukup membaca
ringkasan cerita di bagian belakang komik. Dito menuruti nasihat ibu.
Setelah membaca ringkasan cerita, Dito memasukkan komik itu ke dalam
tas belanja yang disediakan oleh toko buku.

Tindakan Dito merupakan pengamalan sila ke- ____ dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

• Ayah dan ibu mengingatkan agar Mita dan Dito membeli buku dan alat tulis
seperlunya. Ayah dan ibu mengajarkan mereka untuk hidup hemat. Mita
sangat ingin membeli sebuah ensiklopedia yang harganya cukup mahal.
Namun, karena ayah dan ibu belum punya cukup uang, maka buku itu tidak
jadi dibeli. Agar Mita tidak bersedih, ibu mengajak Mita menabung uang
jajannya setiap hari untuk membeli ensiklopedia itu. Jika uang tabungan
Mita sudah terkumpul, ayah dan ibu berjanji akan mengantar Mita untuk
membelinya. Mita setuju dengan nasihat ibu. Mita pun bersemangat untuk
menabung agar bisa membeli ensiklopedia yang diinginkannya.

Tindakan Mita merupakan pengamalan sila ke- ____ dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

SLK Makassar - G5 PPKn 15


Penerapan Nilai-nilai Pancasila

• Liburan sekolah telah tiba. Sekolah Bayu dan Lala libur selama satu minggu.
Ayah dan Ibu ingin mengajak Bayu dan Lala pergi ke kebun binatang.
Namun Bayu ingin pergi ke rumah kakek dan nenek. Ia sudah sangat rindu
kepada mereka. Sedangkan Lala ingin sekali bermain air di pantai. Ayah
dan Ibu menjadi bingung untuk menentukan tempat berlibur mereka.

Ayah dan Ibu lalu mengajak Bayu dan Lala berdiskusi. Bayu mengatakan
bahwa liburan mereka cukup panjang. Jika liburan mereka dihabiskan di
rumah kakek dan nenek, mereka bisa bermain di banyak tempat.

Rumah kakek dan nenek terletak di desa. Biasanya, kakek dan nenek akan
mengajak Bayu dan Lala melihat sawah dan bermain di sungai. Menurut
Bayu, mereka sudah lama tidak mengunjungi kakek dan nenek. Pergi ke
pantai dapat dilakukan hanya dalam satu hari saja. Mereka bisa ke pantai
saat libur di hari Minggu.

Mendengar penjelasan Bayu, Ayah dan Ibu setuju. Mereka lalu bertanya
apakah Lala setuju dengan pendapat Bayu. Lala jadi teringat senangnya
bermain di desa bersama kakek dan nenek. Lala menyetujui pendapat
Bayu. Mereka memutuskan bahwa pergi ke pantai dan kebun binatang
dapat dilakukan di hari Minggu. Akhirnya, mereka semua bersiap untuk
liburan ke desa tempat kakek dan nenek tinggal.

Keluarga Bayu telah mengamalkan sila ke- ____ dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

Sikap ayah dan ibu merupakan pengamalan sila ke-5 dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

Sikap Lala merupakan pengamalan sila ke-3 dari Pancasila, karena


___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

SLK Makassar - G5 PPKn 16


Penerapan Nilai-nilai Pancasila

Di Lingkungan Sekolah

• Alit dan keluarganya sedang tertimpa musibah. Rumah Alit mengalami


kebakaran. Banyak barang di rumahnya yang terbakar. Untuk sementara,
Alit dan keluarganya tinggal di rumah pamannya. Paman Alit adalah
tetangga Bayu.

Mita, Bayu, Tasya, serta Edo ingin mengunjungi Alit dan keluarganya sambil
memberi sedikit bantuan. Sebelumnya, mereka datang ke rumah Ajeng
untuk mengajak Ajeng ikut serta. Namun, Ajeng tidak menyahut saat Mita
dan dan teman-teman memanggil namanya.

Ibu Mita lewat di depan rumah Ajeng. Ibu Mita melihat Mita dan teman-
temannya memanggil Ajeng. Ibu Mita menjelaskan bahwa hari itu adalah
hari raya Nyepi. Saat hari raya Nyepi, Ajeng yang beragama Hindu tidak
melakukan kegiatan seperti biasanya. Itulah alasan Ajeng tidak menyahut
saat dipang gil teman-temannya. Ibu Mita menasihati agar mereka
mengajak Ajeng mengunjungi Alit esok hari di sekolah. Mita dan teman-
teman akhirnya menuruti nasihat dari Ibu Mita. Mereka memutuskan untuk
mengunjungi Alit keesokan hari sepulang sekolah.

Keesokan harinya di sekolah, Bayu sebagai ketua kelas mengajak teman-


teman sekelasnya bermusyawarah. Musyawarah itu untuk menentukan
jenis bantuan yang akan diberikan kepada Alit dan keluarganya. Semua
teman-teman baik laki-laki atau perempuan boleh mengajukan pendapat.
Mita ingin agar bantuan yang diberikan berupa makanan, tetapi sebagian
besar anggota kelas menginginkan bantuan yang diberikan berupa uang.
Nantinya, Alit yang akan memutuskan sendiri untuk apa uang tersebut
akan digunakan. Mita menghargai keputusan kelas. Sepulang sekolah,
mereka semua akan mengunjungi Alit sambil memberikan bantuan mereka
yang berupa uang.

SLK Makassar - G5 PPKn 17


Penerapan Nilai-nilai Pancasila

Hari ini, Ajeng juga masuk sekolah. Ia menjelaskan kepada Mita bahwa saat
hari raya Nyepi ia tidak bisa menemui Mita dan teman-teman. Mita
m e n j e l a s ka n b a hwa i a d a n te m a n - te m a n m e n g e r ti d a n ti d a k
mempermasalahkan hal itu. Mita dan teman-teman menghormati Ajeng
yang sedang menjalankan ibadah sesuai agamanya.

Mita dan teman-teman telah menunjukkan sikap sesuai dengan sila-sila


pada Pancasila.

Mita dan teman-temannya telah mengamalkan sila ke-2 dari Pancasila,


karena ___________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

Mereka juga telah mengamalkan sila ke-1 dari Pancasila, karena __________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

Bayu telah mengamalkan sila ke-4 dari Pancasila, karena ________________


___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

Bayu juga telah mengamalkan sila ke-5 dari Pancasila, karena ____________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

Mita telah mengamalkan sila ke-3 dari Pancasila, karena _________________


___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

SLK Makassar - G5 PPKn 18


Penerapan Nilai-nilai Pancasila

Di Lingkungan Masyarakat

• Rumah Alit dan sekolah cukup jauh. Alit harus naik angkutan kota untuk bisa
sampai ke rumah sepulang sekolah. Siang itu, Alit pulang dari sekolah. Alit
memberhentikan angkot di halte depan sekolahnya. Sopir angkot berhenti
di depan halte. Alit menempati bangku kosong yang ada di dalam angkot.

Tidak jauh dari tempatnya naik, ada seorang ibu yang ingin menaiki
angkot yang ditumpangi Alit. Alit menggeser tempatnya duduk agar ibu itu
bisa duduk. Ibu itu mengucapkan terima kasih karena diberi tempat duduk
oleh Alit. Setelah sekitar setengah jam perjalanan, Alit turun di halte dekat
rumahnya. Alit membayar ongkos yang sesuai kepada sopir angkot.

Alit telah mengamalkan sila ke-5 dari Pancasila, karena __________________


___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.

Bagaimana dengan kamu?

Apakah kamu telah mengamalkan sila-sila dari Pancasila?

SLK Makassar - G5 PPKn 19

Anda mungkin juga menyukai