PANCASILA
Name: ______________
Kelas: 5 (lima)
• Pada akhir tahun 1944, Jepang sering mengalami kekalahan dari Sekutu.
Jepang lalu berubah dan menunjukkan sikap yang lebih baik demi menarik
simpati rakyat Indonesia. Jepang berusaha menghentikan perlawanan
rakyat dan membujuk rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang
berperang melawan Sekutu.
3. J e p a n g m e m b e r i ja nji ke m e rd eka a n
ke p a d a ra k y a t I n d o n e s i a. J a n j i i n i
diucapkan oleh Perdana Menteri Jepang
saat itu, yaitu Kuniaki Koiso di depan
b i d a n g Pa r l e m e n t J e p a n g. J a n ji i n i
kemudian terkenal dengan sebutan “Janji
Koiso”. Isi Janji Koiso adalah “Indonesia
akan diberi kemerdekaan di kemudian
hari. Kuniaki Koiso, Perdana Menteri
Sepang yang terkenal dengan
janjinya, yaitu “Janji Koiso”.
Lahirnya Pancasila
• Tugas BPUPKI sangat penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, banyak tokoh
yang dilibatkan sebagai anggota BPUPKI, yaitu sebanyak 67 orang.
Sebanyak 60 orang berasal dari Indonesia dan 7 orang berasal dari
Jepang. Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat dan wakilnya
adalah R. Panji Suroso.
1. Perikebangsaan;
2. Perikemanusiaan;
3. Periketuhanan;
Prof. Mohammad Yamin, S.H.
4. Perikerakyatan; dan
5. Kesejahteraan rakyat.
1. Persatuan;
2. Kekeluargaan;
5. Keadilan rakyat.
1. Kebangsaan Indonesia;
• Setelah itu, BPUPKI mengalami masa reses persidangan (periode jeda atau
istirahat) selama satu bulan lebih. Sebelum dimulainya masa reses
persidangan, dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggotakan sembilan
orang. Panitia ini dinamakan “Panitia Sembilan” dengan diketuai oleh Ir.
Soekarno. Tugas Panitia Sembilan adalah mengolah usul dan konsep para
anggota BPUPKI mengenai dasar negara Republik Indonesia.
• Sebagai ketua Panitia Sembilan, Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja panitia
kecil yang dipimpinnya kepada anggota BPUPKI. Hasil kerja tersebut berupa
dokumen rancangan dasar negara Indonesia merdeka yang disebut
dengan “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”.
3. Persatuan Indonesia.
• Isi Piagam Jakarta yang menjadi rumusan dasar negara kemudian menjadi
perdebatan. Alasannya, masyarakat di wilayah timur Indonesia umumnya
b u ka n p e n g a nu t a g a m a Is la m. M a s y a ra ka t di In d o n e s i a T i m u r
mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu
“… d engan kewajiban m enjalankan s yariat Is lam ba gi p em eluk-
pemeluknya.” Kalimat tersebut diang gap tidak mewakili masyarakat
Indonesia yang beragama selain Islam.
Kedudukan Pancasila
• Rumah pada gambar di atas disangga oleh tiang-tiang kayu. Apa yang
akan terjadi jika rumah itu tidak memiliki tiang-tiang penyangga? Tanpa
tiang-tiang penyangga, rumah tidak dapat berdiri tegak, bahkan bisa
roboh.
• Jika negara Indonesia kita ibaratkan rumah itu, dasar negara adalah tiang
penyangganya. Dasar negara menjadi fondasi bagi kehidupan rakyat
agar dapat kokoh berdiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
• Sesuai dengan bunyi alinea keempat Pembukaan UUD 1945 di atas, maka
cita-cita bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
2. memajukan kesejahteraan umum;
3. mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. i k u t m e l a ks a n a ka n kete r ti b a n d u n i a y a n g b e rd a s a r ka n
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
• Ciri khas bangsa Indonesia juga terlihat dari keberagaman suku bangsa,
budaya, dan agama. Perbedaan tersebut tidak menghalangi bangsa
Indones ia untuk b ers atu. Bangs a Indones ia b elajar untuk s aling
menghargai dan menghormati dengan adanya perbedaan itu.
• Kita harus menghormati orang lain yang berbeda agama dan tidak
mengganggu kegiatan ibadah agama lain. Dengan demikian, kerukunan
beragama di Indonesia dapat terjalin dengan baik.
Nilai yang terkandung pada sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah:
• Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, jenis kelamin,
dan kedudukan sosial. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
menyatakan bahwa bangsa Indonesia menganggap setiap orang memiliki
persamaan derajat, kedudukan, dan hak asasi manusia.
• Hak asası adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir. Misalnya, hak
untuk hidup dan mendapatkan rasa aman. Oleh karena itu, tidak ada
orang yang boleh merendahkan atau bertindak semena-mena kepada
orang lain. Kita harus menghormati hak asasi orang lain.
Nilai yang terkandung pada sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
adalah:
• persamaan derajat;
• tenggang rasa;
• peduli kepada orang lain.
• Rasa cinta tanah air mendorong para pejuang untuk rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara. Kemampuan bangsa Indonesia untuk
m enges ampingkan kep entingan pribadi dan lebih m engutamakan
kep e ntin ga n b er s a m a m em b uat ba n gs a ki ta b er s atu. B er ba gai
perbedaan tidak lagi penting karena yang terpenting adalah bangsa
Indonesia dapat menjadi bangsa yang satu, merdeka dan berdaulat
secara penuh.
Nilai yang terkandung pada sila “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” adalah:
• Sila kelima dari Pancasila ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia ingin
menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat. Negara memperlakukan setiap
orang dengan adil sesuai hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
• Kita pun sebagai warga negara harus memandang setiap orang secara
sama. Kita harus berteman dan memperlakukan orang lain tanpa
memandang suku, agama, maupun pekerjaannya. Dengan begitu, keadilan
sosial dapat diperoleh oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Nilai yang terkandung pada sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” adalah:
Di Lingkungan Rumah
• Keluarga Mita berkunjung ke toko buku. Ayah dan ibu mendampingi Mita
dan Dito melihat-lihat koleksi buku. Saat melihat komik, Dito mencoba
membuka plastik pembungkus komik untuk membaca isi ceritanya. Ibu
menegur Dito dan menasihati bahwa membuka bungkus plastik berarti
tidak menghargai hak pemilik toko buku. Menurut ibu, Dito cukup membaca
ringkasan cerita di bagian belakang komik. Dito menuruti nasihat ibu.
Setelah membaca ringkasan cerita, Dito memasukkan komik itu ke dalam
tas belanja yang disediakan oleh toko buku.
Tindakan Dito merupakan pengamalan sila ke- ____ dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.
• Ayah dan ibu mengingatkan agar Mita dan Dito membeli buku dan alat tulis
seperlunya. Ayah dan ibu mengajarkan mereka untuk hidup hemat. Mita
sangat ingin membeli sebuah ensiklopedia yang harganya cukup mahal.
Namun, karena ayah dan ibu belum punya cukup uang, maka buku itu tidak
jadi dibeli. Agar Mita tidak bersedih, ibu mengajak Mita menabung uang
jajannya setiap hari untuk membeli ensiklopedia itu. Jika uang tabungan
Mita sudah terkumpul, ayah dan ibu berjanji akan mengantar Mita untuk
membelinya. Mita setuju dengan nasihat ibu. Mita pun bersemangat untuk
menabung agar bisa membeli ensiklopedia yang diinginkannya.
Tindakan Mita merupakan pengamalan sila ke- ____ dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.
• Liburan sekolah telah tiba. Sekolah Bayu dan Lala libur selama satu minggu.
Ayah dan Ibu ingin mengajak Bayu dan Lala pergi ke kebun binatang.
Namun Bayu ingin pergi ke rumah kakek dan nenek. Ia sudah sangat rindu
kepada mereka. Sedangkan Lala ingin sekali bermain air di pantai. Ayah
dan Ibu menjadi bingung untuk menentukan tempat berlibur mereka.
Ayah dan Ibu lalu mengajak Bayu dan Lala berdiskusi. Bayu mengatakan
bahwa liburan mereka cukup panjang. Jika liburan mereka dihabiskan di
rumah kakek dan nenek, mereka bisa bermain di banyak tempat.
Rumah kakek dan nenek terletak di desa. Biasanya, kakek dan nenek akan
mengajak Bayu dan Lala melihat sawah dan bermain di sungai. Menurut
Bayu, mereka sudah lama tidak mengunjungi kakek dan nenek. Pergi ke
pantai dapat dilakukan hanya dalam satu hari saja. Mereka bisa ke pantai
saat libur di hari Minggu.
Mendengar penjelasan Bayu, Ayah dan Ibu setuju. Mereka lalu bertanya
apakah Lala setuju dengan pendapat Bayu. Lala jadi teringat senangnya
bermain di desa bersama kakek dan nenek. Lala menyetujui pendapat
Bayu. Mereka memutuskan bahwa pergi ke pantai dan kebun binatang
dapat dilakukan di hari Minggu. Akhirnya, mereka semua bersiap untuk
liburan ke desa tempat kakek dan nenek tinggal.
Keluarga Bayu telah mengamalkan sila ke- ____ dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.
Sikap ayah dan ibu merupakan pengamalan sila ke-5 dari Pancasila, karena
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.
Di Lingkungan Sekolah
Mita, Bayu, Tasya, serta Edo ingin mengunjungi Alit dan keluarganya sambil
memberi sedikit bantuan. Sebelumnya, mereka datang ke rumah Ajeng
untuk mengajak Ajeng ikut serta. Namun, Ajeng tidak menyahut saat Mita
dan dan teman-teman memanggil namanya.
Ibu Mita lewat di depan rumah Ajeng. Ibu Mita melihat Mita dan teman-
temannya memanggil Ajeng. Ibu Mita menjelaskan bahwa hari itu adalah
hari raya Nyepi. Saat hari raya Nyepi, Ajeng yang beragama Hindu tidak
melakukan kegiatan seperti biasanya. Itulah alasan Ajeng tidak menyahut
saat dipang gil teman-temannya. Ibu Mita menasihati agar mereka
mengajak Ajeng mengunjungi Alit esok hari di sekolah. Mita dan teman-
teman akhirnya menuruti nasihat dari Ibu Mita. Mereka memutuskan untuk
mengunjungi Alit keesokan hari sepulang sekolah.
Hari ini, Ajeng juga masuk sekolah. Ia menjelaskan kepada Mita bahwa saat
hari raya Nyepi ia tidak bisa menemui Mita dan teman-teman. Mita
m e n j e l a s ka n b a hwa i a d a n te m a n - te m a n m e n g e r ti d a n ti d a k
mempermasalahkan hal itu. Mita dan teman-teman menghormati Ajeng
yang sedang menjalankan ibadah sesuai agamanya.
Mereka juga telah mengamalkan sila ke-1 dari Pancasila, karena __________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.
Bayu juga telah mengamalkan sila ke-5 dari Pancasila, karena ____________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________.
Di Lingkungan Masyarakat
• Rumah Alit dan sekolah cukup jauh. Alit harus naik angkutan kota untuk bisa
sampai ke rumah sepulang sekolah. Siang itu, Alit pulang dari sekolah. Alit
memberhentikan angkot di halte depan sekolahnya. Sopir angkot berhenti
di depan halte. Alit menempati bangku kosong yang ada di dalam angkot.
Tidak jauh dari tempatnya naik, ada seorang ibu yang ingin menaiki
angkot yang ditumpangi Alit. Alit menggeser tempatnya duduk agar ibu itu
bisa duduk. Ibu itu mengucapkan terima kasih karena diberi tempat duduk
oleh Alit. Setelah sekitar setengah jam perjalanan, Alit turun di halte dekat
rumahnya. Alit membayar ongkos yang sesuai kepada sopir angkot.