Anda di halaman 1dari 3

RESUME

1. Telenursing dalam keperawatan luka


Telenursing dalam dunia keperawatan memang masih belum dikembangkan. Namun
beberapa tahun terakhir telenursing bisa menjadi salah satu alternatif bagi perawat dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan termasuk pada pelayanan keperawatan luka. Dimana
mayoritas pasien yang mengalami penyakit kronis seperti ulkus diabetikum membutuhkan
perawatan yang cukup lama dan intens. Sehingga dengan adanya telenursing ini mampu
memudahkan perawat untuk melalukan intervensi kepada klien secara jarak jauh.
Telenursing sendiri diartikan sebagai pelayanan keperawatan yang menggunakan media
online seperti SMS, Telp, Videocall, WhatsApp, Aplikasi dan media online lainnya untuk
memberikan informasi kepada pasien/masyarakat. Telenursing dalam keperawatan luka
bertujuan membantu perawat untuk melakukan pengkajian, monitoring, memberikan pendidikan
bahkan bisa melakukan intervensi kolaboratif dengan keluarga. Contoh penerapan telenursing
pada penelitian yang dilakukan oleh Minhajuddin tahun 2016 dimana terdapat aplikasi Diabetic
Foot Ulcer Assessment Scale (DFUAS) yang digunakan untuk mengetahui pekembangan
penyembuhan luka pasien. Selain itu pada penelitian Nila Indrayanti tahun 2021 dimana peneliti
menggunakan Videocall serta WhatsApp dengan pasien dan keluarga untuk mengetahui kondisi
luka pasien dan perawatan luka yang sebelumnya sudah diedukasi oleh peneliti (luka post op).
Keuntungan dari telenursing adalah menghemat waktu pengobatan karena bisa di follow
up melalui media online. Sedangkan kelemahan dari telenursing, pasien tidak datang langsung
sehingga konsep teraupetik keperawatan kurang bisa diterapkan.

2. Continous Improvement
Continous improvement adalah upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sekaligus
mengembangkan suatu program melalui kegiatan evaluasi untuk mendapat solusi. Konsep dari
continuous improvement adalah PDCA :
a. P (Plan) : melakukan identifikasi peluang dan potensi untuk menentukan apa yang akan
dilakukan
b. D (Do) : melakukan implementasi dalam skala kecil dari rencana yang telah disusun
c. C (Check) : memanatau dan mengecek ulang apa yang telah direncanakan
d. A (Act) : Melakuan implementasi dengan skala yang besar
Terdapat 7 proses continuous improvement yaitu :
a. Menentukan masalah dan mengurutkan urgensi masalah mana yang lebih dahulu diatasi
b. Mengumpulkan data dan merencakan solusi terhadap masalah yang sudah diidentifikasi
c. Mencari akar pemasalahan
d. Mencari alternatif solusi berdasarkan akar permasalahan
e. Menguji alternatif solusi
f. Mengimplementasi solusi yang sudah di uji dan dipilih
g. Membuat standart kerja atau SOP
Aplikasi :
Meningkatkan Pasien Baru
a. Rutin mengerjakan ritunitas pagi : datang 30 menit sebelum jam 8, absen dengan atribut
lengkap, mengaji dan CS 3 serta konfirmasi jadwal pasien
b. Menjadwalkan promosi secara offline seperti sebar brosur, pendidikan kesehatan/promosi
dan pengadaan cek kesehatan, menjadwalkan promosi secara online seperti update info
terkait diabetes di WhattsApp, Ig dan Facebook serta mencari cara promosi yang upto
date
c. Melengkapi atribut klinik (SIPP, barang-barang yang belum ada di klinik) serta menjaga
kebersihan
Meningkatkan Healing Rate
a. Belajar terkait tentang perawatan luka dan solusi dari kondisi perkembangan luka pasien
(jika luka bisa sembuh bisa menjadi referensi atau rekomendasi bagi pasien lain)
Mengurangi angka DO
a. Belajar komunikasi yang terupetik dan solutif atas keluhan klien terkait biaya dan
perawatan luka agar bisa segera teratasi

3. 10 Roles of Manager (oleh Prof. Hendry Mintzberg, 1989)


Kategori Interpersonal :
a. Figurehead : manager menjadi sosok atau figur dan organisasi/perusahaan
Ex : Menjadi sosok atau figure bagi diri sendiri, dimana bisa menjadi pribadi yang bisa
berkembang lebih baik dari sebelumnnya serta mempunyai otoritas terhadap diri sendiri
b. Leader : manager berperan sebagai pemimpin bagi timnya dan perusahaan
Ex : Belajar rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan performa kinerja
c. Liaison : manager berperan penghubung yang baik dengan internal dan eksternal
Ex : Belajar membangun komunikasi yang baik terhadap internal pekerjaan, klien/pasien
ataupun eksternal/masyarakat
Kategori Informational
d. Monitor : manager memonitor timnya baik dari sisi produktivitas dan kesejahteraan
Ex : Masih butuh mencari informasi terkait bagimana mengembangkan unit atau tim
e. Disseminator : manager berperan mengkomunikasikan informasi yang baik terhadap
kolega maupun kepada tim
Ex : Masih belajar memilah informasi yang akan disampaikan kepada klien atau kepada
kolega didasarkan pada data yang ada
f. Spokesperson : Manager mewakili/menjadi juru bicara berbicara atas nama organisasi
Ex : Masih belajar menyampaikan informasi kepada pihak luar terkait tujuan/kegiatan
dari tim ketika ada acara yang menyangkut pihak luar
Kategori Decisional
g. Entrepreneur : manager bertanggung jawab memecahkan masalah, menciptakan ide baru
dan menerapkannya
Ex : Masih belajar untuk memecahkan masalah dan menciptakan ide atau solusi,
terkadang ide atau solusi itu muncul ketika tidak terlalu dipikirkan.
h. Disturbance Handle : manager bertanggungjawab jika ada hambatan yang terjadi
Ex : Mampu untuk bertanggung jawab dan berdiskusi terkait solusi jika ada masalah
i. Resource Allocator : manager berperan untuk mentukan apakah sumber daya dibutuhkan
Ex : Mampu menentukan keperluan atau barang yang dibutuhkan untuk menunjang
kebutuhan unit atau tim
j. Negotiator : manager berperan untuk bernogesiasi
Ex : Masih belajar bernegosiasi ketika ada masalah dengan klien/unit/rekan kerja untuk
mencari jalan tengah.

Anda mungkin juga menyukai