TERHADAP KEJADIAN
KONVERSI SPUTUM PADA
PENDERITATUBERKULOSIS
PARU DI KOTA PAREPARE
OLEH: KELOMPOK 6
METODE EPIDEMIOLOGI
ANGGOTA KELOMPOK
2 TUJUAN
Back to Agenda
TUJUAN
Back to Agenda
BAHAN DAN METODE
BAHAN METODE INSTRUMEN
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penderita Rokok filter menyaring sebagian tar tembakau dan
TB Paru yang merokok lebih banyak yang tidak nikotin sebesar 25-50%. Rokok kretek tidak mempunyai
mengalami konversi sputum. Penderita TB Paru yang penyaring dan memiliki kandungan nikotin lebih banyak.
merokok membutuhkan waktu yang lebih lama untuk Hal itu berpengaruh terhadap masuknya kadar nikotin
terjadinya konversi sputum dibandingkan dengan dan tar ke dalam tubuh pasien sehingga akan
penderita TB Paru yang tidak merokok. mempengaruhi kejadian konversi sputum pada pasien
Jadi, merokok merupakan faktor untuk memperlambat Tuberkulosis paru.
terjadinya konversi sputum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
JUMLAH ROKOK YANG DIHISAP PER HARI LAMA RIWAYAT MEROKOK
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan beberapa Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa sebelumnya yang menyatakan bahwa jumlah penderita
sebagian besar penderita Tuberkulosis paru merokok Tuberkulosis paru paling banyak yang merokok selama
sebanyak lebih dari 16 batang per hari. Merokok lebih lebih dari 10 tahun. Semakin lama dan banyak merokok
dari 16 batang per hari merupakan faktor risiko akan menimbulkan akibat yang lebih berbahaya karena
terhadap kejadian konversi sputum setelah menjalani racun rokok akan terakumulasi dalam tubuh.
pengobatan fase intensif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
USIA MULAI MEROKOK
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa mulai
merokok diusia dini akan mempengaruhi lama merokok dimana semakin muda usia seseorang
mulai merokok maka semakin lama seseorang memiliki riwayat merokok. Lamanya seseorang
merokok dapat memperlambat kejadian konversi sputum pada pasien Tuberkulosis paru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Kebiasaan merokok, jenis rokok, jumlah rokok yang dihisap per hari, lama
riwayat merokok dan usia mulai merokok memiliki pengaruh terhadap
kejadian konversi sputum berdasarkan hasil uji chi-square