1. Buat analisa perbandingan antara banguna Baja Dual Sistem Shearwall dan frame : (10%)
a. Prilaku dinamik dari bangunan memanjang dengan shearwall Pada ujung.
Shear wall lebih dominan menahan gempa arah X sehingga simpangan ultimit
arah Y bertambah dikarenakan. Setelah gedung menggunakan shear wall akan terjadi
perubahan simpangan, baik simpangan layan ataupun simpangan ultimit. Simpangan
layan gedung berkurang akibat gempa arah X dan arah Y. Sheer wall lebih dominan
menahan gempa arah X. Gedung dengan Shear wall memiliki kekakuan yang baik.
Shear Wall (dinding geser) merupakan elemen struktur berbentuk dinding beton
betulang yang berfungsi untuk menahan gaya lateral. Dengan adanya shear wall
diharapkan sebagaian besar energi dari gaya lateral yang mengenai gedung tersebut
dapat diserap. Dengan demikian shear wall mempunyai peranan penting dalam
memperstabil dan memperkaku struktur gedung secara keseluruhan.
Dikarenakan shear wall lebih dominan menahan gempa arah X, sehingga simpangan
ultimit arah Y bertambah menjadi 5,94%.
ragam gerak terlihat bahwa gerak ragam pertama adalah dominan arah Y, gerak ragam
kedua adalah dominan arah X dan baru gerak ragam ketiga adalah dominan dalam rotasi
mempunyai kekakuan yang sama seperti lantai yang dipasangan shear wall.
file:///C:/Users/User_01/Downloads/281-547-1-SM.pdf
Struktur dengan core wall menjadi sangat kaku untuk arah +UY dan –UY. Struktur yang
dikombinasikan dengan core wall mempunyai kekuatan yang cukup besar sehingga dapat
menahan beban lateral akibat beban gempa yang cukup besar.
Dinding geser pada struktur bangunan tinggi untuk memperkaku struktur sehingga
simpangan yang terjadi dapat berkurang. Dinding geser juga berfungsi untuk mereduksi
momen yang diterima struktur rangka
Corewall merupakan modifikasi dari struktur dinding geser yang dapat menahan
pengaruh beban lateral dan efek torsi dari adanya eksentrisitas serta juga dapat difungsikan
sebagai ruang lift. Core adalah tempat untuk memuat sistem transportasi mekanis, vertikal,
dan distrubusikan energi serta menambah kekakuan bangunan.
file:///C:/Users/User_01/Downloads/Documents/BAB%20II.pdf
. Semakin tinggi suatu gedung, simpangan horizontal yang terjadi akibat gaya lateral akan
semakin besar, untuk itu sering digunakan dinding geser pada struktur bangunan tinggi
untuk memperkaku struktur sehingga simpangan yang terjadi dapat berkurang. Dinding
geser juga berfungsi untuk mereduksi momen yang diterima struktur rangka sehingga
dimensi struktur rangka dapat dibuat seefisien mungkin pada struktur bangunan tinggi
akibat gaya lateral.
https://core.ac.uk/download/pdf/322501995.pdf
a posisi perletakan core wall model 3 karena dari hasil analysis modal, struktur mengalami
gerakan secara translasi
Berdasarkan analisis terhadap kinerja simpangan antar lantai dengan metode respon
spectrum didapat hasil sebagai berikut :
a. Pada gedung dengan core wall akibat bukaan untuk arah X, nilai simpangan antar lantai
pada setiap model bukaan dibawah nilai batasan simpangan ijin pada lantai 1 sebesar 82,5
mm dan pada lantai 2 sampai lantai 10 sebesar 75 mm.
b. Pada gedung dengan core wall akibat bukaan untuk arah Y, nilai simpangan antar lantai
yang terjadi pada model bukaan 11 lantai 7 melebihi nilai batasan simpangan ijin sebesar
0,19 %. Dan untuk model bukaan selain model 11, nilai simpangan antar lantai dibawah nilai
batasan simpangan ijin pada lantai 1 sebesar 82,5 mm dan pada lantai 2 sampai lantai 10
sebesar 75 mm.
Berdasarkan pada Gambar 11, dapat dijelaskan bahwa simpangan antar lantai untuk arah X
gedung dengan core wall untuk seluruh lantai telah memenuhi syarat dari batasan
simpangan ijin berdasarkan SNI 1726-2012 karena nilai simpangan antar lantai dibawah nilai
simpangan ijin yaitu 82,5 mm pada lantai 1 dan 75 mm untuk lantai 2 sampai lantai 10.
Berdasarkan pada Gambar 12, dapat dijelaskan bahwa simpangan antar lantai untuk arah Y
gedung dengan core wall untuk seluruh lantai telah memenuhi syarat dari batasan
simpangan ijin berdasarkan SNI 1726-2012 karena nilai simpangan antar lantai dibawah nilai
simpangan ijin yaitu 82,5 mm pada lantai 1 dan 75 mm untuk lantai 2 sampai lantai 10.
file:///C:/Users/User_01/Downloads/987-1443-2-PB.pdf
Struktur yang dikombinasikan dengan core wall mempunyai kekuatan yang cukup besar
sehingga dapat menahan beban lateral akibat beban gempa yang cukup besar.
. Struktur tipe 2 dengan core wall menjadi sangat kaku untuk arah +UY dan –UY. Hal ini
dibuktikan bahwa rasio roof displacement struktur tipe 2 terhadap tipe 1 sebesar 0,23 untuk
arah +UY dan 0,24 untuk arah –UY (Tabel 1).
2. Buat Penjelasan Perbedaan system penahan lateral pada bangunan Baja dengan
Concentric Braced frame (CBF) dan Eccentric Braced frame (EBF). (10%)
- Struktur bangunan baja dengan sistem CBF lebih kaku dan kokoh dibandingkan
dengan sistem EBF.
- Sistem EBF lebih kuat menahan lendutan dibandingkan dengan sistem ECF yang
lebih lemah menahan lendutan.
- Pada kondisi linier, sistem CBF memiliki kinerja yang lebih baik ditunjukkan dengan
penggunaan material, displacement maksimum dan drift ratio yang lebih kecil.
- Pada kondisi nonlinier, sistem EBF memiliki perilaku atau kinerja yang lebih
baik ditunjukkan dengan penyerapan energi dan daktilitas yang lebih besar, base
shear leleh pertama, kerusakan elemen, simpangan lateral dan drift ratio yang lebih
kecil.
- bracing yang umum digunakan adalah tipe bracing konsentrik, karena bracing
eksentrik mahal dan sulit dalam pelaksanaannya karena menggunakan mekanisme
link.
3. Buat analisa perbandingan antara bangunan Baja single system dengan Concentric Braced
frame : (15%)
Sistem rangka bracing konsentrik kekakuan sistem ini terjadi akibat adanya elemen pengaku
yang berfungsi sebagai penahan gaya lateral yang terjadi pada struktur. Penyerapan energi pada
sistem ini dilakukan melalui pelelehan yang dirancang terjadi pada pelat buhul. Sistem ini
daktilitasnya kurang begitu baik sehingga kegagalannya ditentukan oleh tekuk bracing.
a. Concentric braced frame di Ujung
https://media.neliti.com/media/publications/141658-ID-penggunaan-struktur-bresing-
konsentrik-t.pdf
4. Buat analisa perbandingan antara bangunan Baja single system dengan Eccentric Braced frame :
(15%)
Sistem rangka bracing eksentrik pada sistem rangka bresing eksentrik, disingkat EBF, ada
suatu bagian dari balok yang disebut link dan direncanakan secara khusus. EBF diharapkan
dapat mengalami deformasi inelastis yang cukup besar pada link saat memikul gaya-gaya
akibat beban gempa rencana karena element link tersebut beungsi sebagai pendisipasi
energi ketika struktur menerima beban gempa. Pendisipasian energi ini diwujudkan dalam
bentuk plastifikasi pada elemen link tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan sistem SRBE
mempunyai nilai daktilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan SRBK yang lebih
mengutamakan pada kekuatan strukturnya. Berdasarkan hasil analisis simpangan antar
lantai maksimum terkecil terjadi pada Dshape posisi muka untuk arah X dan Dshape posisi
dalam untuk arah Y
a. Eccentric Braced frame di Tengah
Berdasarkan parameter analisis perilaku bangunan yang telah dilakukan didapatkan bahwa
konfigurasi Split-K bekerja lebih baik terhadap perilaku bangunan dibandingkan dengan
konfigurasi Dshape pada kedua posisi breis, yaitu posisi dalam dan posisi muka. 2.
Berdasarkan parameter analisis perilaku bangunan yang telah dilakukan didapatkan bahwa
posisi luar atau facade bekerja lebih baik terhadap perilaku bangunan untuk semua
konfigurasi yang diuji, yaitu Split-K dan D-shape, dibandingkan dengan posisi dalam atau
core.
- Pada parameter simpangan antar lantai didapatkan bahwa konfigurasi Dshape posisi luar
memiliki nilai simpangan antar lantai yang lebih kecil.
- nilai displacement maksimum pada konfigurasi D-shape lebih besar dibandingkan
konfigurasi Split-K
- Displacement yang dihasilkan pada konfigurasi Split-K lebih baik dibandingkan D-shape pada
kedua posisi bangunan yang diuji.
- Hal ini disebabkan karena Split-K menyediakan kekakuan yang lebih besar dibandingkan D-
shape
- Pada parameter kekakuan didapatkan bahwa kekakuan terbesar terjadi pada bangunan
dengan konfigurasi Split-K. Split-K posisi muka lebih unggul pada arah X sedangkan Split-K
posisi dalam lebih unggul pada arah Y.
- Konfigurasi D-shape terbukti tidak memberikan kekakuan yang baik pada struktur, baik itu
pada posisi muka maupun posisi dalam
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/23813/14511107%20Aditia%20Elvarando.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
Berdasarkan hasil analisis simpangan antar lantai maksimum terkecil terjadi pada Dshape
posisi muka untuk arah X dan Dshape posisi dalam untuk arah Y
5. Buat perencanaan struktur bangunan tingkat tinggi dengan penahan lateral Concentric Braced
frame (CBF) dan Eccentric Braced frame (EBF) (50%)