Anda di halaman 1dari 1

Kolose 3 : 1 – 4

CARILAH PERKARA YANG DI ATAS


"Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah." Kolose 3:3
Sebelum bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita semua tidak luput dari melakukan dosa. Kita
hidup dengan menuruti dorongan hawa nafsu dan segala keinginannya. Pendek kata hidup kita diperbudak dan dibelenggu oleh dosa.
Namun setelah kita menjadi anak-anak Tuhan dan hidup baru di dalam Kristus (baca 2 Korintus 5:17), kita pun harus memiliki cara hidup
yang berbeda dari hidup sebelumnya. Jika sebelumnya kita lebih memperhatikan perkara-perkara duniawi dan hidup di dalamnya, kini
kita harus lebih memusatkan diri terhadap hal-hal rohani.
Keberadaan kita sebagai 'manusia lama' diibaratkan seperti pakaian yang sudah usang dan kumal yang sudah kita tanggalkan, dan
sekarang kita sedang mengenakan pakaian yang baru. Mungkinkah seseorang hendak memakai baju baru tanpa terlebih dahulu
melepaskan bajunya yang lama, kotor dan bau? Maka yang harus kita lakukan saat ini sebagai 'manusia baru' di dalam Kristus adalah,
pertama: "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada," (Kolose 3:1). Mencari perkara rohani berarti harus memiliki rasa haus dan
lapar akan firman Tuhan setiap hari, memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan lebih lagi, seperti yang Daud rindukan, "Satu hal
telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya." (Mazmur 27:4), serta memiliki komitmen untuk melakukan kehendak Tuhan. Memang itu bukanlah hal yang
mudah karena ada banyak tantangan yang menghadang, seperti masalah hidup, lebih-lebih situasi dan kondisi yang terjadi di sekitar kita
yang seringkali membuat kita lemah. Gemerlap dan hingar-bingar dunia ini yang menawarkan segala kenikmatan, kekayaan dengan
segala tipu dayanya pun dapat menghimpit dan mempengaruhi kita sehingga kita pun menjadi tak berdaya. "...tiap-tiap orang dicobai oleh
keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." (Yakobus 1:14).
Karena itu rasul Paulus menasihati jemaat di Kolose agar mereka selalu waspada dan menyadari betapa perkara-perkara rohani itu jauh
lebih berharga daripada hal-hal duniawi, yang hanya bersifat sementara dan fana ini. Sekalipun sudah diselamatkan Kristus melalui
pengorbanan-Nya di kayu salib, masih banyak orang Kristen yang berlaku seperti bangsa Israel, yang sekalipun sudah dibawa keluar dari
Mesir, hati dan pikiran mereka tetap tertuju kepada Mesir. Mereka terus membanding-bandingkan dengan keadaan saat masih berada di
Mesir. Bahkan, mereka merasa lebih suka dan nyaman berada di Mesir, yang meskipun jadi budak, tapi cukup makanan dan minuman.
Perhatikan ini! "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka,
bawang prei, bawang merah dan bawang putih." (Bilangan 11:5), "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN
ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun
ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." (Keluaran 16:3).
Di Mesir memang ada kelimpahan, tetapi di balik kelimpahan itu mereka berada dalam penindasan dan perbudakan. Ini berbicara tentang
kehidupan orang Kristen yang masih mengutamakan hal-hal jasmaniah atau perkara-perkara duniawi. Yang dipikirkan hanyalah isi
perutnya, karena itu mereka selalu mengenang makanan di Mesir. Firman Tuhan memperingatkan: "Pikirkanlah perkara yang di atas,
bukan yang di bumi." (Kolose 3:2). Orang Kristen 'Mesir' adalah orang yang masih diperbudak oleh dunia dengan segala kenyamanannya.
Mereka enggan menanggalkan kehidupan manusia lamanya. Lebih memilih untuk hidup menuruti keinginan daging daripada tunduk pada
pimpinan Roh Kudus. Ibadah atau pelayanan dilakukan tak lebih dari sekedar rutinitas! Pulang dari ibadah dan pelayanan tetap kembali
kepada kehidupan 'Mesir'.

Anda mungkin juga menyukai