1. Terangkan mengapa klasifikasi 'pendekatan' sastra di Indonesia begitu kacaunya.
Adanya perkembangan baru dunia ilmu pengetahuan, khususnya menyangkut aspek ontology, epistemology, dan aksiologi yang sudah berubah pesat. Perubahan yang pesat ini belum dapat diakomodasi oleh ketiga paradigma kritik sastra. Teori-teori postmodernisme dan cultural studies yang memiliki perspektif yang berbeda dalam memandang hakikat objek, cara memahami objek, dan kegunaannya bagi kehidupan manusia.
2. Apa itu 'paradigma'.
Kaidah, dalil, tasrif dan pola dari suatu teori yang dianggap benar dan baku. Paradigma juga basis kepercayaan utama atau metafisika dari system berpikir: basis ontology, epistomologi, dan metodologi (Salim, 2006: 96). Paradigma merupakan unsur penentu yang akan mengarahkan dan menjadi kiblat berpikir dan ilmuwan dan komunitasnya.
3. Sebutkan dan terangkan tiga paradigma kajian sastra.
1) Paradigma Wellek dan Werren Memetakan kritik sastra menjadi dua pendekatan, yakni pendekatan instrinsik dan pendekatan ekstrinsik. Intrinsik meliputi tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya Bahasa, amanat. Kemudian pada Ekstrinsik ada biografi pengarang, nilai-nilai di dalam karya sastra dan kondisi lingkungan dan masyarakat. 2) Paradigma Ronald Tanaka Pada tahun 1976, Ronald Tanaka mengemukakan sebuat sudut pandang klasifikasi kritik sastra, yakni Pendekatan mikrosastra dan pendekatan makrosastra. Mikrosastra meliputi system sastra yang otonom, unik, dan berbeda. Pendekatan makrosastra meliputi sistme pengarang, system penerbitan, system pembaca, system kritik dan system pengayom (maccenas) 3) Paradigma Abrams M. H. Abrams membagi kritik sastra atas empat jenis pendekatan, yaitu pendekatan objektif (Pendekatan yang menitikberatkan karya itu sendiri), pendekatan ekspresif (Pendekatan yang menitikberatkan penulis), pendekatan mimetik (Pendekatan yang menitikberatkan semesta), dan pendekatan pragmatic (pendekatakan yang menitikberatkan pembaca)
4. Mengapa paradigma M. H. Abrams perlu dimodifikasi atau direposisi.
Paradigma tersebut merupakan sebuah cara pandang yang memiliki peluang besar untuk di lekatkan pada pendekatan lainnya. Sumbangan penting Abrams dalam ilmu sastra adalah Menyusun sebuah peta teori kritik sastra yang memuat berbagai orientasi di dalam kajian sastra.
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya