Laporan Mikrobiologi - Azisa A. Semmagga - 200111512002
Laporan Mikrobiologi - Azisa A. Semmagga - 200111512002
1. Mikroskop
b
m
l c
k
j
i d
e
h
f
Fungsi alat : merupakan alat bantu yang digunakan untuk melihat atau mengamati objek
yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).
Prinsip kerja : lensa objektif membentuk bayangan benda lalu ditampilkan lensa okuler.
Bagian-bagian alat :
a. Lensa okuler
Fungsi : untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.
b. Makrometer
Fungsi : untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop dengan tempo yang cepat.
c. Mikrometer
Fungsi : untuk menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop dengan tempo yang
lambat.
d. Lengan/pegangan
Fungsi : untuk memegang mikroskop pada saat memindahkan mikroskop.
e. Kondensor
Fungsi : untuk mengumpulkan sinar.
f. Sendi inklinasi
Fungsi : untuk mengatur derajat kemiringan mikroskop.
g. Kaki
Fungsi : untuk menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.
h. Cermin
Fungsi : untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber
sinar cukup terang, cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang.
i. Diafragma
Fungsi : untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris.
j. Penjepit kaca
Fungsi : sebagai penahan agar preparat tidak mudah bergeser dari kedudukannya.
k. Meja preparat
Fungsi : untuk meletakkan objek (preparat) yang akan diamati.
l. Lensa objektif
Fungsi : untuk membentuk bayangan pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar.
m. Revolver
Fungsi : untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara diputar.
n. Tabung
Fungsi : untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
UNIT 2
PENYIAPAN, PENGENALAN DAN PEMAKAIAN ALAT
1. Autoklaf
j
a
b
c
g
f
Fungsi alat : untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan, dipakai untuk sterilisasi
larutan dan medium atau alat-alat, yang tahan tekanan tinggi.
Prinsip kerja : memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara
terletak di bawah uap
Bagian-bagian alat :
a. Termometer
Fungsi : mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan.
b. Katup uap
Fungsi : tempat keluarnya uap air.
c. Sekrup pengaman
Fungsi : menjaga besaran dan tekanan uap yang ada dalam autoklaf.
d. Tombol pengatur waktu (Timer)
Fungsi : mengatur waktu lama atau sebentarnya proses sterilisasi sesuai dengan
kebutuhan/kegunaan.
e. Tombol on/off
Fungsi : menghidupkan dan mematikan mesin.
f. Lempeng sumber panas
Fungsi : membantu perubahan energy listrik menjadi energy kalor.
g. Aquades
Fungsi : sebagai salah satu bahan yang digunakan untuk sterilisasi.
h. Angsa
Fungsi : sebagai batas penambahan batas air atau untuk meletakkan alat/bahan yang
hendak disterilkan.
i. Katu pengaman
Fungsi : untuk menahan atau mengunci penutup autoklaf.
2. Enkas
c
d
e
Fungsi alat : sebagai ruang penanaman steril yang membatasi udara keluar masuk.
Prinsip kerja : mensterilkan pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara bebas
sehinggan media dapat tumbuh dengan baik.
Bagian-bagian alat :
a. Lampu UV
Fungsi : untuk memberikan pencahayaan yang cukup dan digunakan untuk mensterilkan
media agar tidak terjadi kontaminasi
b. Gagang pembuka enkas
Fungsi : untuk membuka enkas ketika ingin disterilkan.
c. Lubang tangan (Pintu)
Fungsi : untuk memasukkan tangan ketika mengerjakan sampel di dalam enkas.
d.
e. Ruang kerja
Fungsi : sebagai tempat mengerjakan sampel.
e. Saklar :
Fungsi : mematikan dan menghidupkan lampu UV.
3. Bunsen
Fungsi alat : untuk sterilisai panas dan mempertahankan kesterilan ruang inokulasi, isolasi
dan transfer mikroba.
Prinsip kerja : lampu bakar yang berbahayan bakar spiritus (lampu gas).
4. Cawan Petri
5. Jarum Ose
Fungsi alat : untuk mengambil mikroba yang akan diinkubasi, diisolasi atau ditransfer ke
media kultur lain.
Prinsip kerja : ose disentuhkan pada bagian mikroba kemudian menggosokkan pada kaca
preparat untuk diamati.
6. Tabung Reaksi
Fungsi alat : sebagai wadah media kultur berupa agar tegak dan agar miring.
Prinsip kerja : wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak
dilengkapi dengan skala.
7. Labu Erlenmeyer
Fungsi alat : untuk menampung larutan, bahan atau cairan atau media.
Prinsip kerja : pencampuran atau pengocokan sampel dengan kecepatan lemah dan sedang.
8. Spatula
Fungsi alat : untuk mengambil objek/bahan kimia dan media yang bersifat padat/serbuk
dan untuk mengaduk pada proses pembuatan larutan kimia.
Prinsip kerja : mengambil bahan dan mengaduk larutan non padatan.
Fungsi alat : untuk menyebarkan cairan di permukaan agar mikroba yang tersuspensi dalam
cairan merata.
Prinsip kerja : menanam mikroba dengan cara disebar.
Fungsi alat : untuk mengukur volume larutan dengan cepat atau ketelitian tinggi.
Prinsip kerja : mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam perhitungan.
Prinsip kerja : wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur larutan
secara tidak teliti.
13. Mikropipet
a
b
Fungsi alat : untuk memindahkan cairan dengan volume yang terukur, pada umumnya
volume cairan yang pindah dalam praktikum mikrobiologi berkisar 0,1 ml –
10 ml, tetapi ada juga dalam volume yang hanya beberapa ml.
Prinsip kerja : saat bulb (plunger) ditekan, maka udara yang ada di bagian dalam pipet akan
terdorong keluar dan menjadi vakum. Saat ujung pipet lewat tip, cairan di
dalam pipet ini akan dipindahkan ke wadah lain, yakni dengan cara
menekan plungernya.
Bagian-bagian Alat :
a. Plunger button (Tombol penekan)
Fungsi : sebagai pompa yang menarik dan mengeluarkan cairan maupun larutan yang
akan digunakan untuk analisa.
b. Tip ejector button (Tombol pelepas)
Fungsi : untuk melepaskan tip yang ada pada ujung alat mikropipet.
c. Shaft (Batang)
Fungsi : sebagai penghubung antara bagian atas (plunger button) dan tip ejector button
dan bagian paling bawah (tip).
d. Ujung pipet
Fungsi : untuk menampung cairan atau larutan.
e. Volume display
Fungsi : untuk menunjukkan volume cairan yang akan dianalisa dengan cara
menampilkan jumlah volume cairan tersebut.
14. Penjepit
Fungsi alat : untuk menjepit tabung reaksi atau alat lainnya saat dipanaskan atau untuk
perlakuan lain.
Prinsip kerja : menekan penekan pada penjepit untuk dapat menjepit tabung reaksi.
UNIT 3
NO KEGIATAN DOKUMENTASI
1. Tahap membersihkan peralatan
Pada tahap pertama semua
peralatan yang akan digunakan pada
praktikum mikrobiologi dicuci bersih
terlebih dahulu menggunakan sabun cuci,
setelah itu disemprot alkohol upaya untuk
membunuh mikroorganisme yang berada
pada alat-alat yang akan digunakan
misalnya 4 cawan petri, 6 tabung reaksi, 1
labu Erlenmeyer, 5 botol balsem dan
lainnya.
No Kegiatan Dokumentasi
Pembuatan medium PCA
ENUMERASI MIKROORGANISME
2 Sterilisasi aquades
Pada praktikum yang telah dilakukan aquades
diukur sebanyak 45 ml menggunakan gelas ukur
yang telah disterilkan terlebih dahulu. Kemudian
aquades dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer
yang telah disterilkan, kemudian dibungkus
dengan aluminium foil dan kertas serta diikat
menggunakan karet. Selanjutnya disterilisasi di
dalam autoklaf selama 15 menit. Setelah
disterilkan 15 menit akuades didiamkan hingga
dingin.
3 Pengenceran
Medium yang digunakan adalah meniup PCA
sebelum menggunakan medium PCA terlebih
dahulu medium dicairkan kembali menggunakan
hot plate. Medium dimasukkan ke dalam gelas
beker yang telah diisi dengan air keran dan
dipanaskan hingga mencair.
Kemudian sampel yang telah digerus sebanyak 5
gram diencerkan ke dalam 45 aquades yang telah
disterilka. Setelah itu dihomogenkan, larutan
sampel diambil sebanyak 1 ml menggunakan
spoit lalu dimasukkan ke dalam aquades 9 ml
pada botol balsem. Kemudian diambil larutan 1
ml pada botol balsem dan dimasukkan ke cawan
petri setelah itu diambil larutan PCA sebanyak
10 ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri
yang diberi label konsentrasi 10-2, setelah itu di
homogenkan. Diambil larutan pada botol balsem
2 kecawan petri 1 ml kemudian ditambahkan 10
ml medium pca dan diberi label konsentrasi 10-3
dan di homogenkan. Setelah itu diambil larutan
pada balsem 2 ke botol balsem 3 sebanyak 1 ml
ke cawan petri dan ditambahkan media pca
sebanyak 10 ml dan diberi label konsentrasi 10-4
setelah itu dihomogenkan. Sebelum cawan petri
ditutup terlebih dahulu mulut cawan dipanaskan
dibunsen untuk menghindari kontaminasi bakteri
kemudian cawan petri dibungkus menggunakan
plastik perekat dan dibungkus menggunakan
kertas dan disimpan di tempat steril.
Hasil perhitumgan total count mikroba dengan metode statistical process coatrol (SPC) pada
sampel bakso.