Anda di halaman 1dari 63

PENGARUH TRANSPORTER

PADA ABSORPSI OBAT


MELALUI SALURAN CERNA
Apt. Erlia Anggrainy Sianipar, M.Biomed
Outlined

1. ABC dan SLC Transporter


2. Klasifikasi
3. Peranan dalam Absorpsi
4. Pesebaran
5. Bagaimana absorpsi obat jika transporter dihambat/ diinduksi
6. Contoh2 induser dan inhibitor
01
ATP Binding Cassete Transporter
(Transporter ABC)
ATP Binding Cassete Transporter
● Bbrp anggota superfamili transporter ABC telah terbukti berperan dlm MDR
terkait kemampuannya dalam meng-efluks xenobiotik dari sitoplasma dan
melintasi membran seluler, yang bergantung pada energi.
● Transporter ABC terdiri dari empat domain. Dua domain merupakan
transmembrane domain yang terdiri dari membran spanning α-helikase. Dua
domain lainnya yaitu nucleotide binding domain yang berada di sitoplasma.
● Terdapat sekitar 49 isoform ABC, yg terbagi mjd 7 subfamili berdasarkan
homologi urutannya (ABCA- ABCG) → http://www.gene.ucl.ac.uk/nomenclature/
genefamily / abc.html
● Yang paling banyak diteliti dan mempengaruhi absorpsi di usus manusia → sub
famili ABCB dan ABCC
● Khususnya → P-glikoprotein (ABCB1, P-gp) , multidrug resistance associated
protein (ABCC, MRPX), dan ABCG2 Breast Cancer resistance Protein (BCRP),
diekspresikan di sepanjang saluran GI, terlokalisasi seluler dan substrat yang
luas (Tabel 7. 1).
Struktur Transporter ABC
Karakteristik Transporter ABC
1. Transporter ABC bekerja secara aktif, memediasi transpor substrat
dengan melawan gradien konsentrasi. ➔ memerlukan energi dari
hidrolisis ATP.
2. Sebagian besar pengenalan dan pengikatan substrat terjadi di TMD
sedangkan pengikatan dan hidrolisis ATP terjadi pada NBD.
3. Substrat P-gp yang hidrofobik dikenali pada lipid bilayer atau di
sekitarnya. Interaksi yang kuat antara dua NBD membran transporter
ABC menghasilkan pembentukan situs ATP hidrolitik.
4. Pengikatan spesifik substrat dari transporter aktif meningkatkan
aktivitas enzim ATPase dari transporter sehingga menghasilkan energi
yang diperlukan untuk translokasi substrat
Mekanisme kerja transporter ABC

Pengenalan dan pengikatan


substrat terjadi di TMD
kemudian terjadi hidrolisis
ATP di NBD.

Interaksi antar dua NBD


membentuk situs ATP
hidrolitik.

Aktivitas enzim ATPase


meningkat dan
menghasilkan energi untuk
translokasi substrat.
P-Glikoprotein (P-gp; ABCB1)
● awalnya diidentifikasi sebagai pompa efluks xenobiotik
● P-gp merupakan suatu adenosin trifosfatase (ATPase), berukuran 170 KDa ,
anggota dari transporter ABC, yang dibentuk oleh glikosilasi posttranslasional
dari protein pro-P-gp 140kDa
● umumnya dikenal sebagai gen Multidrug Resistance 1 (MDR1)
● P-gp tersusun dari 1280 asam amino dan terdiri dari 4 domain. Dua domain
bersifat sangat hidrofobik yaitu domain membran integral dimana masing-
masing memiliki 6 TMD dengan alfa heliks. Dua domain lainnya adalah NBD
yang bersifat hidrofilik. Antar domain tersebut dipisahkan oleh suatu linker
fleksibel regio polipeptida
● P-gp memiliki spesifisitas substrat yang luas → senyawa hydrophobic,
amphipathic yang mengandung sistem cincin planar dengan ukuran mulai dari
200 hingga 1.900Da dan senyawa netral, gugus karboksil bermuatan negatif,
obat-obatan hidrofilik
P-Glikoprotein (P-gp; ABCB1)

● P-gp menggunakan energi yang dilepaskan ketika menghidrolisis ATP untuk


mentranspor beberapa molekul melewati membran sel.
● P-gp terlokalisasi di membran apikal dari epitel usus, P-gp akan membatasi
absorpsi senyawa dengan langsung meng-efluks kembali ke lumen usus.
Ekspresi P-gp meningkat dari daerah proksimal ke distal usus
● Ekspresi P-gp juga tdp di ginjal, kelenjar adrenal, hati, usus besar, dan paru-paru,
sel endotel melapisi sawar darah-jaringan kapiler otak, membran apikal trofoblas
syncytial plasenta, sel mononuklear darah tepi, seperti limfosit T sitotoksik dan
sel NK, sel induk hematopoietik manusia
● Ekspresi P-gp tingkat rendah juga ditemukan pada prostat, kulit, limpa, jantung,
otot rangka, perut, dan ovarium
Mekanisme efluks p-gp
❑ Mekanisme efluks p-gp bersifat saturable, bergantung pada ATP, transporter
yang sensitif secara osmotik yang menurunkan gradien konsentrasi.
❑ Langkah pertama dalam efluks substrat obat adalah substrat dikenali oleh p-gp
diikuti dengan pengikatan dan hidrolisis ATP.
❑ Pengikatan substrat terjadi pada transmembran domain (TM) yaitu di sekitar TM
6, TM 12, TM 1, TM 4, TM 10, dan TM 11.
❑ Obat diefluks keluar membran sel melalui pori dan melepaskan energi. Dua
molekul ATP dihidrolisis selama transpor setiap molekul substrat.
❑ Satu molekul substrat ditranspor dan yang lainnya membuat perubahan
konfirmasi yang mengaktifkan pompa untuk proses siklus katalitik selanjutnya.
❑ Siklus ini diakhiri dengan pelepasan ADP dari NBD diikuti dengan terjadinya
perubahan konformasi yang menurunkan afinitas substrat dengan NBD.
❑ Dan kemudian P-gp dibawa kembali ke tempat semula dimana P-gp akan
berikatan lagi dengan substrat dan NBD sebagai tahap inisiasi siklus berikutnya
Mekanisme
efluks
P-glikoprotein.
Substrat dikenali P-gp diikuti
dengan pengikatan dan hidrolisis
ATP. NBD melepaskan ADP,
terjadi perubahan konformasi
sehingga afinitas substrat
menurun. P-gp dibawa kembali ke
tempat semula dan berikatan lagi
dengan substrat dan NBD
menginisiasi siklus selanjutnya.
Breast Cancer Resistance Protein (BCRP)
● BCRP berukuran 72-kDa merupakan anggota dari subfamili G transporter ABC
superfamili dan juga biasa disebut sebagai ABCG2
● Terlokalisasi di membrane apical enterocytes
● BCRP merupakan suatu half transporter yang terdiri dari 1 nukleotida binding
domain diikuti dengan 1 membran spanning domain dan 6 transmembrane
helices, dan dipercaya berfungsi sebagai suatu homodimer atau homotetramer
yang dijembatani oleh ikatan disulfida
● BCRP banyak diekspresikan di usus halus, usus besar, hati, syncytiotrophoblasts
plasenta, dan ovarium, membran apikal usus halus, epitel kolon, dan membran
kanalikuli hepatosit
● BCRP mentranspor senyawa → hydrophobic or partially hydrophobic compounds
● Substrat BCRP antara lain anticancer agents and statins
Multidrug resistance associated protein
(ABCC, MRP)
● Berukuran 170kDa, yang secara posttranslasi diubah menjadi bentuk 190kDa
dengan penambahan oligosakarida kompleks terkait-N
● Terdapat 9 anggota superfamili yg telah diidentifikasi → MRP1- MRP6 ( ABCC1 –
ABCC6) dan MRP7 hingga MRP9 (ABCC10 hingga ABCC12)
● Terdiri dari 3 transmembrane domains (dua dari 6 dan yang ketiga dari 5 heliks)
● MRP 1 memiliki dua NBD dan dua loop intraseluler dengan segmen linker
pertama terletak di antara dua domain transmembran (TMD) sedangkan yang
kedua adalah antara transmembran dan domain pengikat nukleotida
● MRP4 (ABCC4), MRP5 (ABCC5), MRP8 (ABCC11), dan MRP9 (ABCC12) tidak memiliki
lima heliks domain rentang membran ketiga, tetapi memiliki loop intraseluler
sedangkan MRP2 (ABCC2), MRP3 (ABCC3), MRP6 (ABCC6) , dan MRP7 (ABCC10)
menyerupai MRP1
Multidrug resistance associated protein
(ABCC, MRP)
● MRP1 diekspresikan tinggi di usus, terlokalisasi di membran basolateral sel epitel
usus dan terlibat dalam absorpsi efluks substratnya ke dalam darah
● Ekspresi MRP1 juga tdp di otak, hati, paru-paru, ginjal, dan testis
● MRP 2 diekspresikan pada membran apikal usus, hati, dan tubulus ginjal
● ekspresi MRP2 terlokalisasi di brush-border membrane vili di usus halus kelinci
● ekspresi MRP2 terbukti bervariasi secara substansial di sepanjang saluran GI
manusia, dengan tingkat ekspresi yang lebih tinggi ditemukan di usus halus dan
ekspresi rendah di segmen kolon
● MRP2 terlokalisasi dengan P-gp pada membrane apical enterocyte.
● MRP2 dikode oleh ABCC2
● Ekspresi MRP2 diregulasi oleh PXR, farnesoid X receptor (FXR) dan constitutive
androstane receptor (CAR)
● MRP2 terlibat dalam pompa efluks beberapa obat seperti anionic drug
conjugates (glucuronides, sulfates, glutathiones) dan senyawa endogen
Multidrug resistance associated protein
(ABCC, MRP)
❖ Ekspresi MRP3 juga terlihat pada membran basolateral usus halus, serta
hati, usus besar, paru-paru, limpa, dan ginjal
❖ MRP4 diekspresikan dalam beberapa jaringan termasuk jejunum, ginjal,
otak, paru-paru, dan kandung empedu
❖ Ekspresi MRP5 ditemukan di usus besar, hati, ginjal, otot rangka, dan
otak
❖ MRP6 diekspresikan di ginjal dan otak, hati, dengan ekspresi rendah di
beberapa jaringan lain, termasuk duodenum, usus besar, otak, dan
kelenjar ludah
❖ Aktivitas fungsional dan ekspresi MRP7, MRP8, dan MRP9 belum
dikarakterisasi dengan baik, meskipun terlibat dalam resistensi
multidrug
Peranan P-gp, BCRP, dan MRP dalam absorpsi obat
Important efflux pumps in the small intestine are the ATP-binding cassette (ABC) transporter
family members P-glycoprotein (P-gp), breast cancer resistance protein (BCRP) and multidrug
resistance protein 2 (MRP2). They are localized in the luminal membrane of enterocytes.
Inhibition of intestinal P-gp increases bioavailability of certain drugs.

https://doi.org/10.1016/j.coph.2013.08.010
substrat, inhibitor,
dan inducer P-gp,
BCRP, dan MRP2
EVALUASI ABSORPSI OBAT
01
koefisien permeabilitas (Papp) sangat
02
Papp bisa dihitung dari apikal ke basolateral
penting untuk mempelajari absorpsi obat (Papp A → B) atau dari basolateral ke apikal
secara in vitro (Papp B → A)

03 04
dengan parameter-parameter ini, maka
Rasio Effux (Efflux ratio, EF) =
Papp B → A / Papp A → B dapat diketahui apakah suatu obat bersifat
sebagai substrat, inhibitor atau inducer
Inhibisi transporter ABC
● Abacavir → substrat MDR1 dan BCRP
● Rilpivirin adalah obat baru yang diperkirakan akan berinteraksi
dengan abacavir dengan jalan menghambat MDR1 dan BCRP
● Maka dilakukan percobaan untuk melihat apakah benar ada
pengaruh rilpivirin terhadap absorpsi abacavir melalui studi in
vitro (Caco-2) dan studi farmakokinetika
● Rilpivirin dan GF120918 menurunkan Efflux ratio Abacavir pada
sel Caco-2 yang mengekspresikan protein MDR1 (ABCB1) and
BCRP (ABCG2) → maka Rilpivirin dan GF120918 merupakan
inhibitor MDR1 dan BCRP
● Effect of 10 μM rilpivirine and 2 μM GF120918
on bidirectional permeation of 300 nM abacavir
through Caco-2 monolayers.
● Apical-to-basolateral (A-to-B) Papp (black
columns) or basolateral-to-apical (B-to-A) Papp
(white columns) after 1 h of incubation with or
without rilpivirine or GF120918 is shown.
● The efflux ratio (ER) was defined as the B-toA
Papp divided by the A-to-B Papp.
● Data are shown as mean values ± SD from
three experiments performed in duplicate.
● Statistical significance was analyzed by
Student's t test. ***, P ≤ 0.001; ns, not
significant.

10.1128/AAC.00837-17 atau https://aac.asm.org/content/61/9/e00837-17.full


• karena efflux (pompa keluar) dihambat oleh rilpivirin maka bioavailabilitas abacavir yang
diberikan bersama dengan rilpivirin menjadi lebih besar dari pada abacavir sendiri

Influence of rilpivirine (300 μM) on


plasma concentration of abacavir
(300 μM) after i.d. administration.
Data are shown as means ± SD (n =
6). Statistical significance was
analyzed by unpaired t test. *, P ≤
0.05. The rilpivirine AUC0–240 min
was calculated using the trapezoid
rule, where the formula ΔX × (Y1 +
Y2)/2 was used repeatedly by
GraphPad Prism 6.0 software
(GraphPad Software, Inc., San Diego,
CA, USA)
Induser P-gp
• Perlakuan dengan induser akan meningkatkan ekspresi P-gp. Perlakuan dengan DEX
mengakibatkan expresi P-gp di usus halus lebih besar

Induction of Pgp Following


Treatment of
Rats with Inducers in (a) Intestine,
(b) Liver and (c) Kidney with Control,
SJW, RFP and
DEX Western Blots Were Quantified
by Densitometry
SJW : St John’s Worth
RFP : rifampisin
DEX : dexametason

https://www.jstage.jst.go.jp/article/
bpb/29/4/29_4_779/_pdf
• Karena DEX menyebabkan ekspresi P-gp di usus halus paling besar, maka Efflux menjadi besar,
akibatnya banyak Rhodamin (Rho 123) banyak yang dipompa keluar dan bioavailabilitas turun.
Bioavailabilitas direpresentasikan dengan AUC
02
SOLUTE CARIER
TRANSPORTER
SOLUTE CARIER TRANSPORTER

terlibat dalam transport Superfamili SLC mencakup banyak


berbagai substrat termasuk transporter yang penting secara
asam amino, peptida, gula, farmakokinetik seperti transporter
vitamin, asam empedu, oligopeptida yang bergantung pada
neurotransmitter, dan transporter SLC terbagi proton (famili SLC15A), transporter
xenobiotik kation organik (famili SLC22A),
menjadi 43 subfamili, yang
polipeptida transpor anion organik
terdiri dari 319 isoform (famili SLC21A), transporter
nukleosida (famili SLC28, 29A), dan
transporter monokarboksilat ( Famili
SLC16A).
Proton / Oligopeptide Transporters
(POT; SLC15A)
● obat peptidomimetik → utk pengobatan penyakit AIDS,
hipertensi, dan kanker
● Transporter peptida antara lain : Transporter Peptida 1 dan 2,
PepT1 (SLC15A1) dan PepT2 (SLC15A2); Transporter Peptida /
Histidin 1 dan 2, PHT1 (SLC15A4) dan PHT2 (SLC15A3); dan
Intestinal Peptide Transporter PT1 (CDH17).
● Superfamili POT : mengandung 12 α-heliks transmembran,
dengan mayoritas protein memiliki terminal N dan C terlokalisasi
intraseluler
PepT1 (SLC15A1)
● Urutan cDNA PepT1 manusia → mengkode 708
protein asam amino dengan perkiraan BM 79kDa,
dan titik isoelektrik 8,6
● PepT1 diekspresikan pada beberapa spesies hewan
dengan varietas yang tinggi
● Ekspresi protein PepT1 → usus halus manusia
● lokalisasi : membran plasma apikal enterosit, lisosom,
sitoplasma basal, serta membran basolateral epitel
usus
PHT1 (SLC15A4) dan PHT2 (SLC15A3)
➢ Urutan mRNA hPHT1 dengan ukuran 2.7kb, mengkodekan 577
protein asam amino yang diterjemahkan dengan perkiraan BM
62kDa, dan prediksi pI 9.2.
➢ PHT2 terdapat di plasenta manusia dan memiliki ukuran 1,7kb,
mengkodekan 581 protein asam amino dengan perkiraan massa
molekul 64,6kDa.
➢ hPHT1 dan hPHT2 menunjukkan ekspresi di sepanjang saluran
GI, terutama di usus halus dan kolon → perbedaan penting
dalam hubungannya dengan hPepT1
➢ Ekspresi hPHT1 → pada membran plasma segmen jaringan usus
➢ PHT1 dan PHT2 diekspresikan dalam saluran GI manusia dan
tikus dan dalam sel Caco-2
Intestinal Peptide Transporter 1 (HPT1)

memiliki daerah pengkode cDNA Untuk transport peptida dan sefalosporin


sepanjang 2.5kb, mengkode protein
120kDa yang terdiri dari 832 asam amino.
Transpor yg dimediasi transporter peptida
● menggunakan gradien proton dan potensial membran untuk translokasi
substrat
● Gradien proton dihasilkan melalui aktivitas penukar proton / kation
elektroneutral, antiporter Na + / H +
● Absorpsi molekul peptida atau serapan substrat sangat bergantung
pada pH ekstraseluler, di mana pH 4,5–6,5 dan juga bergantung pada
muatan substrat yg optimal untuk aktivitas transport
● PH ekstraseluler optimal untuk PepT1 dan PHT1 → 6.0 dan 5.0
● peptida yang tidak terdegradasi secara intraseluler ditranspor keluar
dari sel oleh transporter peptida basolateral yang belum teridentifikasi
yang memiliki afinitas lebih rendah daripada transporter PepT
Spesifisitas substrat Transporter Peptida
• The PepT-Like Transporters
mentranspor hampir semua dipeptida, tripeptida, serta
peptidomimetik ( tdk signifikan thd ukuran molekul)
Karakteristik substrat yang diperlukan untuk afinitas
PepT1 tinggi (<0,5mM) meliputi (a) asam L-amino, (b) adanya fungsi
asam atau hidrofobik pada C-terminus, (c) adanya gugus basa
lemah pada posisi α di ujung-N, (d) menunjukkan gugus ketometilen
atau ikatan asam amida, dan dalam kasus memiliki ikatan peptida
(e) untuk menyajikannya dalam trans konfigurasi.
• The Peptide/Histidine Transporters
Transporter peptida / histidin (rPHT1 dan rPHT2) menunjukkan
afinitas tinggi untuk histidin dan kemampuan untuk
mentranspor dipeptide pada tikus
hPHT1memediasi transpor tidak hanya karnosin dan L-
histidin, tetapi juga valasiklovir dengan cara yang bergantung pada
proton dan tidak bergantung pada natrium
Regulasi Transporter peptida
✓ Ekspresi mRNA PepT1 meningkat secara signifikan dalam sel Caco-2 yang dikultur
dalam media yang dilengkapi dipeptida
✓ malnutrisi meningkatkan ekspresi PepT1 di usus tikus.
✓ aktivitas transport di- dan tripeptida dimodifikasi oleh agen yang mengganggu
level cAMP intraseluler
✓ Pengaruh hormon → Ashida 2002, bahwa perubahan absorpsi dipeptida
dikaitkan dengan penghambatan transkripsi MRNA PepT1 dan / atau dengan
perubahan stabilitas mRNA,
✓ hipertiroidisme menyebabkan penurunan ekspresi PEPT1 mRNA dan protein yang
signifikan di usus halus
✓ polimorfisme genetik → P586L SNP nonsynonymous memodifikasi aktivitas
hPepT1 dengan menurunkan sepuluh kali lipat kapasitas transpor (Vmax) protein
→ disebabkan oleh tingkat ekspresi hPepT1 yang lebih rendah dan bukan karena
perubahan intrinsik dalam fungsi transport.
Regulasi Transporter peptida
03
Transporter Anion Organik
(OAT, SLC22A; OATP, SLCO)
OAT (SLC22A)
● Terdapat 5 isoform (OAT1-5) telah diidentifikasi
● Sebagian besar diekspresikan di ginjal dan memiliki fungsi penting
dalam pembersihan ginjal dari substrat yang relevan
● OAT diekspresikan rendah di otak, otot, mata, dan plasenta
● Topologi : tdd 12 TMD α-helix; 1 loop ekstraseluler hidrofilik antara TMD
1 dan 2 membawa beberapa situs glikosilasi potensial
● OAT → transporter polispesifik yang mampu berinteraksi dengan
berbagai obat anion organik yang signifikan secara klinis seperti obat
NSAID, antibiotik β-laktam, antivirus, diuretik, antitumor, dan
penghambat enzim pengubah angiotensin
● OAT belum teridentifikasi di usus manusia
OATP (SLCO)
❖ memediasi transpor transmembran berbagai senyawa organik endogen dan eksogen
amphipatik, termasuk (1) anion organik, seperti bromosulfophthalein (BSP), garam empedu,
bilirubin, prostaglandin, dan estrogen-konjugat; (2) steroid saraf dan konjugat steroid; (3)
kation organik lipofilik, misalnya rocuronium; dan (4) pewarna organik, hormon tiroid, dan
oligopeptida anionik.
❖ diklasifikasikan dalam kelompok SLC21A
❖ Dari 52 anggota superfamili OATP / SLCO, 36 isoform telah diidentifikasi di seluruh genom
manusia, dan tikus. Isoform OATP / SLCO diidentifikasi dalam 6 dari 13 subfamili (OATP1 –
OATP6) yang memiliki fitur struktural berbeda dibandingkan dengan OAT.
❖ Meskipun memiliki 12 TMD, isoform OATP / SLCO mengandung domain ekstraseluler yang
besar antara TMD 9 dan 10 (loop ekstraseluler 5) dan memiliki beberapa situs glikosilasi
dalam loop ekstraseluler 2 dan 5.
❖ substrat isoform OATP / Oatp → digoxin, pravastatin, methotrexate, temocaprilat,
benzylpenicillin, fexofenadine, (D-Pen2, D-Pen5) -enkephalin (DPDPE), serta NSAID
OATP / Oatp Isoform Mediated Transport
● memediasi transpor anion organik dan senyawa lain dgn cara yang
tidak bergantung Na +
● peran glutathione (GSH) pada transpor substrat Oatp1 dan Oatp2 →
Oatp1 memediasi absorpsi taurocholate dan leukotriene C4 (LTC4),
secara signifikan dihambat oleh konsentrasi GSH ekstraseluler yang
tinggi, namun dirangsang oleh GSH intraseluler yang tinggi pada tikus.
● OATP-C dan OATP-8 diekspresikan pada membran basolateral
hepatosit
● Beberapa famili OATP / Oatp (misalnya, OATP-B, OATP-D, dan OATP-E)
diekspresikan pd jaringan yang cukup luas termasuk blood-brain
barrier (BBB), paru-paru, jantung, ginjal, plasenta, dan usus
Regulasi OATPs
● Dapat terjadi pada tingkat transkripsi dan posttranskripsi
● Peningkatan mRNA Oatp2 dan ekspresi protein diamati dari hati
tikus yang diobati dengan Pregnenolone-16α-carbonitrile (PCN)
→ Reseptor PXR berperan dalam induksi PCN ini.
● Karena PXR merupakan regulasi utama sitokrom P450 3A
(CYP3A), peningkatan regulasi OATP / Oatp dan CYP3A
bergantung pada PXR secara bersamaan → mekanisme penting
dalam detoksifikasi hati,empedu, garam dan xenobiotik
● OATP-C bergantung pada faktor transkripsi HNF-1α
● mRNA OATP8 diinduksi oleh ligan FXR / BAR (reseptor Farnesoid
X / reseptor asam empedu), tetapi tidak PXR atau LXR (reseptor
Hati X)
● Ekspresi Oatp1 di ginjal lebih tinggi pada tikus betina
dibandingkan tikus jantan →ekspresi spesifik thd
jenis kelamin
● ekspresi Oatp1 ginjal dirangsang oleh testosteron dan
dihambat oleh estrogen
● ekspresi Oatp1 hati tidak terpengaruh
● Kesimpulan : variabilitas genetik, usia, dan jenis
kelamin mempengaruhi ekspresi isoform OATP / Oatp
Transporter Kation Organik
(OCT, OCTN; SLC22A)
▪ Kation organik → antihistamin, relaksan otot rangka, antiarrimia, dan
agen penghambat reseptor β-adreno, serta amina bioaktif endogen
(misalnya, katekolamin, dopamin, histamin, dan kolin)
▪ kation organik bersifat polar dan bermuatan positif pada pH fisiologis,
shg transporter terikat membran diperlukan untuk meningkatkan
absorpsi di usus
▪ OCT terdapat di hati dan ginjal dan sedikit di GI
▪ Isoform OCT dan OCTN memiliki 12 TMD α-helix, yang mengandung loop
ekstraseluler glikosilasi antara TMD 1 dan 2, dan loop intraseluler yang
membawa situs fosforilasi antara TMD 6 dan 7
Spesifisitas Substrat Transporter Kation
Organik
● OCT1–3 adalah transporter polispesifik yang mampu mengangkut berbagai
kation organik, termasuk senyawa seperti tetraethylammonium (TEA) dan N-
methylquinine, serta xenobiotik lainnya termasuk 1-methyl-4phenylpyridium (MPP
+), asiklovir dan gansiklovir, metformin dan fenformin, memantine, serta quinidine
● beberapa senyawa anionik tidak bermuatan juga diketahui sebagai substrat
transporter ini, cth hOCT2 sebagian bertanggung jawab atas pengangkutan
simetidin, basa lemah sedangkan hOCT1 dan hOCT2 memediasi pengangkutan
prostaglandin anionik
● Anggota subfamili OCTN memiliki kemampuan berbeda untuk berinteraksi
dengan berbagai obat kation organik, spt karnitin. Misalnya, TEA adalah substrat
untuk tikus dan manusia OCTN1dan OCTN2 tetapi tidak untuk OCTN3
Transport yang dimediasi Transporter Kation Organik
● OCT mentranslokasi kation organik dan senyawa lain secara elektrogenik → isoform
tikus rOCT1, rOCT2, dan rOCT3 pada tikus dan untuk transporter hOCT1 dan hOCT2 pd
manusia
● transpor obat OCT tidak bergantung pada ion Na + dan H +
● mekanisme transpor yang dimediasi OCTN sangat bergantung pada isoform dan
substrat yang diuji
● OCTN1 bekerja sebagai antiporter kation H + / organik yang memediasi transpor
tetraethylammonium (TEA) dan kation organik lainnya
● mOCTN1 memediasi transpor karnitin dengan cara bergantung Na +
● OCTN2 adalah kotransporter Na + / karnitin dengan afinitas tinggi terhadap karnitin →
berfungsi sebagai pemisah kation polispesifik dengan cara yang bergantung pada Na +
● transpor yang dimediasi OCTN2 bersifat elektrogenik dan bergantung pada pH
● mOCTN3 mentranspor karnitin secara independen dari Na + dan menunjukkan afinitas
yang lebih rendah untuk kation organik dibandingkan dengan OCTN1 dan OCTN2
Ekspresi Transporter Kation Organik
o Secara umum, isoform OCT diekspresikan di hati atau ginjal dan juga di
jantung, otot rangka, plasenta, dan usus kecil.
o hOCT1 terutama diekspresikan di hati, sedangkan hOCT2 terutama di
ginjal
o hOCTN1 dan hOCTN2 diekspresikan di ginjal, otot rangka, plasenta,
prostat, dan jantung
o hOCTN2 juga diekspresikan rendah di hati
o rOCTN1 terdapat terutama di hati
o OCT1 dan OCT3 mRNA diekspresikan di usus halus pada tingkat yang
relatif rendah dan tinggi
o hOCT1 diekspresikan jauh lebih rendah di usus halus manusia
o hOCT2 juga diekspresikan dalam usus halus manusia
Regulasi Transporter Kation Organik
❑ rOCT1, hOCT1, hOCT2, dan hOCT3, regulasi berkaitan dengan fosforilasi /
defosforilasi transporter → dpt mengakibatkan perubahan afinitas substrat. Mis :
setelah transfeksi sel HEK293, transpor kation organik yang dimediasi rOCT1
distimulasi oleh protein kinase C (PKC), PKA, dan aktivasi tirosin kinase endogen
❑ Fosforilasi yang dimediasi PKC menyebabkan perubahan konformasi di tempat
pengikatan substrat, dan mengakibatkan perubahan transport substrat termasuk
TEA dan kina
❑ Perbedaan jenis kelamin → ekspresi rOCT2 di ginjal meningkat secara signifikan
pada tikus jantan versus betina → peran regulasi hormon seks
❑ mRNA OCT1, OCTN1, dan OCTN2 ginjal tikus meningkat secara bertahap dari bayi
ke orang dewasa (usia)
❑ Polimorfisme OCT juga dapat menyebabkan toksisitas obat
❑ Mutasi pada hOCTN2 menyebabkan gangguan herediter resesif yang disebut
"defisiensi karnitin sistemik primer (SCD)"
❑ Mutasi pada hOCTN dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit Crohn
Transporter Monokarboksilat
(MCT; SLC16A)

● Subastrat → senyawa anionik rantai ● Terdapat 14 anggota subfamili MCT


pendek endogen dan eksogen, telah diidentifikasi
seperti asam laktat, piruvat,
asetoasetat, β-hidroksibutirat,
asetat, propionat, dan butirat,
Karakteristik Molekuler dan Struktural Transporter
Monokarboksilat
● Topologi transporter bervariasi sehubungan dengan panjang
carboxy-terminus setelah domain transmembran 12 dan loop
intraseluler besar yang terletak antara TMD 6 dan 7
Spesifisitas Substrat Transporter Monokarboksilat
isoform MCT berperan dalam absorpsi usus beberapa antibiotik β-
lactam, penisilin, obat antiinflamasi nonsteroid, asam valproat
● MCT 1, 3–7 diekspresikan dalam saluran
GI
● MCT2 tidak terlokalisasi di usus
● MCT1, 4, dan 5 adalah isoform yang
diekspresikan utama di usus, meskipun
Ekspresi ●
MCT3 menunjukkan ekspresi rendah
ekspresi MCT1 meningkat sepanjang usus

Transporter manusia, dengan ekspresi dominan di


kolon distal, diikuti oleh kolon proksimal,
ileum, dan jejunum
Monokarboksilat ● MCT4 maupun MCT5 tidak menunjukkan
ekspresi di ileum manusia
● lokalisasi basolateral MCT3, MCT4, dan
MCT5
● MCT1 terlokalisasi secara apikal
● Ekspresi basolateral MCT10 pada sel
epitel usus manusia
Regulasi Transporter Monokarboksilat

● ekspresi MCT1 menurun pd karsinogenesis usus besar → menunjukkan peran


MCT1 dalam pencegahan kanker melalui masuknya butirat aktif → menurunkan
ketersediaan butirat intraseluler yang diperlukan untuk mengatur ekspresi gen
yang terkait dengan proses mempertahankan homeostasis jaringan dalam
mukosa kolon.
● Kemampuan butirat untuk menginduksi dan diferensiasi siklus sel bergantung
pada jumlah dan fungsi MCT1.
● Selanjutnya downregulation MCT1 → mengakibatkan penghambatan butirat
sehingga menghambat kemampuannya untuk memodulasi berbagai indikator
karsinogenesis, yaitu IAP, penanda diferensiasi, p21, penghambat siklus sel, dan
CD1, pengatur perkembangan siklus sel
Pengaruh Transporter di GI terhadap
Bioavailabilitas
❑ Peran P-gp dalam membatasi absorpsi usus → konsentrasi PI HIV-1 inhibitor
indinavir, nelfinavir, dan saquinavir dua hingga lima kali lipat lebih besar dalam
plasma
❑ ketersediaan hayati absolut tacrolimus meningkat dari 22% pada tikus normal
menjadi 72% pada tikus knockout P-gp.
❑ SNP dalam gen MDR1 manusia → dikaitkan dengan perubahan ekspresi P-gp,
sehingga mempengaruhi profil farmakokinetik dari sejumlah substrat
❑ polimorfisme gen MDR1 manusia mempengaruhi ketersediaan hayati digoksin
❑ perbedaan ekspresi P-gp, sP-gp, MDR3, MRP (1-5), dan protein terkait resistensi
paru (LRP) di usus Kaukasia dan Cina juga telah dilaporkan → menunjukkan
variasi dalam ketersediaan hayati obat karena etnis
❑ Polimorfisme genetik tidak terbatas pada gen MDR1, tetapi juga telah ditunjukkan
pada MRP1 dan MRP2 pada populasi Jepang
Faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas
• Variasi genetik dan /atau Faktor lingkungan
Cth : interaksi antara P-gp dan CYP3A4 → Koekspresi kedua protein ini
menghasilkan peningkatan metabolisme obat melalui peningkatan paparan tidak hanya
CYP3A4, tetapi juga protease, enzim pemetabolisme obat, dan kondisi alami usus. Oleh
karena itu, paparan berulang pada kondisi usus yang keras, serta enzim yang
memetabolisme obat, menghasilkan penurunan konsentrasi plasma, sehingga membatasi
ketersediaan hayati secara keseluruhan (Fig 7.3).
• Afinitas
cth : sintesis prodrug L-Val-acyclovir (valacyclovir) dari asiklovir (afinitas tinggi
untuk PepT1). Asiklovir memiliki ketersediaan hayati oral antara 15 dan 30% sedangkan
diperkirakan 54,2% rata-rata ketersediaan hayati asiklovir pada sukarelawan sehat setelah
pemberian valasiklovir dosis tunggal (tiga sampai lima kali lipat)
Terapi valasiklovir menghasilkan peningkatan ketersediaan hayati asiklovir dan peningkatan
konsentrasi asiklovir dalam cairan ketuban
1. OATP-B dalam absorpsi pravastatin oleh usus
● OATP-B tidak hanya memediasi absorpsi senyawa anionik, tetapi juga
aktivitasnya dapat optimal pada kondisi asam di permukaan usus halus.
Selain itu, infus pravastatin langsung ke dalam lambung menghasilkan
absorpsi maksimal di duodenum dan meningkatkan ketersediaan hayati
pravastatin. OATP-B dalam absorpsi pravastatin oleh usus

2. OCT dalam eliminasi obat kationik dan xenobiotik lain di ginjal dan hati
● OCT1, memediasi pengambilan basolateral kation organik dari darah ke usus dan
berperan penting dalam sekresi senyawa ke lumen usus halus.
● Jonker dkk. (2001) menunjukkan bahwa sekresi usus TEA berkurang sekitar dua kali lipat
setelah pemberian iv pada tikus knockout (- / -).
● Wang dkk. (2002) melaporkan penurunan distribusi metformin ke usus halus tikus
karena KO OCT1.
● Selain itu, peran OCT dalam eliminasi obat usus aktif juga didukung oleh adanya
cephalexin, (Karlsson et al., 1993), AUC plasma dari ciprofloxacin meningkat, sementara
pembersihan usus menurun pada tikus (Dautrey et al., 1999).
Strategi pengembangan
01
Cth : pengembangan prodrugs agen
02
Floxuridine dan gemcitabine (agen antikanker) →
antikanker, untuk meningkatkan sifat penelitian menunjukkan kelayakan untuk mencapai
fisikokimianya, dan selektivitasnya → peningkatan transpor dan tindakan antiproliferatif
mengurangi efek toksisitas yang tidak selektif dari asam amino ester prodrugs dalam sel
diinginkan. yang mengekspresikan PepT1 secara berlebihan.

03 04
Modifikasi desain formulasi secara rasional Prediksi variabilitas intra dan antar
melalui pemahaman kekhususan substrat, individu terkait studi bioavailabilitas
mekanisme transpor, dan profil ekspresi
transporter, utk penyampaian obat yang
optimal
THANKS
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai