Anda di halaman 1dari 19

kom ponen sistem transpor beroperasi.

sehingga kita dapat m embahas

fungsi keseluruhan sistem dalam bab berikutnya, dengan mengupaS

berbagai faktor seperti rencana opera5i dan tingkat pelayanan yang

diberikan oleh sistem tadi secara keseluruhan.

Fungsi Terminal

Fungsi utama dari terminal transportasi, seperti telah

diuraikan pada Bab 3, adalah untuk penyediaan fasilitas masuk

dan keluar dari obyek-obyek yang akan diangkut, penumpang atau

barang, menuju dan dari sistem. Pada sistem transpor kendaraan,

tujuan utama dari terminal adalah untuk membongkar dan memuat

kendaraan atau peti kemas tadi. Pada sistem arus menerus, di mana

ruas dan persimpangan, sejalan dengan lalu tas penumpang atau

barang, dapat menghasilkan mobilitas dan lokomosi secara Ian

tanpa memerlukan kendaraan, terminal ditempatkan pada lokasi

di mana lalu-lintas memasuki dan meninggalkan sistem ruas dan

persimpangan tadi.

Beberapa terminal yang hanya mempunyai satu fungsi, yaitu

bongkar dan muat, umumnya sangat sederhana. Sebagai contoh,

suatu pemberhentian bus biasa pada perempatan jalan sering hanya

terdiri dari tempat di mana penumpang menunggu dan tanda yang

menunjukkan bahwa tempat tersebut adalah tempat pemberhentian

bus. Yang juga sederhana ialah fasilitas bagi Suatu usaha pengirim

dan penerima barang, yang mungkin hanya terdiri dari satu pelataran

tunggal (umumnya setinggi lantai truk) di mana muatan diletakkan

sebelum atau sesudah diangkut.

Contoh-contoh terminal sederhana tadi tidak memperlihatkan


betapa rumitnya fungsi yang ada pada terminal di samping hanya

bongkar-muat yang sederhana itu. Yang termasuk penting dalam

sistem yang ada ialah cara untuk mengumpulkan biaya atau

ongkos yang memadai untuk gerakan yang ada, yang biasanya

membutuhkan pengetahuan mengenai titik-titik masuk dan keluar

dari sistem itu. renting juga untuk ditentukan rute dari Obyek

yang diangkut. pada kasus penumpang, ini sering dilakukan Oleh

orang yang bepergian, berdasarkan infonnasi (mengenai rute dan

sebagainya) dari sistern, walaupun petunjuk dari badan•badan

lainnya Ictap diusahakan (misalnya perkurnpulan mobil, tike!

perjalanan, alau agen perjalanan). Tetapi untuk angkutan barong,

baik pengirim barang maupun perusahaan angkutan barang (%eperti

yang biasa terdapat pada angkutan jarak jauh, di mana pilihan rule

kadang-kadang sangat banyak) haru5 menentukan send iri rute yang

dikohendaki. Pada kenyataannya, transportasi barang biasanya

meliputi proses yang cukup panjang di lerminal atau asal baran%

termasuk penimbangan barang (gebab ini menentukan biaya yang

harnl% dikeluarkan), penentuan cara bongkar.muat yang sesuai

(misalnya mudah pecah atau membutuhkan alat pendi-ngin), dan

penyiapan dokumen-dokumen untuk perjalanan barang tadi agar

selamat sampai ke tempat dan alamat yang dituju,

Oleh ka rena sernua penum pang ata u barang yang a kan berjalan

bersarna pada satu kendaraan Iidak mungkin mencapai terminal

tepat sebclum waktu keberangkatannya, maka banyak terminal

yang menyediakan (agilitas lempat tunggu bagi penumpang dan

tempat penyirnpanan bagi fnuatan %lmpai saatnya dirnuat ke dalarn

kendaraan. Apnbila periode lunggu cukup lama, rnDka fa%ilitas yang


lebill lengkap mungkin diperlukan. Bandar udara dan terminal•

terminal penumpang lain mcnyediakan jasa pelayanan yang

beragam untuk kenyarnanan penurnpang, termasuk ruang tunggu

yang nyaman, restoran, lempat•tempat hiburan, dan sebagainya.

DistribuGi penghasilan bandar udara dari perusahaan penerbangan

(operasi pesawal udara) dan sumbor-sumber lainnya mungkin

dapat memberikan sedikit petunjuk mengenai pentingnya kegiatan•

kegiåtan lambahnn ini. Telall diperkirakan bahwa 60 persen dari

hiaya konsfruksi dan operasi pelabuhan udara di Cleveland (di

luar bagian yang dipunyai Olch perusahaan penerbangan. seperti

hanggar pemeliharaan) akan didapat tidak dari pendaratan peoawat

udara dan hasil-hasil lainnya, tetapi dari konsesi segala jenis yang

ada di bandar udara tersebift, sepcrti restoran, toko-toko, ternpat

parkir, usaha penyewaan mobil, dan lain sebagainya. (Winchester,

1973. hal. 141).

Fasilitas-fa5ilitas untuk muatan juga berfungsi Gama, yaitu

menyimpan muatan dan melindunginya dari kemungkinan rusak ,j

atau hilang, termasuk penyimpanan tertutup bagi bahan-bahan yang

mudah rusak akibat Cuaca dan sebagainya. Sebagian dari terminal

muatan ini juga berfungsi sebagai gudang di mana muatan dapat

disimpan sampai pemiliknya memutuskan untuk mengirimkannya

ke tempat tertentu, yang mungkin disebabkan karena pemilik

tersebut menunggu sampai kebutuhan atau harga komoditi tadi

meningkat. Selain itu, pengiriman muatan dalam jumlah besar

biasanya dibagi-bagi pada terminal (misalnya impor bahan baku

dalam jumlah besar dibagi-bagi menjadi muatan-muatan yang lebih

kecil yang ditujukan ke beberapa tempat yang berbeda). Muatan

ini kadang-kadang juga dicampur di terminal (misalnya jenis-


jenis yang berbeda dari batubara atau biji-bijian lainnya dicampur

sehingga mendapatkan suatu jenis campuran tertentu). Terminal

juga sering merupakan tempat di mana kendaraan-kendaraan

transpor dipelihara, karena mau tidak mau kendaraan tersebut tetap

harus berhenti di sana. Sebagai contoh, hanggar, ternpat pengisian

. bahan bakar, dan fasilitas-fasilitas lain merupakan bagian dari suatu

bandar udara besar. Pada kasus transpor darat, di mana terminal

mungkin berada pada lokasi yang ramai dengan harga tanah yang

cukup tinggi, fasilitas-fasilitas untuk pemeliharaan biasanya terletak

di luar daerah perkOtaan di mana harga tanah relatif murah tetapi

cukup dekat dari terminal utama sehingga tidak terlalu banyak

terjadi operasi kendaraan dalam keadaan kosong.

Tabel 21.1 memperlihatkan fungsi-fungsi terminal. Untuk

menunjukkan fungsi terminal yang biasa dipakai, Tabel 21.2 telah

dipersiapkan. Tabel tersebut memperlihatkan nama-nama yang biasa

diberikan untuk berbagai jenis terminal dan menunjukkan berbagai

fungsi yang biasa dilakukan oleh masing-masing terminal itu.

Mcmuat penumpang atau barang ke atas kendaraan transport (atau pita transport.

rangkaian pipa. dll) serta membongkar atau menurunkannya

Memindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya

Menampung penumpang atau barang dari waktu tiba sampai waktu berangkat

Kemungkinan memproses baran& membungkus untuk diangkut

Menyediakan kenyamanan Fnumpang (misalnya pelayanan makan. dll)

Menyiapkan dokumentasi perialanan

Meni mbang muatan. menyiapkan reke:ning memilih rute

Menjual tiket penumpang, meneriksa pesanan tempat

Meny impan kendaraan dan kompnen Jainnya, memelihara dan menentukan

selanjumya
Mengumpulkan penumpang dan barang dalam grup-grup berukuran ekonomis

Tabel 21.2 Nama-nama umum untuk fasilitas yang berfungsi sebagai

terminal untuk berba ai metode trans ortasi

U tama

Mobil dan

Keru •pi

La pang •n

LOket tol

Team

Private Siding

Engine shed.

kering (dry

Fungsi Utam•

ud•ra

Reparasi dan tan

Sam.

helicopter)

Sam. ud•r•

kaki

kota dan hubung•n

k Ota

Akses (truk)

la wan d" bangurun biau

Dimu•t •tau

keru •pi •ngkut•n

Rep•rari pera

dan Iokomotif

Abe. d.rat dan •tau


pip•)

Re pansi d.n
&NALISIS TERMINAL

Terminal dapat dianggap sebagai alat untuk memroses muatan

dan penumpang untuk memroses peti kemas, kendaraan dan lain-

lain dari sistem transportasi yang akan mengangkut lalu-lintas.

Dalarn proses ini ia melakukan berbagai fungsi seperti memuat

penumpang atau barang ke dalam kendaraan, dan sebagainya.

Proses ini memerlukan alat-alat fisik, buruh dan perlengkapannya

dan aturan prosedur untuk mengatur Operasi dan untuk menjamin

bahwa semua fungsi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan

urutan yang benar. Proses ini juga memerlukan waktu-waktu

penumpang atau pengiriman muatan, dan waktu peti kemas,

kendaraan, atau perlengkapan transpor lainnya. Kedua kategori di

atas berpengaruh besar terhadap biaya terminal, walaupun terdapat

biaya lainnya, seperti biaya lingkungan yang akan dibahas pada bab

berikutnya. Desain terminal yang berbeda, beban lalu-lintas yang

bérbeda, dan prosedur yang berbeda dapat Semuanya dianalisis

dengan mempertimbangkan dua kategori utama dari biaya tadi -

biaya untuk pemilik dan petugas terminal serta biaya untuk pemakai

sistem tersebut.

Bagan Alir Proses

Suatu cara penting untuk menerangkan dan mengerti akan

terminal ialah melalui pemakaian bagan alir proses. Bagan ini

memperlihatkan kegiatan-kegiatan yang dialami oleh penumpang,

kendaraan, atau satuan lalu-lintas lain pada Saat ia diproses melalui

fasilitas terminal. Bagian tersebut rnemperlihatkan urutan kegiatan,

urutan alternatif lair) yang mungkin apabila memang ada, dan dapat

dipakai untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dalam proses


itu.

Tidak ada aturan yang menentukan sampai seberapa jauh

kegiatan-kegiatan di terminal harus dibagi-bagi untuk dapat

membuat suatu bagan alir proses. Kenyataannya, bagan yang paling

sederhana hanya menunjukkan terminal sebagai satu-satunya

pusat kegiatan, sebagaimana terlihat pada Gambar 21.1 Terminal

ditampilkan sebagai satu kotak tunggal, dan arus penumpang

dan barang yang masuk dan ke luar terlihat di gambar tersebut

bersama-sama dengan masukan (kedatangan) dan keluaran

(keberangkatan).

,Atau barong

Alat Pro: "

Gambar 21. I Bagan alir proses yang disederhanakan dari Suatu terrninal
transpon

(a) hanya arus tamspor (b) masukan dan keluaran yang lebih banyak

Waktu yang dibutuhkan untuk memroses penumpang

dan barang yang berasal atau berhenti pada terminal adalah

perbedaan antara waktu kedatangan dan waktu keberangkatan.

Waktu yang dibutuhkan kendaraan atau peti-kemas pada proses

di terminal adalah perbedaan antara waktu kedatangan dan waktu

keberangkatan, yang akan cukup panjang apabila kendaraan.

kendaraan tadi memerlukan reparasi atau perawatan. Oleh karena

itu, paling tidak secara konsep kita dapat menggunakan representasi

terminal tersebut untuk menganalisis karakteristik-karakteristik

Operasionalnya.

Biaya juga dapat ditampilkan melalui metode ini. Di Samping

masukan kendaraan dan I alu-lintas penumpang a tau baran& banyak

jenis benda lainnya yang melalui terminal atau lingkungannya.

Yang "masuk" antara lain ialah karyawan yang mengatur,


mengoperasikan, dan memelihara terminal, penyaluran benda-

benda untuk keperluan operasi terminal, dan sebagainya. Sebagian

besar dari jenis di atas kemudian akan meninggalkan terminal tadi,

misalnya karyawan yang telah menyelesaikan pekerjaan hariannya,

produk sisa dari terminal mulai dari sisa restoran sampai Oli mesin

dan bagian-bagian yang tak berguna lagi, dan bahkan bahan-bahan

yang dapat mengakibatkan polusi udara. Biaya operasi suatu

terminal dapat dianggap sebagai terjemahan dari masukan dan

keluaran ini ke dalam terminologi moneter. Sebagai contoh. biaya

pekerja dapat ditentukan dengan menghitung waktu yang dipakai

para pekerja selama di terminal, jenis pekerjaannya, yang dikalikan

dengan tingkat gaji yang bersangkutan. termasuk tunjangan pekerja,

dan sebagainya. Bahkan harga tanah di mana terminal tersebut

berada dapat juga dimasukkan, apabila tanah dianggap sebagai

suatu masukan pada terminal yang tidak akan menjadi keluaran

•sarfipai terminal tadi dikosongkan dan tanah itu dapat digunakan

untuk kebutuhan lain. Gambaran lebih lengkap mengenai biaya

menyelutuh dari masukan dan keluaran terminal dapat dilihat pada

Gambar 21.1b

Walaupun penggunaan bagan alir proses untuk analisis

menyeluruh mengenai proses masukan dan keluaran sepanjang

masa kehidupan proses tadi berguna untuk beberapa masalah

seperti perkiraan biaya total terminal sepanjang usia fasilitas

tersebut, namun pandangan yang lebih terbatas terhadap masukan

dan keluaran transpor yang umum seperti terlihat pada Gambar

21.1a lebih berguna bagi kita dalam menentukan karakteristik-

karakteristik terminal. Gambar 21.1a dapat lebih dikembangkan

secara rinci untuk menunjukkan indikasi-indikasi yang lebih jelas


dari berbagai tugas yang dilakukan di terminal. Proses memuat dan

membongkar dapat dibedakan dengan jelas, seperti juga proses

perawatan kendaraan atau penyimpanan kendaraan. Selain itu,

dokumentasi, gerakan, penjualan karcis, dan pemeriksaan pesanan

tempat penumpang serta penimbangan dan penyiapan rekening

untuk angkutan barang, semuanya dapat dipisahkan dari fung -

Proses memuat dan membongkar dapat dibedakan dengan

jelas, seperti juga proses perawatan kendaraan atau penyimpanan

kendaraan. Selain itu, dokumentasi, gerakan, penjualan karcis,

dan pemeriksaan pesanan tempat penumpang serta penjmbangan

dan penyiapan rekening untuk angkutan barang, semuanya dapat

dipisahkan dari fungsi-fungsi lainnya.

Untuk menyertakan tambahan-tambahan terinci dari prosesdi

terminal pada bagar alir proses, kita perlu menggunakan simbol yang

berbeda untuk jenis kegiatan yang berbeda. Untuk mendapatkan

hal ini, maka suatu kumpulan simbol standar telah dibuat untuk

mcnggambarkan berbagai komponen terminal.

Sumber lalu-lintag

Tompat polayanan (dapat dlpakal untuk antrian

Dan menunggu)

Antrian atau tempat menunggu

Penentuan ruta

Keluar darl sistøm

Slmbol altematif. Dipakal untuk

Sumber atau kaluar dari slstem

Gambar 21.2 Simbol standar yang digunakan pada bagan alir prose
Walaupun simbol-simbol ini tidak semuanya dipakai dalam

pelajaran teknik, penggunaannya akan sangat membantu sehingga

bagan arus dapat dibaca lebih mudah, sama halnya seperti simbol
standar akin membantu pengertian kita akan gambar-gambar

teknik. Simbol-simbol standar seperti terlihat pada Gambar 21.2

memperlihatkan (1) sumber lalu-lintas, (2) tempat pelayanan. (3)

tempat menunggu (menunggu untuk masuk ke tempat pelayanan), (4)

titik penentuan rute, (5) tempat lalu-lintas ke luar terminal. Panah-

panah yang menghubungkan un sur-unsur tadi menunjukkan arah

gerakan lalu-lintas. Untuk membedakan jenis-jenis lalu lintas yang

berlainan, maka jenis garis dan panah yang berbeda akan digunakan.

Dari definisi simbol-simbol standar ini terlihat bahwa ia dapat

digunakan untuk menganalisis Seluruh jenis teknOlOgi transportasi,

untuk setiap konteks yang tersedia.

Gambaran terminal yang lebih terinci akan menghasilkan

suatu bagan arus proses seperti terlihat pada Gambar 21.3. Gambar

ini mgmperlihatkan terminal angkutan penumpang antar kota yang

k6nvensiQnal, termasuk proses kendaraan (misalnya pesawat ud@ra),

penumpang, dan bagasi. la mengangkut penumpang yang tiba pada

suatu kendaraan dalam kota melalui berbagai Sarana untuk kegiatan

"lapor-masuk" (check-in), memasuki kendaraan yang akan ke luar

dari terminal, dan akhimya sampai keberangkatan kendaraan.

Karena kendaraan yang sama juga mungkin akan tiba bersama

penumpang, kedatangan kendaraan tersebut juga diperlihatkan. di

mana penumpang ke luar dari kendaraan, melalui jalan masuk ke

kendaraan dalam kota atau pindah ke kendaraan yang mengadakan

perjalanan antar kota lainnya. Gambar 21.4 memperlihatkan terminal

barang antar kota dengan Cara yang hampir sama.

Di samping berguna untuk menerangkan karakteristik-

karakteristik terminal, bagan alir proses juga merupakan alat

yang sangat membantu untuk mengevaluasi alternatif-altematif


desain dan rencana operasional. Desain-desain yang berbeda dapat

ditampilkan melalui bagan arus, dan keuntungan atau kerugiannya

dapat diidentifikasi. Ini berguna sebagai awal dari suatu analisis

kuantitatif yang lebih rinci dari setiap alternatif tadi.


Contoh Pemakaian

Sebagai suatu contoh pemakaian bagan alir proses dalam analisis

terminal transportasi, dan secara umum untuk keseluruhan sistem

transportasi, kita akan meninjau duaaltematif Cara pengangkutan

muatan yang dikirim dari pengirim ke penerima (dalam istilah

ttansportasi disebut "consignee"). Pengirim dan penerima masing-

masing tidak mempu-nyai tempat khusus pada stasiun kereta api

untuk meminggir (siding) atau mempunyai usaha angkutan kereta

api sendiri. Tetapi pada contoh ini digunakan pengangkutan barang

dengan menggunakan kereta api. Salah satu bentuk gerakannya

ialah dengan menggunakan peti kemas yang dapat diangkut pada

truk dengan dasar rata ke tempat penampungan di dekat rel (rail

yard), dan dengan cepatdan mudah dapat dipindahkan ke gerbong

kereta api, dan bergerak dengan kereta api ini menuju kota tujuan di

mana terdapat terminal untuk proses barang yang merupakan pintu

masuk pula bagi barang-barang yang akan disampaikan itu. Bagan

alir untuk kegiatan ini terlihat pada Gambar21 Sa Gerakan juga dapat

dibuat dengan cara yang lebih konvensional yaitu dengan memuat

323
barang-barang tadi ke dalam truk di tempat asalnya. mengangkutnya

ke tempat barang (gudang) di stasiun kereta api, membongkarnya

satu demi satu dari truk. kemudian memuatnya ke dalam gerbong

kereta api. Kereta api ini kemudian akan berjalan menuju tujuannya.

Kegiatan ini terlihat pada Gambar 21.5b. Berkurangnya jumlah


kegiatan yang harus dilakukan dan rwrkurangnya kerumitan yang

disebabkan apabila kita memilih gerakan dcngan peti-kemas dapat

dilihat pada bagan tersebut. Cerakan dengan peti-kemas ini akan

lebih mcnyederhanakan itersoalan, seFN•rti terlihat pada bagan itu.

yang akan Eita lihat pada bagian-bagian sesudah ini dan

juga pada Bab 8 dan 9. bagan alir tadi sangat berguna dalam usaha

memperkirakan biaya dan tingkat pelayanan.

Gerakan juga dapat dibuat dengan cara yang lebih

konvensional yaitu dengan memuat barang.barang tadi ke dalam

truk di tempat asalnya, mengangkutnya ke tempat barang (gudang)

di stasiun kercta api, membongkamya Satu demi satu dari truk

kemudian memuatnya ke dalam gerbong kereta api. Kenta api ini

kemudian akan berjalan menuju tujuannya. Berkurangnya jumlah

kegiatan yang hams dilakukan dan berkurangnya kerumitan yang

disebabkan apabila kita memilih gerakan dengan peti-kemas dapat

dilihat pada bagan tersebut. Gerakan dengan peti-kemas ini akan

lebih menyederhanakan persoalan. terlihat pada bagan itu.

yang akan kita lihat pada bagian-bagian sesudah ini dan

juga pada Bab 8 dan 9. bagan alir tadi sangat berguna dalam usaha

memperkirakan biaya dan tingkat pelayanan.

Waktu proses di Terminal

Bgaan alir dapat digunakan untuk menghitung waktu

yang dibutuhkan dalam proses untuk kendaraan. penumpang dan

satuan lalu-lintas lainnya di terminal. Metode ini pada dasamya

sangat sederhana. terdiri dari penjumlahan waktu•waktu yang

dibutuhkan untuk masing•masing proses yang ada.


Dalam menghitung waktu dari berbagai kegiatan yang

termasuk dalam proses suatu Satuan kita harus

memperhitungkan kemungkinan adanya deviasi dari waktu ideal

Gambar 21.5 Perbedaan dari dua metode pengangkutan muatan antara

tempat-tempat yang tidak mempunyai system angkutan rel dengan

menggunakan bagan alir proses. (a) gerakan dengan peti kemas (b)

gerakan truk — rel konvensional


yang mungkin dibuat oleh masing-masing kegiatan tadi. Pada banyak

kegiatan di terminal, pelayanan mempunyai kapasitas yang sangat

terbatas, dan apabila satuan lalu-lintas ingin menggunakannya pada

periode waktu di mana pelayanan ini tidak dapat menampungnyL

maka satuan lalu-lintas tadi harus menunggu. Waktu menunggu

ini harus ditambahkan dengan waktu pelayanan sebenarnya untuk

dapat menunjukkan waktu sebenamya yang digunakan Oleh

kegiatan tadi. Menunggu atau antrian ini sangat umum terdapat

pada terminal transportasi.

Salah Satu contoh ialah menunggu pada ternpat lapor-masuk

(check-in) di terminal perusahaan penerbangan. seperti terlihat pada

bagan alir proses untuk pelabuhan udara pada Gambar 21.4 Jenis

menunggu lainnya. walaupun mungkin tidak merupakan antrian

yang jelas, terdapat pada stasiun kereta api bawah tanah. Penumpang

harus menunggu sampai kereta api tiba dan pintunya terbuka. Kita

dapat pula membayangkan kereta api tadi sebagai pelayanan yang

hanya dapat menerima penumpang pada waktu-waktu tertentu

yaitu apabila kereta api tersebut berada di stasiun dengan pintu

terbuka. Selama periode tersebut, kereta api hanya dapat menerima

penumpang untuk suatu tingkat atau volume tertentu (yaitu jumlah

penumpang per menit) atau lebih kecil. karena jumlah pintu yang
terbatas, lebamya. dan perilaku atau cara penumpang yang naik

satu per satu. di mana penumpang yang berangkat akan masuk

sesudah penumpang yang mau turun meninggalkan kereta api.

(Pada prakteknya, sudah barang tentu perilaku penumpang pada

Saat masuk atau ke luar kereta api tidak selalu teraturl). Oleh karena

itu, menunggu sebagian disebabkan Oleh karena adanya kongesti.

dan sebagian lagi hanyalah karena akibat normal dari desain dan

cara terminal it-u dioperasikan.


Faktor yang menyulitkan ialah bahwa waktu proses untuk

satuan lalu-lintas yang berlainan biasanya berbeda. Hal ini adalah

karena penumpang-penumpang yang bemiat berangkat dengan

suatu sistem transpor tertentu pada umumnya tidak tiba di terminal

pada waktu yang sama. Sebagian penumpang mungkin datang lebih

cepat dari yang semestinya untuk memastikan bahwa mereka tidak

terlambat, sedangkan sebagian lagi tidak merasa perlu untuk itu,

sehingga hanya membutuhkan waktu yang lebih dekat dengan saat

keberangkatan. Terlihat bahwa waktu proses dapat bervariabel dan


berbeda-beda Oleh karena penumpang (atau pengirim barang untuk

kasus muatan) datang pada Saat yang berbeda-beda di terminal,

walaupun tidak dipungkiri bahwa penyebab utamanya kadang.

kadang adalah terhambatnya perjalanan ke terminal akibat kemacetan

di jalan, Selain itu, sebagian orang mungkin tiba di terminal dan

melapor-masuk pada Saat tempat itu dipenuhi penumpang lain

sehingga mereka harus menunggu lebih lama dibandingkan dengan

orang yang datang pada Saat yang kurang sibuk. Kemudian terdapat

juga perbedaan-perbedaan dalam waktu yang dibutuhkan untuk

pelayanan satuan lalu-lintas yang berbeda. Dengan mengambil

lagi contoh pada pelabuhan udara, seorang penumpang mungkin

membeli karcis untuk perjalanan ke beberapa tempat, Sedangkan


yanglj innya mungkin hanya memerlukan karcis untuk satu kali

perjalanan. Variasi inilah yang sering menyebabkan para insinyur

dan perencana lain menyatakan waktu yang dibutuhkan dalam

besaran rata-rata atau distribusi yang menunjukkan sebagian-pejalan

(penumbang) yang mengalami waktu yang berkisar di dalam batas-

batas yang berbeda-beda. Sebagai satu contoh pcnggunaan bagan

alir proses untuk menghitung waktu yang dibutuhkan pada proses

di terminal, tinjaulah waktu yang terpakai untuk perjalanan udara

dari Paris ke London. Waktu yang terpakai untuk berbagai kegiatan

pada perjalaan tersebut terlihat pada Tabel 21.3 Ini merupakan

waktu sebenarnya yang sesuai dengan analisis terhadap masalah

jalan masuk ke bandara dan masalah pada terminal (O. E.C.D.,1971).

Tabel ini juga memperlihatkan waktu dari tempat asal ke terminal

Paris dengan menggunakan kendaraan taksi dan dari bandara

London ke tempattujuan dengan menggunakan taksi pula, di mana

tempat asal dan tujuan tadi kedua-duanya bernda pada pusat kota

Paris dan London.

Seperti terlihat pada tabel tersebut, keseluruhan perjalanan

sejauh 387 km memakan waktu 228 menit, dengan kecepatan rata-

rata 101,9 km/jam (sekitar 63,7 mil/jam). Sebaliknya, penerbangan itu

sendiri berkecepatan rata-rata 381,8 km/jam, sudah termasuk waktu

kelambatan pada saat tinggal-landas dan mendarat selama 10 menit.

Kecepatan rata-rata mulai dari masuk bandara Paris sampai ke luar

bandara London adalah 141,9 km/jam, kecepatan yang cükup baik


tetapi masih jauh di bawah kecepatan rata-rata selama penerbangan.

Secara lebih terinci lagi, pada keseluruhan sistem penerbangan tadi

mulai dari masuk pada satu bandara sampai ke luar dari bandara

tujuan, waktu yang terpakai adalah 148 menit, di mana 93 menit

atau 63 persen diantaranya dihabiskan di terminal saja.


Walaupun sebagian waktu dipakai untuk tinggal landas, dan

sebagainya, lamun ternyata bahwa sebagian besar waktu terpakai

di terminal. Jadi, jelaslah bahwa terminal sangat penting bagi para

penumpang. Kondisi seperti inilah yang mendorong para insinyur

atau perencana berusaha membuat terminal yang waktu proseSnya

lebih singkat dan lebih murah, seperti terminal dengan tempat

parkir khusus dan terpisah sebagaimana ditunjukkan pada bagan

alir sebelumnya.

Berbagai kegiatan terjadi secara bersamaan pada berbagai

situasi. Dalam pemrosesan penumpang di bandara misalnya, para

penumpang turun dari pesawat dan berjalan ke tempat bagasi,

sementara bagasi mereka dibongkar dari pesawat dan diangkut ke

tempat yang sama. Ini terlihat dengan jelas pada Gambar 21.3, di

mana kedua operasi ini terlihat paralel. Waktu yang lebih panjang di

antara kedua kegiatan inilah yang menentukan kalian penumpang

siap untuk meninggalkan bandara, biasanya pembongkaran bagasi

lebih memakan waktu daripada berjalan, seperti yang terjadi pada

contoh di terminal London sebagairnana dilukiskan pada Tabel

21.3.
pada saat pesawat berada di terminal, pada dasarnya terdapat

dua jenis kegiatan berbeda yang dilakukan. Yang pertama ialah

menaikkan dan menurunkan penumpang dan bagasi, dan yang

kedua ialah merawat pesawat, termasuk membersihknn kabin,

mempersiapkan pelayanan penumpang, dan mengisi bahan bakar

serta memeriksa pesawat itu sendiri. Waktu yang terpakai untuk

itu terlihat pada Gambar 21.6. Pada gambar tersebut ditunjukkan

waktu yang diperlukan setiap kegiatan, dan masing-masing akan

dimulai apabila kcgiatan yang harus mendahuluinya telah selesai

dikerjakan. Misalnya kabin tindakan dibersihkan sampai semua


penumpang turun dari pesawat, dan penumpang belum boleh naik

sebelum pembersihan kabin selesai. Dengan bagan tersebut, waktu

terpanjang dari mulainya salah satu kegiatan sampai mulainya

kegiatan yang lain dapat ditentukan. Dengan mengasumsikan

bahwa setiap kegiatan segera dimulai sesudah kegiatan sebelumnya

selesai, waktu minimum untuk seluruh kegiatan dapat ditentukan.

Waktu ini disebut waktu kritis, sedangkan langkah-langkah

kegiatannya disebut jalur waktu kritis (critical time path). seperti

terlihat pada Gambar 7-6. Dalam kasus ini, Waktu kritisnya adalah

30 menit untuk proseS pesawat di gerbang, dengan asumsi bahwa

setiap aktivitas akan selesai sesuai dengan waktu yang tercanturn.

Biasanya perusahaan penerbangan memperkirakan memerlukan

waktu 30 sampai 40 menit untuk proses di gerbang termasuk untuk

pelayanan di kabin. Apabila tidak ada pelayanan di kabin ataupun

pelayanan makanan, waktu ini biasanya hanya 20 sampai 30 menit.

Bagan seperti ini dapat dipakai untuk berbagai situasi di mana

terdapat beberapa kegiatan yang bersamaan untuk menentukan

jalur waktu kritis, yaitu waktu minimum yang dibutuhkan untuk

pemrosesan.

Tempat Tunggu

Seperti telah diterangkan sebelumnya, "menunggu" banyak

terjadi pada kegiatan di terminal. Analisis untuk ini barangkali

merupakan salah satu aspek kritis dalam evaluasi terminal, dan

rarnalan terhadap kemungkinan antrian yang akan terjadi merupakan


aspek penting dalam desain terminal. Walaupun mengurangi waktu

tunggu adalah hal yang kita inginkan, tetapi menunggu tetap

merupakan sesuatu yang sekarang ini belum dapat dielakkan, dan

kapasitas yang memadai harus didesain untuk areal tempat tunggu

atau tempat penyimpanan agar dapat menampung lalu lintas.


Salah satu metode utama yang digunakan untuk menentukan

lamanya waktu tunggu dan jumlah satuan lalu lintas yang menunggu

ialah diagram arus waktu kumulatif. Metode ini dapat diterangkan

dengan mengugnakan contoh pada bandara yang akan difokuskan

pada sebuah gerbang untuk pesawat udara pada terminal sebagai

suatu penyederhaan walaupun penggunaan lebih dari satu gerbang

dapat pula dipakai dengan metode yang sama. Pada gerbang ini

setiap pesawat udara memerlukan waktu 30 menit untuk seluruh

proses, sehingga 30 menit sesudah sebuah pesawat tiba. gerbang itu

dapat digunakan Oleh pesawat lain.

Gambar 21.6 Flayanan kritis: kegi.tan pada gerbang


Penggunaan gerbang ini Oleh pesawat udara dapat dilihat

pada diagram dalam Gambar 21.7. Sumbu horizontal merupakan

sumbu waktu. Untuk kemudahan, Satuan waktu pada gambar dipilih

sebesar 30 menit, walaupun sebenamya skala apa saja dapat dipakai.

Sumbu vertikal memperlihatkan pesawat yang menggunakan

fasilitas terminal. Pada waktu 1, pesawat yang memakai terrninal

pada hari itu tiba di gerbang. Pesawat itu berada gerbang tersebut

selama satu waktu satuan (30 Menit), dan kemudian gerbang inj

bebas untuk pesawat lain. Pada waktu 2. pesawat kedua tiba dan

menempati gerbang sampai waktu 3. Pesawat ketiga tiba pada

waktu 3, menempati gerbang sampai waktu 4. Pesawat keempat

tiba pada waktu 5, sehingga gerbang tetap kosong antara waktu

4 dan 5. Pesawat kelima tiba pada waktu 8, dan berangkat pada

waktu 9. Tetapi pesawat berikutnya, yaitu pesawat keenam. tiba

pada waktu 8.2, sehingga harus menunggu sampai waktu 9 untuk

dapat menggunakan gerbang. Pesawat-pesawat terus menerus

tiba, dan semuanya harus menunggu sampai pesawat ke sebelas.


Dimana :
N

• waktu tunggu rata-rata

= jumlah satuan lalu lintas, i — 1, 2, N

= Saat tibanya satuan i

Saat berangkatnya satuan i

Saat satuan i memasuki tempat pelayanan

waktu yang dibutuhkan untuk melayani satuan i

waktu rata-rata di dalam sistem

Rumus di atas tetap berlaku walaupun waktu pelayanan tidak

konstan. Waktu maksimum dapat dipakai sebagai dasar untuk

mendesain areal tempat tunggu. Pada waktu 9,5 misalnya, terdapat

tiga pesawat di dalam sistem, satu sedang dilayani dan dua sedang

menunggu. Jumlah rata-rata satuan lalu-lintas di dalam sistem

selama periode dari tibanya pesawat 1. Al sampai berangkatnya

pesawat terakhir D ialah :

(21.3)

Di mana jumlah rata-rata satuan lalu lintas di dalam

sistem.

Anda mungkin juga menyukai