Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : RISDA ALFIANNUR

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043349179

Kode/Nama Mata Kuliah : PKOP4303

Kode/Nama UPBJJ : 48/PALANGKARAYA

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Kecakapan hidup (life skills) adalah kemampuan dan pengetahuan seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara proaktif mencari serta menemukan
solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya dengan kemampuan berinteraksi dan
beradaptasi dengan orang lain, keterampilan mengambil keputusan, pemecahan masalah,
berfikir kritis, berfikir kreatif, berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar
pribadi, kesadaran diri, berempati, mengatasi emosi dan mengatasi stres.
- Kecakapan personal (personal skill) adalah kecakapan yang diperlukan bagi seseorang
untuk mengenal dirinya secara utuh. Kecakapan ini mencakup kecakapan akan
kesadaran diri atau memahami diri (self awareness) dan kecakapan berfikir (thinking
skill).

• Kecakapan kesadaran diri merupakan penghayatan sebagai makhluk Tuhan Yang


Maha Esa, anggota masyarakat dan Warga Negara, serta menyadari dan
mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, sekaligus menjadikannya
sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi
diri sendiri dan lingkungan.
• Kecakapan berfikir rasional (thinking skill) adalah kecakapan yang diperlukan
dalam pengembangan potensi berfikir. Kecakapan ini mencakup antara lain
kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi
dan mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.

- Kecakapan sosial (social skill) mencakup kecakapan berkomunikasi dengan empati


(communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill).

• Kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.


Kemampuan mendengarkan dan menyampaikan gagasan secara lisan maupun
tulisan perlu dikembangkan. Kecakapan mendengarkan dengan empati akan
membuat orang mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara lawan
bicara merasa diperhatikan dan dihargai.
• Kecakapan bekerjasama maksudnya adalah adanya saling pengertian dan saling
membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik, karena itu merupakan
suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang hidup manusia.

- Kecakapan akademik seringkali disebut dengan kecakapan intelektual atau


kemampuan berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari
kecakapan berpikir secara umum namun mengarah kepada kegiatan yang bersifat
keilmuan. Kecakapan ini mencakup antara lain kecakapan mengidentifikasi variabel,
menjelaskan hubungan suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis, merancang
dan melaksanakan penelitian. Untuk membangun kecakapan-kecakapan tersebut
diperlukan pula sikap ilmiah, kritis, obyektif, dan transparan.
- Kecakapan Vokasional adalah keterampilan yang dikaitkan dengan berbagai bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional mencakup
kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus
(occupational skill).

• Kecakapan vokasional dasar yang berkaitan dengan bagaimana peserta didik


menggunakan alat sederhana, misalnya obeng, palu dan sebagainya.
• Kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni
pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, misalnya pekerja montir, apoteker,
tukang, dan sebagainya.
2. Manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu: Sebagai
petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas
dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. Sebagai pedoman kerja
bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
3. Mata pelajaran ekonomi merupakan bagian dari kurikulum dan harus dipelajari tiap siswa
SMA pada program IPS. Menurut Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah, fungsi mata pelajaran ekonomi adalah: “mengembangkan kemampuan
siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa
ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi
yang terjadi di lingkungan masyarakat”. Melalui mata pelajaran ekonomi tiap-tiap siswa
disiapkan untuk mampu berekonomi, mengenal dan memahami peristiwa-peristiwa
ekonomi serta dilatih memecahkan persoalan ekonomi yang ada di masyarakat. Dengan
demikian mata pelajaran ekonomi berfungsi menyiapkan tiap-tiap siswa menjadi warga
negara yang mampu berekonomi dan mengenal peristiwa-peristiwa ekonomi serta mampu
memecahkan persoalan ekonomi yang dihadapi diri, masyarakat dan negara.
4. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa silabus merupakan gambaran singkat secara
garis besar atau ringkasan dari pokok dari sebuah mata pelajaran. Tentu saja manfaat
dari silabus ialah untuk sumber acuan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Selain itu, fungsinya juga memudahkan pengajar untuk
memetakan macam-macam variasi pembelajaran yang dituangkan dalam RPP. Guru
juga lebih mudah dalam memetakan indikator pencapaian belajar untuk para peserta
didik dan mudahnya merancang bentuk evaluasi pembelajaran.
Tenaga pengajar tidak hanya dituntut untuk menyampaiakan materi pada seluruh
siswa, namun wajib menguasai proses pembuatan silabus yang bisa dibilang cukup
rumit. Pengembangan silabus harus mengikuti kurikulum nasional, meskipun akan
diserahkan sepenuhnya pada setiap satuan pendidikan, terutama bagi yang sudah ahli
di bidang tersebut.
Terdapat delapan prosedur dalam proses pengembangan silabus.
Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Dalam proses penentuan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran,
hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini;
• Tingkat kesulitan materi disusun secara hirarki beserta konsep disiplin ilmu yang
diterapkan.
• Adanya kaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata
pelajaran.
• Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pembelajaran yang dapat menunjang kompetensi
dasar harusnya memperhatikan hal-hal berikut ini;
• Potensi para peserta didik
• Karakteristik mata pelajaran
• Struktur keilmuan
• Alokasi Waktu
• Kebermanfaatan untuk peserta didik
• Tingkat perkembangan intelektual, fisik, emosional, spiritual dan sosial para
peserta didik.
• Relevansi dengan karakteristik lingkungan / daerah.
• Perkembangan, kedalaman materi, serta luasnya bahan ajar.
• Adanya relevansi antar kebutuhan para peserta didik dengan tuntutan
lingkungannya
Pemetaan Kompetensi
Dalam proses pemetaan kompetensi, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini;
• Mengidentifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi p embelajaran.
• Mengelompokkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pembelajaran.
• Menyusun standar kompetensi, kompetensi dasar sesuai dengan keterkaitanya.
Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Dalam proses kegiatan belajar-mengajar, sebelumnya wajib dirancang terlebih dahulu
agar proses tersebut dapat memberikan pengalaman bagi para peserta didik.
Pengalaman yang dimaksud ialah keterlibatan fisik dan mental dengan cara interaksi
antar siswa, guru, lingkungan dan bahan ajar itu sendiri.
Berikut merupakan hal-hal yang wajib diperhatikan dalam proses pengembangan
kegiatan pembelajaran ;
• Disusun agar dapat menjadi alat bantu pada para tenaga pengajar agar terlaksana
proses belajar-mengajar yang profesional.
• Kegiatan ini memuat rangkaian kegiatan yang wajib dilakukan oleh para siswa
secara runtut demi mencapai kompetensi dasar.
• Penentuan urutan kegiatan belajar harus disesuaikan menurut hierarki konsep
materi pembelajaran.
• Rumusan pernyataan dalam kegiatan ini minimal miliki dua unsur/ ciri yang dapat
mencerminkan proses pengelolaan pengalaman belajar para siswa, yakni dengan
kegiatan dan materi.
Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kegiatan ini membantu para pengajar dalam mendapatkan tanda apakah kompetensi
dasar sudah tercapai atau belum. Biasanya indikator ini berupa perubahan perilaku
para peserta didik dalam ranah sikap, pengetahuan serta keterampilan.
Indikator ini bisa dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, potensi daerah, satuan pendidikan, dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang nantinya dapat diukur dan diobservasi.
Menentukan Jenis penilaian
Penentuan jenis penilaian ini dapat diambil dari indikator-indikator pencapaian
kompetensi. Setelah mengetahui indikator, kita dapat menentukan jenis penialainnya.
Segala bentuk penilaian dapat disesuaikan se-fleksibel mungkin tanpa mengurangi
kebermaknaan dan tidak menyalahi kompetensi dasar itu sendiri. Setelah menentukan
jenis penialaian, tenaga pengajar akan dimudahkan untuk mengevaluasi segala bentuk
proses belajar.
Penentuan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar merujuk pada jumlah minggu
efektif dalam alokasi waktu pelajaran per minggunya. Tentu saja dengan
pertimbangan banyaknya kompetensi dasar, kedalaman, keluasan, tingkat kepentingan
kompetensi dasar dan tingkat kesulitannya. Alokasi waktu ini wajib dicantumkan
dalam silabus.
Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan hal pokok dalam dunia pendidikan. Tanpa bahan ajar, kita
tidak tahu apa yang akan disampaikan pada peserta didik. Sangat penting memilih
bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Selain itu
bahan ajar kini sudah banyak variasinya, mulai bahan ajar cetak (buku, modul dan
bank soal) dan digital (e-modul, power point, video dan lainnya).

Anda mungkin juga menyukai