UNIVERSITAS TERBUKA 1. Kecakapan hidup (life skills) adalah kemampuan dan pengetahuan seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya dengan kemampuan berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, keterampilan mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfikir kritis, berfikir kreatif, berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar pribadi, kesadaran diri, berempati, mengatasi emosi dan mengatasi stres. - Kecakapan personal (personal skill) adalah kecakapan yang diperlukan bagi seseorang untuk mengenal dirinya secara utuh. Kecakapan ini mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self awareness) dan kecakapan berfikir (thinking skill).
• Kecakapan kesadaran diri merupakan penghayatan sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa, anggota masyarakat dan Warga Negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. • Kecakapan berfikir rasional (thinking skill) adalah kecakapan yang diperlukan dalam pengembangan potensi berfikir. Kecakapan ini mencakup antara lain kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.
- Kecakapan sosial (social skill) mencakup kecakapan berkomunikasi dengan empati
(communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill).
• Kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Kemampuan mendengarkan dan menyampaikan gagasan secara lisan maupun tulisan perlu dikembangkan. Kecakapan mendengarkan dengan empati akan membuat orang mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara lawan bicara merasa diperhatikan dan dihargai. • Kecakapan bekerjasama maksudnya adalah adanya saling pengertian dan saling membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik, karena itu merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang hidup manusia.
- Kecakapan akademik seringkali disebut dengan kecakapan intelektual atau
kemampuan berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir secara umum namun mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan. Kecakapan ini mencakup antara lain kecakapan mengidentifikasi variabel, menjelaskan hubungan suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan penelitian. Untuk membangun kecakapan-kecakapan tersebut diperlukan pula sikap ilmiah, kritis, obyektif, dan transparan. - Kecakapan Vokasional adalah keterampilan yang dikaitkan dengan berbagai bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill).
• Kecakapan vokasional dasar yang berkaitan dengan bagaimana peserta didik
menggunakan alat sederhana, misalnya obeng, palu dan sebagainya. • Kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, misalnya pekerja montir, apoteker, tukang, dan sebagainya. 2. Manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu: Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid. 3. Mata pelajaran ekonomi merupakan bagian dari kurikulum dan harus dipelajari tiap siswa SMA pada program IPS. Menurut Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, fungsi mata pelajaran ekonomi adalah: “mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan masyarakat”. Melalui mata pelajaran ekonomi tiap-tiap siswa disiapkan untuk mampu berekonomi, mengenal dan memahami peristiwa-peristiwa ekonomi serta dilatih memecahkan persoalan ekonomi yang ada di masyarakat. Dengan demikian mata pelajaran ekonomi berfungsi menyiapkan tiap-tiap siswa menjadi warga negara yang mampu berekonomi dan mengenal peristiwa-peristiwa ekonomi serta mampu memecahkan persoalan ekonomi yang dihadapi diri, masyarakat dan negara. 4. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa silabus merupakan gambaran singkat secara garis besar atau ringkasan dari pokok dari sebuah mata pelajaran. Tentu saja manfaat dari silabus ialah untuk sumber acuan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu, fungsinya juga memudahkan pengajar untuk memetakan macam-macam variasi pembelajaran yang dituangkan dalam RPP. Guru juga lebih mudah dalam memetakan indikator pencapaian belajar untuk para peserta didik dan mudahnya merancang bentuk evaluasi pembelajaran. Tenaga pengajar tidak hanya dituntut untuk menyampaiakan materi pada seluruh siswa, namun wajib menguasai proses pembuatan silabus yang bisa dibilang cukup rumit. Pengembangan silabus harus mengikuti kurikulum nasional, meskipun akan diserahkan sepenuhnya pada setiap satuan pendidikan, terutama bagi yang sudah ahli di bidang tersebut. Terdapat delapan prosedur dalam proses pengembangan silabus. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Dalam proses penentuan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini; • Tingkat kesulitan materi disusun secara hirarki beserta konsep disiplin ilmu yang diterapkan. • Adanya kaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran. • Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Dalam mengidentifikasi materi pembelajaran yang dapat menunjang kompetensi dasar harusnya memperhatikan hal-hal berikut ini; • Potensi para peserta didik • Karakteristik mata pelajaran • Struktur keilmuan • Alokasi Waktu • Kebermanfaatan untuk peserta didik • Tingkat perkembangan intelektual, fisik, emosional, spiritual dan sosial para peserta didik. • Relevansi dengan karakteristik lingkungan / daerah. • Perkembangan, kedalaman materi, serta luasnya bahan ajar. • Adanya relevansi antar kebutuhan para peserta didik dengan tuntutan lingkungannya Pemetaan Kompetensi Dalam proses pemetaan kompetensi, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini; • Mengidentifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi p embelajaran. • Mengelompokkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pembelajaran. • Menyusun standar kompetensi, kompetensi dasar sesuai dengan keterkaitanya. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Dalam proses kegiatan belajar-mengajar, sebelumnya wajib dirancang terlebih dahulu agar proses tersebut dapat memberikan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman yang dimaksud ialah keterlibatan fisik dan mental dengan cara interaksi antar siswa, guru, lingkungan dan bahan ajar itu sendiri. Berikut merupakan hal-hal yang wajib diperhatikan dalam proses pengembangan kegiatan pembelajaran ; • Disusun agar dapat menjadi alat bantu pada para tenaga pengajar agar terlaksana proses belajar-mengajar yang profesional. • Kegiatan ini memuat rangkaian kegiatan yang wajib dilakukan oleh para siswa secara runtut demi mencapai kompetensi dasar. • Penentuan urutan kegiatan belajar harus disesuaikan menurut hierarki konsep materi pembelajaran. • Rumusan pernyataan dalam kegiatan ini minimal miliki dua unsur/ ciri yang dapat mencerminkan proses pengelolaan pengalaman belajar para siswa, yakni dengan kegiatan dan materi. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Kegiatan ini membantu para pengajar dalam mendapatkan tanda apakah kompetensi dasar sudah tercapai atau belum. Biasanya indikator ini berupa perubahan perilaku para peserta didik dalam ranah sikap, pengetahuan serta keterampilan. Indikator ini bisa dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, potensi daerah, satuan pendidikan, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang nantinya dapat diukur dan diobservasi. Menentukan Jenis penilaian Penentuan jenis penilaian ini dapat diambil dari indikator-indikator pencapaian kompetensi. Setelah mengetahui indikator, kita dapat menentukan jenis penialainnya. Segala bentuk penilaian dapat disesuaikan se-fleksibel mungkin tanpa mengurangi kebermaknaan dan tidak menyalahi kompetensi dasar itu sendiri. Setelah menentukan jenis penialaian, tenaga pengajar akan dimudahkan untuk mengevaluasi segala bentuk proses belajar. Penentuan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar merujuk pada jumlah minggu efektif dalam alokasi waktu pelajaran per minggunya. Tentu saja dengan pertimbangan banyaknya kompetensi dasar, kedalaman, keluasan, tingkat kepentingan kompetensi dasar dan tingkat kesulitannya. Alokasi waktu ini wajib dicantumkan dalam silabus. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar merupakan hal pokok dalam dunia pendidikan. Tanpa bahan ajar, kita tidak tahu apa yang akan disampaikan pada peserta didik. Sangat penting memilih bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Selain itu bahan ajar kini sudah banyak variasinya, mulai bahan ajar cetak (buku, modul dan bank soal) dan digital (e-modul, power point, video dan lainnya).
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional