Anda di halaman 1dari 1

Nama : Titi Aisyah Dhaniarni

Nim : 032124253026
Kelas : B
SOAL A.
1. A. Yang dilanggar oleh notaris Afandi adalah yang pertama adalah dia telah
melakukan Tindakan kecurangan atau tidak jujur. Hal tersebut di atur dalam Pasl 16
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris yang berbunyi ‘’
bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum’’ pemalsuan akta jual beli yang
dilakukannya karena dengan pemalsuan tersebut beliau telah melakukan perbuatan
tidak jujur atau tidak amanah sehingga melanggar UUJN ps 16 yang berbunyi bahwa
notaris harus bertindak amanah, jujur
B. Selanjutnya yang di langar oleh notaris tersebut adalah dia tidak mengecek secara
benar identitas para pembuat akta tersebut sehingga dia melanggar pula Pasl 16
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris ayat (1) huruf (a)
dalam menjalankan jabatannya, notaris wajib bertindak amanah, jujur, saksama,
mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan
hukum. Makna “saksama” dalam pasal ini dapat diartikan (teliti, cermat dan hati-hati),
dalam menjalankan tugas haruslah hati-hati begitu pun halnya dalam mengenal para
penghadap. Sehingga seharusnya notaris tersebut menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam pembuatan akta tersebut. Meneliti dengan benar segala identitas para
penghadap agar tidak terjadi kesalahan atau pemalsuan identitas pada pembuatan akta
dikemudian hari. Dalam hal ini beliau telah teledor dan tidak mencerminkan prinsip
saksama dalam pembuatan akta tersebut

2. Perlu dipahami dalam Ps. 16 ayat 1 hurf b UUJN 2014, bahwa notaris dalam
menjalankan jabatannya wajib membuat akta dalam bentuk minuta akta dan
menyimannya sebagai bagian dari protocol notaris. Kewajiban tersebut dimaksudkan
adalah untuk menjaga keauntetikan suatu akta dengan menyimpan akta aslinya
sehingga apbila terjadi suatu pemalsuan atau penyalahgunaan grosse Salinan atau
kutipannya dapat segera diketahui dengan mudah sebagai guna mencocokkan dengan
aslinya. Jika notaris melanggar hal tersebut, maka dapat disebut notaris tersebut
melakukan pelanggaran berat yang artinya notaris dapat dikenai sanksi berupa
pemberhentian degan tidak hormat sert ketentuan pidana yang dapat digunakan
terhadap perbuatan notaris yang memalsukan akta autentik dapat dilihat dalam Pasal
264 ayat 1 ke-1 KUHP dengan pidana penjara 5 tahun atau paling lama delapan tahun.
Dalam hal ini yang berhak memberhentikan notaris dengan tidak hormat yaitu
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia karena telah dijatuhkan pidana akibat
kesalahan notaris tersebut.

Anda mungkin juga menyukai