Bab I
Bab I
1.1 Pendahuluan
umum yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman dan konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Fakta umum
yang dimaksudkan ialah fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Namun, harus
diingat bahwa tidak semua fakta umum bernilai ilmiah. Contoh fakta umum yang
bernilai ilmiah: “Jumlah sudut sebuah segi tiga itu 180 derajat”. Dengan dasar
pengetahuan, kita dapat membuat pernyataan bahwa jumlah sudut sebuah segi tiga
adalah sama dengan jumlah dua sudut siku – siku. Sebaliknya, contoh fakta yang
tidak bernilai ilmiah ialah orang itu berteriak dengan sekuat tenaga. Pedoman atau
serta pengujian sesudahnya. Dengan demikian, pernyataan ilmiah itu dapat dibuktikan
fakta atau data yang diperoleh secara ilmiah. Melalui proses penalaran dihasilkan
produk pemikiran yang berupa pernyataan – pernyataan atau usulan – usulan yang
3
2. membedakan fakta, penilaian, dan evidensi;
menyusun pernyataan, harus dibedakan antara fakta dan penilaian. Fakta adalah apa
yang ada, yang dapat dilihat, disaksikan, atau dirasakan. Suatu perbuatan yang
dilakukan atau suatu peristiwa yang terjadi adalah fakta. Fakta selalu benar dan
tentang fakta itu. Dengan demikian, penilaian bersifat menghakimi atau memvonis.
Untuk lebih jelasnya, fakta dan penilaian ini dapat dilihat pada contoh berikut.
ceritanya bahwa kedua puluh peserta itu tampil dengan sangat memukau,
4
1.3 Evidensi dan Penilaian
Dalam suatu kejadian terdapat bermacam fakta. Apabila fakta – fakta yang
ada itu dihubung – hubungkan satu sama lain dengan metode tertentu, dalam usaha
untuk membuktikan adanya sesuatu, disebut evidensi . Pada evidensi, fakta - fakta
yang ada itu bukan merupakan fakta - fakta yang satu sama lainnya berdiri sendiri,
melainkan bersatu dalam satu fakta yang utuh. Untuk lebih jelasnya, evidensi dan
Seorang ahli purbakala menemukan sebuah guci antik. Dia akan berusaha
menemukan fakta – fakta dari guci itu untuk menyusun evidensinya. Fakta –
fakta itu, misalnya: bentuk guci, ukiran – ukirannya, bahan materialnya, dan
sebagainya. Akhirnya, dia membuat evidensi bahwa guci antik itu dibuat pada
masa dinasti X di negeri anu pada sekitar seribu tahun lalu. Lalu dia menarik
simpulan sebagai penilaian bahwa ternyata kebudayaan dinasti X itu pada sekitar
seribu tahun lalu, telah tergolong maju. Simpulan yang merupakan penilaian itu
ditarik setelah membanding – bandingkan dengan evidensi – evidensi lain yang
telah diketahuinya.
Fakta yang akan dijadikan bahan penulisan karya ilmiah harus diuji
kebenaranya. Cara menguji fakta bisa melalui observasi, kesaksian, atau otoritas.
1. Observasi
Fakta-fakta yang ada belum tentu benar adanya. Oleh karena itu, penulis perlu
fakta.
5
2. Kesaksian
Fakta yang ada itu tidak selalu harus dilakukan dengan observasi. Kadang –
kadang data atau fakta yang ada itu sulit untuk diobservasi. Untuk mengatasi hal
keterangan dari orang lain yang telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri
persoalan itu.
3. Otoritas
Orang yang memiliki otoritas dalam bidang tertentu biasanya dapat lebih
meyakinkan kita. Misalnya, dokter spesialis lebih diyakini pasien daripada dokter
biasa.
2. penulisannya cermat, tepat dan benar, serta tulus, tidak memuat terkaan;
4. tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca tidak
hipotesis kerja;
6
6. menggunakan bahasa ilmiah;
sendiri; dan
10. tidak melebih – lebihkan sesuatu, dalam karangan ilmiah hanya disajikan
karya ilmiah.
1. artikel,
2. makalah,
3. laporan,
4. skripsi,
5. tesis, dan
6. disertasi.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakatai atau ditetapkan. Artikel ilmiah
7
biasanya ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, atau peneliti. Penulisan artikel
ilmiah diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran, dan kajian pustaka.
Sistematika penulisan dan isi artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah nonpenelitian.
Karya ilmiah yang memuat pemikiran tentang suatu masalah disebut makalah.
Makalah berisikan analisis yang logis, runtut, sistematis, dan objektif .Biasanya
makalah dibuat oleh mahasiswa untuk memenuhi tugas dari dosen. Selain itu,
makalah ditulis oleh penulis untuk kegiatan ilmiah seperti seminar, lokakarya, dan
sebagainya.
Laporan merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang ditulis oleh
mahasiswa tingkat akhir pada program diploma dalam rangka penyelesaian studinya.
Laporan pada umumnya berisikan proses dan hasil – hasil yang diperoleh melalui
kegiatan praktek kerja lapangan atau penelitian. Pada dasarnya, laporan hanya
bersifat mengumpulkan.
ciri tersendiri. Disertasi lebih luas dan mendalam ruang lingkup dan kajiannya
dibandingkan dengan tesis, demikian juga tesis dibandingkan skripsi. Masalah yang
dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah – masalah yang bersifat penerapan ilmu,
8
sedangkan tesis dan disertasi harus cenderung ke arah pengembangan ilmu.
Identifikasi masalah untuk skripsi biasa diambil dari koran, majalah, buku, jurnal,
laporan penelitian, keadaan lapangan; sedangkan untuk tesis terlebih lagi disertasi,
identifikasi masalah perlu didasarkan atas teori – teori yang berasal dari sejumlah
9
TUGAS/LATIHAN BAB I
penilaian!
10