Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN LETAK SUNSANG

DI PBM NURHAYATI M Amd.Keb

NAMA: AMALIANI
NIM: 2215901002

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TA. 2022/2023

1
DAFTAR ISI
BAB I...........................................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................................
1.3. Tujuan.........................................................................................................................................................

BAB II..........................................................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi........................................................................................................................................................
...5
2.2 Klasifikasi...................................................................................................................................................
...9
2.3 Komplikasi.................................................................................................................................................
...11
2.4 Etiologi.......................................................................................................................................................
.13
2.5 Penegakan
Diagnosa....................................................................................................................................15
2.6 Penatalaksanaan Persalinan Letak
Sungsang..............................................................................................16
2.7 Peran Bidan Dalam Persalinan
Sungsang.....................................................................................................17
BAB III......................................................................................................................................................................
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian..................................................................................................................................................
3.2 Identifikasi Masalah/Diagnosa................................................................................................................
3.3 Antisipasi Masalah Potensial .................................................................................................................
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera ...............................................................................................................
3.5 Intenverensi / Rasional ............................................................................................................................
3.6 Implementasi .............................................................................................................................................
3.7 Evaluasi .....................................................................................................................................................

BAB IV.......................................................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................................................
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................................................
4.2 Saran............................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................Error! Bookmark not defined.

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan
masyarakatdi suatu negara. Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan 800
perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran.
Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di Negara berkembang. Sekitar
80% kematian maternal merupakan akibat men^ngkatnya komplikasi selama
kehamilan, persalinan dan setelah persalinan. Menurut World Health Organization (WHO) angka kematia ibu di dunia
pada tahun 2017 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup. jumlah kematian ibu adalah 303.000
kematian dengan jum^h terungPi berada di negara berkembang yaitu sebesar
302.000 kematian. Angka kematian ibu di negara berkembang 20 kali lebih tinggi
dibandingkan angka kematian ibu di negara maju yaitu 239 per 100.000 kalahiran
hidup pada tahun 2015 (WHO, 2017).

Menurut WHO untuk Angka Kematian Ibu di Negara Asia Tenggara (ASEAN) diantaranya Indonesia
mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu di Indonesia termasuk tinggi
diantara negara-negara ASEAN. Berdasarkan Suvei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, angka
kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat
dibanding data SDKI 5 tahun sebelumnya yang besarnya 228 kematian dan masih merupakan
yang tertinggi di Asia (SDKI,2017).

Penyebab utama Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia, diantaranya berupa


perdarahan (60%), infeksi (25%), kelainan hipertensi dalam kehamilan (13%), kehamilan sungsang (13%),
akibat persalinan lama (7%), dan gestosis (15%). Penyebab lainnya menimbulkan 5% kematian maternal dan
perinatal. Kejadian letak sungsang berkisar antara 2 sampai 3 % bervariasi di berbagai tempat. Sekalipun
kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar dengan angka
kematian berkisar 20 sampai 30 % (Prawirohaijo, 2016)

Kehamilan dengan sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Persalinan sungsang merupakan salah satu
penyulit persalinan yang dapat menyebabkan kematian janii. Fakt^ yang menjadi penyebab letak
sungsang selain usia kehamilan adalah hidraramnion, angka paritas yang tinggi dengan relaksasi uterus,
kehamilan ganda, oligohidramnion, hidrosefalus atau anensefalus, kelainan uterus, plasenta previa, panggul
sempit, dan tumor-tumorb pelvis (Amelia,2019).

Dampak yang akan timbul pada kejadian letak sungsang adalah terjadi laserasi jalan lahir, manuver
intrauterin, terutama pada segmen bawah rahim yang tipis, dan mudah terkena infeksi. Selain itu ada beberapa
cedera yang terjadi pada pelahiran sungsang pervaginam yaitu fraktur humerus, fraktur klavikula dan fraktur
femur. Paralasi ekstremitas bagian atas dapat terjadi akibat penekanan pleksus brakialis oleh jari pada saat
melakukan traksi, tetapi hal ini lebih sering terjadi akibat penarikan berlebihan pada leher ketika
mengeluarkan lengan (Miyadi, 2016).

3
1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:
1. Apa definisi kelainan letak sungsang?
2. Apa saja jenis dari kelainan letak sungsang?
3. Apa saja komplikasi yang berisiko dialami ibu dan janin pada persalinan dengan kelainan letak sungsang?
4. Apa etiologi dari kelainan letak sungsang?
5. Bagaimana menegakkan diagnosis pada kelainan letak sungsang?
6. Bagaimana cara penanganan dari persalinan dengan kelainan letak sungsang?
7. Bagaimana peran bidan dalam persalinan dengan kelainan letak sungsang

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi dari kelainan letak sungsang.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dari kelainan letak sungsang.
3. Untuk mengetahui apa saja komplikasi yang berisiko dialami ibu dan bayi pada persalinan dengan kelainan letak
sungsang.
4. Untuk mengetahui apa etiologi dari kelainan letak sungsang.
5. Untuk mengetahui bagaimana menegakkan diagnosis pada kelainan letak sungsang.
6. Untuk mengetahui penanganan dari persalinan dengan kelainan letak sungsang.
7. Untuk mengetahui sejauh mana peran bidan dalam menangani persalinan letak sungsang

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi letak sungsang


Definisi dari kelainan letak sungsang adalah kondisi dimana presentasi janin dalam uterus terutama bokong janin
lebih dulu memasuki rongga panggul, terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bawah kavum
uteri. (Manuaba, 2010).

2.2 Klasifikasi letak sungsang


Presentasi bokong dapat diklasifikasikan dengan bagian tubuh janin berdasarkan presentasi dan posisi janin
(Prawirohardjo, 2013).

1) Frank Breech ( Presentasi bokong murni)

Bagian kaki dari janin mengalami fleksi total di bagian bokong dan ekstensi total di bagian lutut. Telapak kaki
berada paling dekat dengan kepala dan bokong menempati segmen bawah uterus.

Frank Breech sangat membantu saat proses dilatasi serviks tetapi posisi frank breech sulit untuk dilakukan External
Cephalic Version (ECV) yang bertujuan untuk mengembalikan posisi janin ke posisi yang seharusnya yaitu kepala
janin yang berada pada kavum dibawah uterus. Pada posisi ini sangat jarang terjadi prolaps tali pusat serta janin
jarang terjebak di serviks.

2) Complete Breech ( Presentasi bokong sempurna)

5
Yaitu letak sungsang, dimana kedua kaki dan tangan menyilang sempurna dan di samping bokong dapat diraba
kedua kaki.

3) Incomplete Breech ( Presentasi bokong tidak sempurna)

Yaitu letak sungsang, dimana hanya satu kaki di samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas.
(Kasdu, 2005.)

2.3 Komplikasi persalinan letak sungsang


A. Komplikasi pada ibu
a) Perdarahan
b) Robekan jalan lahir
c) Infeksi

B. Komplikasi pada bayi


a) Asfiksia bayi, yang dapat disebabkan oleh :
- Kemacetan persalinan kepala (aspirasi air ketuban-lendir)
- Perdarahan atau edema jaringan otak

6
- Kerusakan medula oblongata
- Kerusakan persendian tulang leher
- kematian bayi karena asfiksia berat

b) Trauma persalinan
- Dislokasi-fraktur persendian, tulang ekstremitas
- Kerusakan alat vital : limpa, hati, paru-paru atau jantung
- Dislokasi fraktur persendian tulang leher : fraktur tulang dasar
kepala ; fraktur tulang kepala ; kerusakan pada mata, hidung atau
telinga ; kerusakan pada jaringan otak.

c) Infeksi, dapat terjadi karena :


- Persalinan berlangsung lama
- Ketuban pecah pada pembukaan kecil
- Manipulasi dengan pemeriksaan dalam

2.4 Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan didalam uterus. Pada kehamilan
sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan
leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang, ataupun letak lintang.

Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang. Karena
bokong dengan kedua tungkai yang terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa menempati ruang yang lebih
luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada dalam ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian
dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada
kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala.

Faktor predisposisi dari letak sungsang adalah:


1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong,
2. Air ketuban masih banyak dan kepala anak relatif besar
3. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
4. Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
5. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul sempit, hidrosefalus, plasenta
previa, tumor – tumor pelvis dan lain – lain.
6. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara
7. Gemeli (kehamilan ganda)
8. Kelainan uterus, seperti mioma uteri.
9. Janin sudah lama mati

Penyebab letak sungsang dapat berasal dari:


1. Sudut Ibu
1) Keadaan Rahim
 Rahim arkuatus
 Septum pada Rahim
 Uterus dupleks
 Mioma bersama kehamilan

7
2) Keadaan plasenta
 Plasenta letak rendah
 Plasenta previa
3) Keadaan jalan lahir
 Kesempitan panggul
 Deformitas tulang panggul
 Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala

2. Sudut Janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :
1) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
2) Hedrosefalus atau anesefalus
3) Kehamilan kembar
4) Hidroamnion atau aligohidromion
5) Prematuritas

2.5 Penegakan diagnosa


1. Palpasi
Saat pemeriksaan leopold bagian bawah teraba lunak bulat dan tidak melenting (bokong), sementara di fundus teraba
bagian bulat, keras, melenting (kepala) dan punggung teraba di kanan atau kiri (Hanretty, 2014).
2. Aukultasi
Denyut jantung janin paling jelas terdengar di atas umbilicus, punctum maximum denyut jantung janin terdengar
di 13 kuadran atas perut ibu (Mochtar, 2013).
3. Pemeriksaan dalam
Bokong teraba lunak dan tidak teratur dengan tidak adanya sutura yang terpalpasi, walaupun terkadang sacrum dapat
disalahartikan sebagai kepala yang keras, dan bokong dapat diartikan sebagai caput succadeum. Anus dapat teraba dan
mekonium segar pada jari pemeriksa biasanya merupakan diagnosis
Jika tungkai terekstensi, genital ekternal sangat jelas,teraba tetapi,harus diingat bahwa genitalia eksterna tersebut
mengalami edema. Vulva yang mengalami edema dapat disalah artikan dengan skrotum.
Jika kaki teraba, bidan harus membedakannya dengan tangan. jari-jari kaki semuanya sama panjang, jari-jari
kaki lebih pendek daripada jari jari tangan dan ibu jari kaki tidak dapat direntangkan dan jari kaki lainnya. Kaki berada
pada sudut 90 derajat dari tungkai, dan tumit tidak memiliki kesaamaan dengan tangan.
4. Pemeriksaan penunjang
Peranan USG sangat penting dalam diagnosis dan penilaian resiko pada presentasi bokong. Taksiran berat
janin, penilaian volume air ketuban, konfirmasi letak plasenta, jenis presentasi bokong, keadaan hiperekstensi kepala,
kelainan congenital, dan kesejahteraan janin dapat diperiksa menggunakan ultrasonografi (Saifuddin, 2011).
Pemeriksaan USG juga digunakan untuk memastikan perkiraan klinis presentasi bokong, bila mungkin untuk
mengidentifikasi adanya anomali janin. USG pada usia kehamilan 32-34 minggu untuk menegakkan diagnosis,
memperkirakan ukuran dan konfigurasi panggul ibu (Fadlun, 2012). Pemeriksaan USG dilakukan untuk konfirmasi tipe
dari presentasi bokong, memperkirakan berat janin dan mengidentifikasi adanya kelainan janin atau plasenta (Tanto,
2014).

2.6 Penatalaksanaan letak sungsang


1. Pada saat Pemeriksaan Antenatal
a) Beritahu hasil pemeriksaan yang sebenarnya, jelaskan pada pasien mengenai kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi dengan presentasi sungsang.

8
b) Beri konseling mengenai gerakan knee-cheest, yaitu meletakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh
ke samping kiri atau kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser
siku sejauh mungkin. Kegunaan gerakan ini adalah untuk mempertahankan atau memperbaiki posisi janin
agar bagian kepala janin tetap berada di bawah. Gerakan ini disebut juga sebagai gerakan “anti sungsang
c) Jika diketahui janin letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 34 minggu tidak perlu dilakukan
intervensi apapun, karena janin masih cukup kecil dan cairan amnion masih cukup banyak sehingga
kemungkinan besar janin masih dapat memutar dengan sendirinya

2. Persiapan untuk kelahiran bokong menurut Varney

1) Pemeriksaan abdomen yang hati-hati atau jika perlu USG untuk menentukan jenis presentasi bokong
danmenyingkirkan kecurigaan terjadinya hiperekstensi kepala, hidrosefalus, atau bokong-kaki, atau bokong-
lutut.
2) Dilatasi serviks lengkap.
3) Kosongkan kandung kemih ibu.
4) Persiapan episiotomi jika memang diperlukan.
5) Kaji efektifitas upaya mengejan pada ibu.
6) Persiapan untuk upaya resusitasi bayi baru lahir.
7) Posisikan pasien dalam posisi litotomi dengan penyangga kaki untuk memberikan ruang yang adekuat di bawah
panggul ibu yang dibutuhkan untuk persalinan.
8) Dokter tempat berkonsultasi seharusnya telah diberi tahu dan sebaiknya juga hadir atau segera datang jika
dibutuhkan

3. Peran bidan dalam persalinan sungsang


1. Mendukung  ibu  dalam  kemampuan  alamiahnya  melahirkan  bayi.
2. Meyakinkan  bahwa  ia  mempunyai  dukungan  kuat  untuk  dirinya  sendiri,  bidan lain  yang  berpengalaman  d
alam  psikologi,  persalinan  dan  kelahiran  non -medis.
3. Meyakinkan  dan  mempertahankan  pengetahuan  keterampilan  dan  teknik  yang prima  untuk  membantu  kela
hiran  sungsang.
4. Bidan  harus  mampu  mengenali,  mengkaji  dan  merespon  bila  terjadi  masalah dalam  kelahiran  sungsang 
Penentuan cara persalinan adalah sangat individual, kriteria pada tabel dibawah dapat digunakan untuk
menentukan cara persalinan per vaginam atau per abdominal

Persalinan pervaginam Sectio Caesar


“Presentasi frank Breech”       Ketuban pecah dini lama
Taksiran berat janin 2000-35000 gr    Taksiran berat janin ≥3500 gr atau <1500 gr
Ukuran panggul adekuat Diameter Panggul sempit
transversal PAP 11,5 cm, dan
anterioposterior 10,5 cm ; Diameter
tranversal panggul tengah 10 cm dan
diameter anterposterior 11,5 cm        
Pembukaan sudah lengkap, bagian Bagian terendah janin belum engaged, Partus lama,
terendah janin sudah engaged Primi tua, Inferttilitas atau riwayat obstetrik buruk,
presentasi kaki, Kelainan pada rahim.
Proses persalinan berlangsung normal Presentasi bokong tidak sempurna atau presentasi kaki
meskipun sedah direncanakan SC Gawat Janin
(pervagiman masih merupakan pilihan
dibandingkan SC)      

9
A. Manajemen Kebidanan Asuhan Kebidanan Dengan 7 Langkah Varney
Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney Terdapat 7 langkah
manajemen kebidanna menurut Varney yang meliputi langkah I pengumpuan data dasar,
langkah II interpretasi data dasar, langkah III mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial, langkah IV identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, langkah
V merencanakan asuhan yang menyeluruh, langkah VI melaksanakan perencanaan, dan
langkah VII evaluasi
Langkah I : Pengumpulan data dasar
Dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan
untuk megevaluasi keadaan klien secara lengkap. Mengumpulkan semua
informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
Langkah II: Interpretasi data dasar
Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah klien atau
kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Kata “masalah dan diagnose” keduanya digunakan karena
beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi
membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam rencana asuhan kebidanan
terhadap klien. Masalah bisa menyertai diagnose. Kebutuhan adalah suatu
bentuk asuhan yang harus diberikan kepada klien, baik klien tahu ataupun
tidak tahu.
Langkah III: mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Membutuhkan
antisipasibila mungkin dilakukan pencegahan. Penting untuk melakukan
asuhan yang aman.
Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan
atau untuk dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien
Langkah V: Merencanakan asuhan yang menyeluruh Merencanakan asuhan yang
menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.
Rencana asuhan yg menyeluruh meliputi apa yang sudah diidentifikasi dari

10
klien dan dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya.
Langkah VI: Melaksanakan perencanaan
Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien dan aman.
Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaanya
Langkah VII: Evaluasi
Evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan didalam masalah dan
diagnosa

B. Manajemen Kebidanan Asuhan Kebidanan Dengan Metode SOAP


Menurut Sulistyawati, 2017 dalam pendokumentasi asuhan SOAP pada kehamilan,
yaitu :
Subjektif (S)
Data subjektif yaitu menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa. Data subjektif ibu pasien ibu hamil atau data yang diperoleh dari
anamnesis, anatara lain: biodata, riwayat pasien, riwayat kebidanan, gangguan kesehatan
alat reproduksi, riwayat kehamilan sekarang, riwayat kesehatan, status perkawinan, pola
makan,pola minum, pola istirahat, aktivitas sehari-hari, personal hygiene,aktivitas seksual,
keadaan lingkungan, respon keluarga terhadap kehamilan ini, respon ibu tentang
perawatan kehamilannya, perencanaan KB.
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang di ambil dari hasil anamnesa / pertanyaan yang
diajukan kepada klien sendiri (auto anamnesa) atau keluarga (allo anamnesa).
Dalam anamnesa perlu dikaji:
1) Identitas klien meliputi:
Data pribadi yang diperlukan berupa nama, usia, suku, agama, pekerjaan,
pendidikan, alamat dan nomor telepon beserta data suaminya.

11
2) Keluhan utama
Keluhan utama yang biasa di alami ibu hamil trimester I seperti mual muntah,
varices, kram otot, hemoroid, sering BAK, obstipasi, sesak napas, dan lain
sebagainya
3) Riwayat perkawinan
Dikaji status perkawinan jika menikah apakah ini pernikahan yang pertama atau
tidak serta mendapat gambaran suasana rumah tangga pasangan
4) Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang dikaji seperti menarche (usia pertama kali menstruasi),
siklus menstruasi (jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi
berikutnya), volume (berapa banyak ganti pembalut dalam sehari), dan keluhan
(misalnya dismenorhoe/nyeri saat haid).
5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Riwayat kehamilan dikaji untuk mengetahui kehamilan ke berapa,
persalinanditolong oleh tenaga kesehatan atau tidak, bagaimana keadaan bayi,
selama nifasada atau tidak kelainan dan gangguan selama masa laktasi. Riwayat
kehamilanjuga dikaji seperti haid petama haid terakhir (HPHT), taksiran tanggal
persalinan (TTP).
6) Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat kehamilan sekarang dikaji untuk mengetahui masalah atau tanda-tanda
bahaya dan keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan trimester I. Kunjungan
antenatal minimal 2 kali pada trimester I. Dalam 24 jam berapa banyak
pergerakan janin yang dirasakan. Adapun dalam riwayat kehamilan sekarang
mengenai keluhan yang dirasakan seperti: rasa lelah, mual muntah, sakit kepala
yang berat, keputihan, kram, rasa gatal pada vulva, dan lainnya.
7) Riwayat sehari-hari
a) Pola makan dan minum
Janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi yang dikonsumsi
harus nutrisi yang seimbang. Minuman air putih 8 gelas/hari. Frekuesi, jenis dan
keluhan dalam pola makan dan minum juga perlu dikaji.
b) Pola eliminasi
Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus yang

12
menyebabkan obstipasi (sulit buang air besar). Frekuensi, warna, konsistensi dan
keluhan eliminasi juga perlu dikaji.
c) Pola aktivitas
Ibu hamil boleh melakukan aktivitas seperti biasanya, jangan terlalu berat,
istirahat yang cukup dan makan yang teratur agar tidak menimbulkan keletihan
yang akan berdampak pada kehamilan.
d) Pola tidur dan istirahat
Pada kehamilan trimester II tidur dan istirahat sangat perlu. Di siang hari
dianjurkan istirahat/tidur 1-2 jam dan pada malam hari 7-8 jam.
e) Pola seksualitas
Pola seksualitas pada kehamilan mengalami penurunan minat akibat dari
perubahan/ketidaknyamanan fisiologis yang dialami ibu. Perlu dikaji frekuensi
dan keluhan yang dialami selama berhubunhan seksual.
8) Personal hygiene
Perubahan hormonal mengakibatkan bertambahnya keringat. Dianjurkan mandi
minimal 2 kali sehari, membersihkan alat genetalia ketika mandi atau ketika
merasa tidak nyaman. Jenis pakaian yang dianjurkan berbahan katun agar mudah
menyerap keringat.
9) Obat-obatan yang dikonsumsi
Ibu hanil mengkonsumsi suplemen dan vitamin. Misalnya tablet Fe untuk
penambahan darah dan kalsium untuk penguatan tulang janin.
10) Riwayat psikososial spiritual
Perlu dikaji bagaimana pengetahuan ibu tentang kehamilan sekarang, bagaimana
respon, dukungan keluarga dan suami terhadap kehamilan, pengambilan
keputusan dalam keluarga serta ketaatan ibu dalam beragama .

Objektif (O)
Data objektif yaitu data yang menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, labortorium dan tes diagnosis lain yang dirumuskan dalam data focus yang
mendukung assessment. Data objektif pasien ibu hamil yaitu: keadaan umum ibu,
kesadaran ibu, tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan dengan inspeksi,
palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemreiksaan laboratorium.
a. Data Objektif
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada kunjungan awal, bukan hanya untuk

13
mendeteksi adanya ketidak normalam atau faktor resiko yang mungkin ditemukan
tetapi juga sebagai data dasar untuk pemeriksaan pada kunjungan selanjutnya:
1) Pemeriksaan umum
a) General Examination
Memperlihatkan tingkat energi ibu, dengan keadaan umum, kedaran ibu (composmentis),
dan keadaan emosional ibu.
b) Tanda-tanda vital
Seperti mengukur tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu badan. Berat badan, tinggi
badan dan LILA serta Indeks Massa Tubuh (IMT).
2) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kebersihan pada kepala, apakah ada edema dan
cloasma gravidarum pada wajah, adakah ada pucat pada kelopak mata, adakah ikhterus
pada sklera, adakah pengeluaran dari hidung, adakah pembesaran kelenjar tiroid, adakah
pembesaran pembuluh limfe, apakah simetris/tidak, adakah benjolan, dan puting susu
menonjol/tidak, serta apakah sudah ada/tidak kolostrum pada payudara.
3) Pemeriksaan kebidanan
Abdomen di inspeksi apakah simetris atau tidak, adakah bekas operasi, adakah linea nigra,
striae abdomen dan di palpasi dari pemeriksaan.

4) Pemeriksaan panggul, ukuran panggul luar meliputi:


Distansia spinarum: jarak antara spina iliaka anterior superior kiri dan kanan (23- 26 cm).
Distansia cristarum: jarak antara crista iliaka kiri dan kanan (26-29 cm).Conjungata
eksterna: jarak anta tepi atas simpisispubis dan ujungprosessus spina. Lingkar panggul luar:
jarak anta tepi atas simpisis pubis, spinarum, cristarum dan lumbanlima (80-90 cm).
5) Hemoglobin (HB)
Pemeriksaan darah pada kehamilan trimester I dilakukan untuk mendeteksi anemia atau
tidak. Klasifikasi anemia menurut Rukiah (2013) sebagai berikut:
Hb 11 gr% : tidak anemia
Hb 9-10 gr% : anemia ringan
Hb 7-8 gr% : anemia sedang
Hb ≤ 7 gr% : anemia berat
6) Pemeriksaan USG
Untuk mengetahui usia kehamilan, diameter kepala, gerakan janin, denyut jantung janin
(DJJ), ketuban, tafsiran berat badan janin (TBJ), tafsiran persalinan.

14
Assesment (A)
Assesment yaitu menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi atau masalah potensial. Data assessment pada
ibu hamil yaitu pada diagnosis kebidanan terdapat jumlah paritas ibu,usia kehamilan dalam
minggu, kedaaan janin .Dan masalah potensial yang dialami setiap ibu hamil berbeda-beda
tentu kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi masalah pada ibu hamil juga berbeda.
Contoh assessment pendokumentasian diagnosis kebidanan pada ibu hamil yaitu Seorang ibu
hamil G1 P0 A0 usia kehamilan 12 minggu dengan anemia ringan. Masalah pada ibu hamil
yaitu khawatir dengan perkembangan bayinya karena tidak nafsu makan akibat mual dan
muntah. Dan kebutuhan yang diperlukan ibu yaitu kebutuhan untuk KIE dan bimbingan
tentang Makan sedikit tapi sering. Hasil analisa untuk menetapkan diagnosa kebidanan
seperti :
a. G (gravida) merupakan menentukan kehamilan keberapa
b. P (partus) merupakan jumlah anak baik aterm, preterm, imtur, dan hidup
c. A (abortus) merupakan riwayat keguguran
d. Usia kehamilan
e. Anak hidup/meninggal
f. Anak tunggal/kembar
g. Letak anak apakah bujur/lintang, habitus fleski/defleksi, posisi puka/puki, presentasi
bokong/kepala.
h. Anak intrauterine/ekstrauterine
i. Keadaan umum ibu dan janin serta masalah keluhan utama

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tempat Pengkajian : PMB Nurhayati

A. BIODATA
IBU SUAMI

Nama : Ny.R Tn. R

Umur : 31 Tahun 31Tahun

Agama : Islam Islam

Suku : Domo Putopang

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT Pedagang

Alamat : Desa Sp.Kubu Desa Sp.Kubu

No. Telp/HP :

B. DATA SUBJEKTIF

1. Keluhan utama : kontrol ulang

2. Riwayat Perkawinan

Kawin : Sah

Kawin Pertama Kali Umur : 24 Tahun

Dengan Suami Sekarang : Perkawinan pertama

HPHT :01-09-22

16
TP :08-06-23

3. Riwayat Menstruasi

Menarche umur :14 tahun

Siklus : 28 hari

Teratur : Ya

Lama : 3- 5 Hari

Sifat darah : Encer

Disminorre : Tidak ada

Banyaknya : 3 kali ganti doek

4. Riwayat Kehamilan ini

a. ANC Sejak UK : 4 Minggu Kehamilan

ANC di : Praktek Bidan Mandiri

Frekuensi : 1 kali setiap trimester

b. Pergerakan Janin pertama kali : belum terasa

c. Pergerakan Janin dalam 24 jam terakhir : belum terasa

d. Keluhan yang dirasakan selama hamil : Mual muntah

e. Imunisasi TT : belum dilakukan

5. Pola Nutrisi Makan Minum

Frekuensi : 2 kali sehari Sering

Macam : nasi, lauk pauk, sayuran Air Putih

Jumlah : 1 porsi sedang 3 gelas sehari

17
Keluhan : Mual Muntah

Pola Eliminasi BAB BAK

Frekuensi : 1 kali sehari 1-3 kali sehari

Warna : Kecoklatan Kuning Keruh

Konsistensi : Keras Cair

6. Pola Aktivitas

Kegiatan Sehari-hari

Istirahat/tidur : 1-2 jam siang, 7-8 jam malam

Seksualitas : 2 kali seminggu

7. Personal Hygiene

Kebiasaan mandi : 1 kali sehari

Kebiasaan membersihkan alat kelamin : 2 kali sehari

Kebiasaan mengganti pakaian dalam : 2 kali sehari

8. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi yang lalu : Hamil ini

9. Riwayat penggunaan Kontrasepsi : Belum pernah

10. Riwayat Kesehatan

a. Penyakit sistematik yang pernah atau sedang diderita : Tidak ada

b. Penyakit yang pernah atau sedang diderita keluarga : Tidak ada

c. Riwayat keturunan kembar : Tidak ada

d. Kebiasaan-kebiasaan

Merokok : Tidak ada

Minum jamu-jamuan : Tidak ada

Minum-minuman keras : Tidak ada

18
Makan/minuman pantang : Tidak ada

Perubahan pola makan : Tidak ada nafsu makan

11. Keadaan Psiko Sosial Spiritual

a. Kelahiran ini : Ibu sangat bahagia

b. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang : baik

c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan ini : hamil ini sangat dinanti

d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan ini : bahagia

e. Ketaatan ibu dalam beribadah : baik

C. DATA SUBJEKTIF

1. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Comos Mentis

b. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 98/75mmHG

Nadi : 80x/menit

Pernafasan : 19 x/menit

Suhu : 36,7 0C

c. TB : 159 cm

BB : Sebelum 60 Kg, BB Sekarang 75 kg

d. Kepala dan Leher

Edema wajah : Tidak ada

Cloasma gravidarum : Tidak ada

Mata : agak cekung

Mulut : agak pucat

19
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Payudara

Bentuk : Simetris

Areola Mammae : hiperpigmentasi

Puting Susu : menonjol

Colostrum : belum ada

e. Abdomen

Bentuk : Normal

Bekas Luka :Tidak ada

Strie Gravidarum : ada

Palpasi Leopold

LI : Pada fundus teraba keras bulat melenting

yaitu kepala. TFU 3 jari diatas pusat / 29 cm

L II : Pada bagian kiri perut ibu teraba panjang,

keras, memapan yaitu punggung janin dan

pada bagian kanan perut ibu

teraba bagian-bagian kecil janin yaitu

ekstremitas. DJJ positif, frekuensi 136

x/menit

L III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat,

lunak dan tidak melenting yaitu bokong dan

masih bisa digerakkan

L IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP

TFU : 29 cm

20
f. Ekstremitas

Edema : Tidak ada

Varises : Tidak ada

Bekas Luka : Tidak ada

Reflek Patela : Positif (+)

Kuku : Bersih

2. Pemeriksaan Panggul Luar (bila diperlukan) : Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan

D. ASSESMENT

Ibu G3P2AoH2 umur 31 tahun usia kehamilan 28 minggu 5 hari, janin tunggal, hidup,

intrauteri, punggung kiri, letak sungsang, belum masuk PAP, keadaan ibu dan janin

baik

E. PENATALAKSAAN

1. Membina hubungan baik dengan pasien dengan cara melakukan

pendekatan, menyapa dan berkomunikasi secara sopan agar terjalin

hubungan baik dengan ibu dan petugas kesehatan.

1. Pemantauan keadaan umum dan tanda-tandavital yaitu keadaan umum ibu

lemah, kesadaran composmetis, suhu 36oc, nadi 80x/ menit, RR

19x/menit. Dan pada pemeriksaan leopold terdapat hasil posisi janin pada bagian

atas perut ibu teraba kepala, bagian kiri perut ibu punggung,kanan teraba

ekstremitas dan di bawah perut ibu teraba bokong, terdapat

kelainan letak dengan presentasi bokong

21
2. Memberikan motivasi kepada ibu agar tidak terlalu cemas dengan

kehamilannya bahwa janinnya masih bisa berputar ke posisi normal

karena usia kehamilannya masih 28 minggu 5 hari.

3. Mengajarkan ibu cara melakukan posisi knee chest atau dada lutut

dengan cara sujud seperti orang shalat, tetapi dada ibu menempel

ketempat tidur/ lantai. Menganjurkan untuk melakukan di rumah 3 - 4

kali sehari selama 10 - 15 menit.

4. Memberitahukan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM

III yaitu: preeklamsi berat, perdarahan pervaginam, keluarnya air

ketuban sebelum waktunya, dan tidak ada pergerakan janin selama 24

jam, bila salah satu tanda bahaya diatas dirasakan oleh ibu segera

datang ketenaga kesehatan terdekat.

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, siang 2 jam dan malam

6 jam dan jangan melakukan aktivitas yang berat.

6. Memberikan ibu terapi zat besi dan vitamin serta cara meminumnya

yang diminum pada malam hari sebelum tidur dengan 1 tablet.

7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang

22
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelainan pada
letak sungsang merupakan kondisi dimana presentasi janin dalam uterus terutama bokong
janin lebih dulu memasuki rongga panggul, terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada di bawah kavum uteri. (Manuaba, 2010).

Kelainan pada letak sungsang dapat dibagi dalam beberapa tipe, yaitu :
1. Frank Breech ( Presentasi bokong murni)
2. Complete Breech ( Presentasi bokong sempurna)
3. Incomplete Breech ( Presentasi bokong tidak sempurna)
4. Kemudian pertolongan pada persalinan dengan letak sungsang dapat ditolong
melalui jalan lahir (per vaginam) dan sectio caesarian (per abdomen). Baik keduanya
memiliki risikonya masing-masing apabila diterapkan, baik risiko untuk ibu maupun
janin.

4.2 Saran

a. Bagi Penulis
Dari hasil pengkajian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
melakukan pengkajian selanjutnya dan dapat mengkaji lebih jauh tentang
kehamilan dengan letak sungsang. Sehingga hasil pengkajian dapat sesuai
dengan yang diharapkan
b. Untuk Pasien.
Diharapkan Laporan ini dapat digunakan sebagai masukan dalam hal

23
menangani masalah kehamilan dengan letak sungsang yang ada dalam
masyarakat khususnya pada ibu hamil serta dapat menjadi masukan bagi
tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang baik pada ibu hamil
dengan kehamilan letak sungsang sesuai prosedursebagai suami istri

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, SW.2019.Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks Maternal dan Neonatal.


Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

Chamers. 2012. Jurnal Kehamilan Sungsang. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Dewi, V dan Tri sunarsih.2011.asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan.Yogyakarta:


Salemba Medika.

Estiwidani, D dkk. 2011. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Kementrian Kesehatan. 2017. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian


Kesehatan RI

Miyadi,S. 2016. Jurnal Asuhan Kebidanan pada Kehamilan dengan Presentasi


Bokong. Pringsewu: Stikes Muhammadiyah Pringsewu

Norma, N dan Mustika D.2013.Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta:Nuha


Medika.

Nugroho,T dkk.2014.Buku Ajar s.sieb 1 K ehamilan.yogyakarta: Nuha Medika.

Permenkes RI No. 28. 2017. 1'zin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Jakarta:
Mentri Kesehatan Rep ’blik . ndonesia (Diakses : 11 Maret 2020).

Prawiroharjo, S. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sumarah, dkk.2010. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya.

Susilowati, Ika,2012. Jurnal Kehamilan Sungsang. Jakarta: Stikes Kusuma Husada


(Diakses : 14Maret 2020).

Wardana, E. 2017. Jurnal Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan posisi Knee


chest pada Kehamilan Trimester III dengan Presentasi bokong. Makassar:
Universitas Hasanuddin

24
Wilyani, ES. 2017.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.Yogyakarta: Pustaka Baru

Yosefini, E dan Sonya. 2018. Kebidanan Teori dan asuhan. Jakarta: EGC

25

Anda mungkin juga menyukai