“KEHAMILAN GANDA”
Oleh :
Ida Bagus Indra Shadnyana Putrawan 2102612214
Ayu Meylianawati Santoso 2202612024
PEMBIMBING
dr. I Wayan Sudania Anggra, Sp.OG
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya, penyusunan laporan Case Based Discussion (CBD) dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Laporan ini membahas mengenai hasil Case Based
Discussion yang berjudul “Kehamilan Ganda”. Penyusunan laporan ini tidak akan
berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. I Wayan Sudania Anggra, Sp.OG. yang senantiasa memberikan saran serta
bimbingan selama pelaksanaan Case Based Discussion.
2. Sumber literatur dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi penulis.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan pada Case Based Discussion
ini. Oleh karena itu, apabila terdapat hal yang kurang berkenan dalam laporan ini,
penulis mohon maaf dan penulis berharap agar seluruh pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun sehingga penulisan selanjutnya menjadi lebih
baik. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Definisi
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan
dua janin atau lebih. Sebagian besar kehamilan kembar ialah kembar dua
atau gemelli. Gemelli merupakan satu kehamilan dengan dua janin. Gemelli
adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan gemelli yang terjadi
dari satu telur disebut gemelli monozigotik atau disebut juga identik,
homolog, atau uniovular. Kira-kira sepertiga kehamilan gemelli adalah
monozigotik. Dan kira-kira dua pertiga kehamilan gemelli adalah dizigotik
yang berasal dari 2 sel telur, disebut juga heterolog, binovular, atau
fraternal.1
2.2 Epidemiologi
Angka kelahiran kembar di Amerika meningkat 76% antara tahun
1980 dan 2009, dari 18,9 menjadi 33,3 per 1.000 kelahiran. Namun, setelah
lebih dari tiga dekade mengalami peningkatan, angka kelahiran kembar
menurun 4% selama 2014-2018 menjadi 32,6 bayi kembar per 1.000
kelahiran pada tahun 2018. Angka kehamilan triplet atau lebih juga
mengalami peningkatan lebih dari 400% selama tahun 1980-an dan 1990-
an, dan mencapai puncaknya pada 193,5 per 100.000 kelahiran pada tahun
1998. Pada tahun 2018, angka kelahiran triplet atau lebih adalah 93,0 per
100.000 kelahiran, turun 8% dari tahun 2017 (101,6) dan turun 52% dari
puncaknya pada tahun 1998 (193,5). Perubahan angka kejadian kehamilan
ganda disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya meningkatnya usia ibu
saat pembuahan dan perubahan demografi populasi (karena imigrasi), serta
peningkatan penggunaan teknologi reproduksi berbantuan.5
Di Inggris dan Wales, pada tahun 2009, 16 wanita per 1000 kelahiran
mengalami kelahiran kembar dibandingkan dengan 10 per 1000 pada tahun
1980. Secara keseluruhan pada tahun 2008, tercatat sebanyak 10.855
kelahiran kembar, dimana 10.680 diantaranya merupakan kelahiran kembar
dua dan 171 kelahiran kembar tiga. Kelahiran kembar saat ini mencapai 3%
3
4
2.4 Patogenesis
Kehamilan ganda umumnya dihasilkan dari pembuahan dua sel telur
yang terpisah-kembar dizigotik atau kembar fraternal. Namun, dalam
beberapa kasus kehamilan kembar dapat berasal dari satu sel telur yang telah
dibuahi kemudian membelah - kembar monozigot atau identik. Kedua
6
embrio, dua amnion, dan dua korion berkembang, dan kehamilan kembar
diamnionik dan dikorionik berkembang (Gambar 2.1) Dua plasenta yang
berbeda atau satu plasenta yang menyatu dapat berkembang.4
Jika pembelahan terjadi antara hari keempat dan kedelapan, terjadilah
kehamilan kembar diamnionik dan monokorionik. Kira-kira 8 hari setelah
pembuahan, korion dan amnion telah berdiferensiasi, dan pembelahan
menghasilkan dua embrio di dalam kantung amnion yang sama, yaitu
kehamilan ganda monoamnion dan monokorionik. Conjoining twin dapat
terjadi jika dimulai proses inisiasi terjadi selanjutnya. Sudah lama diterima
bahwa monokorionisitas tidak diragukan lagi menunjukkan monozigositas.
Namun, pada kasus yang jarang 9 kembar monokorionik mungkin
sebenarnya dizigotik. Mekanisme untuk kejadian ini masih bersifat
spekulatif, dan manipulasi zigotik yang menyertai ART telah terlibat.4
2.5 Diagnosis
Penegakkan diagnosis kehamilan gemelli dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
Anamnesis yang dibutuhkan dalam menegakkan diagnosis kehamilan
ganda adalah riwayat adanya keturunan kembar dalam keluarga, telah
8
kehamilan kembar pada jangka waktu penuh atau dekat jika lahir Vaginal
delivery (VD) dibandingkan Cesarean section (CS).13
Kembar monokorionik, monoamniotik dihindari VD karena kecemasan
akan tali pusar yang terbelit. Saat ini, jika operator tidak berpengalaman
dalam persalinan sungsang pervaginam, CD dilakukan bahkan untuk
kehamilan tunggal. Selain itu, presentasi sungsang-vertex mampu terjadi
interlocking. Ini umumnya dilakukan dalam CD terencana di mana
kembaran pertama dalam presentasi nonvertex. Meskipun tidak ada bukti
bahwa VD janin dalam presentasi verteks dengan berat kurang dari 1.500 g
dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian perinatal, CD terencana
direkomendasikan untuk bayi kembar dengan berat badan lahir rendah dan
kelahiran prematur sebelum usia kehamilan 34 minggu. Jika kembar
pertama dalam presentasi verteks dan janin dengan berat setidaknya 1.500
g atau mencapai usia kehamilan minimal 32 minggu, skor APGAR 5 menit
lebih jarang terjadi pada CS terencana.13
15
2.7 Komplikasi
Kehamilan ganda lebih berisiko memiliki berbagai komplikasi
dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Komplikasi obstetri yang sering
didapatkan pada kehamilan ganda meliputi polihidramnion, hipertensi yang
diinduksi oleh kehamilan tebuan pecah dini, presentasi janin abnormal dan
prolaps tali pusat. Secara umum, komplikasi tersebut dapat dicegah dengan
perawatan antenatal yang baik. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi
pada kehamilan ganda diantaranya adalah :9
1. Ibu
- Abortus
- Anemia
- Preeklampsia-eklampsia
16
- Hidramnion
- Retensio plasenta
- Partus prematurus
- Atonia uteri
- Perdarahan postpartum
2. Janin
- Malformasi kongenital
- Bayi Berat Lahir Rendah
- Twin-to-twin Transfusion Syndrome (TTTS)
- Vanishing Twin Syndrom
- Kembar siam
- Kelainan presentasi janin
BAB III
LAPORAN KASUS
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri perut hilang timbul
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien perempuan berusia 33 tahun datang ke PONEK RSUD Bangli pada
29 September 2023 pukul 08.45 WITA dengan keluhan nyeri perut hilang
timbul. Keluhan dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit pukul
05.00 WITA (27/09/2023), muncul mendadak tanpa adanya pencetus seperti
aktivitas yang terlalu berat ataupun trauma sebelumnya. Nyeri dirasakan
secara tiba-tiba di seluruh lapang perut seperti mulas dan diremas. Nyeri
tidak membaik dengan istirahat. Nyeri awalnya dikatakan tiba-tiba, teratur,
dan jarak antar kontraksi sekitar 8 jam. Keesokan harinya (28/09/2023),
nyeri semakin intens dengan jarak antar kontraksi semakin pendek namun
pasien tidak mengingat waktu antar kontraksinya. Gerak janin dirasakan
aktif. Keluhan keluarnya cairan dan flek dari vagina disangkal. Keluhan
demam, mual dan muntah disangkal. Pasien tidak memiliki keluhan BAK
17
18
maupun BAB.
Riwayat Menstruasi
Menarche pada usia 13 tahun, dengan siklus teratur 30 hari dengan durasi
selama 3 hari. Pasien mengganti pembalut sebanyak 3-4 kali dalam sehari
(+ 40 cc) saat menstruasi. Tidak ada keluhan spesifik saat menstruasi.
- Hari pertama haid terakhir : 22 Januari 2023
- Tafsiran persalinan : 29 Oktober 2023
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1 kali di usia 20 tahun dengan umur pernikahan 20 tahun.
Perkawinan dilakukan secara resmi. Pasien aktif berhubungan seksual
sebelum kehamilan ini. Hubungan pasien dan suami dikatakan baik.
Riwayat Obstetri
1. 2011/ Aterm / P.SptB / Perempuan / 3.200 gram / bidan
2. 2014 / Aterm / P.SptB / Laki-laki / 3.900 gram/ dr Spesialis Obgyn.
3. 2019 / Aterm / SC / Perempuan / 3.700 gram / dr Spesialis Obgyn.
4. Hamil saat ini
Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan KB selama ini dan
memutuskan setelah melahirkan sekarang meminta untuk disteril.
Riwayat Antenatal Care (ANC)
Pasien mengatakan mengetahui usia kehamilannya pada saat usia 9 minggu
setelah pasien merasakan telat haid dan membawa hasil test pack positif.
Sejak Saat itu pasien rutin melakukan pemeriksaan antenatal setiap
trimester, yaitu 3 kali pada trimester pertama dan 2 kali setiap bulan pada
trimester kedua ke dokter spesialis kandungan untuk dilakukan USG.
Berdasarkan pemeriksaan USG, hari perkiraan lahir adalah pada tanggal 29
Oktober 2023. Selama kehamilan, berat badan pasien meningkat dari 60 kg
menjadi 80 kg. Tekanan darah pasien dan denyut jantung janin selama
kehamilan dikatakan normal. Pasien mengkonsumsi suplemen penambah
darah dan vitamin yang diresepkan oleh dokter. Riwayat imunisasi TT dan
imunisasi lainnya selama persalinan dikatakan sudah lengkap sejak
persalinan anak ketiga. Riwayat vaksin Covid-19 sebanyak 3 kali di tahun
19
2022.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes melitus, asma,
penyakit jantung, dan keganasan disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dikatakan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik seperti
hipertensi, diabetes melitus, asma, penyakit jantung, dan keganasan pada
keluarga disangkal. Suami pasien memiliki keluarga dekat (sepupu) yang
kembar (perempuan – laki-laki).
Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap obat-obatan, makanan dan pencetus lainnya
disangkal oleh pasien.
Riwayat Operasi
Pasien mengatakan pernah menjalani operasi SC pada tahun 2019.
Riwayat Ginekologi
Riwayat penyakit ginekologi disangkal.
Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suami
serta anak-anaknya. Riwayat konsumsi rokok, alkohol, atau obat-obatan
terlarang disangkal. Biaya untuk persalinan pasien ditanggung oleh BPJS.
Riwayat Psikologi
Kehamilan saat ini adalah kehamilan yang tidak direncanakan oleh
pasien dan suaminya. Pasien menyangkal adanya masalah rumah tangga
yang mengganggu selama kehamilannya. Suami pasien selalu menemani
saat melakukan pemeriksaan selama kehamilan dan mereka menerima
kehamilan ini.
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu Aksila : 36,5oC
SpO2 : 98% on room air
Status Present (30 September 2023)
Keadaan Umum : Baik
GCS : E4V5M6 (Compos Mentis)
Tekanan Darah : 118/82 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Respirasi : 18 kali/menit
Suhu Aksila : 36,5oC
SpO2 : 98% on room air
Berat Badan
Sebelum Hamil : 60 kg
Saat Hamil : 80 Kg
Tinggi Badan : 158 cm
IMT : 24 kg/m2
LILA : 24 cm
Abdomen
Inspeksi : Striae gravidarum (+), linea nigra (+), luka bekas
operasi (+), distensi (-).
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Kontraksi uterus (+), TFU 2 jari di bawah pusat,
nyeri tekan (+) luka operasi
Vagina
Inspeksi : Fluor (-), lochea rubra (+)
P-LCC 32 109/uL 30 – 90
MPV 6.7 fL 6.5 – 12
PDW 7.3 fL 9 – 17
PCT 0.143 % 0.1 – 0.28
Waktu Pendarahan 1’00” 1–4
(BT)
Waktu Pembekuan 7’00” 3 - 15
(CT)
Hasil USG
3.5 Diagnosis
G4P3003 Gemeli H/H UK 35-36 minggu + LMR 1x
3.6 Penatalaksanaan
Sesuai dengan Subbab 3.9 Catatan Perkembangan Pasien
3.7 Monitoring
- Keluhan ibu
- Tanda-tanda vital ibu
- Pemantauan perdarahan dan monitoring masa nifas ibu
3.8 KIE
Adapun KIE yang dapat diberikan berupa:
1. Menjelaskan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang serta diagnosis kepada pasien
2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien terkait kondisi pasien
dan bayi saat ini.
3. Menjelaskan terkait tujuan dan rencana perawatan pada pasien serta
kemungkinan dari kegagalan terapi.
4. Menjaga asupan nutrisi dan cairan pasien dengan makan yang teratur
29
Toraks :
Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler -/-, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-), CRT < 2 detik
Mammae : Sesuai status obstetri
Status Obstetri:
Mammae
Inspeksi : Bentuk kesan normal, simetris kanan kiri, tampak
hiperpigmentasi areola mammae (+), puting susu menonjol, tidak
tampak pengeluaran cairan dari puting susu, kebersihan cukup.
Abdomen
Inspeksi : Terdapat bekas SC, linea nigra (+), striae gravidarum (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal, DJJ 142 x/menit
Palpasi : TFU teraba 2 jari di bawah Prosesus Xiphoideus ~ 33 cm,
His 1x/10’~10-15”, nyeri tekan (-)
- Leopold 1: teraba bulat lembek, kesan bokong.
- Leopold 2: Teraba bagian datar, keras, memanjang pada perut
kanan dan kiri ibu ~ kesan punggung
- Leopold 3: teraba bulat, keras, melenting kesan kepala.
- Leopold 4: Konvergen
DJJ Janin 1: 142x/mnt
DJJ Janin 2: 143x/mnt
Vagina :
VT: V/V normal, portio mencucu, Blood slyme (-)
A G4P3003 Gemeli H/H UK 35-36 minggu + LMR 1x
P PDx:
• Cek DL, BT, CT, UL
PTx:
31
● IVFD RL 20 tpm
● Skin test cefotaxime
● Siapkan SC
PMx:
● Monitoring keluhan, tanda - tanda vital, kontraksi,
perdarahan
KIE:
• KIE pasien mengenai kondisi pasien saat ini serta rencana
prosedur persalinan yang akan dilakukan.
35
36
namun pasien mulai mengalami keluhan nyeri hilang timbul pada tanggal 29
September 2023 dengan usia kehamilan 35-36 minggu yang mengindikasikan
persalinan prematur. Berdasarkan literatur, persalinan prematur pada kehamilan
ganda dapat mencapai 50%. Pasien dilakukan operasi sectio cesarea dikarenakan
berbagai pertimbangan yaitu posisi dan presentasi kepala, peningkatan kematian
perinatal, dan riwayat pasien yang memiliki LMR akibat SC pada anak ketiga.
Selain itu, pemilihan metode persalinan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
interlocking pada janin.
Perawatan pasien setelah SC dapat dilakukan dengan pemantauan dari masa
nifas, pantau jumlah perdarahan, keluarnya ASI, pemantauan BAK dan BAB
pasien. Pada pasien setelah SC sudah dilakukan pemantauan dan ditemukan hasil
luka SC terawat baik, tidak terdapat perdarahan tambahan, ASI sudah mulai keluar
namun masih berwarna jernih, dan pasien sudah bisa kentut. Pengobatan yang
diberikan pasien adalah Cefadroxyl, Asam Mefenamat, Sulfat Ferosus, dan
Methylergometrin. Cefadroxyl diberikan sebagai obat profilaksis setelah prosedur
SC. Asam Mefenamat diberikan sebagai obat pereda nyeri pasca SC. Sulfat ferosus
diberikan sebagai penambah zat besi karena saat prosedur SC terdapat kehilangan
darah saat proses pembedahan. Methylergometrin diberikan untuk memastikan
kontraksi uterus dapat berjalan baik dan mencegah adanya perdarahan pada uterus.
BAB V
KESIMPULAN
37
sebelumnya.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
multiple myeloma during pregnancy: case report, review of the literature,
and an update on current treatments. Ther Adv Hematol. 2022;13:1–14.
11. Wierzejska RE. Review of Dietary Recommendations for Twin Pregnancy :
Does Multiple Gestations ? Nutrients. 2022;14(1143):1–14. Available from:
https://doi.org/%0A10.3390/nu14061143%0D
12. Wang Y, Wu N, Shen H. A review of research progress of pregnancy with
twins with preeclampsia. Risk Manag Healthc Policy. 2021;14:1999–2010.
13. Tanigaki S, Takemori S, Osaka M, Watanabe M, Kitamura A, Ueyama S, et
al. Caesarean Section of Multifetal Pregnancy. Surg J. 2020;06(S 02):S92–
7.
14. DENPASAR SODGRS. Panduan Praktek Klinik Obstetrik dan Ginekologi,
Falkutas Kedokteran Udayana. 2020.
40