1 Tujuan
2 Dasar Hukum
©2021 3
2. Dasar Hukum
Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (UU LPS)
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK)
Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK)
Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS)
Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Penjaminan dan Resolusi Bank Syariah
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Likuidasi Bank
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pencatatan
Transaksi dan Pelaporan Keuangan Bank Dalam Likuidasi
©2021 4
3.1 Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan likuidasi bank diatur dalam UU LPS dan diatur lebih lanjut pada PLPS No.1/PLPS/2011 tentang Likuidasi Bank
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PLPS No. 1 Tahun 2022.
RUPS
LPS mengambil alih dan menjalankan hak & wewenang RUPS, dan memutuskan:
• Pembubaran Badan Hukum Bank
• Pembentukan Tim Likuidasi (TL)
• Penetapan status Bank Dalam Likuidasi
• Penonaktifan Direksi dan Komisaris
©2021 5
3.2 Konsep Dasar Likuidasi Bank
Likuidasi Bank adalah tindakan penyelesaian seluruh aset dan kewajiban Bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran
badan hukum Bank. Konsep dasar likuidasi bank dapat digambarkan sebagai berikut:
Pelaksanaan Likuidasi
Dilakukan oleh TL
dan diawasi oleh LPS
©2021 6
3.3 Tahapan Likuidasi Bank (1/4)
Proses likuidasi secara end-to-end dijabarkan dalam 17 tahapan, yang terbagi dalam 3 kegiatan utama yaitu tahapan perencanaan likuidasi, pelaksanaan
likuidasi dan pengakhiran likuidasi.
START 1 2 3
5 4
10 9 8 7 6
Penyusunan Pencairan Aset & Penyusunan LANAP Audit NP oleh KAP Penyelesaian Kewajiban Tindak Lanjut Penyusunan Rencana
LAPAN oleh TL & Penagihan Piutang oleh TL & diaudit kepada Pegawai Pembubaran Badan Kerja dan Anggaran
diaudit oleh KAP oleh KAP Hukum Biaya
11
12 13 14 15 16 17
Distribusi Hasil Evaluasi Potensi Penawaran Sisa Aset Non TL menyusun Audit Laporan Aset RUPS Tindak Lanjut
Likuidasi Pencairan Aset Tunai ke LPS (jika ada), Laporan Aset Neto Neto Akhir Periode & Pertanggungjawaban Pengakhiran
diterima LPS seluruhnya Akhir Periode & LPJ oleh KAP TL
LPJ
©2021 7
3.4 Tahapan Likuidasi Bank – Persiapan (2/4)
a. Memperoleh data & informasi a. Pemberitahuan CIU kepada seluruh pegawai bank Pasal 6 ayat (1) PLPS Likuidasi Bank
dari hasil perhitungan least cost b. Membuat Press Release (LB):
test (LCT) c. Menempelkan pengumuman
a. Membubarkan Badan Hukum Bank
d. Mengambil alih seluruh kegiatan bank
b. Koordinasi dengan OJK terkait e. Membekukan seluruh rekening Bank pada Bank lain b. Membentuk Tim Likuidasi
dengan rencana CIU f. Inventarisasi aset dan agunan c. Menetapkan status Bank sebagai:
c. Mencari dan menyeleksi calon Pasal 2 ayat (3) PLPS Likuidasi Bank: “Bank Dalam Likuidasi”
Tim Likuidasi Dalam rangka pengamanan aset Bank, LPS dapat menunjuk pihak lain (BPKP, d. Menonaktifkan Direksi & Komisaris
d. Mempersiapkan logistik dan KAP) untuk melakukan hal-hal sebagaimana tersebut pada poin a-f untuk
dokumen yang dibutuhkan dan atas nama LPS sebelum Tim Kikuidasi terbentuk
LPS
Mengadakan
RUPS
Pelaksanaan
LPS Meminta OJK Pengamanan
OJK Cabut Likuidasi
untuk Cabut Izin Aset Bank oleh
Izin Usaha Bank dimulai
Usaha LPS
oleh Tim Likuidasi
Direksi
1. Rapat dengan OJK, Pemegang Saham, dan Pengurus Bank: Menyusun NP
a. Penyerahan SK CIU
b. Pemberitahuan Pengambilalihan Hak dan Wewenang PS,
termasuk RUPS (Pasal 6 ayat (2) UU LPS)
c. Meminta Direksi Menyusun Neraca Penutupan.
2. Tim LPS & OJK di Lapangan:
Pasal 4 ayat (1) PLPS Likuidasi Bank (LB):
a. Masuk ke Bank segera setelah SK CIU diserahkan ke
a. Memastikan Direksi menyusun Neraca
Pemegang Saham
b. Penutupan
b. Mengikutsertakan polisi apabila diperlukan
c. Direksi menyampaikan Neraca Penutupan
kepada Tim Likuidasi, LPS, dan OJK Back
Note :
UU LPS : Undang Undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
PLPS Likuidasi Bank (LB) : PLPS No. 1 Tahun 2022 tentang Likuidasi Bank
©2021 8
3.4 Tahapan Likuidasi Bank – Pelaksanaan (3/4)
Pasal 9, Pasal 10, Pasal 23 s.d. Pasal 30 s.d. 33 PLPS LB Jo. PLPS Lapkeu
27 PLPS LB: BDL:
Pasal 20 PLPS LB:
a. Membayar Gaji Terutang a. TL Menyusun LANAP & LAPAN
a. TL menyusun RKAB
b. PHK Pegawai dan Membayar b. TL Menunjuk KAP Audit LANAP & LAPAN
b. LPS menyetujui
Pesangon c. LPS Menyetujui LANAP & LAPAN Sesuai dengan urutan
RKAB
c. Mengangkat Tenaga d. TL Mengumumkan LANAP & LAPAN Pasal 54 ayat (1) UU
Pendukung Tim Likuidasi pada Surat Kabar LPS
Tinjut
Likuidasi Penyelesaian Penyusunan Pencairan Aset Distribusi
Penyusunan Pembubaran Audit NP
dimulai oleh Kewajiban Laporan dan Penagihan Hasil Likuidasi
RKAB Badan oleh KAP Keuangan
TL kpd Pegawai Piutang
Hukum
Note :
UU LPS : Undang Undang No. 24 Tahun tentang Lembaga Penjamin Simpanan Back
PLPS Likuidasi Bank (LB) : PLPS No. 1 Tahun 2022 tentang Likuidasi Bank
PLPS Lapkeui BDL : PLPS No. 2 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PLPS No. 4 Tahun 2019 tentang Pencatatan Transaksi dan Pelaporan Keuangan BDL
©2021 9
3.4 Tahapan Likuidasi Bank – Pengakhiran (4/4)
Pasal 43 PLPS LB: Pasal 55 UU LPS Jo. Pasal Pasal 73 ayat (3)
Likuidasi dinyatakan berakhir jika: 73 ayat (1) PLPS LB, PLPS PLPS LB:
a. Seluruh kewajiban BDL telah dibayarkan Lapkeu BDL: LPS menunjuk KAP
b. Seluruh aset bank sudah dicairkan sehingga tidak ada lagi aset BDL TL menyusun serta untuk mengaudit
c. Tidak ada lagi potensi pencairan aset untuk membayar kewajiban; menyampaikan Laporan Laporan Aset Neto
dan/atau Aset Neto Akhir Periode Akhir Periode (dahulu
d. Jangka waktu likuidasi berakhir (LANIR) dan LPJ TL kepada NAL)
LPS
Note :
UU LPS : Undang Undang No. 24 Tahun tentang Lembaga Penjamin Simpanan Back
PLPS Likuidasi Bank (LB) : PLPS No. 1 Tahun 2022 tentang Likuidasi Bank
PLPS Lapkeui BDL : PLPS No. 2 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PLPS No. 4 Tahun 2019 tentang Pencatatan Transaksi dan Pelaporan Keuangan BDL
©2021 10
3.5 Distribusi Hasil Likuidasi
Pasal 54 ayat (5) UU LPS :
Apabila seluruh aset bank telah habis
Sisa Kewajiban Menjadi dalam proses likuidasi dan masih
Beban PS Penyebab Bank
Pasal 54 ayat (2) UU LPS: YA terdapat kewajiban bank terhadap
Gagal
Segala biaya yang berkaitan dengan likuidasi dan tercantum pihak lain, maka kewajiban tersebut
dalam daftar biaya likuidasi menjadi beban aset BDL dan wajib dibayarkan oleh PS lama yang
dikeluarkan terlebih dahulu dari setiap hasil pencairannya terbukti menyebabkan bank menjadi
PS Penyebab TIDAK Bank Gagal
Bank Gagal?
TIDAK
Kewajiban
Dibayar Semua?
END
Hasil Dikurangi Hasil Pencairan Distribusi Hasil YA
Pencairan Biaya (Neto) Pencairan (Neto)
Aset Likuidasi
Apakah Masih
TIDAK
Ada Sisa Aset?
YA
Pasal 48 UU LPS : Pasal 54 ayat (1) UU LPS :
“Pelaksanaan likuidasi bank Tim Likuidasi menghitung dan membayarkan:
oleh TL wajib diselesaikan 1. Talangan Gaji Terutang Pasal 54 ayat (4) UU LPS:
dalam jangka waktu paling 2. Talangan Pesangon Apabila seluruh kewajiban BDL telah
lama 2 tahun terhitung sejak 3. Biaya Perkara/Lelang/Operasional Kantor Dikembalikan ke
Pemegang Saham dibayarkan dan masih terdapat sisa hasil
tanggal pembentukan TL dan 4. Biaya Penyelamatan atau Klaim Penjaminan likuidasi, maka sisa tersebut diserahkan
dapat diperpanjang oleh LPS 5. Pajak Terutang Lama
kepada PS lama
paling banyak 2 kali masing- 6. Simpanan Tidak Layak Bayar dan Tidak
masing paling lama 1 tahun Dijamin
7. Kreditur lainnya
Note :
UU LPS : Undang Undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
©2021 11
5.1 Data Sebaran Bank Dalam Likuidasi
Sejak LPS beroperasi pada tahun 2005 sampai dengan bulan Februari 2023, jumlah bank yang telah dilikuidasi adalah sebanyak 119 Bank (1 Bank Umum, 105
BPR, dan 13 BPRS).
Bank yang Dicabut Izin Usaha Berdasarkan Wilayah Bank yang Dicabut Izin Usaha Berdasarkan Tahun
30
Jawa Barat 40 BPR/BPRS Bank Umum
Sumatera Barat 19 15
9 10 9 9
Jawa Timur 13 6 7 8 8
4
Bali 9 1 1 1 1
Banten 7 s.d 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2010
Jawa Tengah 7
Sebaran Bank yang Dicabut Izin Usaha
Sulawesi Selatan 4
Bank Dalam Likuidasi (DL) : 4 Bank, terdiri dari 3 BPR dan 1 BPRS
Jakarta 4 Bank Selesai Likuidasi : 115 Bank, terdiri dari 1 Bank Umum, 102 BPR dan 12 BPRS
*data: s.d. Januari 2023
Sumatera Utara 2
DI Yogyakarta 2
Kalimantan Barat 2
Lampung 2
Sulawesi Tenggara 2
Aceh 1
Bengkulu 1
Jambi 1
Papua 1
Riau 1
Sulawesi Tengah 1
©2021 12
5.2 Penyebab Bank Gagal
Berdasarkan data historis, diketahui bank gagal bukan disebabkan oleh faktor eksternal seperti kondisi perekonomian, melainkan mayoritas disebabkan
oleh tindakan fraud.
Penyebab Bank Gagal – Sampling 71 Bank s.d. Tahun 2017 Penyebab Bank Gagal dengan Pendekatan Risiko
1 Risiko Kredit
Tidak diterapkannya four eyes principle (dual control) yang
ketat mengakibatkan dominasi pimpinan atau pengurus
dalam proses pemberian kredit
2 Risiko Operasional
Sistem dan tools pembukuan beberapa BPR yang masih
bersifat semi-manual membuka celah untuk dilakukannya
fraud
3 Risiko Kepatuhan
Proses pemberian kredit tidak memperhatikan unsur
kehati-hatian sebagaimana telah diatur dalam ketentuan
Bank gagal secara umum disebabkan karena adanya fraud baik oleh pemilik, (a.l. POJK)
4
pengurus maupun karyawan
Risiko Stratejik
Kerugian terbesar disebabkan oleh penyalahgunaan kredit (kredit topengan,
restrukturisasi, fiktif, mark up nilai kredit & manipulasi angsuran) Segmentasi Bank bertumpu pada 1 sektor atau jenis kredit
tertentu, di antaranya di dominasi oleh KTA
©2021 13
5.3 Hambatan dalam Pelaksanaan Likuidasi
GUGATAN
KONDISI SEDERHANA
UMUM • Gugatan Sederhana hanya dapat dilakukan kepada debitur yang
• Aset yang dijaminkan tidak marketable memiliki domisili yang sama dengan domisili kantor BPR (atau
• Sebagian besar jaminan tidak dilakukan pengikatan Kabupaten/Kota yang sama) sesuai PERMA nomor 4 Tahun 2019.
• Sebagian besar kredit bermasalah (macet) • Keterbatasan Pelayanan dikarenakan Covid-19 Dikarenakan efek
• Terdapat indikasi fraud dari Pandemi Covid, pelayanan terhadap upaya hukum menjadi
terhambat dikarenakan pembatasan aktivitas.
PENAGIHAN
PELAKSANAAN LELANG
• Kemampuan bayar debitur menurun atau tidak memiliki kemampuan 1. Terbatasnya Kuota Lelang KPKNL, sehingga memerlukan
bayar akibat PHK dan menurunnya kondisi usaha sebagai dampak waktu cukup lama
pandemi covid-19 2. Kondisi Masyarakat, yaitu masih terdapat masyarakat yang
• Cukup banyak debitur yang tidak diketahui keberadaannya, sehingga TL belum mengenal proses lelang agunan di KPKNL.
melakukan pemanggilan melalui surat kabar
3. Kondisi Agunan yang Dilelang, sebagian besar dari agunan
• Proses takeover kredit terkendala status SLIK OJK, dan atas debitur yang yang dilelang merupakan rumah tinggal yang masih ditempati
dapat dilakukan takeover menerima plafond yang lebih kecil dari sisa Selanjutnya, atas agunan berupa tanah kosong yang tidak
kewajiban mereka kepada BDL. memiliki akses jalan ataupun terletak didaerah ketinggian
yang miring.
4. Success Rate Lelang Rendah, berdasarkan informasi dari
KPKNL minat masyarakat untuk membeli aset saat ini sangat
rendah.
©2021 14
5.4 Hasil likuidasi Bank Tahun 2019 s.d. 2022
©2021 15
6.1 Impact UU P2SK Terhadap Proses Bisnis Likuidasi Bank
2 Penambahan urutan kewajiban kreditur setelah pajak yaitu kewajiban kepada Bank Indonesia Bab LPS
dalam rangka Pinjaman Likuidasi Jangka Pendek (PLJP) dan operasi moneter serta kewajiban Pasal 54 ayat 1 huruf f
ke LPS dalam rangka penempatan dana LPS
Bab Penawaran Efek dan
Perusahaan Publik
Pasal 87A ayat 1
©2021 16
TERIMA KASIH
www.lps.go.id