Buku Panduan - Rencana Pelaksanaan & Materi
Buku Panduan - Rencana Pelaksanaan & Materi
EDUKASI KELUARGA
DALAM UPAYA
PERAWATAN LANSIA
HIPERTENSI
Editor:
Budi Utami Kusuma Wardani
Zanita Tasyalia Fitri
Penulis:
Anita Yulianti
Budi Utami Kusuma Wardani
Febi Salsabila Adhani
Zanita Tasyalia Fitri
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya, kelompok kami diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan pembuatan buku panduan
kegiatan lapangan dengan judul "Edukasi Keluarga dalam
Upaya Perawatan Lansia Hipertensi" tepat pada waktunya.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
Tim Penyusun...........................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
Latar Belakang........................................................................................1
Identifikasi Masalah.............................................................................4
Tujuan.........................................................................................................5
Metode Pelaksanaan...........................................................................6
Materi Edukasi.........................................................................................8
Lembar Pre-Test dan Post-Test...................................................22
Daftar Pustaka.....................................................................................25
iii
LATAR
BELAKANG
1
Dalam prosesnya, seiring berjalannya waktu setiap
keluarga akan melewati beberapa fase atau tahapan
perkembangan keluarga yang masing-masing memiliki
tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Salah satunya
adalah tahap keluarga dengan anak dewasa atau
pelepasan (launching family), tahapan ini dimulai dari
keluarnya anak pertama dari rumah dan diakhiri dengan
keluarnya anak terakhir dari rumah. Adapun salah satu
tugas pada tahap ini adalah merawat anggota keluarga
yang lanjut usia (telah mencapai usia 60 tahun ke atas)
dari pihak suami maupun istri.
2
Sebagai sebuah langkah untuk mencegah seorang lansia
mengalami penyakit hipertensi atau mencegah terjadinya
faktor risiko yang dapat memicu hipertensi semakin parah
dan berpotensi menyebabkan kematian, anggota
keluarga (suami-istri) perlu mengetahui pemahaman
umum terkait hipertensi, sehingga dapat merawat lansia
sesuai dengan kondisi lansia. Anggota keluarga juga perlu
berupaya dalam menjalin hubungan yang baik agar dapat
meminimalisir terjadinya stress pada lansia sekaligus
meningkatkan harmonisasi dalam keluarga. Selain itu
dengan adanya interaksi dan komunikasi yang baik, maka
akan lebih mempermudah keluarga untuk mengingatkan
lansia dalam menjaga kesehatan dirinya.
3
IDENTIFIKASI
MASALAH
1. Kurangnya pemahaman atau ketidaktahuan
masyarakat mengenai tugas perkembangan keluarga
pada tahap launching family.
2. Kurangnya kesadaran tentang bahaya penyakit
hipertensi yang berpotensi besar sebagai silent killer
pada lansia.
3. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya interaksi
dan komunikasi yang tepat dalam sebuah keluarga.
4
TUJUAN
1. Memberikan pemahaman kepada anggota keluarga
(ibu rumah tangga) di lingkungan masyarakat
mengenai urgensi peran keluarga dalam perawatan
lansia, khususnya dalam menghadapi penyakit
hipertensi.
2. Memberikan informasi umum kepada anggota
keluarga (ibu rumah tangga) seputar penyakit
hipertensi, intervensi dalam mengontrol hipertensi, dan
perawatan lansia penderita hipertensi.
3. Membantu masyarakat dalam memenuhi tugas
perkembangan keluarganya dan membangun
keluarga yang harmoni.
5
METODE
PELAKSANAAN
6
Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah dengan
memberikan edukasi kepada keluarga lansia mengenai
pengenalan penyakit hipertensi dan upaya keluarga
dalam merawat lansia hipertensi. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan lingkungan ramah dan peduli lansia serta
memandirikan keluarga dalam merawat lansia hipertensi
di rumah. Sasaran kegiatan ini adalah Ibu PKK setempat
yang memiliki anak pertama sudah meninggalkan rumah
(kuliah/menikah/lainnya) dan tinggal bersama atau
memiliki orang tua hipertensi. Lokasi kegiatan bertempat
di RPTRA yang berlokasi di Jalan Kerja Bakti RT.2/RW.10,
Kramat Jati, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur.
7
MATERI
EDUKASI
8
PENGERTIAN
HIPERTENSI
Hipertensi atau yang juga
dikenal sebagai tekanan
darah tinggi adalah suatu
kondisi dimana tekanan
darah meningkat melebihi
batas normal, yaitu tekanan
darah sistolik ≥ 140mmHg
dan atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg
(Hastuti, 2020).
9
KLASIFIKASI
HIPERTENSI
WHO dan International Society of Hypertension Working
Group (ISHWG) telah mengelompokkan hipertensi ke
dalam klasifikasi optimal, normal, normal-tinggi, hipertensi
ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi berat (Sani
dalam Hastuti, 2020).
Tingkat 1 (Hipertensi
140 - 159 90 - 99
Ringan)
Tingkat 2 (Hipertensi
160 - 179 100 - 109
Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi
≥ 180 ≥ 110
Berat)
10
GEJALA HIPERTENSI
11
PENYEBAB
HIPERTENSI
Penyebab hipertensi digolongkan menjadi dua, yaitu
hipertensi primer dan hipertensi sekunder (Annisaa dkk,
2020).
Hipertensi Primer
Hipertensi Sekunder
12
FAKTOR RISIKO
HIPERTENSI
Usia
Semakin bertambahnya usia maka
semakin tinggi pula risiko mengalami
hipertensi. Hal ini disebabkan oleh
perubahan alamiah dalam tubuh yang
mempengaruhi pembuluh darah, hormon,
serta jantung.
Jenis Kelamin
Laki-laki mempunyai risiko 2,3 kali lebih
tinggi mengalami peningkatan tekanan
darah sistolik dibandingkan wanita.
Namun, setelah memasuki masa
menopause atau di atas usia 65 tahun,
prevalensi hipertensi pada wanita
meningkat dan lebih tinggi daripada laki-
laki, yang dimana diakibatkan oleh faktor
hormonal (Kemkes, 2019).
13
FAKTOR RISIKO
HIPERTENSI
14
KOMPLIKASI HIPERTENSI
15
PERTOLONGAN PERTAMA
KETIKA HIPERTENSI
16
PANTANGAN BAGI
PENDERITA HIPERTENSI
Konsumsi makanan ataupun minuman secara
berlebih dengan kandungan:
Lemak jenuh dan lemak trans, seperti
daging merah, mentega, susu tinggi
lemak, dan kulit ayam.
Garam atau natrium yang cukup tinggi
seperti pada kebanyakan makanan dalam
kemasan dan acar.
Zat kafein seperti pada kopi dan soda.
Gula seperti pada sirup dan minuman
manis lainnya.
Konsumsi alkohol
17
TIPS MENGONTROL
DAN/ATAU MENURUNKAN
HIPERTENSI
Rutin Berolahraga
Stres dapat dikendalikan dengan
beberapa cara yakni dengan
melakukan teknik relaksasi,
meditasi, yoga, atau rutin
senam minimal 3 kali dalam
seminggu.
18
TIPS MENGONTROL
DAN/ATAU MENURUNKAN
HIPERTENSI
Berhenti Merokok
Zat-zat kimia yang terkandung
dalam tembakau terutama
nikotin dapat merangsang saraf
simpatis sehingga memicu kerja
jantung lebih cepat dan
berujung pada hipertensi.
19
TIPS MENGONTROL
DAN/ATAU MENURUNKAN
HIPERTENSI
20
TIPS BERKOMUNIKASI
DAN MERAWAT LANSIA
PENDERITA HIPERTENSI
21
LEMBAR PRE-TEST
DAN POST-TEST
22
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Annisaa, E., Anam, K., Dianingati, R. S., Wulandari, F., & Widyandani, S.
(2020). Buku Saku Jamu Hipertensi.
Fadhlia, N., & Sari, R. P. (2022). Peran keluarga dalam merawat lansia
dengan kualitas hidup lansia. Adi Husada Nursing Journal, 7(2), 86-93.
25
DAFTAR PUSTAKA
26