Abstrak
Received: 20-09-2021 Antibiotik harus digunakan sesuai dengan rejimen yang ditentukan oleh
Revised : 08-03-2022 dokter atau apoteker untuk mencegah resistensi. Pasien setelah klinik
rawat jalan mungkin memiliki masalah dengan kepatuhan terhadap
Accepted 25-03-2022 antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penggunaan
: antibiotik yang aman dan rasional pada pengobatan penyakit infeksi gigi
di tempat praktek dokter gigi kota bandung. Pengumpulan data
menggunakan pendekatan retrospektif didasarkan pada urutan pasien
minum antibiotik dan kemudian diklasifikasikan menurut jenis, kelas,
dosis dan lama pemberian antibiotik. Jenis antibiotic yang digunakan ada
tiga yaitu amoxicillin, cefixime, dan lincomicyn. Antibiotika yang
digunakan 3 golongan yaitu penisilin, sefalosporin gen-III, dan golongan
antibiotic lain-lain. Dosis antibiotik amoksisilin yang paling umum
adalah 500 mg hingga 3 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan 3 antibiotik yaitu amoksisilin, sefiksim dan linkomisin.
Abstract
Antibiotics should be used according to the regimen prescribed by a
doctor or pharmacist to prevent resistance. Patients after an outpatient
clinic may have problems with adherence to antibiotics. This study aims
to understand the safe and rational use of antibiotics in the treatment of
dental infectious diseases at a dentist's office in Bandung. Collecting
data using a retrospective approach based on the order in which the
patient took antibiotics and then classified according to the type, class,
dose and duration of antibiotic administration. There are three types of
antibiotics used, namely amoxicillin, cefixime, and lincomycin. The
antibiotics used were in 3 groups, namely penicillins, gene-III
cephalosporins, and other antibiotics. The most common dose of the
antibiotic amoxicillin is 500 mg up to 3 times a day. The results showed
the use of 3 antibiotics, namely amoxicillin, cefixime and lincomycin.
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sehat raga, spiritual, batin dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup sukses secara sosial dan ekonomi (Pemerintah
Republik Indonesia, 2009).
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan retrospektif dan juga dengan melakukan observasi ditempat dengan cara
pengambilan sample terkait populasi yang ada. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5
hingga 5 April. Berdasarkan kondisi penyimpanan resep yang ada, dapat ditemukan 179
resep. Dari populasi 179 resep tersebut diperoleh sampel sebanyak 124 resep dengan
menggunakan rumus slovin (Notoatmodjo, 2012). Penentuan jumlah sampel yang akan
dikumpulkan untuk setiap antibiotik dibagi dengan jumlah total antibiotik untuk setiap
antibiotik dan dikalikan dengan jumlah sampel yang diambil.
Evaluasi Pelayanan Resep Rawat Jalan Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten Sumedang Terhadap Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kefarmasian 390
Selly Nuraeni Dasiva, Moh. Rizky Adriansyah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 389-393
Evaluasi Pelayanan Resep Rawat Jalan Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten Sumedang Terhadap Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kefarmasian 391
Selly Nuraeni Dasiva, Moh. Rizky Adriansyah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 389-393
amoksisilin dan linkomisin hingga 5 hari. Durasi pemberian antibiotik tergantung pada
jenis infeksi dan didasarkan pada penyakit kronis, akut, berulang (Meni, 2019).
KESIMPULAN
Hasil dari penelitian profil penggunaan antibiotika pada pasien pengobatan gigi di
salah satu tempat praktek mandiri dokter gigi Bandung periode 5 April-5 Juni 2021
menunjukan bahwa penggunaan penggunaan antibiotik pada pasien pengobatan gigi
dengan total resep yang diambil sebanyak 124 resep dengan rincian sebagai berikut : Jenis
antibiotic yang digunakan ada tiga yaitu amoxicillin, cefixime, dan lincomicyn.
Amoxicillin merupakan antibiotik yang sering digunakan (57,25%) sedangkan lincomicyn
jarang di gunakan (4,03%). Antibiotika yang digunakan 3 golongan yaitu penisilin,
sefalosporin gen-III, dan golongan antibiotic lain-lain. Penggunaan antibiotika terbanyak
adalah dari golongan penisilin (57,25%) dan yang paling sedikit adalah dari golongan
antibiotic lain-lain (4,03%) yaitu lincomicyn. Dosis antibiotik amoksisilin yang paling
umum adalah 500 mg hingga 3 kali sehari. Waktu pemberian antibiotik tersingkat adalah
3 hari, palimg lama 5 hari, serta penggunaan paling sering 4-5 hari.
BIBLIOGRAFI
Evaluasi Pelayanan Resep Rawat Jalan Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten Sumedang Terhadap Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kefarmasian 392
Selly Nuraeni Dasiva, Moh. Rizky Adriansyah/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 389-393
https://doi.org/10.14238/sp15.4.2013.220-4
Indonesia, R. (2009). Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan. Jakarta Republik Indones.
Liska, N. (2019). Analisis Biaya Langsung Medis Penggunaan Antibiotik Seftriakson
Dibandingkan Dengan Meropenem Terhadap Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016-2018 Analisis Biaya Langsung
Medis Penggunaan Antibiotik Seftriakson Di. Universitas Muhammadiyah
Mataram.
Meni, M. Z. (2019). Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Rawat Jalan di RSUD SK
Lerik Kota Kupang Periode Januari-Juni 2018. Poltekkes Kemenkes Kupang.
Mujiati, M., & Yuniar, Y. (2016). Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam era Jaminan Kesehatan Nasional di
delapan Kabupaten-Kota di Indonesia. Media Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan, 26(4), 201–210.
Nomor, P. P. R. I. (2016). Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor, 229.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan.
Nova, M. L. (2009). Analisis Pengobatan Antibiotik Pada Geriatri Berdasarkan Laju
Filtrasi Glomerolus dengan Formula Modification Of Diet In Renal Disease di
Rumah Sakit Kabupaten Sleman Periode 2009.
Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Pratiwi, R. H. (2017). Mekanisme pertahanan bakteri patogen terhadap antibiotik. Jurnal
Pro-Life, 4(3), 418–429. https://doi.org/10.33541/jpvol6Iss2pp102
Tanner, A. E. (2015). Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Resep Obat Generik Pada Pasien
BPJS Rawat Jalan di RSUP. Prof. Dr. RD Kandou Manado Periode Januari-Juni
2014. Pharmacon, 4(4). https://doi.org/10.35799/pha.4.2015.10193
Tristianty, Y. (2019). Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny YPK G1P0A0AH0Usia
Kehamialan 36 minggu 1 Hari Janin Hidup Tunggal Letak Kepala Intra Uterine
Keadaan Jalan Lahir Normal Keadaan Ibu dan Janin Baik di Puskesmas Lewolaga
Periode 24 April sampai 10 Juni 2019. Poltekkes Kemenkes Kupang.
repository.poltekeskupang.ac.id/1922/
Veronica Komalawati, S. H. (2018). Kompetensi dan Kewenangan Praktik Kedokteran:
Perspektif Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmiah Hukum DE’JURE: Kajian Ilmiah
Hukum, 3(1), 147–166.
Wahyuni, W. (2019). Isolasi dan Identifikasi Bakteri dari Sampel Pus dan Pola
Sensivitas terhadap Antibiotik Penicillin, Cefuroxime dan Meropenen di RS Inco
PT. Vale Sorowako. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
Evaluasi Pelayanan Resep Rawat Jalan Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten Sumedang Terhadap Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Kefarmasian 393