SKRIPSI
Disusun Oleh:
Nada Shelawati
NIM. 1641320077
2020
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini. Maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Politeknik Negeri Malang.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Malang, ………………..
Mahasiswa,
Nada Shelawati
NIM. 1641320077
iii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Nada Shelawati
NIM. 15555555555
Dewan Penguji
Dosen Penguji I,
………………………………..
NIP. ………………………………..
………………………………….. …………………………………..
NIP. ……………………………. NIP. …………………………….
Mengetahui,
Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,
LEMBAR PERSETUJUAN
Nada Shelawati
NIM. 1641320077
Disetujui Oleh:
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL)
BASEMENT PADA PROYEK APARTEMEN SUN CITY
RESIDENCE SIDOARJO”.
1. Kedua orang tua beserta kakak yang telah memberikan doa dan dukungan
selama proses pembuatan skripsi.
2. Dr. Sumardi, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Malang.
3. Wahiddin, S.T., M.T. selaku Ketua Ketua Program Studi Teknik Sipil
Politeknik Negeri Malang.
4. Dandung Novianto, ST., MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama penyusunan
skripsi.
5. Dr. Diah Lydianingtias, ST., MM selaku Dosen Pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan selama
penyusunan skripsi.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
ii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu,
semua kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima
dengan senang hati. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.2 Basement.............................................................................................................6
2.6 Pondasi..............................................................................................................29
3.2 Data....................................................................................................................47
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................54
4.4.2 HSPK.............................................................................................102
4.4.3 RAB...............................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................108
1
BAB I
PENDAHULUAN
Namun dalam proyek pembangunan Apartemen Sun City Residence ini bukan
disebut sebagai diaphgram wall melainkan basement wall.
Basement wall ini memiliki struktur yang berbeda dengan diaphgram wall
namun memiliki fungsi yang sama. Basement terbagi dalam 3 tipe yaitu, tipe A –
Perlindungan tangki, tipe B – Perlindungan integral terstruktur, dan tipe C –
Perlindungan dengan pengaliran. Tipe A yaitu perlindungan tangki dimana
strukturnya tidak memiliki perlindungan integral untuk melawan penetrasi air
tanah. Tipe ini sangat bergantung pada lapisan membran kedap air. Kemudian tipe
B yakni perlindungan integral terstruktur yang dibangun sebagai kulit integral
tahan air. Berbeda dengan tipe A dan tipe C, tipe B tidak memiliki tambahan
membran yang terpisah. Yang terkahir adalah tipe C, perlindungan dengan
pengaliran dimana struktur ini menggabungkan rongga alir di antara struktur
basement yang bertugas untuk mengumpulkan air tanah sepanjang palung
rembesan struktur dan langsung meneruskan air tersebut ke pembuangan air dari
drainase atau dengan pemompaan.
Pada basement existing menggunakan tipe B dengan kedalaman 3,25 m di
bawah tanah dan lebar 25 cm. Dibawah dinding penahan tanah terdapat pondasi
tiang pancang sepanjang 38 m.
Dengan melihat latar belakang diatas, penulis akan merencanakan tiang
pancang dinding penahan tanah pada basement proyek Apartemen Sun City
Residence Sidoarjo agar anggaran yang dikeluarkan tidak hanya murah tapi juga
aman dan memiliki mutu yang tinggi. Pengendalian terhadap mutu sangat
diperlukan untuk mencapai hasil konstruksi mutu tinggi dan dapat diandalkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Basement
Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari
bangunan yang keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Adanya
basement tentunya akan ada penggalian tanah. Basement merupakan
langkah awal berdirinya sebuah gedung tinggi. Kendala yang dihadapi
pada pekerjaan basement adalah faktor runtuhnya dinding tanah vertikal
dan munculnya air tanah ke permukaan pada galian. Sehingga dalam
pelaksanaan konstruksi basement, ada tiga (3) hal penting
yang perlu diperhatikan, yakni metode konstruksi, retaining wall dan dewatering.
(Laily, 2013).
2.2.1 Tipe – Tipe Basement
Untuk menentukan tipe basement seperti apa yang akan dibangun maka
perlu memperhatikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pembangunan basement. Faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah
ketinggian air tanah di lokasi, karakteristik tanah dan lingkungan di sekitar
lokasi proyek. Berikut adalah tipe-tipe basmement :
Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari sistem kedap air
(waterproofing) yang dipakai, juga menghasilkan ketahanan yang tingggi dari
pergerakan air tanah.
Tekanan Tanah Aktif (Ka) Tekanan Tanah Diam Tekanan Tanah Pasif (Kp)
(Dinding menjauhi tanah) (Ko) (Dinding mendekati tanah)
Jenis tanah, tinggi dinding dan tekanan lateral yang bekerja mempengaruhi
besarnya perpindahan dinding penahan tanah. Tabel di bawah ini mendeskripsikan
tentang korelasi jenis tanah, tinggi dinding dan perpindahan dinding akibat
tekanan lateral tanah yang bekerja.
Menjelaskan tekanan lateral tanah tidak dapat dilepaskan dari teori yang
diberikan oleh Coulomb (1776) dan Rankine (1857). Dalam penulisan proposal
skripsi ini, penulis hanya akan membahas teori tekanan lateral tanah berdasarkan
teori Rankine.
Teori Rankine berlaku berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Tidak ada adhesi atau friksi antara dinding dengan tanah (friksi sangat
kecil dehingga diabaikan).
2. Tekanan lateral terbatas hanya untuk dinding vertikal (90 ).
o
σv = γ . h
............................................................. (2.1)
σv = K0 . γ . h
............................................................. (2.2)
Dimana K0 adalah koefisien tekanan lateral tanah pada kondisi
diam (at rest) yang besarnya menurut Jacky (1944) dalam Christady
(2003) untuk tanah granular adalah :
K0 = 1 – sin ϕ
............................................................. (2.3)
Untuk tanah lempung normally consolidated, Broker dan Ireland
(1965) mengusulkan persamaan :
K0 = 0,95 – sin ϕ
............................................................. (2.4)
Alpan (1967) juga mengusulkan persamaan untuk menentukan
nilai K0 pada lempung normally consolidated, dengan :
K0 = 0,19 – 0,233 log (Pl) → dengan Pl adalah indeks
plastis ...........(2.5)
dimana :
γ : berat jenis tanah (kN/m3)
γw : berat jenis air (kN/m3)
γ’ : γ1 - γw
K0 : koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam
H : kedalaman dinding penahan (m)
Gambar 2.13 Diagram tekanan tanah dalam keadaan diam (at rest) untuk tanah yang
terendam air sebagian
(Sumber : Buku Ajar Mekanika Tanah 2, 2010)
Δx
σv´
Zona Aktif
σh´
H
45° + ϕ´/2
Titik Rotasi
dimana:
Gaya
Geser
Gaya
ϕ´ c´ Normal 90 + ϕ´
σ´ha σh´ Ko∙σv σv´
Gambar 2.15 Lingkaran Mohr Tekanan Aktif
dimana:
φ'
Karena Ka = tan2 (45 - 2 ), maka besar tekanan saat terjadi keruntuhan
menggunakan persamaan yang dikenal dengan nama Bell’s Equation, yaitu:
(
σ ' ha=σ ' v⋅tan 2 45−
φ'
2 )
−2 c '⋅tan 45−
φ'
2 ( )
σ ' ha=σ ' v⋅K a−2 c ' √ K a
.................................................
dimana:
Resultan tekanan aktif akibat beban luar dan pengaruh air dapat
dideskripsikan oleh gambar berikut ini:
-2c´∙√Ka
Z
Akibat beban luar
H
posisi muka air tanah
Akibat pengaruh
Pa
dimana:
σv´
Titik Rotasi
Gaya
Geser
s = c´ + σv´ tan ϕ´
Garis Keruntuhan
45 + ϕ´/2
Gaya
Normal
90 + ϕ´
c´
ϕ´
Ko∙σh σh´ σ´hp
Gambar 2.18 Lingkaran Mohr Tekanan Pasif
(
σ ' 1 =σ ' 3 tan 2 45+
φ'
2 ) (
+2 c 'tan 45+
φ'
2 )
..........................................(2.
dimana:
Karena Kp = tan2 (45 + ϕ´/2), maka besar tekanan lateral saat terjadi
........................................(2.
dimana :
Resultan tekanan pasif akibat beban luar dan pengaruh air dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
26
Akibat pengaruh
σv´∙Kp 2c´∙√Kp σv´∙Kp + 2c´∙√Kp
sendiri dinding panahan serta momen akibat berat tanah yang ada di atas pelat
pondasi.
Faktor keamanan terhadap bahaya penggulingan (Fgl), dirumuskan
sebagai berikut :
Σ Mw
Fgl = ..............................................
Σ Mgl
(2.14)
dimana :
Σ M w = W . b1
Σ Mgl = Σ Pah . h1 + Σ Pav . B
Σ Mw : momen yang melawan guling (kN.m)
Σ Mgl : momen yang mengakibatkan guling (kN.m)
W : berat tanah diatas pelat pondasi + berat sendiri dinding penahan (kN)
B : lebar kaki dinding penahan (m)
Σ Pah : jumlah gaya – gaya horizontal (kN)
Σ Pav : jumlah gaya – gaya vertikal (kN)
Tabel 2.2 Koefisien gesek (tan δ) antara dasar fondasi dan tanah
dasar
29
dimana :
c : kohesi tanah (kN/m2)
Df : kedalaman pondasi (m)
γ : berat vomue tanah (kN/m3)
B : lebar kaki dinding penahan tanah (m)
Nc; Nq; N adalah faktor daya dukung yang besarnya dapat ditentukan dengan
memakai Tabel 2.6 atau dengan memakai rumus-rumus sebagai berikut:
[ ]
2(3 π /4−φ/2) tanφ
e
N c =cot φ −1 =cot ϕ( N q −1)
π φ
2cos +
4 2
2
( ) ....................................(2.21)
Nγ= (
1 K py
2 cos 2 φ
−1 tanφ ) ..............................................................(2.23)
30
Tabel 2.3 Faktor Daya Dukung Terzaghi untuk Kondisi Keruntuhan Geser Umum
Nc Nq N Nc Nq N
2.6 Pondasi
Pondasi adalah suatu konstruksi sebagai penopang bangunan pada bagian
bawah struktur (substructure) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas
stuktur (superstructure) ke lapisan tanah di bawahnya dengan tidak
mengakibatkan:
Keruntuhan geser tanah
Penurunan tanah pondasi yang berlebihan
Dalam menentukan tipe pondasi yang sesuai tergantung pada kondisi atau
karakteristik tanah dasar atau tanah pendukungnya.
2.6.1 Klasifikasi Pondasi
Berdasarkan kedalaman dari permukaan tanah, pondasi terdiri dari:
a. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal digunakan apabila lapisan tanah keras yang mampu
mendukung beban bangunan di atasnya terletak dekat dengan permukaan.
Menurut Terzaghi, pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai
perbandingan kedalaman dasar pondasi dari permukaan tanah (D) dan lebar
pondasi (B) lebih kecil atau sama dengan satu, sehingga D / B ≤ 1 (Analisis
Dan Desain Pondasi Jilid I, Joseph E. Bowles). Beberapa diantaranya yaitu,
pondasi telapak, pondasi menerus, pondasi rakit.
b. Pondasi Dalam
Pondasi dalam digunakan sebaliknya yaitu, apabila lapisan tanah keras
yang mampu mendukung beban bangunan di atasnya terletak jauh dengan
permukaan. Pondasi dalam umumnya mempunyai kedalaman D/ B ≥ 4
32
b. Kerugian :
Penggembungan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat
pemancangan dapat menimbulkan masalah.
Kepala tiang kadang-kadang pecah akibat pemancangan.
Pemancangan sulit bila diameter tiang terlalu besar.
Banyaknya tulangan dipengaruhi oleh tegangan yang terjadi pada waktu
pengangkutan dan pemancangan tiang.
............................................................(2.24)
dimana :
= tegangan pada penampang tiang
…..................................(2.26)
Tiang pancang dengan perpindahan kecil (low-displacement driven
pile) :
......................................(2.27)
dimana :
Qu = daya dukung batas pondasi tiang (ton)
Ap = luas penampang dasar tiang (m²)
Np = nilai N-SPT pada dasar pondasi
As = luas permukaan keliling tiang (m²)
Menurut Mayerhof (1967), nilai unit tahanan ujung (qp) pada tanah
pasir akan bertambah dengan bertambahnya kedalaman tiang sampai
sampai ratio (Lb/D) dan akan mencapai maksimum pada saat (Lb/D) =
(Lb/D)cr. Sedangkan nilai unit tahanan ujung (qp) pada tanah lempung
homogen (L = Lb) adalah
= nilai N-SPT rata-rata pada 10.D di atas dan 4.D di bawah ujung
tiang
…......................(2.34)
dimana :
Qu = kapasitas daya dukung batas tiang
FS = angka keamanan (2,5 s/d 4)
dimana :
Qp = Nq* . cu(p) . Ap = 9 . cu(p) . Ap
cu(p) = undrained cohesion tanah lempung di ujung tiang
sehingga :
38
Qg(u) = Qp + Qs ..............................................................
(2.37)
dimana :
Gambar 2.22 Hubungan Nc* dengan Lg/Bg dan L/Bg (Bjerrum and Eide’s)
Cara menentukan s1 :
Bila pondasi tiang dianggap elastis, maka pergeseran sepanjang kuli
tiang dapat ihitung dengan rumus :
.......................................................(2.40)
dimana :
s1 = penurunan yang terjadi sepanjang tiang
Qwp = beban yang diterima pada ujung tiang
Qws = beban yang diterima sepanjang kulit tiang
Ap = luas penampang tiang
L = panjang tiang
Ep = modulus elstisitas material tiang (umumnya : 2,1 . 106 N/m²)
f f
Gambar 2.23 Faktor pengaruh dari bentuk distribusi satuan gesekan kulit
Cara menentukan s2 :
Penurunan tiang yang terjadi akibat beban yang diterima diujung
tiang adalah sebagai berikut :
...................................................(2.41)
dimana :
s2 = penurunan tiang disebabkan oleh beban yang bekerja pada ujung
tiang
D = lebar / diameter tiang
qwp = beban yang diterima pada ujung tiang per satuan luas/unit = Qwp / Ap
Es = modulus elastisitas (modulus young) tanah di ujung tiang (umumnya
: 30.000 kN/m²)
s = angka poisson untuk tanah (umumnya : 0,3)
Iwp = faktor pengaruh
= 0,85
....................................................(2.42)
dimana :
s2 = penurunan tiang disebabkan oleh beban yang bekerja pada ujung tiang
Qwp = beban yang diterima pada ujung tiang
Cp = koefisien empiris (Tabel 2.5)
41
Cara menentukan s3 :
Penurunan tiang yang terjadi akibat beban yang diterima sepanjang
kulit tiang adalah sebagai berikut :
...................................................(2.43)
dimana :
s3 = penurunan tiang disebabkan oleh beban yang bekerja pada sepanjang
kulit tiang
Qwp= beban yang diterima pada ujung tiang
D = lebar / diameter tiang
p = keliling penampang tiang
L = panjang tiang tiang
Es = modulus elastisitas (modulus young) tanah di ujung tiang (umumnya
: 30.000 kN/m²)
s = angka poisson untuk tanah (umumnya : 0,3)
Iws = faktor pengaruh
........................................................(2.44)
dimana :
D = lebar / diameter tiang
42
S g(e)=
√ Bg
D
s .......................................................... (2.45)
dimana :
Sg(e) = penurunan elastik kelompok tiang
Bg = lebar kelompok tiang
..................................................................(2.46)
dimana :
pi = penambahan tegangan pada tengah-tengah lapisan i
43
.................................................................(2.47)
dimana :
si = penurunan konsolidasi pada lapisan ke-i
e(i) = perubahan angka pori akibat penambahan tegangan pada lapisan ke-i
eo = angka pori awal pada lapisan ke-i
Hi = tebal lapisan ke-i
.......................................................................(2.48)
44
.....................................................(2.49)
dimana :
sg = penurunan total konsolidasi pada kelompok tiang
teoritis, yang kemudian dikemas dalam suatu kerangka yang logis dan
mudah digunakan.
PLAXIS dapat digunakan untuk melakukan permodelan dan
analisis semua permasalahan geoteknik seperti slope stability, seepage,
dan konsolidasi. Selain itu PLAXIS juga dapat memodelkan dan
menganalisis struktur geoteknik dan interaksi tanah dengan struktur seperti
pondasi dangkal, pondasi dalam, dinding penahan tanah, angkur (anchor),
dan sebagainya.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan PLAXIS adalah
pengguna harus menguasai teori dan konsep mengenai mekanika tanah dan
rekayasa pondasi. Hal ini sangat penting karena PLAXIS akan tetap
melakukan kalkulasi dan keluaran (output) meskipun data yang
dimasukkan (input) tidak benar.
Data gambar
Perhitungan volume
unit pekerjaan
Harga Satuan
Pekerjaan
RAB
Rekapitulasi
BAB III
METODOLOGI
3.2 Data
Lokasi untuk proyek ini dapat dilihat dari peta wilayah Sidoarjo yang
bertanda panah berikut ini:
Rencana
Lokasi Proyek
Ga
mbar 3.3. Siteplan basement
(Sumber : PT. Wika Gedung)
52
Gambar 3.5 Tampak depan proyek Apartemen Sun City Residence Sidoarjo
(Sumber : PT. Wika Gedung)
Pada penelitian ini, penulis hanya berfokus pada struktur basement wall
sebagai proteksi galian yang menahan tekanan tanah agar tidak terjadi keruntuhan,
sekaligus sebagai dinding basement nantinya. Pada proyek pembangunan
Apartemen Sun City Residence Sidoarjo ini, terdapat 6 tipe basement wall,
diantaranya adalah tipe BW1, tipe BW2, tipe BW3, tipe BW4, tipe BW5, dan tipe
BW6. Masing-masing dari tipe basement wall ini memiliki panjang/kedalaman yg
berbeda-beda. Dalam laporan tugas akhir ini, penulis hanya akan meneliti
basement wall tipe BW1 yang berdekatan dengan posisi aliran sungai.
dapat terpenuhi serta data yang diperoleh merupakan data yang akurat
sehingga hasil dari penelitian pun akan akurat.
1. Pengujian Lapangan (Deep Boring)
Penyelidikan tanah telah dilakukan oleh PT. INDRACO, berupa 3 titik
pemboran yang berlangsung pada 29 Januari 2018 s/d 13 Maret 2018 dengan
kedalaman pemboran berkisar antara 63 - 65 m. Lokasi titik penyelidikan tanah
ini dan masing-masing potongan profil pelapisan tanah pada (Lampiran 1).
2. Pengujian Laboratorium
Secara umum telah diketahui bahwa parameter tanah yang ditentukan dari
hasil uji lapangan maupun uji laboratorium juga dapat menggunakan korelasi-
korelasi empiris yang ada. Pada proyek Apartemen Sun City Residence
Sidoarjo, penentuan parameter tanah ditentukan melalui uji lapangan (deep
boring) dan uji laboratorium (UCT, TX-UU, TX-CI, dan konsolidasi).
4. Tahapan Konstruksi
Adapun tahapan konstruksi galian diuraikan pada (lihat Lampiran 1).
5. Pendekatan-pendekatan berdasarkan literatur yang berkaitan dengan
penelitian tugas akhir.
MULAI
Pengumpulan Data :
Data uji N-SPT, Denah basement, Kondisi esksisting
-
Dimensi dan perhitungan beban pada pondasi
TIDAK
Kontrol :
1. Qg > P
2. Σ Vu < Qg
3. σ < σ ijin
YA
Kesimpulan
SELESAI
58
BAB IV
PEMBAHASAN
WDL = 204.120 kg
WLL = 3.937,5 kg
W = WDL + WLL
= 204.120 + 3.937,5
= 208.057,5 kg
W/portal = 208.057,5 / 16 = 13.003,59 kg
60
Dari Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa beban aksial terbesar
dengan nilai sebesar 13.824,45 kg atau 13,82 ton, maka beban tersebut
nantinya akan digunakan sebagai perhitungan untuk merencanakan pondasi
tiang pancang.
63
Lapis 1, φ = 25o
= 0,41
= 2,46
Lapis 2, φ = 19,3o
= 0,5
= 1,98
Lapis 3, φ = 8,4o
= 0,75
= 1,34
65
Lapis 4, φ = 11o
= 0,68
= 1,47
Lapis 5, φ = 31o
= 0,32
= 3,12
Hasil dari perhitungan koefisien tekanan tanah aktif tiap lapisan dapat
dilihat pada Tabel 4.4
Kedalaman
Lapis Tipe Tanah φ Ka Kp
(m)
1 Soft, Clay 0–3 25 0,41 2,46
2 Very soft, Clay 3 – 4.5 19,3 0,5 1,98
Very loose to loose, Fine
3 4.5 – 25 8,4 0,75 1,34
sand
4 Very loose to medium 25 – 30.5 11 0,68 1,47
66
Hasil dari perhitungan tegangan akibat beban tanah dapat dilihat pada Tabel
4.5
Aktif
Tebal
Elevasi γ' C
Titik Tanah Ka σv σh
(m) (kN/m3) (kN/m2)
(m)
1 0 16,37 0 0,41 18,63 0 - 23,86
2 -3 16,37 3 0,41 18,63 49,11 - 3,72
3 -3,5 14,91 0,5 0,5 18,63 56,57 1,94
4 -4,5 14,91 1 0,5 18,63 71,48 9,39
5 -25 14,81 20,5 0,75 4,9 375,09 272,83
6 -30,5 14,22 5,5 0,68 6,86 453,3 296,93
7 -38 18,24 7,5 0.32 0 590,1 188,83
70
Pasif
Tebal
Elevasi γ' C
Titik Tanah Kp σv σh
(m) (kN/m3) (kN/m2)
(m)
3 -3,5 14,91 0 1,98 18,63 0 52,43
4 -4,5 14,91 1 1,98 18,63 14,91 81,95
5 -25 14,81 20,5 1,34 4,9 318,52 438,16
6 -30,5 14,22 5,5 1,47 6,86 396,73 599,83
7 -38 18,24 7,5 3,12 0 533,53 1.664,61
Titik 4
σwa4 = σwa3 + γw x h4 = 0 + 10 x 1 = 10 kN/m2
Titik 5
σwa5 = σwa4 + γw x h5 = 10 + 10 x 20,5 = 215 kN/m2
Titik 6
σwa6 = σwa5 + γw x h5 = 215 + 10 x 5,5 = 270 kN/m2
Titik 7
σwa7 = σwa6 + γw x h7 = 270 + 10 x 7,5 = 345 kN/m2
Hasil dari perhitungan tegangan akibat beban air dapat dilihat pada Tabel
4.5
Aktif
Tebal
Elevasi γw
Titik Tana σh air
(m) (kN/m3)
h (m)
1 0 10 0 0
2 -3 10 3 30
3 -3,5 10 0,5 35
4 -4,5 10 1 45
5 -25 10 20,5 250
6 -30,5 10 5,5 305
7 -38 10 7,5 380
Pasif
Tebal
Elevasi γw
Titik Tana σh air
(m) (kN/m3)
h (m)
3 -3,5 10 0 0
4 -4,5 10 1 10
5 -25 10 20,5 215
6 -30,5 10 5,5 270
7 -38 10 7,5 345
72
Aktif
Elevasi σh tanah σh air σh q σh total
Titik
(m) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
1 0 - 23,86 0 0 - 23,86
2 -3 - 3,72 30 0 26,28
3 -3,5 1,94 35 0 36,94
4 -4,5 9,39 45 0 54,39
5 -25 272,83 250 0 522,83
6 -30,5 296,93 305 0 601,93
7 -38 188,83 380 0 568,83
Pasif
Elevasi σh tanah σh air σh q σh total
Titik
(m) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
3 -3,5 52,43 0 0 52,43
4 -4,5 81,95 10 0 91,95
5 -25 438,16 215 0 653,16
6 -30,5 599,83 270 0 869,83
7 -38 1.664,61 345 0 2.009,61
73
Gaya horizontal (P) dapat dicari dengan cara menghitung luasan pada
diagram tegangan.
a. Tanah Aktif
P1 = ½ x σha2 x h1 = ½ x 26,28 x 3 = 39,42 kN/m
P2 = ½ x σha3 x h2 = ½ x 10,66 x 0,5 = 2,67 kN/m
P3 = ½ x σha4 x h3 = ½ x 17,45 x 1 = 8,73 kN/m
P4 = ½ x σha5 x h4 = ½ x 468,44 x 20,5 = 4.801,51 kN/m
P5 = ½ x σha6 x h5 = ½ x 79,1 x 5,5 = 217,53 kN/m
P6 = ½ x σha7 x h6 = ½ x (- 33,1) x 7,5 = - 124,13 kN/m
PWa = ½ x γw x (htot)2 = ½ x 10 x (38)2 = 7.220 kN/m
74
b. Tanah Pasif
P8 = σh3 x h3 = 52,43 x 1 = 52,43 kN/m
P10 = σh4 x h4 = 91,95 x 20,5 = 1.884,98 kN/m
P12 = σh5 x h5 = 653,16 x 5,5 = 3.592,38 kN/m
P14 = σh6 x h6 = 869,83 x 7,5 = 6.523,73 kN/m
P7 = ½ x σha4 x h3 = ½ x 39,52 x 1 = 19,76 kN/m
P9 = ½ x σha5 x h4 = ½ x 561,21 x 20,5 = 5.752,40 kN/m
P11 = ½ x σha6 x h5 = ½ x 216,67 x 5,5 = 595,84 kN/m
P13 = ½ x σh7 x h6 = ½ x 1.139,78 x 7,5 = 4.274,18 kN/m
PWp = ½ x γw x (htot)2 = ½ x 10 x (34,5)2 = 5.951,3 kN/m
Sehingga :
3,5−0 18,24
x 1,2 <
Dc 10
4,2 < 1,824 Dc
Kedalaman penurapan (Dc) > 2,3 m
D (38 m) > Dc (2,3 m) ........(OK)
Maka panjang dinding penahan tanah sudah cukup untuk menahan
rembesan (heaving) yang terjadi.
Mw
FS = Σ ≥2
Mgl
Σ Mgl = P3 + P4 + P5 + P6
= 2,88 + 32.794,31 + 398,08 + (- 310,33)
= 32.884,94 kNm
W = P x L x γ = 38 x 0,5 x 24 = 456 kN
Mw = W x l = 456 x (1/2 x 0,5) = 114 kNm
Mw
FS = Σ ≥2
Mgl
= 114 / 32.884,94
= 0,0035 ............(Tidak OK)
Eksentrisitas (e)
B ¿
e = ( ) – ( Σ Mw – Σ Ma ¿ Σ W ) ≤ B/6
2
114 – 32.884,94
= (0,5/2) – ( ) ≤ 0,5/6
456
= 0,25 – (-71,87) ≤ 0,083
= 72,12 m ≤ 0,083 m ............(Tidak OK)
Tegangan tanah dibawah dinding :
qmax = Q/(B.L) + (1+(6.e/B))
= 456/(0,5 x 38) + (1 + (6 x 72,12 / 0,5))
= 890,44 > Qa .... (Tidak OK)
qmin = Q/(B.L) + (1 - (6.e/B))
= 456/(0,5 x 38) - (1 + (6 x 72,12 / 0,5))
= -842,44 < 0 .... (Tidak OK)
a. Input
Buka aplikasi PLAXIS V.8.2
Pilih new project
Pada tab project, bagian general pilih model plane strain dan element
15-Node.
Pada tab dimensions, bagian geometry dimensions masukkan ukuran
ruang kerja yang dibutuhkan (pada skripsi ini menggunakan ukuran 50
x 50 m), lalu klik OK.
79
menarik garis interface dari ujung atas sampai dengan ujung bawah
lalu kembali lagi ke ujung atas.
Pada tab materials masukkan parameter tanah tiap lapisan dan juga
jenis dinding penahan tanahnya.
Klik global untuk memilih macam-macam jenis tanah, jika sudah
dipilih lalu klik tanda < untuk memasukkan material tanah yang dipilih.
Lalu klik edit untuk mengganti spesifikasi tanah sesuai dengan data
yang ada (pada skripsi ini dipilih kalkulasi dengan menggunakan model
Mohr-Coulomb dan tipe undrained untuk tanah lempung)
Pada tab parameters bagian stiffness, masukkan nilai modulus
elastisitas tanah dan angka poisson’s ratio tanah dari data tanah yang
ada.
Pada bagian strength masukkan nilai kohesi, sudut geser, dan dilatansi.
Untuk dilatansi diisi 0, sementara pada bagian alternatives dan
velocities dibiarkan saja.
Pada tab interfaces bagian strenght, masukkan nilai real interface
(Rinter) sebesar 0,9 sementara bagian interface thickness dibiarkan saja.
Ulangi langkah-langkah diatas untuk tiap lapisan tanah.
Pada parameter material dinding penahan tanah, pilih tipe dinding
penahan tanah yang diinginkan. Lalu pada bagian set material pilih tipe
80
Lalu klik generate water pressure , kemudian klik OK, lalu klik
update untuk kembali ke ruang kerja seperti terlihat pada Gambar 4.13
b. Calculation
Untuk memulai kalkulasi baru klik next . Pada tab general
masukkan nama fase. Pada tab calculation type pilih plastic. (pada
skripsi ini fase kalkulasi dimulai dare instalasi dinding penahan tanah)
Pada tab paraemeters bagian loading input pilih define untuk masuk
kedalam ruang kerja.
Pada ruang kerja, klik dinding penahan tanah sampai warnanya berubah
menjadi biru. Lalu klik update untuk kembali ke jendela kalkulasi.
Klik next untuk lanjut ke fase berikutnya yaitu galian tanah bertahap.
Klik define untuk masuk kedalam ruang kerja. Klik lapisan tanah yang
akan digali hingga warnanya berubah menjadi putih. Lalu klik update
untuk kembali ke jendela kalkulasi.
Ulangi langkah tersebut sampai tahap galian terakhir.
Selanjutnya klik next untuk menambahkan fase untuk mendapatkan
nilai Safety Factor dengan merubah calculation type ke Phi/c reduction.
Lalu klik select point for curves lalu tentukan satu titik tinjau,
kemudian klik update hingga terlihat seperti Gambar 4.15
Klik calculate untuk memulai proses kalkulasi.
c. Output
83
Pada tab mulipliers pada bagian total multipliers terdapat nilai ΣMsf
yang merupakan nilai Safety Factor (SF) aeperti terlihat seperti
Gambar 4.16
Ap = ¼ π D2
= ¼ x 3,14 x 0,32
= 0,071 m2
As = π Dt
= 3,14 x 0,3 x 38
= 35,796 m2
Np = 22
N =
2+ 1+ 0+0+1+0+ 5+1+ 0+1+1+1+1+1+ 1+ 1+ 1+ 2+ 2+ 3+7+7+6 +3+22
25
= 2,76
N As
Qu = 4 Ap Np +
50
2,76 x 35,796
= 4 x 0,071 x 22 +
50
= 8,224 ton ≈ 8.244 kg
86
Jumlah Tiang
n = P / Qijin
= 13.824,45 / 2.741,33
= 5,043 ≈ 6 buah
N As
Qu = 4 Ap Np +
50
2,76 x 47,728
= 4 x 0,13 x 22 +
50
= 14,074 ton ≈ 14.074 kg
Sehingga kapasiats daya dukung ijin pondasi tiang :
Qall
Qijin =
FS
88
Qu
=
FS
14.074
=
3
= 4.691,33 kg
Jumlah Tiang
n = P / Qijin
= 13.824,45 / 4.691,33
= 2,95 ≈ 3 buah
N As
Qu = 4 Ap Np +
50
2,76 x 59,66
= 4 x 0,196 x 22 +
50
= 20,541 ton ≈ 20.541 kg
Qall
Qijin =
FS
90
Qu
=
FS
20.541
=
3
= 6.847 kg
Jumlah Tiang
n = P / Qijin
= 13.824,45 / 6.847
= 2,019 ≈ 3 buah
Dipakai 2 buah tiang dengan susunan :
m (jumlah baris tiang) =1
n (jumlah tiang dalam baris) =3
Qp = Nq cu Ap = 9 cu Ap
= 9 x 0 x ¼ x 3,14 x 0,42
=0
Qs = f.p.L = .cu.p.L
= (1.889,73 x 1,26 x 2,5) + (1.889,73 x 1,26 x 2) +
(499,66 x 1,26 x 15,5) + (699,52 x 1,26 x 10,5)
= 29.727,78 kg
Perhitungan beban :
Qg
Δp =( )
( Lg+ z 1 )(Bg+ z 1 )
89.183,34
=( )
(3,4 +6,29)(1+ 6,29)
= 1.091,14 kg/m2
P0 = γ1.h1 + γ2.h2 + γ3.h3
= (16,37 x 3) + (14,91 x 1,5) + (14,81 x 16) + (14,22 x 9,12)
+ (18,24 x 6,29)
= 552,851 kN/m2 = 56.375,11 kg/m2
Δs = ( Cc x H
1+e 0 )
log ¿ ¿
= ( 0,151+x0,51
12,58
) log ( 56.375,11+1.091,14
56.375,11 )
94
= 0,0104 m
Δsg = Δs
= 0,0104 m ≈ 1,04 cm
dimana:
Pmaks = Beban maksimum yang diterima oleh tiang pancang (t)
Ptotal = Jumlah total beban (t)
Mx = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu x
My = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu y
n = Banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang pancang
(pile group)
x2 = Jumlah kuadrat absis-absis tiang pancang (m2)
y2 = Jumlah kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang (m2)
sehingga perhitungannya adalah:
n = 3 buah
n tiang = 3 buah
Σ(X2) = Σ nx (2Xi 2)
= 3 (2 x 1,202)
= 8,64 m2
Σ(Y2) = 0
21.984,45 5.000 x 1,2
Pmaks = +
3 8,64
Posisi P
No. Tiang
xi (m) yi (m) (Kg)
1 1,20 0 8.022,59
2 0 0 7.328,15
3 -1,20 0 6.633,71
dengan :
P = 8.022,59 kg
A = ¼ x π x D2 = ¼ x 3,14 x 0,42 = 0,13 m2
σ = 8.022,59 / 0,13 = 61.712,23 kg/m2
Dimensi kolom = 50 / 50
Tebal footing h = 500 mm
Tebal selimut beton p = 75 mm
Diameter tulangan D = 19 mm
Mutu beton (fc’) = 30 Mpa = 3 kg/mm2
Tinggi efektif d =h–p
= 500 – 75 – (½ 19)
97
= 415,5 mm
Vc =
√ fc x bo x d
3
=
√3 x 3662 x 415,5
3
= 878.473,653 kg
a. Perhitungan Penulangan
Mu = Pmaks x s
= 8.022,59x 1,30
= 10.429,37 kgm
Tebal pelat (h) = 500 mm
Selimut beton (p) = 75 mm
98
Diameter Tulangan = 16 mm
Mutu Beton (fc’) = 30 Mpa
Mutu Tulangan (fy) = 400 Mpa = 4000 kg/cm2
Tinggi efektif (d) = h – p – ½D
= 500 – 75 – ½ .16
= 417 mm
Perhitungan tulangan pokok
1,4
ρmin =
fy
1,4
=
400
= 0,004 mm2
Karena fc’ = 40 MPa, maka β1 berdasarkan SNI 2847-2013 maka β1
adalah :
0,05
β1 = 0,85 - ( x (fc'-28) )
7
0,05
= 0,85 - ( x (30-28) )
7
= 0,836
ρmax = 0,75 ρb
'
0,85 x β1 x f'c 600
= 0,75 x ( x )
fy 600 + fy
0,85 x 0,836 x 30 600
= 0,75 x ( x )
400 600 + 400
= 0,024 mm2
Mu
Rn = 2
Øb.d
10.429,37
=
0,8 x 1 x 0,417 ²
= 74.971,46 kg/m2 = 0,735 MPa
99
fy
m =
0,85 fc '
400
=
0,85 x 30
= 15,686
ρperlu = ( √
1
m
x 1− 1−
2 m x Rn
fy )
=
1
15,686 √ 400 )
x ( 1− 1−
2 x 15,686 x 0,735
= 0,002 mm2
ρmin < ρperlu < ρmax 0,004 < 0,002 < 0,024
Karena ρmin = 0,004 mm2 > ρperlu = 0,002 mm2 < ρmax = 0,024 mm2 maka
digunakan ρmin = 0,004 mm2
As perlu = ρmin x b x d
= 0,004 x 1000 x 417
= 1.668 mm2
1000 1
As ada = x x π x d²
112 4
1000 1
= x x 3,14 x 16²
112 4
= 1.794,29 mm2 > As perlu = 1.668 mm2 (OK)
Jadi digunakan tulangan tarik 9 D16 – 100 → As = 19.900 mm2
100
1000 1
As ada = x x π x d²
200 4
1000 1
= x x 3,14 x 10²
200 4
= 392,5 mm2 > As tekan = 333,6 mm2 (OK)
Jadi digunakan tulangan tekan 5 D10 – 200 → As = 357 mm2
101
b. Perhitungan Penulangan
Perhitungan tulangan pokok
Tebal efektif selimut beton
d’ = p + ½ Øtulangan + Øsengkang
= 75 + ½ x 16 + 10
= 93 mm
defektif = dtiang – (2 x 93)
= 400 – 186
= 214 mm
Luas penampang tiang pancang
Ag = ¼ π d2
= ¼ x 3,14 x 4002
= 125.600 mm2
As ada = n x ¼ π d2
= 13 x ¼ x 3,14 x 162
= 2.612,48 mm2 > Ast = 2.512 mm2 (OK)
As = As’ = Ast / 2
= 2.512 / 2
= 1.256 mm2
Ac = ¼ π defektif2
= ¼ x 3,14 x 2142
= 35.949,86 mm2
fc '
ρs = 0,45 x ¿ – 1) x ( )
fy
104
125.600 40
= 0,45 x ( – 1) x ( )
35.949,86 240
= 0,187
Jarak antar sengkang spiral (pitch)
As spiral x π x (d efektif −d )
S =
()
π
4
2
x d efekti f x ρs
L=1m
172 m2
P = 81+1+1 = 83 m
L = 1+1+1 = 3 m
A = (2 x 83) + (2 x 3) = 172 m²
Uitzet dengan
WaterPass/Theodolite P = 81 m
L=1m
164 m2
P = 81+1 = 82 m
L = 1+1 = 2 m
A = 82 x 2 = 164 m²
II PEKERJAAN TANAH
Galian tanah dengan alat
berat P = 81
L=1
T=2
162 m³
V = 81 x 1 x 2 = 162 m³
Urugan tanah kembali
dengan pemadatan P = 81
L=1
T = 0.6
48.6 m³
V = 81 x 1 x 0.6 = 48.6 m³
Pengangkutan tanah ke
113.4 m³
luar proyek V = 81 - 16.2 = 64.8 m³
Urugan sirtu 20 cm P = 3.4
L=1
T = 0.2
n = 11 7.48 m³
V = 3.4 x 1 x 0.2 x 11 = 7.48 m³
Urugan pasir 10 cm P = 3.4
L=1
T = 0.1
n = 11 3.74 m³
V = 3.4 x 1 x 0.1 x 11 = 3.74 m³
106
II PEKERJAAN BETON
Pondasi tiang pancang
Ø400 mm n = 3 x 11 = 33 titik 33 titik
Lantai kerja 5 cm P = 3.4
L=1
T = 0.05
n = 11 1.87 m³
V = 3.4 x 1 x 0.05 x 11 = 1.87 m³
Pekerjaan Pile Cap
a. Beton ready mix K-
350 P = 3.4
L=1
T = 0.5
n = 11 18.7 m³
V = 3.4 x 1 x 0.5 x 11 = 18.7 m³
b. Pembesian D16 = 1,58 kg/m
Jumlah tulangan = 33 buah / pile cap
Decking beton = 0,15 m
a = 2,5 D = 2,5 x 16 = 40 mm =
0,004 m
Tinggi = 2 x (1/2 x t pile cap + a –
decking beton)
= 2 x (1/2 x 0,5 + 0,004 –
0,15)
= 0,21 m
Lebar = lpile cap – decking beton
= 1 – 0,15
= 0,85 m
Panjang tulangan = (0,21 + 0,85) x
33 x 11 = 384,78 m
Volume tulangan = 384,78 x 1,58 =
607,9524 kg 730.8
kg
5
D10 = 0,62 kg/m
Jumlah tulangan = 17 buah / pile cap
Decking beton = 0,15 m
a = 2,5 D = 2,5 x 16 = 40 mm =
0,004 m
Tinggi = 2 x (1/2 x t pile cap + a –
decking beton)
= 2 x (1/2 x 0,5 + 0,004 –
107
0,15)
= 0,21 m
Lebar = lpile cap – decking beton
= 1 – 0,15
= 0,85 m
Panjang tulangan = (0,21 + 0,85) x
17 x 11 = 198,22 m
Volume tulangan = 198,22 x 0,62 =
122,8964 kg
Volume total = 607,9524 +
122,8964 = 730,85 kg
c. Bekisting P = 3.4
L=1
T = 0.5
n = 11 48.4 m²
V = {2(3.4 x 0,5) + 2(1 x 0.5)} x 11
= 18.7 m²
4.4.2 HSPK
N JENIS Harga Satuan Total
Sat Koef
o PEKERJAAN (Rp) (Rp)
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan (Berat) dan Perataan
Tenaga
Kerja :
Kepala
Org/ 0.050 R
Tukang/Mando 171,000.00 Rp 8,618.40
hr 4 p
r
Pembantu Org/ 0.101 R
145,000.00 Rp 14,645.00
Tukang hr 0 p
R
Nilai HSPK 23,263.40
p
2 Pembuatan Bouwplank
Tenaga
Kerja :
Kepala Org/ 0.010 R 171,000.00 Rp 1,710.00
Tukang/Mando hr 0 p
108
r
Kepala
Org/ 0.004 R
Tukang/Mando 191,000.00 Rp 859.50
hr 5 p
r
Org/ 0.100 R
Tukang 156,000.00 Rp 15,740.40
hr 9 p
Pembantu Org/ 0.101 R
145,000.00 Rp 14,645.00
Tukang hr 0 p
R
Jumlah 32,954.90
p
Bahan/
Material :
Paku Biasa 2 - 0.050 R
Doz 29,100.00 Rp 1,455.00
5 inchi 0 p
Kayu Meranti 0.012 R 4,188,000.0
m3 Rp 50,256.00
Usuk 4/6, 5/7 0 p 0
Kayu Meranti 0.008 R 3,350,400.0
m3 Rp 26,803.20
Bekisting 0 p 0
R
Jumlah 78,514.20
p
R 111,469.1
Nilai HSPK
p 0
3 Uitzet dengan WaterPass/Theodolite
Tenaga
Kerja :
Tenaga Org/ 0.006 R
160,000.00 Rp 1,072.00
Surveyor hr 7 p
Pembantu Org/ 0.013 R
145,000.00 Rp 1,957.50
Tukang hr 5 p
R
Jumlah 3,029.50
p
Sewa
Peralatan :
Sewa 0.006 R
Hari 383,500.00 Rp 2,569.45
Theodolite 7 p
R
Jumlah 2,569.45
p
R
Nilai HSPK 5,598.95
p
R
Jumlah 34,303.10
p
Sewa
Peralatan :
Sewa Dump 0.074 R
Jam 70,000.00 Rp 5,180.00
Truk 5 Ton 0 p
Sewa Escavator 0.052 R 153,000.0
Jam Rp 8,078.40
6 m3 8 p 0
R
Jumlah 13,258.40
p
R
Nilai HSPK 47,561.50
p
2 Urug Tanah Kembali dengan Pemadatan
Tenaga Kerja :
Kepala Org/ 0.010 R 171,000.0
Rp 1,723.68
Tukang/Mandor hr 1 p 0
Pembantu Org/ 0.302 R 145,000.0
Rp 43,917.60
Tukang hr 9 p 0
R
Jumlah 45,641.28
p
Bahan/
Material :
1.200 R 140,667.0 168,800.4
Tanah Urug m3 Rp
0 p 0 0
R 168,800.4
Jumlah
p 0
Sewa
Peralatan :
Sewa Alat
8.000 R
Bantu 1 Set @3 m3 1,100.00 Rp 8,800.00
0 p
Alat
R 346,400.8
Jumlah
p 0
R 560,842.4
Nilai HSPK
p 8
3 Pengangkutan Tanah Keluar Proyek
Tenaga Kerja :
Pembantu Org/ 0.252 R 145,000.0
Rp 36,598.00
Tukang hr 4 p 0
R
Jumlah 36,598.00
p
Sewa
Peralatan :
Sewa Dump 0.250 R 112,000.0
Jam Rp 28,000.00
Truk 5 Ton 0 p 0
R
Jumlah 28,000.00
p
R
Nilai HSPK 64,598.00
p
110
4 Urugan Sirtu
Tenaga Kerja :
Kepala 0.025 R 171,000.0
Org/hr Rp 4,309.20
Tukang/Mandor 2 p 0
Pembantu 0.252 R 145,000.0
Org/hr Rp 36,598.00
Tukang 4 p 0
R
Jumlah 40,907.20
p
Bahan/
Material :
1.200 R 205,000.0 246,000.0
Sirtu m3 Rp
0 p 0 0
R 246,000.0
Jumlah
p 0
Sewa
Peralatan :
0.008 R 113,700.0
Sewa Stemper Jam Rp 1,000.56
8 p 0
R 493,000.5
Jumlah
p 6
R 779,907.7
Nilai HSPK
p 6
5 Urugan Pasir
Tenaga Kerja :
Kepala 0.010 R 171,000.0
Org/hr Rp 1,723.68
Tukang/Mandor 1 p 0
Pembantu 0.302 R 145,000.0
Org/hr Rp 43,917.60
Tukang 9 p 0
R
Jumlah 45,641.28
p
Bahan/
Material :
1.200 R 177,000.0 212,400.0
Pasir m3 Rp
0 p 0 0
R 212,400.0
Jumlah
p 0
R 258,041.2
Nilai HSPK
p 8
III. PEKERJAAN PONDASI
1 Pondasi Tiang Pancang Ø400 mm
Tenaga Kerja :
0.126 R 156,000.0
Tukang Org/hr Rp 19,671.60
1 p 0
R
Jumlah 19,671.60
p
Bahan/
Material :
Batan 1.000 R 155,500.0 155,500.0
Tiang Pancang Rp
g 0 p 0 0
111
R 155,500.0
Jumlah
p 0
Sewa
Peralatan :
Sewa Crane 30 0.218 R 146,500.0
Jam Rp 31,937.00
Ton 0 p 0
Sewa Hammer 0.218 R 204,700.0
Jam Rp 44,624.60
Tiang Pancang 0 p 0
R
Jumlah 76,561.60
p
R 251,733.2
Nilai HSPK
p 0
IV. PEMBESIAN
1 Besi Ulir Beton D16, D10
Tenaga
Kerja :
Kepala
0.000 R
Tukang/Mando Org/hr 171,000.00 Rp 102.60
6 p
r
0.007 R
Tukang Org/hr
1 p
156,000.00 Rp 1,107.60
Pembantu 0.007 R
Org/hr 145,000.00 Rp 1,029.50
Tukang 1 p
R
Jumlah 2,239.70
p
Bahan :
1.200 R
Besi Ulir Beton Kg 23,500.00 Rp 28,200.00
0 p
0.015 R
Kawat Beton Kg 26,900.00 Rp 403.50
0 p
R
Jumlah 28,603.50
p
R
Nilai HSPK 30,843.20
p
2 Bekisting
Tenaga
Kerja :
Kepala
0.033 R
Tukang/Mando Org/hr 171,000.00 Rp 5,694.30
3 p
r
0.332 R
Tukang Org/hr 156,000.00 Rp 51,932.40
9 p
Pembantu 0.666 R
Org/hr 145,000.00 Rp 96,613.50
Tukang 3 p
R 154,240.2
Jumlah
p 0
Bahan :
112
R
Paku Usuk Kg 0.4 14,800.00 Rp 5,920.00
p
Polywood UK.
Lemba R
122 x 244 x 9 0.35 105,000.00 Rp 36,750.00
r p
mm
Kayu Meranti R 3,350,400.0 134,016.0
m3 0.04 Rp
Bekisting p 0 0
Kayu Meranti 0.018 R 4,711,500.0
m3 Rp 84,807.00
Usuk 4/6, 5/7 0 p 0
Minyak 0.200 R
Liter 30,100.00 Rp 6,020.00
Bekisting 0 p
R 267,513.0
Jumlah
p 0
R 421,753.2
Nilai HSPK
p 0
V. PEKERJAAN BETON
1 Lantai Kerja 5 cm (cor site mix)
Tenaga
Kerja :
Kepala
Org/ R 171,000.0
Tukang/Mando 0.0202 Rp 3,454.20
hr p 0
r
Org/ R 156,000.0
Tukang hr
0.2018
p 0
Rp 31,480.80
Pembantu Org/ R 145,000.0
1.2116 Rp 175,682.00
Tukang hr p 0
R
Jumlah 210,617.00
p
Bahan :
Semen PC 40 R
Zak 5.7500 58,500.00 Rp 336,375.00
kg p
R 272,500.0
Pasir Cor m3 0.5581 Rp 152,082.25
p 0
Batu Pecah R 278,000.0
m3 0.5405 Rp 150,259.00
Mesin 1/2 cm p 0
Biaya Air Liter 215.000 R 6.00 Rp 1,290.00
113
0 p
R
Jumlah 640,006.25
p
R
Nilai HSPK 850,623.25
p
2 Beton K-350
Tenaga
Kerja :
Kepala
Org/ R 171,000.0
Tukang/Mando 0.0282 Rp 4,822.20
hr p 0
r
Org/ R 156,000.0
Tukang 0.2775 Rp 43,290.00
hr p 0
Pembantu Org/ R 145,000.0
1.6659 Rp 241,555.50
Tukang hr p 0
R
Jumlah 289,667.70
p
Bahan :
Semen PC 40 R
Zak 10.3250 58,500.00 Rp 604,012.50
kg p
R 272,500.0
Pasir Cor m3 0.4275 Rp 116,493.75
p 0
Batu Pecah R 278,000.0
m3 0.5374 Rp 149,397.20
Mesin 1/2 cm p 0
R
Biaya Air Liter 215.000 6.00 Rp 1,290.00
p
R
Jumlah 871,193.45
p
R 1,160,861.1
Nilai HSPK
p 5
4.4.3 RAB
N HARGA
URAIAN PEKERJAAN VOLUME JUMLAH
O SATUAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
I
( PRELIMINARIES)
Pembersihan Lapangan (Berat) dan 164 Rp Rp
1 m2
Perataan .00 23,263 3,815,198
2 Pembuatan Bouwplank 172 tit Rp Rp
114
DAFTAR PUSTAKA
Das, B.M., Endah Noor, dan Mochtar I.B. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-
prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hardiyatmo, H. C. 2003. Mekanika Tanah II. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah
Mada Universitas Press
Nakazawa, Kazuto dkk.1980. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi,
diterjemahkan oleh: Sosrodarson, Suryono. Jakarta. PT. Pradnya Paramita
115