Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 4B

MATA KULIAH
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3

Disusun Oleh :

I Kadek Adi Purnawan ( 20200230033 )

Dosen Pengampu :
Siluh Putu Natha Primadewi, S.T., M.T.

Universitas Ngurah Rai


Fakultas Sains Dan Teknologi
Jl. Kampus Ngurah Rai No.30, Penatih, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80238, Indonesia Telp. (0361) +62 361 462617
ZONING
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Menyusun zoning ruang menggunakan diagram buble hubungan ruang Output menghasilkan 3 zoning, yaitu zona publik, zona semi publik, dan
sehingga menghasilkan 3 jenis zona ruang, yaitu zona publik, semi publik, zona privat, tiga zona ini berdasarkan konektivitas dan hubung ruang, selain
dan zona privat. itu peletakan zoning berdasarkan analisa tapak yang telah di jabarkan pada
Menentukan area peletakan zoning site yang berdasarkan fungsi
proses.
dan kebutuhan agar dapat menentukan peletakan massa, susunan
ruang dan mendukung kegiatan dalam site sesuai aktivitasnya.
 PERTIMBANGAN

Pertimbangan di dapat dari analisa kebutuhan ruang yang telah si dapat.


Dalam analisa tersebut di dapat 3 jenis fungsi kebutuhan ruang. Penyusunan
ruang di lihat dari proses dan output agar mendapat hubungan ruang yang
tepat.

Setelah mendapatkan hubungan ruang, pembuatan zoning juga


menggunakan potensi dan kondisi site yang telah di dapat sebelumnya.

Publik Semi Publik Privat


ENTRANCE
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Peletakan entrance harus diperhitungkan dengan landasan analisa tapak Output menghasilkan 1 entrance dengan ukuran empat kendaraan roda 4
yang telah dilakukan. dengan 1 sisi yang digunakan, yaitu di sisi barat.

Menentukan posisi entrance dengan pertimbangan analisa tapak


yang telah dibuat sebelumnya.
 PERTIMBANGAN

Letak entrance harus menentukan lalulintas kendaraan, selain itu perlu


memperhatikan kondisi kontur site dari jalan menuju site agar penempatan
lokasi entrance sehingga proses sirkulasi kendaraan menuju site menjadi
lebih tertata sehingga tidak mengganggu lalulintas di luar site.

 MOODBOARD

Selain analisa tapak yang digunakan, perlu juga melakukan analisa


kendaraan civitas yang akan memasuki site.

Kendaraan roda 2
P : ±1,9
L : ±0,8

Kendaraan roda 4
P : ±4,7
L : ±1,8
Bentuk entrance yang direncanakan akan menggunakan gaya focus on
T : ±1,7
material yang serupa dengan arsitektur hijau yaitu menonjolkan material
kayu pada sisi samping dan atas entrance ditambah vegetasi rambat pada
Kendaraan roda 4 (servis)
P : ±4,2 entrance. Ukuran entrance diperkirakan memiliki lebar empat mobil roda 4
L : ±1,7 dengan tinggi 5 meter.
T : ±1,8
BENTUK MASSA
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Bentuk dasar yang digunakan adalah segitiga karena letak bangunan berada Bentuk massa yang digunakan yang digunakan nantinya akan menggunakan
di daerah tropis. Bentuk massa segitiga pada bagian atap adalah bentuk gabungan antara bentuk geometri segitiga dan persegi. Bentuk segitiga di
paling dasar yang biasa digunakan untuk menghadapi iklim tropis yang terapkan pada atap pelana, sedangkan bentuk persegi digunakan sebagai
Menentukan bentuk massa agar sesuai dengan tema yang dipilih
dapat mengalirkan hujan, dapat membelokan dan menahan angin. bentuk dasar bangunan.
sebelumnya, sehingga bangunan memiliki nilai yang menarik.
Penggunaan bentuk dasar persegi juga di gunakan pada massa bangunan
 PERTIMBANGAN digunakan karena terlihat sederhana, rapi, minimalis, kokoh, dan terlihat
modern
Tema dari restorang yang akan dirancang adalah tema focus on material,
yaitu tema arsitektur yang menonjolkan penggunaan material alam seperti
kayu, bambu, batu, dan lain sebagainya. Tema ini dipilih karena tema seperti
ini sedang berkembang dan banyak di gandrungi oleh masyarakat.

 MOODBOARD
Focus on material

Kedua bentuk geometri digabungkan untuk memanfaatkan keunggulan 2


bentuk tersebut. Bentuk segitiga di gunakan sebagai atap dengan
pertimbangan di atas. Sedangkan bentuk persegi digunakan bentuk dasar
badan bangunan.
ORIENTASI MASSA
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Output yang di dapat adalah arah orientasi massa bangunan yang paling
maksimal adalah berada di sisi tenggara, sehingga bagian depan bangunan
utama menghadap ke utara, dan posisi belakang bangunan menghadap ke
Menempatkan massa bangunan pada posisi terbaik dalam site
selatan.
dengan mempertimbangkan analisa site yang telah di buat,
sehingga mendapatkan posisi terbaik.
 PERTIMBANGAN

Penentuan orientasi massa bangunan merupakan hal penting karena dari sini
dapat di tentukan pengolahan massa dalam site dapat di terapkan dalam
zoning yang sudah ditentukan. Penentuan orientasi menggunakan analisa
tapak sebagai sumber pertimbangan dalam penentuan orientasi massa
bangunan.
 View
View alami terbaik merupakan view keluar site yang berada di sisi timur
dan selatan, sehingga orientasi massa harus dapat memanfaatkan postensi
tersebut.

 Matahari
Sirkulasi matahari mengarah timur ke barat. Arah orientasi massa yang baik
pada site adalah timur ke barat, sehingga matahari yang diterima pada site
dapat di terima dengan baik, tidak terlalu berlebihan.

 Kebisingan
Tingkat kebisingan tapak paling tinggi berada di area sirkulasi kendaraan,
sedangkan rendah dan paling rendah berada di view alami site. Sehingga
penempatan posisi massa di letakan di sisi timur atau selatan, sedangkan
massa yang memiliki karakteristik ramai mendekat ke sisi barat.
POLA MASSA
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Output yang diperoleh dari proses tersebut adalah massa utama di letakan

Massa utama Massa pendukung Kebun pada sisi selatan dengan posisi vertikal agar matahari yang di terima tidak
berlebihan, mudah di akses, dan mendapat view alami. Massa pendukung di
Menentukan pola massa rancangan bangunan agar dapat
letakan pada sisi timur karena massa tersebut merupakan massa cukup
memiliki keterkaitan antara orientasi massa dengan zoning, Massa di bagi 2, yaitu massa utama dan pendukung. Selain 2 massa tersebut tertutup sehingga matahari tidak terlalu berpengaruh, tetap mendapat view
 PERTIMBANGAN terdapat kebun sebagai kebutuhan restoran farm to table alami, dan terhindar dari keramaian zona publik. Kebun di letakan di
tenggara karena mudah diakses oleh massa utama dan massa pendukung.
Penentuan pola massa harus memperhatikan kelancaran siirkulasi pengguna
site, dengan melakukan pertimbangan dari orientasi massa yang telah di
buat, nantinya dapat mempermudah hubungan antar ruang yang telah di
buat.

Zoning
Setelah menentukan massa, kemudian massa tersebut di sesuaikan dengan
zoning yang telah di buat sebelumnya dengan memperhatikan jenis
zoningnya.

Dari penentuan pola massa dengan menggunakan zoning, kemudian pola


massa di sesuaikan dengan orientasi yang telah di buat, sehingga peletakan
pola massa dapat di pergunakan dengan baik
PARKIR
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Proses menggunakan analisa tapak untuk mengetahui sirkulasi kendaraan Output yang diperoleh dari proses tersebut area parkir yang di letakan di
yang berada di luar site. zona publik dengan kemudahan akses dari luar menuju parkir dan dari parkir
menuju massa bangunan lain.
Menentukan peletakan parkir yang tepat demi kemudahan
Penggunaan entrance dan zoning untuk mengetahui jalur sirkulasi
sirkulasi dan akses menuju massa
kendaraan keluar masuk site dan untuk menentukan kemudahan peletakan
 PERTIMBANGAN area parkir tanpa mengganggu zona lain

Peletakan parkir harus mempermudah akses dari luar menuju parkir dan dari
parkir menuju massa. Penggunaan data data sebelmunya akan menjadi
pertimbangan peletakan area parkir.

perlu juga memperhitungkan ukuran kendaraan yang akan menggunakan


area perkir
Massa utama Massa pendukung Kebun

Kendaraan roda 2
P : ±1,9 Parkir
L : ±0,8

Kendaraan roda 4
P : ±4,7
L : ±1,8
T : ±1,7

Kendaraan roda 4 (servis)


P : ±4,2
L : ±1,7
T : ±1,8
SIRKULASI DALAM SITE
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Pada proses menggunakan gambar parkir yang telah dibuat karena semua Sirkulasi yang di hasilkan di tunjukan pada gambar di bedakan menjadi
proses sirkulasi dalam site di malai dari parkir. kendaraan dan civitas menuju massa. Jalur kendaraan distribusi di bedakan
dengan civitas pejalan kaki untuk menjaga keamanan dan kenyamanan.
Menentukan sirkulasi yang tepat, baik itu sirkulasi kendaraan
maupun civitas,
 PERTIMBANGAN

Penentuan sirkulasi menggunakan data sirkulasi ruang yang telah di buat


sebelumnyanya yang di sesuaikan dengan civitas area tersebut

Setelah parkir, civitas akan menuju massa di mana civitas akan beraktivitas
sesuai pekerjaannya.

Sirkulasi pengunjung

Sirkulasi pengelola

Sirkulasi kendaraan distribusi


RUANG LUAR
INPUT PROSES OUPUT
 TUJUAN Beberapa jenis vegetasi utama yang digunakan seperti: ketapang dipilih sebagai vegetasi di area tersebut karena area tersebut
merupakan area parkir kendaraan, sehingga ketapang dapat menghalau
matahari berlebih. Cemara di pilih di area tersebut selain menghalau
Menentukan ruang luar dengan vegetasi dan perkerasan yang
matahari, juga dapat menghalau angin berlebih menuju site
sesuai dengan kebutuhan dan fungsi
 PERTIMBANGAN

Membentuk ruang luar dengan pertimbangan analisa site yang telah dibuat
denagn mengutamakan fungsi dari vegetasi tersebut tanpa menghilangkan
keindahan.
Cemara pensil Ketapang kencana

Dan perkerasan yang digunakan pada meliputi:

Rumput manila

Cemara pensil
Rumput manila Paving beton

Ketapang kencana

Paving beton

Anda mungkin juga menyukai