Anda di halaman 1dari 5

ESAI

URGENSI GURU MEMAHAMI IQ, EQ, DAN SQ

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pembelajaran Anak SD”

Dosen Pengampu :

Dr. Ririanti Rachmayanie Jamain, S.Psi, M.Pd

Disusun Oleh

Nama : Mahmudah
No Absen : 18
NIM : 2110125220048
Kelas : 3B

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2022
PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan seorang guru berperan penting untuk


mengajarkan serta mentrasfer ilmu yang dimiliki kepada peserta didik, guru
sebagai tenaga pendidik mempunyai tanggungan beban moral yang tinggi, terlebih
pada saat memberikan contoh perilaku yang baik untuk digunakan saat berada di
lingkungan sosial dan memberikan motivasi supaya peserta didik semangat dalam
mengikuti pembelajaran. Seiring adanya perubahan teknologi yang semakin pesat
ini sangatlah mudah untuk mengakses segala informasi, baik itu informasi yang
positif atau informasi yang berdampak negatif. Oleh sebab itu sebagai tenaga
pendidik guru mau tak wajib memahami tiga potensi kecerdasan agar dapat
mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan IQ, EQ, dan SQ peserta didik
agar dapat terhindar dari dampak buruk globalisasi.

Sebagai seorang tenaga pendidik guru memiliki tugas utama yang termuat
dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, “guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah”. Berkaitan dengan tugas utama tersebut sebaiknya sebelum
menjalankan tugas sebagai seorang guru haruslah memahami terlebih dahulu
tentang kapasitas kecerdasan peserta didik.

Membicarakan tentang kecerdasan, menurut Solehudin (2018) kecerdasan


berasal dari kata cerdas “sempurna perkembangan akal budi untuk berfikir dan
mengerti”. Selanjutnya ada pengertian kecerdasan menurut Howard Gardner
adalah “kemampuan untuk memecahkan suatu masalah” (Syarifah, 2019).
Menurut Mustaqim dalam (Syarifah, 2019), Sebagian guru melakukan
pengukuran kecerdasan siswa berdasarkan hasil tes kecerdasan intelektual (IQ).
Dengan demikian kecerdasan seseorang itu dinilai dari kemampuannya disaat
mengatasi soal-soal yang disediakan pada saat ujian di kelas. Namun sebenarnya
mengukur kecerdasan seseorang itu tidak hanya dilihat dari segi kecerdasan
intelegensinya (IQ) namun perlu dukungan dari kecerdasan lain seperti kecerdasan
Spiritual (SQ) sebagai landasan dasar dari kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosional (EQ) (Alwi, Fatmawati, & Ismail, 2021). Oleh karena
itulah perlu adanya pemahaman antara tiga jenis kecerdasan ini agar guru dapat
membangun peserta didik yang cerdas dalam segi intelektual serta cerdas dari segi
emosional dan spiritual.

PEMBAHASAN

Beberapa tahun yang lalu para ahli menuturkan jika kecerdasan intelektual
(IQ) adalah faktor penentu kesuksesan seseorang, namun seiring dengan
perkembangan zaman saat ini pendapat tersebut mulai berkembang dimana para
ahli lain mengemukan jika kecerdasan intelektual tidaklah mampu untuk
menentukan kesuksesan seseorang (Pietono, 2021). Berdasarkan hal tersubut
maka muncullah dua kecerdasan pendukung yakni kecerdasan emosional (EQ)
dan kecerdasan spiritual (SQ) yang mendampingi kecerdasan intelektual (IQ) agar
tidak timpang.

Namun pada era yang semakin berkembang ini masih ada saja guru yang
menganggap jika kecerdasan intelektual (IQ) siswa itu lebih diutamakan sehingga
pembelajaran tentang kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan emosional (EQ) di
sekolah masih rendah, akibat guru kurang memahami tentang pentingnya IQ, EQ,
dan SQ. Padahal tiga kecerdasan ini harus saling terpenuhi agar dapat mencapai
kesuksesan. Berikut ini adalah pemaparan dari ketiga kecerdasan yaitu IQ, EQ,
dan SQ.

1. Kecerdasan intelektual (IQ)


kecerdasan intelektual menurut Stren (1953) dalam Pietono (2021) menngataka
bahwa IQ adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan hal baru yang
berhubungan dengan berpikir. Selanjutnya ada pendapat ahli yang mengatakan
jika kecerdasan intelektual adalah kemampuan seseorang dalam
menggabungkan pengalaman belajar yang lebih baik lagi, kemampuan untuk
menyelesaikan tugas yang sulit yang meilibatkan kemampuan berpikir abstrak.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan jika
kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kemapuan
belajar seseorang dan bagaimana cara ia berpikir untuk menyelesaikan
permasalahan dengan kemampuan intelektualnya yang terletak pada otak.
Bisanya kecerdasan intelektual ini erat kaitannya dengan kemampuan kognitif
siswa sehingga siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi
akan pandai untuk bernalar, memiliki daya ingat yang tinggi, mudah
memecahkan masalah, merencanakan, berbahasa dan kemampuan kognitif
lainnya.
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
Menurut Goelman dalam (Amelia, Saputro, & Purwanti, 2022) kecerdasan
intelektual adalah “kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali
perasaan diri sendiri dan persaan orang lain, kemampuan memotivasi diri dan
mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan
orang lain”
Lingkungan yang ada di sekitar peserta didik menjadi penentu bagaimana
kecerdasan emosional yang dimiliki siswa karena EQ merupakan kecerdasan
yang dapat berubah-ubah artinya tidak menetap di setiap saat. Untuk itu perlu
adanya lingkungan yang kondusif agar membentuk kecerdasan emosional yang
baik.
3. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan jiwa dimana
dengan adanya SQ ini akan membangun kesadaran untuk mengakui nilai-nilai
yang telah ada serta dapat menciptakan nilai-nilai baru. Dengan adanya
kecerdasan spiritual akan membuat kehidupan lebih bermakna dengan
mengenal jati diri, dan mennciptakan kehidupan yang tidak hanya memikirkan
duniawi saja tetapi memikirkan bagaimana kehidupan di akhirat kelak dengan
mendekatkan diri kepada Maha Pencipta.
Sebagai seorang pendidik guru berperan penting dalam proses belajar
mengajar, dalam konsep mengajar seorang pendidik memiliki tugas untuk menjadi
pembimbing, fasilitatator dan pemimpin belajar. Oleh karena itulah seorang guru
harus mempunyai pemahaman akan tiga kecerdasan karena setiap orang memiliki
kecerdasan yang berbeda-beda seperti IQnya bagus namun EQ dan SQ nya kurang
baik, ada yang mempunyai EQ yang baik namun SQ dan IQ nya kurang baik.
dengan demikian ketika seorang guru memahami kecerdasan IQ, EQ, dan SQ
siswanya maka ia akan mudah mengarahkan dan meningkatkan potensi
kecerdasan yang ada dalam diri peserta didik.

KESIMPULAN
Sebagai seorang pendidik yang berada di era perkembangan saat ini
haruslah mampu mengusai tiga dasar kecerdasan yakni kecerdasan intelektual
(IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan (SQ). agar mampu
mengarahkan, membimbing peserta didik agar tidak hanya memiliki kecerdasan
intelektulal yang tinggi namun juga mempunyai kecerdasan emosi (EQ) serta
kecerdasan kecerdasan spiritual yang baik. karena kesuksesan seseorang tidak
hanya berasal dari tingginya IQ namun juga berasal dari kemamapuan SQ dan
EQ.

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, M., Fatmawati, & Ismail. (2021). PENGARUH IQ, EQ, DAN SQ
TERHADAP MOTIVASI MENGAJAR . AL-Ilmi JurnalKajian Islam &
Pendidikan, 92-106.
Amelia, R., Saputro, A. I., & Purwanti, E. (2022). INTERNALISASI
KECERDASAN IQ, EQ, SQ DAN MULTIPLE INTELLIGENCES
DALAM KONSEP PENDIDIKAN ISLAM (STUDI PENDEKATAN
PSIKOLOGIS). doi:https://doi.org/10.54892/jmpialidarah.v7i02.232
Pietono, Y. D. (2021). Anakku Bisa Brilliaant (Sukses Belajar Menuju Brilliant).
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Solehudin, M. (2018). PERAN GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN
KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN KECERDASAN SPIRITUAL
(SQ) SISWA SMK KOMPUTAMA MAJENANG. Jurnal Tawadhu, 303-
325.
Syarifah. (2019). KONSEP KECERDASAN MAJEMUK HOWARD
GARDNER. Jurnal Ilmiah Sustainable, 154 - 175.

Anda mungkin juga menyukai