Anda di halaman 1dari 1

Peletakan Batu Pertama Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana

Bukit Ungasan, 22 Agustus 2013, PT Garuda Adhimatra Indonesia beserta seniman maestro Nyoman Nuarta
merencanakan pengembangan sebuah Kawasan Wisata Budaya yang berskala internasional di Bukit Ungasan, Bali,
dengan menyuguhkan sebuah maha karya yang menampilkan keanekaragaman kebudayaan Nusantara di Bali.
Dengan semangat tinggi dan komitmen penuh, kami luncurkan acara monumental yaitu peletakan batu pertama
pembangunan monumen Garuda Wisnu Kencana di dalam Kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana
(“GWK”) pada tanggal 23 Agustus 2013 ini.

Pada awalnya kawasan ini adalah lokasi tambang kapur. Tantangan untuk mengembangkan kawasan ini diambil
oleh Bapak Nyoman Nuarta dengan menciptakan suatu Land Art berskala kolosal. Karya ini mencoba merefleksikan
keberadaan kita sebagai manusia yang hanya merupakan suatu satuan kecil di tengah-tengah alam semesta yang
luas. Fokus utama dari kawasan GWK adalah monumen Garuda Wisnu Kencana yang berwujud Dewa Wisnu yang
duduk di atas Burung Garuda, yang akan menjadi sebuah ikon dunia dan landmark baru di Bali.

Patung GWK akan menjadi salah satu patung tertinggi di dunia. Memiliki ketinggian kurang lebih 126 meter dengan
lebar 64 meter. Monumen ini sendiri memiliki dua bagian yaitu patung utama yang terbuat dari kurang lebih 3.000 ton
tembaga, dan beberapa bagian dari patung seperti mahkota dan perhiasan garuda yang akan dilapisi dengan mozaik
emas. Bagian kedua adalah Pedestal patung, yang merupakan bangunan seluas kurang lebih 30.000 meter persegi
di atas lahan seluas lebih kurang 10.000 meter persegi. Di dalam bangunan Pedestal tersebut akan ditempatkan
berbagai fasilitas seperti; ruang serba guna yang dapat digunakan untuk konferensi internasional, galeri-galeri, dan
museum budaya Indonesia.

Di dada burung garuda akan dibangun viewing gallery yang dapat digunakan untuk menikmati pemandangan dari
titik tertinggi di Bali. Adapun pihak yang terlibat adalah Nu-Art konsultan yang bertanggung jawab dalam konsep,
perencanaan dan pembangunan monumen patung didukung oleh kontraktor utama Tata Mulia, Arkitekton sebagai
konsultan arsitektur, Penta rekayasa sebagai konsultan struktur, Metakom Pranata sebagai konsultan ME, RWDI
(wind tunnel consultant) dan berbagai pihak-pihak lainnya yang tidak kami sebutkan satu per satu.

Selain menampilkan berbagai budaya bagi para wisatawan, Kawasan GWK juga menawarkan berbagai fasilitas
termasuk tempat wisata kuliner dengan pemandangan spektakuler, water park yang menyenangkan serta ruang ritel
dan perbelanjaan yang lengkap. Kawasan GWK akan memiliki kawasan komersial, sebagai bentuk apresiasi
Pengembang kepada masyarakat sekitar kawasan. Untuk menjadikan kawasan ini berskala internasional,
Pengembang juga akan memberikan pelatihan pelayanan pelanggan dengan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya terutama bagi pedagang agar dapat memberikan pelayanan dengan standar internasional.

Total investasi untuk tahap pertama adalah Rp 450 miliar yang sebagian akan didanai dengan pinjaman bank. Selain
itu, GWK juga akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mempercepat realisasi pengembangan kawasan
GWK.

PT. Garuda Adhimatra Indonesia, pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, adalah anak perusahaan dari
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), perusahaan properti nasional papan atas. Berawal dari kesuksesan
mengembangkan kawasan residensial Alam Sutera di Serpong, ASRI telah meluncurkan pula kawasan residensial
Suvarna Sutera di Pasar Kemis. Di samping itu, ASRI pun telah berhasil membangun Mall @ Alam Sutera,
Apartemen Silkwood Residences, gedung perkantoran Synergy, serta saat ini sedang menggarap beberapa proyek
prestisius lainnya yang meliputi gedung perkantoran 50 lantai The Tower, apartemen Paddington Heights dan
gedung perkantoran The Prominence.  

Anda mungkin juga menyukai