Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN KUMUH KAWASAN KAYUTANGAN KOTA MALANG

Kayutangan yang ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) Kota Malang menyimpan
segudang sisi sejarah yang menarik untuk dikupas. Informasi dari berbagai sumber menyebutkan
wilayah ini disebut Kayutangan karena konon sebelum 1914 di sebelah timur pertigaan Jl. Oro-oro Dowo
dengan Kayutangan terdapat petunjuk lalu lintas terbuat dari kayu berbentuk telapak tangan yang
sedang menunjuk pada tiga tempat. Ke arah barat menuju Batu, ke arah selatan menuju Blitar, dan ke
arah utara menuju Surabaya. Saat kawasan alun-alun mulai berkembang, di sepanjang jalan Kayutangan
ditanami pohon-pohon yang daunnya berbentuk telapak tangan yang mengembang

Berbagai bangunan bernuansa kolonial banyak ditemukan pada kompleks pertokoan di sepanjang Jalan
Kayutangan yang saat ini menjadi Jalan Basuki Rahmat. Pada sekitar tahun 1960-1970-an kawasan
pertokoan digunakan untuk perdagangan umum, perkantoran, gedung bioskop, pakaian jadi, kelontong,
dan lain-lain. Lokasinya di koridor utama menuju arah alun-alun semakin menguatkan kawasan tersebut
menjadi lokasi bisnis dan pusat perniagaan yang cukup penting

Terdapat beberapa landmark dan bangunan tua yang kini masih relatif terjaga keasliannya saat melintas
di kawasan Kayutangan Heritage Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan
Brigjen Slamet Riyadi. Tugu jam penunjuk arah di pertigaan Celaket berperan sebagai jam kota dan
papan penunjuk arah atau jalan dalam kota sekaligus juga landmark seperti tugu di Jogja. Jam penunjuk
arah tersebut dibuat menggunakan bahan baku besi, dicat metalik dengan bentuk besi penyangga
tembus pandang.

Keunikan bentuk arsitektur pertokoan di salah satu perempatan terkenal sepanjang Jalan Basuki Rahmat
yang sering disebut perempatan Rajabaly. Bangunan kembar di sebelah kanan dan kiri yang dibangun
pada 1936 oleh arsitek Karel Bos menggambarkan pintu gerbang menuju Jalan Semeru. Bila berjalan ke
arah alun-alun Kota Malang, akan ditemui beberapa bangunan tua yang masih dipertahankan
keasliannya seperti Toko Oen di Jalan Basuki Rahmat No. 5.Toko ini salah satu restoran di Kota Malang
yang memiliki khas gaya klasik Belanda dalam setiap sudut bangunan hingga koki dan pelayannya.
Pemilik lamanya menjadikan tokon ini sebagai Oen Ice Cream Palace Pattissier.

Bangunan Gereja Katolik Hati Kudus Yesus dengan dua menara menjulang yang populer dikenal dengan
Gereja Kayutangan di Jalan Basuki Rahmat No.16, RW.3, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen,. Gereja
yang mempunyai gaya arsitektur yang unik dan mempunyai nilai sejarah dan arsitektur bergaya Gothic,
gereja yang saat ini usianya mencapai 114 tahun dirancang dengan jendela dan pintu besar pada dinding
yang dibangun dengan konstruksi skelet. Kemegahan gereja kayutangan ini adalah buah karya arsitek
Marius J. Hulswit yang juga merancang pembangunan gereja katedral di Lapangan Banteng Batavia pada
1898.

Transformasi kawasan heritage Kayutangan menjadi salah satu komitmen Kota Malang mengubah
kawasan kumuh. Wali Kota Malang, Sutiaji menargetkan wilayah tersebut menjadi ‘Pusat Heritage
Malang Raya’. Target ini harus diperkuat dengan keselarasan antara penataan fisik kawasan dan
pemberdayaan.

Permasalahan kumuh di kawasan secara umum identik berada di permukiman padat, tidak teratur yang
menimbulkan persoalan lainnya, seperti persoalan pengolaan persampahan, pengelolaan air limbah
yang tidak terkelola langsung terbuang ke sungai dan persoalan lainnya yang berpotensi menimbulkan
lingkungan yang tidak sehat dan kurang estetik dan tidak nyaman dalam bertempat tinggal

Kayutangan Heritage: Kolaborasi Sejarah, Budaya, dan Teknologi


Pemerintah Kota Malang terus berbenah mempercantik kawasan Kayutangan Heritage. Salah satunya
dengan penggantian dan pemasangan batu andesit di di pertigaan PLN dan perempatan Rajabali.
Menurut Walikota Sutiaji, penataan Kayutangan Heritage sejatinya mulai dari PLN sampai Tugu Sarinah.
Kayutangan dilihat secara integrasi, sehingga koridor depan dan dalam bisa sesuai konsep.

Sutiaji mengungkapkan akan banyak peluang usaha yang nantinya akan muncul, saat Kayutangan
ditetapkan sebagai kawasan heritage. Untuk toko-toko yang mungkin tidak ada korelasinya dengan
konsep heritage tentu akan tereliminasi secara alamiah. Wali kota yakin jika kawasan Kayutangan
heritage ini akan menghidupkan geliat ekonomi dan ‘Pemkot Malang tidak ingin bekerja sendiri, kami
akan melibatkan warga melalui sayembara. Salah satunya untuk desain model penataan lampu,
sehingga nantinya semua lampu-lampu taman di Kota Malang juga akan diseragamkan,” ucapnya.

Rencananya, jalan di Kayutangan akan ada perubahan skema arus lalu lintas untuk dijadikan satu arah
mulai perempatan Rajabali ke selatan, median jalan akan dibongkar. Namun, hal itu masih belum
diberlakukan. Karena menunggu rekomendasi dari Forum Lalu Lintas Kota Malang. Kawasan ini juga
akan diberi dekorasi seperti bangku taman, pot bunga, dan juga rencananya akan didirikan miniatur tugu
serta spot khusus yang dapat menjadi wadah kreativitas anak muda dan seni budaya. Konsepnya akan
mengolaborasikan heritage dengan teknologi, misalnya segala transaksi di kawasan ini tidak lagi
menggunakan uang tunai, tapi bisa menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) atau
e-money.

Secara teknis, pembangunan koridor Kayutangan Heritage ini dibagi di dalam tiga zona. Zona I dari
simpang PLN menuju ke simpang Rajabali. Zona II dari Rajabali sampai Jalan Jenderal Basuki Rahmat
Gang IV, dan zona III Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV sampai ke Sarinah.

Penataan Kawasan meliputi pekerjaan jalan paving dan ampyang sepanjang 2.052 meter, pekerjaan batu
andesit zona I dan zona II sepanjang 3.936 m2, pekerjaan drainase sepanjang 3.016 meter, pekerjaan
arsitektur (gapura, pergola, lansekap taman air, vertikal garden), pekerjaan mekanikal elektrikal dan
plumbing (MEP), dan proteksi kebakaran.

Pembangunan Kayutangan Heritage Zona III yang sudah berjalan sejak bulan Mei dan ditargetkan
rampung pada akhir November 2022.mencakup penataan pedestrian, saluran, andesit dan aspal.
Pedestrian pada zona III akan diperlebar oleh Pemkot Malang secara bervariasi dengan lebar ruang
manfaat jalan 12 meter dan lLengkap dengan jalur pemandu disabilitas, inlet drainase dan sumur
resapan, sistem ducting kabel bawah tanah, dan street furniture. Sebanyak 71 pembatas berbentuk bola
dan 64 tiang pembatas pada area penyeberangan.

Salah satu penerima manfaat Yarni mengatakan terlaksananya program KOTAKU telah mengubah wajah
lingkungan sekitar tempat tinggalnya menjadi lebih indah, asri dan tidak kumuh. “Kami juga
mengharapkan agar program serupa dilaksanakan di lokasi lain yang belum bisa menikmatinya,” tandas
Yarni

Saat ini kawasan Kayutangan sudah menjadi pusat perhatian destinasi baru bagi warga Kota Malang
yang ingin menikmati suasana lampu-lampu cantik dan dimanjakan dengan berbagai kuliner makanan
minuman tradisional khas kayutangan, jumlah pengunjung sepanjang bulan Agustus dan September
sekitar 400 pengunjung mendatangi Kampung Heritage.

Mila (Ketua Pokdarwis kayutangan) juga menjelaskan pengembangan Kampung Kayutangan Heritage
juga masuk dalam program unggulan Disperindag Pemkot Malang. Program tersebut meliputi program
Desa Wisata Heritage Kayutangan sebagai tuan rumah sesi lomba pemotretan, memaksimalkan pasar
Krempyeng, pengadaan koperasi Kampung Kayutangan Heritage, pengikutsertaaan pameran UMKM se-
Malang Raya, kemudahan dalam mengurus NIB, label halal serta pelatihan pembuatan kue Onbijtkoek
(kue oleh-oleh khas Kayutangan).

Pokdarwis Kampung Heritage mulai membenahi sumber daya warga kampong setempat dengan
menjalin kerjasama dengan akademisi, perbaikan, dan yang paling baru adalah pelatihan foto produk
serta bahasa Inggris bagi penjual makanan dan minuman tradisional yang terdaftar sebagai Kelompok
UMKM binaan Pokdarwis.

Pokdarwis juga berencana membuat satu


tempat sentra oleh-oleh bagi makanan khas
produksi Kampung Kayutangan Heritage.
Rumah sentra oleh-oleh tersebut
rencananya akan menjadi salah satu
fasilitas bagi pembuat produk kerajinan,
kriya, serta makanan minuman tradisional
yang belum memiliki lahan bagi produk
mereka. Fasilitas ini diutamakan bagi warga
yang kondisi rumahnya tidak
memungkinkan untuk dikunjungi seperti
rumah yang tersembunyi terlalu dalam.

“Kami sudah mendapatkan banyak pesanan untuk acara-acara. Biasanya dari Instagram, teman-teman
komunitas, maupun akademisi. Meskipun saat pandemi sempat sepi, sekarang pesanan mulai ramai lagi.
Terakhir kita ngisi di kecamatan dan responnya bagus.” kata Sri Ariani, pemilik UMKM Gubuk Lombok
sekaligus produsen ontbijtkoek yang akrab dipanggil Atik.

Kebangkitan pariwisata di kawasan Kampung Kayutangan Heritage ini diapresiasi oleh Wali Kota Malan
Sutiaji. Wali Kota Malang ini berencana akan menghadirkan event besar secara rutin tiap bulan, event
pergantian tahun, HUT Kota Malang, peringatan 17 Agustus dan event lainnya akan dimasukan dalam
kalender pariwisata di kawasan Kayutangan Heritage. Event-event tersebut sebagai wadah utama
pelaku UMKM di Kota Malang termasuk pedagang kaki lima (PKL) dan usaha mikro kecil sehingga dapat
menggerakkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

# kontributor : arief – Askot Mandiri Kotaku


PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN POLEHAN-KAUMAN
KOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

1 2 3

4 5 6

6 7 8

12 13
1,2,3,4,5,6 Penataan jalan lingkungan
Permukiman Kel. Polehan
6,7,8,9 Penataan Pinggir Sungai
9 10 11 9,10,11,12,13 Pedestrian Jl. Basuki Rahmat

Anda mungkin juga menyukai