Oleh :
Pabrik Gula Gondang Winangoen berdiri sejak awal abad ke 19 atau pada tahun
1860. Dahulu pabrik gula ini operasinya kurang lebih lima daerah perkebunan
seperti Ceper, Krapyak, Ketandan, dan sebagainya. Seiring dengan permintaan dan
pertambahan dari kapasitas produksi, maka pabrik gula ini berkembang. Semula
pada tahun 1871 luas dari lahan perkebunan sekitar 207,2 hektar. Tetapi dengan
meningkatnya permintaan gula bertamabah maka pada tahun 1919 perkebunannya
diperluas hingga menjadi 852,2 hektar. Pabrik gula Gondang Winangoen ini
mencapai masa kemajuan pada tahun 1889 hingga tahun 1925. Pada tahun 1930 2
mengalami kemacetan dalam produksinya sehingga untuk sementara berhenti
dalam memproduksi gula. Setelah lima tahun kemudian pabrik gula ini mulai
beroperasi lagi. Pabrik Gondang Winangoen yang sudah memproduksi gula lagi,
tetapi karena suatu hal pabrik ini mulai vakum lagi selama dua tahun yaitu selama
tahun 1946 sampai dengan 1948. Pabrik Gondang Winangoen ini salah satu pabrik
dalam memproduksi gula menggunakan mesin tradisional. Dengan menggunakan
mesin uap dari masa revolusi industri dan hingga saat ini mesin tersebut masih ada.
Saat ini pabrik gula Gondang Winangoen sudah tidak beroperasi. Karena tebu yang
di pabrik tersebut tidak banyak. Hasil dari produksi tersebut biasanya dikembalikan
oleh para petani di daerahdaerah yang mengirimkan tebu ke pabrik Gondang. Di
dalam pabrik ini juga terdapat tanaman berbagai macam jenis obat-obatan. Dengan
sedikitnya produksi yang ada dan untuk mengalihkan fungsinya, maka
administrartur dari pabrik gula yang bernama Hanung berinisiatif untuk membuat
wisata di pabrik gula ini dengan memberi nama “Cagar budaya Gondang
Winangoen”. Wisata tersebut termasuk baru di kota Klaten karena baru dibuka
mulai tanggal 15 September 2009.
BAB 3 PEMBAHASAN
Jalan jogja-solo merupakan jalan penghubung antara kota solo dan kota jogja. Jalan
besar yang menjadi akses utama dari kota solo–jogja ini merupakan tempat yang
sangat strategis. Banyak warung-warung, toko, kedai makanan, fast food, bahkan
toko pakaian dan toserba pun ramai memenuhi sepanjang jalan jogja-solo. Tak
jarang pengendara baik dari dalam maupun luar kota mampir, hanya untuk sekedar
makan dan beristirahat, maupun menjadi tujuan perjalanan. Letak stategis inilah
yang seharusnya di manfaatkan dengan baik untuk pengadaan banguna –bangunan.
Analisis Bangunan Cagar Budaya, bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik tiap
bangunan penting pada kawasan perencanaan. Analisis tersebut berupa penilaian
dan pembobotan terhadap tiap bangunan di kawasan rencana berdasarkan kriteria
bangunan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Analisis ini berguna untuk menerapkan
rekomendasi rekomendasi yang menjadi dasar Revitalisasi di kawasan
perencanaan, utamanya terkait dengan penanganan pada tiap bangunan.
Pabrik Gula (PG) Gondang Baru terletak di Jalan Raya Yogyakarta – Surakarta,
Desa Plawikan (Gondang Winangun), Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten,
Provinsi Jawa Tengah, atau sekitar 5 km dari Kota Klaten ke arah Yoyakarta.
Pabrik Gondang merupakan pabrik yang dibangun pada masa penjajahan Belanda
pada tahun 1886. Pabrik Gula Gondang merupakan salah satu di antara 180 pabrik
gula lain di Pulau Jawa yang masih aktif.
Kondisi bangunan yang telah berusia 130 tahun tentunya mengalami beberapa
kerusakan. Perlunya pemeliharaan untuk menjaga salah satu bangun bersejarah dan
merupakan Kawasan cagar budaya di Kota Klaten.
Menurut peraturan diatas bahwa perawatan dapat dilakukan oleh pemerintah pusat
maupun pemda setempat, diperlukan koordinasi dan Kerjasama antara stakeholder
terkait untuk merawat bangunan cagar budaya ini.
Pemerintah daerah klaten mempunyai peraturan daerah kabupaten klaten nomor 9 tahun
2019 tentang pengelolaan dan pelestarian cagar budaya. Mengacu pada peraturan ini
pemerintah daerah sangat berperan besar dalam menjaga Kawasan cagar budaya di
daerahnya.
4.1 Kesimpulan
1) Pabrik Gula Gondang merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang perlu
dirawat dan dijaga eksistensinya. Bangunan ini merupakan salah satu
peninggalan sejarah dan juga landmark Kota Klaten
2) Pabrik Gula Gondang mengalami beberapa kerusakan , baik kerusakan
struktural dan juga kerusakan arsitektural. Kerusakan terbesar terjadi di bagian
lantai dan bagian atap. Bagian lantai mengalami kerusakan sebesar 60 % dan
bagian atap sebesar 65 %
3) Peran Pemerintah melalui implementasi isi dari UU No 11 tahun 2010
diperlukan untuk merawat pabrik gula gondang ini .
4) Pemerintah Daerah Klaten juga berperan melalui peraturan daerah kabupaten
klaten nomor 9 tahun 2019 untuk merawat pabrik gula gondang.
5) Kerjasama antara pusat dan daerah diperlukan agar terjadinya diharmonisasi dalam
merawat pabrik gula gondang ini
6) Rehabilitasi diperlukan untuk meningkatkan bangunan ke kondisi mantap dan aman.
4.2 Saran
Kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah perlu ditingkatkan lagi agar dapat
melakukan pengelolaan bangunan cagar budaya dengan lebih baik, sehingga bisa
membuat bangunan cagar budaya lebih berguna bagi kepentingan bangsa dan
negara.