TUGAS
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN
Oleh Kelompok 10 :
• JENNY REINATHA CRIESTIEN N. ( 1710521050 )
• HAMONANGAN SIPAYUNG ( 1710521051 )
• RIAN HAKIM ( 1710521052 )
• A.A.GEDE SURYA PRADANA P. ( 1710521053 )
• MISBACH BAIHAQI ZEN ( 1710521054 )
2.1 Kondisi dan Masalah di “CV. Pie Susu Dhian” Desa Sesetan Kota Denpasar
“CV. Pie Susu Dhian” yang beralamat di Jalan Nangka sesetan No. 47 A,
Dangin Puri Kaja, Denpasar, Bali. Pie Susu Dhian adalah salah satu merek oleh-
oleh khas bali yang paling besar dan paling terkenal di bali. Perusahaan ini
memiliki 20 outlet penjualan yang tersebar di daerah Badung, Denpasar,
Gianyar, Singaraja, dan lain-lain. CV ini setiap harinya memproduksi 15.000
pie susu yang dikerjakan 25 pegawai tetap dan 30 orang pegawai harian.
Pie susu yang diproduksi perusahaan ini memiliki umur simpan yang
pendek yaitu hanya bertahan 7 hari sehingga perusahaan menekankan proses
marketing dengan memperbanyak outlet-outlet dengan harapan agar pie susu
cepat laku sehingga tidak terjadi kerugian pada perusahaanyang diakibatkan
pada pie susu yang kadaluarsa. Seiring berkembangnya zaman, produsen pie
susu semakin banyak bermunculan dengan inofasi-inofasi baru yaitu untuk jenis
pie susu saja ada 10 merek dipasaran. Kondisi ini mempengaruhi penjualan di
“CV. Pie Susu Dhian” yang berdampak pada penurunan penjualan yang
kemudian dapat menyebabkan kerugian dari produk yang tidak laku.
Pemilihan “CV. Pie Susu dhian” yang berlokasi di kota Denpasar
diharapkan dapat menjadi contoh penggunaan teknologi kemasan aktif yang
murah dan dapat dicontoh oleh industri lain di daerah kota Denpasar.
tongkol jagung memiliki kelebihan, yaitu lebih murah, aman untuk makanan
dan memiliki daya serap yang tinggi sehingga meminimalkan mikroba untuk
tumbuh.
Daya higroskopis tongkol jagung dipilih karena struktuk bahan tongkol
jagung yang berongga sehingga lebih mudah menyerap air sebagai sumber
4
bakteri tumbuh. Penentuan kadar air dilakukan untuk mengetahui sifat
higroskopis arang aktif, tongkol jagung memiliki kadar air 2,00-6,00% (Yesi
Septiani. 2014) yang sudah memenuhi SNI 1995 untuk karbon aktif berbentuk
serbuk, yaitu kurang dari 15,00%.
Hasil analisis kimia dari tongkol jagung mengandung hemiselulosa
30,91%, alfa selulosa 26,81%, lignin 15,52%, karbon 39,80%, nitrogen 2,12%,
dan kadar air 8,38%. Serta menurut (Haji et al. 2010) limbah tongkol jagung
mengandung 40% selulosa, 36% hemiselulosa, 16% lignin, dan 8% zat lain.
Dengan kandungan selulosa yang tinggi pada limbah tongkol jagung maka
dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon aktif alternatif yang aman untuk
industri makanan (Septiningrum. 2011).
Survey
Perencanaan Produksi
Evaluasi
Tidak
Ya
Pembuatan Laporan Akhir
Gambar 2. Prosedur Pelaksanaan
Survei
Survei dilakukan dengan tujuan mengetahui kondisi mitra seperti
tempat, kapasitas stok bahan baku, tenaga kerja dan jumlah produksi guna
untuk penyesuaian rancangan pelaksanaan terhadap kondisi lapangan.
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dilakukan berdasarkan sistem produksi yang
diterapkan oleh mitra guna memastikan ketersediaan bahan baku dalam
penjadwalan produksi dengan peramalan permintaan.
Pembuatan Arang Aktif
5
1. Tongkol jagung dipanaskan dalam tungku pengarangan dengan suhu 400-
6000C sampai terjadi dekomposisi karbon. Pada proses ini terjadi terjadi
penguraian selulosa dan lignin menjadi asam cuka, methanol dan gas (CO,
CH4, H2, CO2 dan gas kayu).
2. Produk hasil pemurnian diekstraksi menggunakan pelarut selenium oksida
dengan tujuan menghilangkan kandungan tar yang terdapat di permukaan
yang dapat menyebabkan adsorbsi tidak maksimal karena terhalang oleh tar.
3. Arang selanjutnya diaktivasi dengan perendaman larutan KOH 30% selama 24 jam
bertujuan untuk memperbesar daya penyerapan aktifator, selanjutnya arang dilewatkan
uap panas pada suhu 8000C selama 100 menit.
4. Hasil aktifasi dilakukan pemurnian untuk menghilangkan pengotor agar
tidak menghalangi proses adsorbsi oksigen.
Evaluasi
Tahap evaluasi dalakukan setelah penerapan teknologi kemasan aktif yaitu pengaruh
umur simpan, sifat organoleptic, dan penerimaan konsumen. Apabila belum sesuai makan
perlu modifikasi ulang pada tahap pembuatan oxygen schavenger.
Pembuatan laporan akhir
Pembutan laporan akhir dilakukan setelah kegiatan selesai yaitu pembahasan dari data
yang didapatkan selama pelaksanaan secara obyetif.
DAFTAR PUSTAKA
Cooney D.O. 1980. Activated Charcoal, Antidotal, and Other Medical User.
Marcel Dekker. New York. USA.