oleh :
LALU YODI RAKA ABDULLAH
NIM. B1D015138
FAKULTAS PETERNKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG
oleh :
LALU YODI RAKA ABDULLAH
NIM. B1D015138
MENYETUJUI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
cukup pesat yaitu pada bidang peternakan, banyak sekali inovasi yang terus
dikembangkan seperti produk susu, telur, daging, dan yang lainnya.
Susu adalah cairan bewarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar mamae
pada semua binatang mamlia. Susu merupakan bahan makanan pokok dari sumber
gizi untuk bayi, anak ternak dan lain-lain. Susu merupakan bahan makanan yang
hampir sempurna dan merupakan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang
baru lahir, dimana susu merupakan satu-satunya sumber makanan pemberi
kehidupan segera setelah kelahiran.
Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari
komposisi darah yang merupakan asal susu. Misalnya lemak susu kasein, laktosa
yang disintesa oleh alveoli dalam kambing, tidak terdapat tempat lain manapun
dalam tubuh sapi ( Muchtadi, 1992).
Sebagai bahan pangan susu dapat digunakan baik dalam bentuk aslinya
sebagai satu kesatuan, maupun dari bagian-bagiannya. Banyak sekali masalah
yang dihadapi dalam pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan air susu.
Masalah tersebut dapat kita pecahkan terutama bila kita mengetahui secara
mendalam susunan kimianya dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perubahannya, mulai dari makanan sampai penanganan susu tersebut
(Muchtadi,1992). Salah satu produk diversifikasi dari susu adalah pembuatan
permen karamel, yang merupakan proses dari karamelisasi yaitu reaksi antara gula
dengan gula (Muchtadi, 1992).
Karamel adalah produk pangan yang dibuat dari susu cair dengan
bahan tambahan makanan yang diizinkan atau tanpa penambahan bahan
tambahan makanan lain dan berbentuk semi padat. Karamel merupakan sejenis
permen yang dibuat menggunakan bahan dasar susu. Susu yang digunakan dalam
pembuatan karamel tidak memerlukan persyaratan mutu tinggi. Pembuatan
karamel merupakan suatu alternatif pengolahan untuk memanfaatkan susu yang
bermutu rendah (Bukle, 1987). Karamel adalah gula-gula yang terbentuk dari
proses karamelisasi, sehingga menghasilakan cairan lengket bewarna beige
sampai cokelat gelap. Karamel kadang terbentuk ketika memasak permen.
Karamel dapat digunakan sebagai perisai dalam puding dan berbagai macam
2
hidangan penutup, sebagai isian permen atau cokelat atau sebagai topping es krim
atau hidangan custrad.
Kegiatan Praktik kerja lapang yang dilakukan di KPBS dan pada bagian
home insudtry TK Sukamanah dan home industri Barokah produksi karamel susu
dan produk olahan susu lainnya. Home industry TK Sukamanah berdiri pada
tahun 1970 yang berawal dari produksi susu di wilayah pangalengan yang
berlimpah sehingga sering kali ditemui susu yang terbuang dan basi. Dari pada
terbuang percuma kemudian pemiliki berfikir untuk bisa membuat susu tersebut
supaya bisa bertahan lama dan akhirnya mucul ide untuk mengolah susu menjadi
sesuatu yang tahan lama jadilah yang kita kenal karamel susu (permen susu).
Seiring berjalannya waktu hasil olahan susu berupa karamel susu tersebut banyak
diminati dipasaran. Akan tetapi pemilik pada waktu itu terkendala oleh modal
untuk proses produksi yang lebih besar, oleh karena itu pemilik mengajukan untuk
bisa kerjasama dengan pihak KPBS dengan cara sistem pengkreditan susu murni.
3
BAB II
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG
4
resmi telah berbadan hukum. Bersamaan dengan REPELITA tanggal 1 April
1969 KPBS pangalengan diberi badan hukum dan tanggal tersebut
merupakan hari jadi KPBS pangalengan. Sejak saat itu mulai mendapat
pembinaan dari pemerintah kabupaten DT II Bandung, Gubernur Jawa Barat,
Dirjen Peternakan dan mendapat bantuan dari UNICEF. Tahun 1969 s/d 1979
mendapat tantangan sangat berat hal tersebut diisebabkan :
1. Penerimaan susu oleh industri pengolahan susu (IPS) hanya pada
hari-hari kerja.
2. Penerimaaan dari pabrik susu adalah produksi susu yang telah
diproses dengan pendinginan/pasteurisasi.
3. Pemasaran susu ke konsumen langsung cukup sulit disebabkan
kualitas susu tidak terjamin serta adanya pemalsuan susu oleh
pengecer.
4. Tingkat kerusakan susu di koperasi dan di peternak cukup tinggi.
Untuk mengatasi situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan
tersebut, rapat anggota tahunan 1979 dsn 1977 memutuskan untuk
mendirikan milk treatmen. Didasari keputusan rapat anggota tahunan tersebut
KPBS pangalengan menjalin kemitraan dengan PT. ULTRA JAYA dengan
membangun milk treatmen dengan jangka waktu pembayaran 5 tahun dengan
angsuran saham anggota sebesar Rp. 25/liter.
Tanggal 1 januari dimulai pembangunannya dan diresmikan tanggal
16 julli 1979 oleh menteri muda urusan koperasi. November 1982 disaksikan
oleh menteri koperasi dan wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat dilaksanakan
penandatanganan peralihan manajemen dari PT.ULTRA JAYA dan Juli 1983
angsuran dapat dilunasi.
Untuk menanggulangi rentannya susu, KPBS membangun fasilitas
pengolahan susu yang selesai dibangun pada tahun 1979. Pada tahun 2011
sebanyak 5000 ekor sapi yang sudah tua tidak produktif disembelih, sehingga
mengalami penurunan produksi susu. Untuk mengganti sapi tua dengan bibit
sapi yang baru membutuhkan waktu yang lama, sehingga pada tahun 2013
produksi susu belum mencapai level sebelum penyembelihan. Selain itu
5
besarnya kebutuhan industri daging menggoda peternak sapi perah untuk
menyembelih sapinya.
6
karamel susu. Letak home industri TK sukamanah terletak pada kelurahan
RW 14, desa Sukamanah, kecamatan Pangalengan, kabupaten Bandung. Dari
kantor KPBS ke arah timur kemudian sampai pertigaan menuju ke arah
selatan selanjutnya ada perempatan belok kanan ( ke arah barat) ada tulisan
RW 14 desa sukamanah di pinggir jalan kecil. Sedangkan untuk home
industri baroqah berada di kelurahan Margamulya kampung troktok, RW 2,
RT 1 terletak di depan sekolah unggulan cinta kasih, dari arah kantor KPBS
ke arah barat menuju arah utara di pinggir jalan. Luas tempat produksinya
sekitar 50x50 meter, kontruksi dinding terbuat dari batu bata di poles dengan
menggunakan semen dan ditempel dengan menggunakan keramik di sepertiga
bagian tembok atau dinding. Untuk langit-langitnya dipasang menggunaka
tripelek rapi dan bersih. Selanjunya untuk pencahayaan di area pengolahan
yaitu melalui kaca-kaca yang yang transparan dan letak produksinya tidak
banyak pohon-pohon dan rumah sehingga cahaya tidak terhalang. Selanjutnya
untuk ventilasi di sekitaran produk sudah mempunyai kipas extractor
sehingga pada saat pemanasan uap yang dihasilkan bisa disedot dan
dikeluarkan melalui alat tersebut sehingga udara di dalam ruang produksi
tidak panas.
7
bangunan instalasi dan 304,37 m2 untuk bangunan pabrik. Ruang instalsi
terdiri dari pos satpam, ruang administrasi, gudang, bengkel, dan musholla.
Banguan pabrik terdiri dari ruang penerimaan susu, ruang pengolahan,
laboratorium, instalsi pendinginan, instalasi mesin. Tatat letak alat di dalam
pabrik MT disusun berdasarkan urutan proses serta fungsi dan luas ruangan
pabrik yang tersedia. Hal ini bertujuan agar selama proses pengolahan susu,
dapat berjalan secara efisien dan efektif. Sedangkan untuk praktik kerja
lapang yang dilaksanakan di home industri TK sukamanah dan home industri
baroqah teletak di lokasi yang berbeda. Pada produksi karamel susu di TK
Sukamanah terletak di desa sukamanah kecamatan pangalengan kabupaten
Bandung. Lokasi geografisnya bagian samping kanan dan kiri terdapat rumah,
di depan ada jalan kecil dan dibagian belakang ada rumah juga. Lokasi tempat
produksi merupakan lokasi yang strategis karena terletak diantara
pemukiman, dekat dengan jala raya pangalengan sehingga proses pemasaran
awal mudah, dan proses pengiriman susu mudah dan dekat. Jarak kantor
KPBS dari home industri TK sukamanah tersebut sekitar 5 km. Sedangkan
untuk keadaan geografis home industri baroqah yaitu terletak di pinggir jalan
raya pangalengan tepat berada di depan sekolah unggulan cinta kasih,
dibagian kiri,kanan, dan belakang terdapat pemukiman. Jarak dari kantor
KPBS ke lokasi home indutri barokah lebih dekat dibandingkan ke home
industry TK Sukamanah sekitar 1 km. Lokasi di home indutry Barokah
merupakan tempat yang strategis karena terdapat di depan jalan raya
pengalengan sehinga apabila wisatwan yang berlibur ke pangalengan mudah
menemukan lokasi tempat pembelian oleh-oleh khas pangalengan, selain itu
juga pendistribusian bahan utama pembuatan karamel susu berupa susu murni
yang di dapat dari KPBS sangat mudah. Tempat ptoduksi karamel susu di
home indutri barokah memiliki luas 50x50 meter dan untuk di TK
Sukamanah lebih luas sekitar 100x100 meter dan prosduksinya lebih banyak.
D. Visi dan Misi Koperasi Peternakan Bandung Selatan
Visi merupakan serangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita
perusahaan yang ingin dicapai dimasa depan, selaras dengan visi dari KPBS
yaitu menjadi koperasi yang amaliah, modern, sehat, sehat organisasi, sehat
8
usaha dan sehat mental serta unggul di tingkat regional dan nasional.
Sedangkan untuk misi yang dimilik olh koperasi adalah yaitu sebagai berikut:
1. Taat dan patuh terhadap pancasila, UUD 1945 undang-undang
perkoperasian serta peraturan pelaksanaanya dan peraturan
perundang-undangan nga berlaku serta melaksanakan amanah
keputusan rapat anggota.
2. Memotivasi anggota secara mendiri utnuk meningkatkan harkat
derajat sendiri sekaliguus mengangkat citra perkoprasian
3. Meningkatakn koperasi sumber daya koperasi
4. Melaksanakan tata kelola operasioanal dengan baik, efektif dan
efisien.
5. Menjadi labolatorium koperasi persusuan.
6. Mengimplementasikan inovasi, ilmu pengetahuan,teknologi tepat
guna yang ramah lingkungan.
E. Struktur Organisasi KPBS dan Home Industri
Koperasi peternkan bandung selatan (KPBS) merupakan organisaasi
berbentuk koperasi yang menangani kegiatan usaha peternakan di daerah
peternakan.
Rapat anggota
Manajer
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer HR
kendaraan & Manajer
pengolahan pengolahan kesehata produksi
distribusi keuangan
pakan produk n hewan
barang turunan
pakan Manajer
klinik MA-
Gambar 1. Struktur organisasi KPBS
Ageung
9
Dalam pengoprasiannya KPBS menerapkan konsep agribisnis dan
agroindustri. Konsep ini terbagi dalam beberapa tahap yakni pra budidaya, proses
Budidaya dan pemasaran hasil budaya. Tahap-tahapa dalam proses produksi di
KPBS adalah sebagai berikut:
1. Prabudidaya merupakan pelayanan dan usaha koperasi atau
kerjasama dengan pihak ketiga, meliputi:
Penyediaan bibit
Penyedian pakan ternak
penyediaan peralatan
Penyediaan obat-obatan
2. Proses budidaya merupakan usaha anggota dan koperasi meliputi
Manajemen koperasi
Manajemen beternak sapi perah
Penyetoran susu ke TPK terdekat
Pelaporan sapi sakit, birahi, kelahiran, mutasi dsb.
Penapungan susu
Angkutan susu
Pengolahan susu
3. Pemasaran hasil budidaya merupakan usaha koperasi atau kerjasama
dengan pihak ketiga meliputi:
Pemasaran ke industri pengolahan susu ( PT. Frisian Flag
Indonesia dan PT. Ultrajaya )
Pemsaran non IPS (industri rumahan, distributor, dan lain-
lain)
Angkutan
4. Angkutan penunjang usaha merupakan pelayanan dan usaha koperasi
atau kerjasama dengan pihak ketiga meliputi:
Pendidikan dan latihan
Penyuluhan dan pendampingan
Pelayanan dan usaha kesehatan anggota dan ternak
Pelayanan dan usaha kebutuhan anggota
10
Bank perkreditan rakyat
Periwisata dan sebagainya.
Sedangkan untuk struktur organisasi dari home industry Barokah bisa
dilihat dibawah ini:
KETUA
Ateng Zaelani
11
2. Bendahara
Bagian bendahara bertanggung jawab dalam :
a. Pengawas operasional mengenai keuangan home industri.
b. Memberi pertanggungjawaban dalam tiap kegiatan yang terkait urusan
finansial.
c. Mencatat dan melakukan pembukuan transaksi yang terjadi.
d. Bertanggung jawab untuk membuat laporan penerimaan dan
pengeluaran uang harian.
3. Bagian Pemasaran dan Penjualan
Bagian pemasaran dan penjualan di home industri Barokah dikepalai
langsung oleh Direktur dimana bagian ini memiliki tanggung jawab
dalam:
a. Memasarkan Produk yang dimiliki oleh home industri barokah.
b. Mempromosikan produk yang dimiliki oleh home industri baroqah
kepada konsumen.
c. Mengumpulkan informasi tentang kebutuhan konsumen terhadap
produk.
d. Menetapkan harga jual masing – masing produk yang dimiliki oleh
home industri baroqah.
4. Staf produksi
Bagian staf prroduksi mempunyai tugas yaitu sebgai berikut:
a. Mengambil bahan baku utama pembuatan karamel susu yaitu susu
murni
b. Melakukan proses produksi dari pertama hingga terakhir yaitu
pemanasan, penambahan gula, pengadukan, penambhan glucos,
penambahan margarin, dan pengadukan.
5. Staf pengemasan
Ada beberapa tugas yang dilakuakan oleh anggota pada staf ini yaitu
antara lain
a. Melakukan pendinginan sejak baru di tumpah kurang lebih selam 20
menit
b. Melakukan pemotongan
12
c. Melakukan pengemasan dengan rapi sesuai dengan jenis pengemas
yang diberikan.
F. Metode pelaksanaan PKL
Metode praktik kerja ini dilaksanakan dengan sistem magang
kerja sehingga mengikuti aktivitas sesuai dengan yang diarahkan oleh
fasilator. Kegiatan awal dilakukan penerimaan dan pembagian
kelompok dan lokasi tempat praktik kerja lapang. Pembagian kelompok
menjadi 2 yaitu kelompok A (perempuan) dan kelompok B ( laki-laki),
untuk kelompok A melakukan PKL di bagian penyuluhan dan untuk
kelompok B melakukan kegiatan PKL di bagian MCP (Milk Collection
Point) warnasari. Milk collection point merupakan tempat para peternak
menyerahkan susu atau sebagai pengepul susu yang sistemnya sudah
modern. Disebut modern karena tempat penyimpanan susu yang
digunakan yaitu dengan teknologi cooling tank dengan kapasita 6000-
7000 liter. Adapun tahap-tahap yang dilalui dari para peternak untuk
menyerahkan susu di MCP yaitu pertama memiliki kartu anggota KPBS
pangalengan atau sudah terdaftar sebagai anggota KPBS pangalengan,
melakukan pemeriksaan kandungan alkohol, suhu, dan berat jenis
(Tester). Selanjutnya melakukan penyaringan terhadap susu dan
sekaligus memindahkannya ke dalam wadah milkcan yang kapasitasnya
lebih besar, hal ini dilakukan agar memudahkan dalam penimbangan
susu. Proses selanjutnya adalah melakukan penimbangan susu,
pemindaian kartu angota KPBS, dan melakukan pengambilan sampel
susu. Dan yang terakhir susu yang sudah ditimbang dimasukkan ke
dalam dam tank untuk disalurkan menuju cooling tank.
Kegiatan PKL selanjunya setelah di MCP adalah di bagian
penyuluhan metode pelaksanaan PKL yang dilakukan disana dengan
cara mengikuti fasilator/penyuluh terjun langsung ke peternak sapi
perah. Adapun kegiatan yang dilakukan yatiu yang pertama melakukan
sampeling kandang ialah mengambil sampel susu di masing peternak.
Selanjutnya melakukan chekclist kandang yaitu melakukan penilaian
13
terhadap peternak sapi perah, adapun aspek yang dinilai adalah keadaan
ambing, keadaan milkcan, foremilk, saringan, dan ember.
Kegiatan penyuluhan dilakukan selama beberapa hari
kemudain dipindahkan ke labolatorium MT 1, adapun kegiatan yang
dilakukan sehari-hari adalah melakukan pemeriksaan komposisi susu,
pemeriksaan rezasurin, pemeriksaan antibiotik, pemeriksaan TPC (total
plate count), dan pemeriksaan pemalsuan susu. Dan yang terakhir
kegiatan PKL dilaksanakan di MT 2 bagian produksi dan di home
industri pengolahan karamel susu. Pada bagian MT 2 dibagi menjadi
dua yakni 3 orang di pembuatan keju mozzerella dan 2 orang di proses
pembuatan yoghurt. Setelah melaksanakan PKL di MT 2 kemudian
sebagian atau 2 orang pindah ke home industri pembuatan karamel susu
dan krupuk susu selama 3 hari.
14
F. aktivitas selama praktik kerja lapang
Bulan
Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Survei Lokasi PKL
Menjalin kesepakatan dengan
perusahaan tertuju
Usulan Judul
Usulan Dosen Pembimbing
PKL
Usulan Proposal PKL
Persisapan keberangkatan
Pelaksanaan PKL
Penyusunan Laporan
Ujian PKL
15
2.3. Macam Kegiatan yang dilaksanakan
A. Melakukan Kegiatan Penyuluhan pada Peternak
Kegitan penyuluhan merupakan kegiatan yang berfungsi untuk
memberitahukan informasi terbaru kepada masyarakat atau peternak misalnya
cara memerah sapi yang benar, penampungan untuk susu sapi yang bagus dan
lain-lainnya. Penyuluhan merupakan kegiatan yang sangat penting selain
sebagai penerang akan tetapi juga sebagai prantara peternak untuk
menyampaikan permasalahan yang di hadapai oleh peternak sehingga
penyuluh nantinya yang akan menyampaikan selanjutnya kepada pihak KPBS
Pangalengan. Pada pelaksaan PKL di KPBS pada bagian penyuluhan ada
beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan yaitu yang pertama sampeling
kandang di masing-masing anggota KPBS Pangalengan. Adapun kegiatan
yang terdapat pada sampeling kandang yakni berupa pengambilan sampel
susu dari sapi peternak, kemudian sampel tersebut diserahkan ke bagian
labolatorium MT 1 untuk pemeriksaan komposisi susu. Setelah di lakukan
pemeriksaan sampel susu kemudian penyuluh melakukan publikasi hasil
sampeling kandang. Adapun isi dari publikasi kandang tersebut penyuluh
memberikan lembaran hasil pemeriksaan dan menjelaskan mengenai
komposisi susu yaitu berupa fat, protein, lactose, total solid, dan FPD.
16
terakhir yaitu saringan yang dikatakan bersih yaitu bebas dari pertikel-partikel
kecil, putih, dan kering.
17
ini juga susu dilakukan penyaringan. Penyaringan susu ini bertujuan untuk
menghindari masuknya partikel-partikel yang akan mempengaruhi komposisi
susu. Kemudian susu ditimbang sekaligus dilakukan pengambian sampel susu
oleh petugas. Ada 3 bentuk botol yang digunakan dalam pengambilan sampel
susu dan masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Sampel susu yang di
tampung di tutup botol yang bewarna kuning bertujuan untuk mengetahui
kandungan AB (anti biotik) pada susu. Sedangkan pengambilan sampel susu
yang di tampung di botol warna cokelat yaitu untuk pemeriksaan kualitas
susu. Dan yang terakhir sampel susu yang ditampung pada tutup botol warna
biru bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri yang ada pada susu. Semua
itu dilakukan pemeriksaan pada bagian labolatorium MT 1. Setelah itu
peternak menumpah susunya ke wadah yang bernama damtank, di dalam
damtank juga terjadi penyaringan dan berfungsi sebagai jalur pengantar susu
ke proses akhir yaitu pendinginan di alat yang bernama cooling tank.
18
kembali sebanyak 1 ml. Lalu masukkan kembali ke tabung berikutnya sampai
ke pengenceran ke- 5 dan ke-6. Tuangkan 1 ml pengenceran ke-5 ke petridish
berkode 10-5 dan 1 ml pengenceran ke- 6 ke pertedish berkode 10-6.
Selanjutnta tuangkan PCMA hangat (± 370C) ke petridish yang sudah diisi
larutan pengenceran tadi kurang lebih 20-30 ml per petridish atau sesuai
dengan petridish itu sendiri (jangan terlalu terlalu tipis atau tebal). Lalu
digoyang-goyang sehingga larutan pengenceran dan agar benar-benar
tercampur supaya media tumbuhnya bakteri merata. Kemudian didiamkan
beberapa menit sampai agar tersebut kelihatan benar-benar membeku,
lakukan kontrol pada udara, agar PCA, dan larutan ringer (blanko sampel).
Selama penganalisaan mulai pengenceran sampai dengan selesai penuangan
agar, lampu spiritus/alkohol harus tetap menyala agar suhu normal. Setelah
media agar benar-benar beku, selanjutnya simpan dan masukkan ke incubator
dalam keadaan terbalik. Lama penyimpanan dalam incobator tergantung pada
tempratur incubator. Apabila tempratur incubator 37-390C maka
penyimpanan selama 4 jam, dan apabila tempratur incubator 29-310C maka
penyimpanan selama 72 jam.
19
Bahan utama untuk pembuatan karamel susu adalah susu dan
gula, oleh karena itu berikut di bawah akan dipaparkan komposisi dan takaran
yang digunakan dalam pembuatan karamel susu di home industry Barokah :
Tabel 1. Komposisi pembuatan karamel susu
No Nama Bahan Jumlah yang diberikan
1 Susu 20 liter
2 Gula 5 Kg
3 Glucose 2 Kg
4 Margarine 2 Ons
Pada bagian home industry pembuatan karamel susu kegiatan umum
yang dilakukan pemanasan, pengadukan, penambahan bahan tambahan,
pendinginan, pemotongan, dan pengemasan. Adapun tahap-tahap yang dilalui
dalam pembuatan karamel susu yaitu sebagai berikut :
1. Sistem Penyediaan Susu Murni di home industri/Penyediaan bahan baku
Karamel susu merupakan permen yang memiliki kandungan gizi
yang cukup baik yang bahan utamanya berasal dari susu murni sehingga
untuk melancarkan produksi setiap hari karamel susu sangat diperlukan
katersediaan susu murni secara kontinyu. Di home indutri Barokah
penyediaan susu murninya berasal dari pihak KPBS (Koperasi Peternakan
Bandung Selatan). Sistem pembelian yang diberikan oleh pihak KPBS yaitu
dengan cara sistem kredit. Sistem kredit yang digunakan yaitu pihak home
industri diberikan hutang dengan tenggang waktu selama satu bulan. Dengan
sistem tersebut pihak home industri merasa terbantu dan mudah mendapatkan
susu murni. Dan pengambilan susu murni langsung diambil di bagian MT 1
oleh petugas home industri. Koperasi Peternakan Bandung Selatan
mendapatkan susu dari pembelian dari peternak sapi perah. Para peternak
menampung susu di masing-masing TPK ( tempat pelayanan koperasi) dan
ada juga yang disebut dengan MCP (milk colection poitn).
Karakteristik permen karamel tergantung pada yang dihasilkan
dapat dipengaruhi dari jenis susu yang digunakan. Kandungan pada susu yang
berperan penting dalam pembuatan karamel susu adalah laktosa dan protein.
Protein pada susu dapat mempengaruhi karakteristik elastisitas permen susu
( Jackson, 1995). Selain protein kadar air susu juga dapat mempengaruhi
karakteristik permen karamel susu. Kadar air bahan yang rendah dapat
20
menyebabkan tekstur keras, akan tetapi apabila kadar air pada bahan tinggi
dapat menyebabkan tekstur lembek pada permen karamel susu ( Harahap,
2010). Oleh karena itu susu yang dibeli oleh home industri adalah susu yang
masih segar dan sudah diberikan perlakuan oleh piahak KPBS berupa
dipasteurisasi dan kemudian didinginkan sehingga rasa susu tawar atau sudah
tidak berasa amis.
21
tekstur (keempukan) dari karamel susu (wulandari, et al., 2015). Tekstur
dihubungkan dengan sifat higroskopis permen akibat reaksi gula. Permen
karamel susu yang baik memiliki tekstrur yang kenyal dan lembek (Usmiati
dan Abu Bakar, 2009).
22
karamel susu di TK Sukamanah dan home industri Barokah dilakukan 1 jam
menjelang susu selesai dalam proses pemanasan hal ini dimaksudkan apabila
susu terus diaduk susu sulit untuk panas sehingga proses karamelisasi lama
terjadi. Pengadukan biasa dilakukan pada saat susu ditambahkan dengan gula
supaya gula cepat terlarut dalam susu. Sistem pengadukan di home indsutri
itu dilakukan secara berselang yaitu diaduk selama kurang lebih 15 menit
kemudian didiamkan lebih lama dan kemudian diaduk lagi. Hal ini bertujuan
untuk menghambat terjadinya penggumpalan susu secara cepat dan belum
pada waktunya.
4. Penambahan gula
Gula pasir ditambahkan ke dalam susu yang sebelumnya telah
terjadi proses pemanasan sebanyak 1-2% dari volume susu. Gula yang telah
mencair tersebut dipanaskan terus sehingga suhunya melampui titik leburnya,
misal pada suhu 1700C, maka mulailah terjadi proses karamelisasi sukrosa.
Jenis gula yang digunakan oleh home industri barokah adalah gula yang
diproduksi oleh PT. Berkah Manis Makmur. Bahan untuk pembuatan gula
yang digunakan biasanya dari gula tebu (sukrosa) yang memiliki kalori
tinggi. Penambahan gula dilakukan setelah susu mulai mendidih atau 40
menit setelah susu dipanaskan
Di home industri TK Sukamanah perbandingan jumlah susu
dengan jumlah gula yang diberikan yatiu dalam satu wajan itu berisi 25 liter
23
susu dan ditambahkan dengan gula pasir sebanyak 7.5 kg dan home industri
barokah wajan diisikan 20 liter susu dengan gula sebanyak 5 kg.
Gambar 7. Gula
5. Penambahan Glucose
Penambahan glucose bertujuan untuk mengentalkan karamel susu.
Bahan glucose banyak ditemukan di pasar dan harganya agak relatif murah.
Bahan tambahan dilakukan pada saat susu sudah mulai agak coklat. Jumlah
glucose yang diberikan akan mempengaruhi sangat menetukan hasil akhir
yaitu tekstur yang terbentuk. Penggunaan sukrosa yang lebih akan
mennghasilkan karamel yang rapuh atau keras.
Dalam pembuatan permen karamel susu kandungan sukrosa
sebaiknya tidak kurang dari 60% gula pereduksi yang dihitung sebagai
glukosa. Sedangkan penggunaan sirup glukosa (glucose) 1/5 dari bagian
sukrosa yang digunakan ( BBLIHP, 1985 dalam Wahyuningsih, 2004).
Fungsi sirup glukosa (glucose) dalam pembuatan karamel susu agar dapat
meeningkatkan viskositas dari permen sehingga tidak lengket (Anonymous,
2010). Pada home industri barokah penggunaan sirup glukosa atau glucose
untuk pembuatan karamel susu adalah sebanyak 2 kg. Penambahan glucose
dilakukan pada saat susu sudah menjadi agak cokelat dan mulai sedikit agak
kental.
24
Gambar 8. Penambahan Glucose
6. Penambahan Mentega/margarin
Mentega merupakan salah satu produk olahan berbahan dasar susu.
Mentega biasa digunakan untuk menggantikan minyak goreng dalam proses
memasak. Mentega juga digunakan dalam pengolahan karamel susu, tujuan
dari pemberian mentega pada pengolahan karamel susu adalah lemak yang
terkandung dalam mentega akan mempengaruhi pembentukan kristal dan
perubahan warna menjadi cokelat. Selain itu dengan penambahan mentega
juga akan menambahkan rasa renyah pada karamel susu.
25
8. Pengemasan
Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan
dan mempertahankan mutu bahan pangan. Ada beberapa jenis pengemasan
untuk karamel susu yaitu jenis kemasan plastik, kemasan aluminium foil dan
kemasan kertas minyak. Kedua jenis kemasan tersebut sering digunakan oleh
industri persusuan karena bahannya yang mudah di dapat dan murah. Pada
home industri TK sukamah jenis pengemasan yang digunnakan adalah
pengemasan plastik kecil. Bahan pengemasan karamel di dapatkan dari
kabupaten Bandung dalam bentuk yang sudah jari dan pada kemasannya
sudah tertulis TK.
Susu sapi
Dipanaskan
Ditambahkan gula
diaduk
Adonan mengental
Ditambahkan Glucose
Ditambahkan mentega atau
margarin
26
Diaduk
Adonan mengeras
Permen susu
Dalam setiap melakukan suatu bisnis atau usaha hal yang paling penting
diperhatikan adalah kelayakan dari bisnis yang dijalankan tersebut artinya
apakah kita bisa mendapat keuntungan dari bisnis itu. Salah satu cara untuk
mengetahui apakah bisnis itu layak atau tidak untuk dijalankan yaitu dengan
mengetahui nilai B/C Ratio. Benefit cost ratio (B/C Ratio) adalah ukuran
perbandingan antara pendapatan dengan total biaya produksi. Dalam batasan
besaran nilai B/C digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu
usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. Untuk mengetahui
keuntungan atau kelayakan usaha tersebut adalah apabila nilai B/C Ratio ≥ 1
artinya bahwa benefit dari proyek tersebut lebih kecil dari besar dari
pengorbanan yang dikeluarkan. Sedangkan apabila nilai BCR ≤ 1 maka
dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih kecil dari pada
pengorbannanya atau proyek itu tidak layak.
Dari hasil perhitungan nilai B/C Ratio yang di dapatkan dari usaha
pengolahan karamel susu di home industri Barokah adalah 1,9. Nilai tersebut
di dapat dari perhitungan dengan menggunakan rumus B/C Ratio ═
pendapatan kotor/total biaya produksi. Usaha pembuatan karamel susu ini
dapat dikatakan layak untuk dilakukan atau bisa mendapat keuntungan karena
nilai B/C Ratio yang di dapat lebih dari 1. Untuk perhitungan yang lebih
jelasnya bisa pembaca lihat di Lampiran 2.
27
1. Susu
Susu merupakan bahan utama dalam proses produksi karamel
susu. Susu yang digunakan adalah susu sapi dan sudah mendapatkan
perlakuaan dari phak KPBS atau sering disebut dengan susu murni.
28
Gambar 15. Bahan Glucose
4. Margarine
Margarin merupakan bahan tambahan yang terakhir dimasukkan
dalam proses pengolahan karamel susu. Adapun kegunaan margarin
yaitu pembentukan kristal dan perubahan warna menjadi cokelat.
Selain itu dengan penambahan mentega juga akan menambahkan rasa
renyah pada karamel susu.
Selain itu juga untuk pembuatan karamel ada beberapa alat yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Alat pemanas
Alat pemanas yang digunakan dalam proses pemanasan susu adalah
kompor yang sumber panasnya berasal dari gas elpigi. Jenis Gas
elpigi yang digunakan yang berukuran besar sekitar 100 kg. Gas ini
digunakan dalam sekali produksi.
29
Gambar 17. Tabung gas elpigi
2. Tongkat pengaduk
Tongkat pengaduk merupakan alat yang digunakan dalam proses
pengadukan karamel susu. Pengadukan susu merupakan hal yang
akan menentukan kekentalan karamel susu yang dihasilkan atau
kualitas produk karamel susu yang dihasilkan sehingga pengadukan
memegang peranan penting. Tujuan dari pengadukan adalah untuk
mengurangi penggumpalan susu belum pada saatnya.
30
Gambar 19. wajan
4. Penimbangan analitik
Timbanga analitik merupakan timbangan yang digunakan untuk
menimbang bahan kimia dengan ketelitian hingga 4 digit. Akan tetapi
dalam home industri pengolahan karamel susu timbangan analitik
digunakan untuk menimbang bahan berupa gula, margarin, dan
karamel hasil kemasan.
31
2. Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu peternakan secara langsung di
lapangan.
3. Dapat mengaplikasikan pembuatan karamel susu berdasarkan ilmu
yang didapat selama mengikuti praktik kerja lapang.
4. Mahasiswa dapat belajar berinteraksi langsung dengan dunia kerja
secara nyata.
b. Bagi Perguruan Tinggi
1. Menciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara Fakultas Peternakan
Universitas Mataram dengan usaha kecil dan menengah di bidang
peternakan.
2. Menjadi input positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang pengolahan hasil ternak.
3. Menambah khasanah informasi ilmiah yang dapat dijadikan acuan bagi
mahasiswa lain untuk melakukan praktikum, penelitian dan lain-lain.
4. Meningkatkan sumberdaya manusia terutama keterampilan mahasiswa
peternakan dalam bidang pengolahan hasil ternak.
c. Bagi Perusahaan
1. Perusahaan turut memberikan kontribusi dalam meningkatkan dan
pengembangan sumberdaya manusia yang profesional bersama
dengan perguruan tinggi.
2. Dapat ikut berperan dalam penyiapan tenaga terdidik yang diharapkan
nantinya setelah menjadi sarjana dapat bekerja dengan baik
diperusahaan atau industri.
3. Merupakan sarana untuk bertukar pikiran dan informasi antara
mahasiswa dengan perusahaan dalam memecahkan masalah secara
bersama.
BAB III
32
Pada suatu usaha tentu akan ditemukan permasalahan baik mulai dari
proses produksi, pemasaran, dan lain-lainnya. Pada saat melaksanakan PKL ada
beberapa permasalahan yang saya lihat yaitu seperti:
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik kerja lapang yang di laksanakan di home
industry Baroqah dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Untuk proses pembuatan karamel susu di home industry Barokah
masih bisa dikatakan dalam skala kecil yaitu jumlah bahan susu
yang digunakan mencapai 100-150 liter.
2. Bahan susu didapatkan dari Koperasi Peternakan Bandung
Selatan, dimana pembayaran yang dilakukan dengan cara sistem
kredit artinya pembayaran susu dilakukan satu bulan setelah
pengambilan susu.
3. Sedangkan bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan
karamel susu yaitu seperti gula, glucose, dan margarin. Untuk
100 liter susu jumlah persentasi yang digunakan dalam
pembuatan karamel susu yaitu sebanyak 70%, dan sisanya untuk
pembuatan dodol susu, dan noga susu.
4. Pemasaran karamel susu dilakukan dengan cara dititp pada
setiap toko oleh-oleh di sekitar Pangalengan dan kota Bandung
dan bayarannya diambil setelah satu bulan setelah penitipan
produk.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan pada Praktik Kerja Lapang adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mahasiswa Fakultas Peternakan yang ingin melakukan Praktik
Kerja Lapang di tahun berikutnya di KPBS Pangalengan
direkomendasikan sebagai tempat kegiatan PKL.
2. Untuk perusahaan apabila ada mahasiswa yang ingin melakukan PKL
disana supaya membaca judul proposal PKL yang dikirim sehingga pada
saat pelaksanaan PKL di KPBS kegiatannya sesuai dengan judul PKL.
34
3. Untuk perusahaan, sebaiknya dalam pelabelan karamel susu dicantumkan
daftar gizi dan keterangan lulus uji dari BPOM terhadap produk.
4. Untuk home industri supaya memperhatikan alat-alat untuk anggota
seperti sarung tangan, masker, penutup kepala dan lain-lain sehingga akan
mencegah kontaminasi dari pekerja.
35
DAFTAR PUSTAKA
Usmiati, S., Bakar, A. 2009. Teknologi pengolahan susu. Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan PascaPanen pertanian Press Bogor.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
36
LAMPIRAN
Lampiran 1
37
Lampiran 2
- Biaya tetap
Nama Total
No Alat Jumlah Harga Harga
100.00
1 tong 4 0 400.000
2 wajan 6 50.000 300.000
3 pengaduk 4 25.000 100.000
200.00
4 kompor 6 0 120.0000
2.000.00
total biaya tetap 0
- Biaya Variabel
Nama Total
No Bahan Jumlah Harga Harga
1 susu 100 4.500 450.000
2 gula 20 12.000 240.000
3 glucose 8 5000 40.000
4 margarin 0,227 500 113,5
120.00
5 gas 3 0 360.000
1.090.11
total biaya variabel 4
Sehingga didapatkan total biaya produksi yaitu total biaya tetap + total
biaya variabel = 2.000.000 + 1.090.114 = 3.090.114
Dari 100 liter susu tersebut 70% atau sebanyak 70 kg untuk pembuatan
karamel susu. Dari 70 kg tersebut dikemas menjadi beberapa macam yaitu:
1. 5 ons (0,142 kg) menjadi 25 bungkus, sehingga 25 x 0,142 = 3.55 kg
2. 10 ons ( 0,283kg) menjadi 25 bungkus, sehingga 25 x 0,283 = 7,075 kg
3. 20 ons (0,566 kg) menjadi 30 bungkus, sehingga 30 x 0,566 = 16,98 kg
4. 30 ons (0,850 kg) menjadi 25 bungkus, sehingga 25 x 0,850 = 21,25 kg
5. 36 ons (1 kg) menjadi 22 bungkus, sehingga 22 x 1 = 22 kg
38
0
1.980.00
5 36 22 90.000 0
6.015.00
Total 0
39
Lampiran 3
40
Lembar kuisioner dalam Pengambilan sampel Penampugan susu ke
kegiatan checklist kandang cooling tank
41
Penyusanan pakan Pemindahan pakan Pendistribusian pakan
42
Penambahan glucose pada Penumpahan adonan Pemotongan karamel
pembuatan karamel susu karamel susu
43
Lampiran 3
44
(lider) MCP 12.00
WIB
perbedaan sampel susu
Mengambil sampel susu yang ditaruh pada botol 15.00-
dan ditaruh pada botol warna kuning, biru dan 17.00
coklelat yaitu untuk tutup WIB
botol yang berwarna
kuning untuk melihat
kandungan AB susu.
Untuk tutup botol
berwarna biru sebagai
wadah utk melihat
kandungan bakteri susu.
Sedagkan untuk botol
berwarna cokelat sebagai
wadah untuk melihat
kualitas susu
Sabtu, Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 05.30-
04/08/2018 berapa suhu susu yang 11.00
diterima oleh MCP yaitu WIB
minimal 27-280C
Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 14.00-
berapa suhu susu yang 17.00
diterima oleh MCP yaitu WIB
minimal 270 C – 280 C
Senin, Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 05.30-
06/08/2018 berapa suhu susu yang 11.00
diterima oleh MCP yaitu WIB
minimal 270 C – 280 C
Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 14.00-
berapa suhu susu yang 17.00
diterima oleh MCP yaitu
minimal 270 C – 280 C
Selasa, Pemeriksaan suhu sapi Mahasiswa mengetahui 05.30-
07/08/2018 dan Membersihkan tahap-tahap dalam 10.00
milkcan dan saringan membersihan milkcan
susu yaitu yang pertama
disiram menggunakan
air, selanjutnya dibilas
menggunakan sabun,
kemudian menggunakan
clorine, dan yang terakhir
dibersihkan
45
menggunakan air.
Pemeriksaan suhu sapi Mahasiswa mengetahui 14.00-
dan Membersihkan tahap-tahap dalam 17.00
milkcan dan saringan membersihan milkcan
susu yaitu yang pertama
disiram menggunakan
air, selanjutnya dibilas
menggunakan sabun,
kemudian menggunakan
clorine, dan yang terakhir
dibersihkan
menggunakan air
Rabu, Pemeriksaan suhu sapi Mahasiswa mengetahui 05.30-
08/08/18 dan Membersihkan tahap-tahap dalam 10.00
milkcan dan saringan membersihan milkcan
susu yaitu yang pertama
disiram menggunakan
air, selanjutnya dibilas
menggunakan sabun,
kemudian menggunakan
clorine, dan yang terakhir
dibersihkan
menggunakan air
Pengambilan sampel perbedaan sampel susu 14.00-
susu yang ditaruh pada botol 17.00
warna kuning, biru dan
coklelat. Yaitu pada
tutup botol yang
berwarna kuning diambil
sampel untuk nantinya
diperiksa apabila susu di
dalam tanki ada
terkanung AB, untuk
botol cokelat untuk
memeriksa kualitas susu,
dan untuk tutup botol
warna biru untuk
memeriksa kandungan
bakteri
46
Persentasi evaluasi hasil Mahasiswa mengetahui 14.00-
checklist kandang pada cara berkomunikasi yang 17.00
kelompok 2 MCP baik pada peternak
pangalengan
Jumat, Publikasi hasil Mengetahui apa tujuan 05.30-
10/08/2018 sampeling kandang dari publikasi hasil 08.00
sampeling kandang yaitu
supaya peternak
mengetahui kualitas susu
yang dimiliki sehingga
apabila kurang bisa
dinaikkan kualitasnya
melalui pakan dll.
Checklis kandang Mengetahui proses 14.00-
checklist kandang yaitu 17.00
berupa melihat
kebersihan ambing,
kebersihan milkcan,
saringan, ember, dan
foremilk
Sabtu, Pemotongan kuku sapi Mengetahui tahap yang 08.30-
11/08/2018 dilalui dan cara 13.00
pemotongan kuku sapi
yang benar yaitu pertama
menaikkan atau
menggantung kaki sapi
dengan menggunakan
tali. Kemudian diiris
menggunaka rennet
kanan dan kiri, setelah itu
baru dipotong
menggunakan alat
pemotong kuku sapi.
Checklist kandang Mahasiswa dapat 05.30-
mengetahui 5 aspek yang 10.00
harus diperhatikan dalam
kegiatan checklist kandang
yaitu seperti kebersihan
ambing, milkcan, foremilk,
saringan, dan ember
Senin,
13/08/2018
47
Mahasiswa dapat 14.00-
Sosialisai ERP mengetahui sistem 18.00
pengumpulan dengan
menggunakan MCPM yaitu
peternak menggunaka HP
android untuk pengecekan
harga susu, dan berat susu
yang diperoleh
Selasa, Checklist kandang Mahasiswa dapat 14.00-
14/08/2018 mengetahui 5 aspek yang 18.00
harus diperhatikan dalam
kegiatan checklist kandang
yaitu seperti kebersihan
ambing, milkcan, foremilk,
saringan, dan ember.
48
pollar, bekatul, brand
pollar, bungkil sawti
halus, babel milk ( kue-
kue karing ), kulit kopi,
garam, kalsiu, dan
mineral. Selain itu juga
mahasiwa dapat
mengatahui proses
pengolahan pakan disana
yaitu dimulai dari proses
pemasukkan masing-
masing bahan,
pencampuran, hasil, dan
yang terakhir adalah
packaging (pengemasan).
Selasa, PKL dilakuan di UPP Mahasiwa mengetahui 05.30- 8
21/08/2018 (Unit Pengolahan bagaimana sistem dari 13.00
Pakan) KPBS pendistribusian pakan
pangalengan pada kepada peternak secara
bagian pendistribusian langsung yaitu setelah
pakan di TPK Pulo Sari peternak menghantarkan
susunya ke TPK peternak
tidak lagsung pergi akan
tetapi menungguu
pembagian pakan.
Sistemnya berupa jumlah
pakan yang didapat oleh
peternak disesuaikan
dengan jumlah ternak
yang dimiliki misal
peternak memiliki 2 ekor
ternak perah maka pakan
yang di dapat 3 karung
pakan konsentrat dan
pembayarannya
dilakukan dari
pemotongan pendapatan
peternak dari hasil
penjualan susu
Kamis, PKL dilaksanakan di Mahasiwa dapat 05.30-
23/08/2018 labolatorium KPBS mengetahui proses dari 12.00
Pangalengan (MT 1) masing-masing kegiatan
yaitu berupa kegiatan yang dilakukan. yang
pemeriksaan komposisi pertama yatiu
susu pemeriksaan komposisi
susu diawali dengan
penampungan sampel
susu dari tanki truk ke
49
dalam botol cokelat,
aduk sampel susu hingga
homogen dan masukkan
kebagian input pipet
lacto scope, kemudian
masukkan kode atau
nama ke dalam komputer
dan tekan enter, setelah
itu tekan FEED pada
printe maka akan keluar
prin out dari hasil
pemeriksaan berupa
kadar Fat, Protein,
Lactose, Total solid, dan
Freezing Point
50
ke- 6 ke pertedish
berkode 10-6. Selanjutnta
tuangkan PCMA hangat
(± 370C) ke petridish
yang sudah diisi larutan
pengenceran tadi kurang
lebih 20-30 ml per
petridish atau sesuai
dengan petridish itu
sendiri (jangan terlalu
terlalu tipis atau tebal).
Lalu digoyang-goyang
sehingga larutan
pengenceran dan agar
benar-benar tercampur
supaya media tumbuhnya
bakteri merata.
Kemudian didiamkan
beberapa menit sampai
agar tersebut kelihatan
benar-benar membeku,
lakukan kontrol pada
udara, agar PCA, dan
larutan ringer (blanko
sampel). Selama
penganalisaan mulai
pengenceran sampai
dengan selesai
penuangan agar, lampu
spiritus/alkohol harus
tetap menyala agar suhu
normal. Setelah media
51
agar benar-benar beku,
selanjutnya simpan dan
masukkan ke incubator
dalam keadaan terbalik.
Lama penyimpanan
dalam incobator
tergantung pada
tempratur incubator.
Apabila tempratur
incubator 37-390C maka
penyimpanan selama 4
jam, dan apabila
tempratur incubator 29-
310C maka penyimpanan
selama 72 jam.
52
enter, setelah itu tekan
FEED pada printe maka
akan keluar prin out dari
hasil pemeriksaan berupa
kadar Fat, Protein,
Lactose, Total solid, dan
Freezing Point.
53
20C selama satu malam
dan besoknya dilakukan
peckaging
Rabu, Pembuatan karamel Mahasiswa dapat 07.00-
29/08/18 susu di TK sukamanah mengetahui proses dari 16.00
pertama susu baru datang
sampai menjadi karamel.
Adapun kagiatan yang
dilalui pertama susu di
masukkan ke dalam
wajan sebanyak 25 liter
kemudian dilakukan
proses pemanasan dan di
tambahnkan gula
kemudian dilakukan
pengadukan 1 jam
sebelum proses
pemanasan berakhir.
Proses pembuatan
karamel ini berlangsung
selama 6 jam
Kamis, Praktik kerja lapang Dapat mengetahui resep 07.00-
30/08/18 dilakukan di cara pembuatan karamel 16.00
pengolahan karamel susu yaitu seperti susu
susu baroqah murni, gula pasir,
mentega, dan glucose
Jumat, Praktik kerja lapang Dapat mengetahui resep 07.00-
31/08/18 dilakukan di cara pembuatan karamel 16.00
pengolahan karamel susu yaitu seperti susu
susu baroqah murni, gula pasir,
mentega, dan glucose
..……………
Mengetahui/Menyetujui
Pimpinan,
(………………………)
54
Lampiran 4
LEMBAR PENILAIAN
Judul PKL
“Proses Produksi Karamel Susu Di koperasi Peternakan Bandung Selatan-
Pangalengan- Jawa Barat
........................................................
Fasilitator,
55
56