Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PROSES PRODUKSI KARAMEL SUSU DI “KOPERASI


PETERNAKAN BANDUNG SELATAN” -PANGALENGAN -
JAWA BARAT

oleh :
LALU YODI RAKA ABDULLAH
NIM. B1D015138

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PROSES PRODUKSI KARAMEL SUSU DI “KOPERASI


PETERNAKAN BANDUNG SELATAN” – PANGALENGAN -
JAWA BARAT

oleh :
LALU YODI RAKA ABDULLAH
NIM. B1D015138

Laporan Praktik Kerja Lapang


Diserahkan Untuk Keperluan Penyelesain Pendidikan
Pada Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Mataram
Yang Telah Disetujui Pada Tanggal 1 Oktober 2018

MENYETUJUI

Program studi peternakan Dosen Pembimbing,


Ketua,

Dr. Ir. M. Ashari, M.Si Ir. Djoko Kisworo, M. Sc, Ph. D.


NIP. 19611231 198703 1017 NIP.19580204 198503 1001

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat intelektual di jajaran
pendidikan indonesia, sudah sewajarnya mengetahui, menguasai serta memiliki
wawasan yang luas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dari
pendidikan tinggi di indonesia adalah dimaksudkan untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan
praktek kerja lapang yang diharapkan mahasiswa tidak hanya mengerti
pengetahuan secara teoritis akan tetapi juga mengerti akan penerapannya dan juga
dapat mengetahui keadaan dilapangan. Dengan melakukan hal tersebut
diharapakan dapat menghasilakan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang
ilmunya masing-masing sehingga bisa mengatasi permasalahan yang timbul.
Lokasi yang digunakan sebagai penempatan praktek kerja lapang yaitu di daerah
Pangalengan, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Kawasan di daerah tersebut
terdapat industri pengolahan susu yang bernama Koperasi Peternakan Bandung
Selatan (KPBS), di daerah tersebut sangat cocok untuk memelihara sapi perah
karena daerah disana memiliki iklim dingin sehingga produksi susu yang
dihasilakan bisa optimal.
Pemilihan lokasi kegiatan praktik kerja lapang di KPBS ini dipilih
karena memiliki ragam produksi pengolahan susu seperti karamel, yoghurt,
mentega, kerupuk susu, dan susu murni sehingga mahasiswa yang ingin
melakukan PKL disana mempunyai pilihan produk mana yang ingin di dalami dan
yang sesuai dangan ilmu yang dikuasai. Selain itu juga kami melakukan PKL
disana karena industri pengolahan susu disana menggunakan teknologi yang lebih
canggih dan modern dari pada industri pengolahan susu yang ada di NTB, oleh
karena itu ilmu yang kami dapat disana bisa kita terapkan di daerah NTB
khusunya di desa saya sehingga nantinya bisa bersaing dengan daerah lainnya.
Di zaman yang sudah maju dan perkembangan yang sangat pesat ini
kita sering menemui hal yang baru. Hal itu disebabkan oleh karena kemajuan
teknologi yang memacu laju produktivitas dan terus berusaha untuk membuat
sesuatu yang baru. Salah satu bidang yang sedang mengalami perkembangan yang

1
cukup pesat yaitu pada bidang peternakan, banyak sekali inovasi yang terus
dikembangkan seperti produk susu, telur, daging, dan yang lainnya.
Susu adalah cairan bewarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar mamae
pada semua binatang mamlia. Susu merupakan bahan makanan pokok dari sumber
gizi untuk bayi, anak ternak dan lain-lain. Susu merupakan bahan makanan yang
hampir sempurna dan merupakan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang
baru lahir, dimana susu merupakan satu-satunya sumber makanan pemberi
kehidupan segera setelah kelahiran.
Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari
komposisi darah yang merupakan asal susu. Misalnya lemak susu kasein, laktosa
yang disintesa oleh alveoli dalam kambing, tidak terdapat tempat lain manapun
dalam tubuh sapi ( Muchtadi, 1992).
Sebagai bahan pangan susu dapat digunakan baik dalam bentuk aslinya
sebagai satu kesatuan, maupun dari bagian-bagiannya. Banyak sekali masalah
yang dihadapi dalam pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan air susu.
Masalah tersebut dapat kita pecahkan terutama bila kita mengetahui secara
mendalam susunan kimianya dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perubahannya, mulai dari makanan sampai penanganan susu tersebut
(Muchtadi,1992). Salah satu produk diversifikasi dari susu adalah pembuatan
permen karamel, yang merupakan proses dari karamelisasi yaitu reaksi antara gula
dengan gula (Muchtadi, 1992).
Karamel adalah produk pangan yang dibuat dari susu cair dengan
bahan tambahan makanan yang diizinkan atau tanpa penambahan bahan
tambahan makanan lain dan berbentuk semi padat. Karamel merupakan sejenis
permen yang dibuat menggunakan bahan dasar susu. Susu yang digunakan dalam
pembuatan karamel tidak memerlukan persyaratan mutu tinggi. Pembuatan
karamel merupakan suatu alternatif pengolahan untuk memanfaatkan susu yang
bermutu rendah (Bukle, 1987). Karamel adalah gula-gula yang terbentuk dari
proses karamelisasi, sehingga menghasilakan cairan lengket bewarna beige
sampai cokelat gelap. Karamel kadang terbentuk ketika memasak permen.
Karamel dapat digunakan sebagai perisai dalam puding dan berbagai macam

2
hidangan penutup, sebagai isian permen atau cokelat atau sebagai topping es krim
atau hidangan custrad.

Kegiatan Praktik kerja lapang yang dilakukan di KPBS dan pada bagian
home insudtry TK Sukamanah dan home industri Barokah produksi karamel susu
dan produk olahan susu lainnya. Home industry TK Sukamanah berdiri pada
tahun 1970 yang berawal dari produksi susu di wilayah pangalengan yang
berlimpah sehingga sering kali ditemui susu yang terbuang dan basi. Dari pada
terbuang percuma kemudian pemiliki berfikir untuk bisa membuat susu tersebut
supaya bisa bertahan lama dan akhirnya mucul ide untuk mengolah susu menjadi
sesuatu yang tahan lama jadilah yang kita kenal karamel susu (permen susu).
Seiring berjalannya waktu hasil olahan susu berupa karamel susu tersebut banyak
diminati dipasaran. Akan tetapi pemilik pada waktu itu terkendala oleh modal
untuk proses produksi yang lebih besar, oleh karena itu pemilik mengajukan untuk
bisa kerjasama dengan pihak KPBS dengan cara sistem pengkreditan susu murni.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapang


Adapun tujuan dari praktik kerja lapang ini yaitu untuk mengetahui
dan mempelajari proses pembuatan karamel susu dari proses penerimaan bahan
baku hingga pengemasan.

1.3. Kegunaan Praktik Kerja Lapang

Adapun kegunaan dari praktik kerja lapangan ini :


1. Mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dari tempat PKL
2. Dapat membedakan teori di bangku kuliah dengan yang di lapangan.
3. Melatih Jiwa kewirausahaan dan dalam melaksanaan pekerjaan
4. Menambah ide untuk berinovasi dalam mengembangkan usaha
5. Mengetahui permasalahan yang dihadapi

3
BAB II
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG

2.1. Waktu dan Lokasi Tempat Praktik Kerja Lapang


Kegiatan praktik kerja lapang (PKL) dilaksanakan pada tanggal 01
Agustus – 31 Agustus 2018. PKL dilaksanakan di beberapa tempat yg berbeda
yaitu di milk treatment 1 yaitu pada bagian MCP (Milk Collection Point) selama 6
hari dari tanggal 1-8 Agustus 2018. Pada bagian penyuluhan dilakukan selam 5
hari dari tanggal 9-14 Agustus, Selanjutnya di bagian unit pakan selama 2 hari dan
di labolatorium selama 3 hari. Dan di milk treatment 2 selama 2 hari dari tanggal
26-27 Agustus 2018 berada di desa Pangalengan, kecamatan Pangalengan,
kabupaten Bandung. Selanjunya PKL dilakukan di home industry yang berbeda
pertama di home industry TK Sukamanah selama 1 hari terletak Desa Sukamanah,
kecamatan Pangalengan, kabupaten Bandung. Dan yang kedua di home industry
Barokah dilakukan selama 2 hari dari tanggal 30-31 Agustus 2018 terletak di Desa
Marga Mulya, kecamatan pangalengan, kabupaten Bandung.

2.2. Gambaran Umum Lokasi PKL (praktik kerja lapang)

A. Sejarah KPBS (Koperasi Bandung Selatan)


Pada zaman penjajahan Belanda di pangalengan terdapat beberapa
peternakan diantaranya De Frisience Terp, Almanak Van Der els dan
Bigman. Pemasaran hasil produksinya dilakukan oleh Bandungche Melk
Center (BMC). Pada masa pendudukan Jepang semua perusahan itu
dihancurkan dan sapinya dipelihara oleh penduduk sekitar sebagai usaha
keluarga. Pada bulan november 1949 petani membentuk koperasi dengan
nama Gabungan Petani Peternak Sapi Indonesia Pangalengan (GAPPSIP).
Pada tahun 1960-an GAPPSIP tidak mampu menghadapi labilnya
perekonomian indonesia, sehingga tataniaga persusuan sebagian besar
diambil oleh kolektor (tengkulak). Usaha peternakan sapi perah merupakan
usaha yang rentan karena susu merupakan produk yang cepat rusak. Beberapa
tahun kemudian yaitu pada tanggal 22 maret 1969 didirikan koperasi yang
diberi nama Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan, disingkat
KPBS Pangalengan. Pada tanggal 1 April 1969 KPBS pangalengan secara

4
resmi telah berbadan hukum. Bersamaan dengan REPELITA tanggal 1 April
1969 KPBS pangalengan diberi badan hukum dan tanggal tersebut
merupakan hari jadi KPBS pangalengan. Sejak saat itu mulai mendapat
pembinaan dari pemerintah kabupaten DT II Bandung, Gubernur Jawa Barat,
Dirjen Peternakan dan mendapat bantuan dari UNICEF. Tahun 1969 s/d 1979
mendapat tantangan sangat berat hal tersebut diisebabkan :
1. Penerimaan susu oleh industri pengolahan susu (IPS) hanya pada
hari-hari kerja.
2. Penerimaaan dari pabrik susu adalah produksi susu yang telah
diproses dengan pendinginan/pasteurisasi.
3. Pemasaran susu ke konsumen langsung cukup sulit disebabkan
kualitas susu tidak terjamin serta adanya pemalsuan susu oleh
pengecer.
4. Tingkat kerusakan susu di koperasi dan di peternak cukup tinggi.
Untuk mengatasi situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan
tersebut, rapat anggota tahunan 1979 dsn 1977 memutuskan untuk
mendirikan milk treatmen. Didasari keputusan rapat anggota tahunan tersebut
KPBS pangalengan menjalin kemitraan dengan PT. ULTRA JAYA dengan
membangun milk treatmen dengan jangka waktu pembayaran 5 tahun dengan
angsuran saham anggota sebesar Rp. 25/liter.
Tanggal 1 januari dimulai pembangunannya dan diresmikan tanggal
16 julli 1979 oleh menteri muda urusan koperasi. November 1982 disaksikan
oleh menteri koperasi dan wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat dilaksanakan
penandatanganan peralihan manajemen dari PT.ULTRA JAYA dan Juli 1983
angsuran dapat dilunasi.
Untuk menanggulangi rentannya susu, KPBS membangun fasilitas
pengolahan susu yang selesai dibangun pada tahun 1979. Pada tahun 2011
sebanyak 5000 ekor sapi yang sudah tua tidak produktif disembelih, sehingga
mengalami penurunan produksi susu. Untuk mengganti sapi tua dengan bibit
sapi yang baru membutuhkan waktu yang lama, sehingga pada tahun 2013
produksi susu belum mencapai level sebelum penyembelihan. Selain itu

5
besarnya kebutuhan industri daging menggoda peternak sapi perah untuk
menyembelih sapinya.

Sampai saat ini KPBS Pangalengan dapat bertahan dan bahkan


berkembang ditengah berbagai persoalan bangsa, disebabkan mental akhlakul
karimah para anggota bersama pengelola bekerja keras dengan penuh
kesabaran berusaha patuh terhadap pancasila, undang-unfang dasar negara
Republik Indonesia tahun 1945, undang-undang pengkoperasian serta
peraturan pelaksanaannya. Perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan amanat keputusan rapat anggota yang didasari oleh
kekeluargaan, kegotoroyogan dan nilai-nilai kebersamaan.
Sedangkan untuk home industry TK sukamanah berdiri pada tahun
1970 yang berawal dari produksi susu di wilayah pangalengan yang
berlimpah sehingga sering kali ditemui susu yang terbuang dan basi. Dari
pada terbuang pecuma kemudian pemiliki berfikir untuk bisa membuat susu
tersebut supaya bisa bertahan lama dan akhirnya mucul ide untuk mengolah
susu menjadi sesuatu yang tahan lama jadilah yang kita kenal karamel susu
(permen susu). Seiring berjalannya waktu hasil olahan susu berupa karamel
susu tersebut banyak diminati dipasaran. Akan tetapi pemilik pada waktu itu
terkendala oleh modal untuk proses produksi yang lebih besar, oleh karena itu
pemilik mengajukan utnuk kerjasama dengan pihak KPBS dengan cara sistem
pengkreditan susu murni

B. Profil Lokasi PKL (Praktik Kerja Lapang)


kegiatan praktik kerja lapang yang dilakukan di beberapa bagian KPBS
yaitu di MCP (milk Colectoin Point) yaitu tempat para peternak perah
mengumpulkan susunya dilakukan selama 9 hari, bagian penyuluh selama 3
hari, bagian unit pakan 2 hari, bagian labolatorium MT 1 3 hari, dibagian
produksi MT 2 selama 2 hari dan home industri TK sukamanah dan home
industri baroqah selama 3 hari. Dari beberapa tempat lokasi PKL tersebut
saya akan lebih menjelaskan mengenai profil lokasi di home industri TK
sukamanah dan home industri pengolahan karamel susu, dodol susu, dan
krupuk susu baroqah karena judul PKLnya lebih ke hasil olahan susu barupa

6
karamel susu. Letak home industri TK sukamanah terletak pada kelurahan
RW 14, desa Sukamanah, kecamatan Pangalengan, kabupaten Bandung. Dari
kantor KPBS ke arah timur kemudian sampai pertigaan menuju ke arah
selatan selanjutnya ada perempatan belok kanan ( ke arah barat) ada tulisan
RW 14 desa sukamanah di pinggir jalan kecil. Sedangkan untuk home
industri baroqah berada di kelurahan Margamulya kampung troktok, RW 2,
RT 1 terletak di depan sekolah unggulan cinta kasih, dari arah kantor KPBS
ke arah barat menuju arah utara di pinggir jalan. Luas tempat produksinya
sekitar 50x50 meter, kontruksi dinding terbuat dari batu bata di poles dengan
menggunakan semen dan ditempel dengan menggunakan keramik di sepertiga
bagian tembok atau dinding. Untuk langit-langitnya dipasang menggunaka
tripelek rapi dan bersih. Selanjunya untuk pencahayaan di area pengolahan
yaitu melalui kaca-kaca yang yang transparan dan letak produksinya tidak
banyak pohon-pohon dan rumah sehingga cahaya tidak terhalang. Selanjutnya
untuk ventilasi di sekitaran produk sudah mempunyai kipas extractor
sehingga pada saat pemanasan uap yang dihasilkan bisa disedot dan
dikeluarkan melalui alat tersebut sehingga udara di dalam ruang produksi
tidak panas.

C. Keadaan Geografis Tempat PKL


Kegiatan praktik kerja lapang akan dilaksanakan di Koperasi
Peternakan Bandung Selatan yang berlokasi di kota pangalengan, kabupaten
II Bandung, provinsi jawa barat, indonesia. Jarak pemukiman penduduk
dengan pabrik MT KPBS pangalengan sekitar 25 m dari arah barat dan 50 m
dari arah selatan. Lokasi KPBS pangalengan berada di dataran tinggi bukit
priangan yang di kelilingi oleh tiga gunung yaitu gunung papandayan,
gunung malabar, dan gunung tilu. Baik kantor maupun pabrik MT berada di
sekitar wilayah pegunungan dengan ketinggian 1.000 – 1.420 meter dpl, pada
daerah tersebut memiliki tempratur udara antara 12 - 280C dengan tingkat
curah hujan 2100-2220 mm/tahun dan kelembaban (basah udara) antara 60-
70%, hal ini menunjukkan cocok untuk perkembangan sapi perah dan
perkebunan tanaman sayuran. Pabrik MT KPBS pangalengan berdiri diatas
tanah seluas 3.600 m2 yang terdiri dari luas bangunan sekitar 680,65 m 2 untuk

7
bangunan instalasi dan 304,37 m2 untuk bangunan pabrik. Ruang instalsi
terdiri dari pos satpam, ruang administrasi, gudang, bengkel, dan musholla.
Banguan pabrik terdiri dari ruang penerimaan susu, ruang pengolahan,
laboratorium, instalsi pendinginan, instalasi mesin. Tatat letak alat di dalam
pabrik MT disusun berdasarkan urutan proses serta fungsi dan luas ruangan
pabrik yang tersedia. Hal ini bertujuan agar selama proses pengolahan susu,
dapat berjalan secara efisien dan efektif. Sedangkan untuk praktik kerja
lapang yang dilaksanakan di home industri TK sukamanah dan home industri
baroqah teletak di lokasi yang berbeda. Pada produksi karamel susu di TK
Sukamanah terletak di desa sukamanah kecamatan pangalengan kabupaten
Bandung. Lokasi geografisnya bagian samping kanan dan kiri terdapat rumah,
di depan ada jalan kecil dan dibagian belakang ada rumah juga. Lokasi tempat
produksi merupakan lokasi yang strategis karena terletak diantara
pemukiman, dekat dengan jala raya pangalengan sehingga proses pemasaran
awal mudah, dan proses pengiriman susu mudah dan dekat. Jarak kantor
KPBS dari home industri TK sukamanah tersebut sekitar 5 km. Sedangkan
untuk keadaan geografis home industri baroqah yaitu terletak di pinggir jalan
raya pangalengan tepat berada di depan sekolah unggulan cinta kasih,
dibagian kiri,kanan, dan belakang terdapat pemukiman. Jarak dari kantor
KPBS ke lokasi home indutri barokah lebih dekat dibandingkan ke home
industry TK Sukamanah sekitar 1 km. Lokasi di home indutry Barokah
merupakan tempat yang strategis karena terdapat di depan jalan raya
pengalengan sehinga apabila wisatwan yang berlibur ke pangalengan mudah
menemukan lokasi tempat pembelian oleh-oleh khas pangalengan, selain itu
juga pendistribusian bahan utama pembuatan karamel susu berupa susu murni
yang di dapat dari KPBS sangat mudah. Tempat ptoduksi karamel susu di
home indutri barokah memiliki luas 50x50 meter dan untuk di TK
Sukamanah lebih luas sekitar 100x100 meter dan prosduksinya lebih banyak.
D. Visi dan Misi Koperasi Peternakan Bandung Selatan
Visi merupakan serangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita
perusahaan yang ingin dicapai dimasa depan, selaras dengan visi dari KPBS
yaitu menjadi koperasi yang amaliah, modern, sehat, sehat organisasi, sehat

8
usaha dan sehat mental serta unggul di tingkat regional dan nasional.
Sedangkan untuk misi yang dimilik olh koperasi adalah yaitu sebagai berikut:
1. Taat dan patuh terhadap pancasila, UUD 1945 undang-undang
perkoperasian serta peraturan pelaksanaanya dan peraturan
perundang-undangan nga berlaku serta melaksanakan amanah
keputusan rapat anggota.
2. Memotivasi anggota secara mendiri utnuk meningkatkan harkat
derajat sendiri sekaliguus mengangkat citra perkoprasian
3. Meningkatakn koperasi sumber daya koperasi
4. Melaksanakan tata kelola operasioanal dengan baik, efektif dan
efisien.
5. Menjadi labolatorium koperasi persusuan.
6. Mengimplementasikan inovasi, ilmu pengetahuan,teknologi tepat
guna yang ramah lingkungan.
E. Struktur Organisasi KPBS dan Home Industri
Koperasi peternkan bandung selatan (KPBS) merupakan organisaasi
berbentuk koperasi yang menangani kegiatan usaha peternakan di daerah
peternakan.
Rapat anggota

Ketua umum H. Aun Tim


Gunawan SE pengawas

KETUA 1 KETUA 2 Sekertaris Bendahara


H. Engkun Ir. H. M. IR. Adang HJ. Rahmi
Maskun Nasrum Shalahuddin Hartini
Ilmudin

Manajer
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer HR
kendaraan & Manajer
pengolahan pengolahan kesehata produksi
distribusi keuangan
pakan produk n hewan
barang turunan
pakan Manajer
klinik MA-
Gambar 1. Struktur organisasi KPBS
Ageung

9
Dalam pengoprasiannya KPBS menerapkan konsep agribisnis dan
agroindustri. Konsep ini terbagi dalam beberapa tahap yakni pra budidaya, proses
Budidaya dan pemasaran hasil budaya. Tahap-tahapa dalam proses produksi di
KPBS adalah sebagai berikut:
1. Prabudidaya merupakan pelayanan dan usaha koperasi atau
kerjasama dengan pihak ketiga, meliputi:
 Penyediaan bibit
 Penyedian pakan ternak
 penyediaan peralatan
 Penyediaan obat-obatan
2. Proses budidaya merupakan usaha anggota dan koperasi meliputi
 Manajemen koperasi
 Manajemen beternak sapi perah
 Penyetoran susu ke TPK terdekat
 Pelaporan sapi sakit, birahi, kelahiran, mutasi dsb.
 Penapungan susu
 Angkutan susu
 Pengolahan susu
3. Pemasaran hasil budidaya merupakan usaha koperasi atau kerjasama
dengan pihak ketiga meliputi:
 Pemasaran ke industri pengolahan susu ( PT. Frisian Flag
Indonesia dan PT. Ultrajaya )
 Pemsaran non IPS (industri rumahan, distributor, dan lain-
lain)
 Angkutan
4. Angkutan penunjang usaha merupakan pelayanan dan usaha koperasi
atau kerjasama dengan pihak ketiga meliputi:
 Pendidikan dan latihan
 Penyuluhan dan pendampingan
 Pelayanan dan usaha kesehatan anggota dan ternak
 Pelayanan dan usaha kebutuhan anggota

10
 Bank perkreditan rakyat
 Periwisata dan sebagainya.
Sedangkan untuk struktur organisasi dari home industry Barokah bisa
dilihat dibawah ini:

KETUA

Ateng Zaelani

SEKERTARIAT BENDAHARA ANGGOTA

STAF STAF STAF


PEMASARAN PENGEMASAN PRODUKSI

Gambar 2. Struktur organisasi home industri barokah


1. Ketua/ manager
Manager produksi home industri barokah memiliki tanggung jawab
dalam :
a. Menjalankan dan mengontrol proses produksi mulai dari alat dan
bahan hingga produksi.
b. Mengontrol jumlah bahan baku yang dimiliki perusahaan yang
kemudian dilakukan pembelian bahan baku apabila persediaan bahan
baku kurang.
c. Menentukan jumlah dan waktu produksi yang merefleksi pemenuhan
permintaan konsumen.
d. Mengupayakan tindakan pencegahan terhadap timbulnya kecelakaan
kerja yang ditimbulkan oleh faktor teknis.
e. Melakukan pengontrolan mutu produk sebelum sampai ke tangan
konsumen.

11
2. Bendahara
Bagian bendahara bertanggung jawab dalam :
a. Pengawas operasional mengenai keuangan home industri.
b. Memberi pertanggungjawaban dalam tiap kegiatan yang terkait urusan
finansial.
c. Mencatat dan melakukan pembukuan transaksi yang terjadi.
d. Bertanggung jawab untuk membuat laporan penerimaan dan
pengeluaran uang harian.
3. Bagian Pemasaran dan Penjualan
Bagian pemasaran dan penjualan di home industri Barokah dikepalai
langsung oleh Direktur dimana bagian ini memiliki tanggung jawab
dalam:
a. Memasarkan Produk yang dimiliki oleh home industri barokah.
b. Mempromosikan produk yang dimiliki oleh home industri baroqah
kepada konsumen.
c. Mengumpulkan informasi tentang kebutuhan konsumen terhadap
produk.
d. Menetapkan harga jual masing – masing produk yang dimiliki oleh
home industri baroqah.
4. Staf produksi
Bagian staf prroduksi mempunyai tugas yaitu sebgai berikut:
a. Mengambil bahan baku utama pembuatan karamel susu yaitu susu
murni
b. Melakukan proses produksi dari pertama hingga terakhir yaitu
pemanasan, penambahan gula, pengadukan, penambhan glucos,
penambahan margarin, dan pengadukan.
5. Staf pengemasan
Ada beberapa tugas yang dilakuakan oleh anggota pada staf ini yaitu
antara lain
a. Melakukan pendinginan sejak baru di tumpah kurang lebih selam 20
menit
b. Melakukan pemotongan

12
c. Melakukan pengemasan dengan rapi sesuai dengan jenis pengemas
yang diberikan.
F. Metode pelaksanaan PKL
Metode praktik kerja ini dilaksanakan dengan sistem magang
kerja sehingga mengikuti aktivitas sesuai dengan yang diarahkan oleh
fasilator. Kegiatan awal dilakukan penerimaan dan pembagian
kelompok dan lokasi tempat praktik kerja lapang. Pembagian kelompok
menjadi 2 yaitu kelompok A (perempuan) dan kelompok B ( laki-laki),
untuk kelompok A melakukan PKL di bagian penyuluhan dan untuk
kelompok B melakukan kegiatan PKL di bagian MCP (Milk Collection
Point) warnasari. Milk collection point merupakan tempat para peternak
menyerahkan susu atau sebagai pengepul susu yang sistemnya sudah
modern. Disebut modern karena tempat penyimpanan susu yang
digunakan yaitu dengan teknologi cooling tank dengan kapasita 6000-
7000 liter. Adapun tahap-tahap yang dilalui dari para peternak untuk
menyerahkan susu di MCP yaitu pertama memiliki kartu anggota KPBS
pangalengan atau sudah terdaftar sebagai anggota KPBS pangalengan,
melakukan pemeriksaan kandungan alkohol, suhu, dan berat jenis
(Tester). Selanjutnya melakukan penyaringan terhadap susu dan
sekaligus memindahkannya ke dalam wadah milkcan yang kapasitasnya
lebih besar, hal ini dilakukan agar memudahkan dalam penimbangan
susu. Proses selanjutnya adalah melakukan penimbangan susu,
pemindaian kartu angota KPBS, dan melakukan pengambilan sampel
susu. Dan yang terakhir susu yang sudah ditimbang dimasukkan ke
dalam dam tank untuk disalurkan menuju cooling tank.
Kegiatan PKL selanjunya setelah di MCP adalah di bagian
penyuluhan metode pelaksanaan PKL yang dilakukan disana dengan
cara mengikuti fasilator/penyuluh terjun langsung ke peternak sapi
perah. Adapun kegiatan yang dilakukan yatiu yang pertama melakukan
sampeling kandang ialah mengambil sampel susu di masing peternak.
Selanjutnya melakukan chekclist kandang yaitu melakukan penilaian

13
terhadap peternak sapi perah, adapun aspek yang dinilai adalah keadaan
ambing, keadaan milkcan, foremilk, saringan, dan ember.
Kegiatan penyuluhan dilakukan selama beberapa hari
kemudain dipindahkan ke labolatorium MT 1, adapun kegiatan yang
dilakukan sehari-hari adalah melakukan pemeriksaan komposisi susu,
pemeriksaan rezasurin, pemeriksaan antibiotik, pemeriksaan TPC (total
plate count), dan pemeriksaan pemalsuan susu. Dan yang terakhir
kegiatan PKL dilaksanakan di MT 2 bagian produksi dan di home
industri pengolahan karamel susu. Pada bagian MT 2 dibagi menjadi
dua yakni 3 orang di pembuatan keju mozzerella dan 2 orang di proses
pembuatan yoghurt. Setelah melaksanakan PKL di MT 2 kemudian
sebagian atau 2 orang pindah ke home industri pembuatan karamel susu
dan krupuk susu selama 3 hari.

14
F. aktivitas selama praktik kerja lapang

Bulan

Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Survei Lokasi PKL
Menjalin kesepakatan dengan
perusahaan tertuju
Usulan Judul
Usulan Dosen Pembimbing
PKL
Usulan Proposal PKL
Persisapan keberangkatan
Pelaksanaan PKL
Penyusunan Laporan
Ujian PKL

15
2.3. Macam Kegiatan yang dilaksanakan
A. Melakukan Kegiatan Penyuluhan pada Peternak
Kegitan penyuluhan merupakan kegiatan yang berfungsi untuk
memberitahukan informasi terbaru kepada masyarakat atau peternak misalnya
cara memerah sapi yang benar, penampungan untuk susu sapi yang bagus dan
lain-lainnya. Penyuluhan merupakan kegiatan yang sangat penting selain
sebagai penerang akan tetapi juga sebagai prantara peternak untuk
menyampaikan permasalahan yang di hadapai oleh peternak sehingga
penyuluh nantinya yang akan menyampaikan selanjutnya kepada pihak KPBS
Pangalengan. Pada pelaksaan PKL di KPBS pada bagian penyuluhan ada
beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan yaitu yang pertama sampeling
kandang di masing-masing anggota KPBS Pangalengan. Adapun kegiatan
yang terdapat pada sampeling kandang yakni berupa pengambilan sampel
susu dari sapi peternak, kemudian sampel tersebut diserahkan ke bagian
labolatorium MT 1 untuk pemeriksaan komposisi susu. Setelah di lakukan
pemeriksaan sampel susu kemudian penyuluh melakukan publikasi hasil
sampeling kandang. Adapun isi dari publikasi kandang tersebut penyuluh
memberikan lembaran hasil pemeriksaan dan menjelaskan mengenai
komposisi susu yaitu berupa fat, protein, lactose, total solid, dan FPD.

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan pada bagian penyuluhan adalah


melakukan chekclist kandang. Ada beberapa kriteria yang diperiksa dalam
kegiatan ini yaitu kebersihan ambing, kebersihan milkcan, foremilk, dan
kebersihan saringan. Ambing sapi perah dikatakan bersih apabila sudah
terbebas dari kotoran dan tanah yang menempel pada sekitar wilayah ambing
ternak. Ambing ternak yang bersih diberikan keterangan OK dan ambing
ternak yang tidak bersih atau masih kotor diberikan keterangan NOT OK.
Untuk milkcan dikatakan bersih apabila milkcan sudah bersih dan kering
maka akan diberikan OK dan yang masih basah diberikan NOT OK. Foremilk
yaitu susu yang pertama keluar pada saat baru di perah, pihak KPBS
menyarankan kepada para peternak untuk susu pemerahan pertama itu untuk
di buang pada wadah khusus. Apabila peternak melakuakn hal sesuai yang di
intruksikan maka diberikan OK dan sebaliknya diberikan NOT OK. Dan yang

16
terakhir yaitu saringan yang dikatakan bersih yaitu bebas dari pertikel-partikel
kecil, putih, dan kering.

Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pemotongan kuku sapi atau


meny pedy sapi. Kegiatan ini dilakukan setiap satu minggu sekali yaitu hanya
pada hari sabtu saja. Peternak sapi perah yang ingin dipotong kuku sapinya
melapor ke penyuluh dan kemudian di masukkan ke laporan penyuluh untuk
diserahkan nantinya ke ketua penyuluh. Sistem pemotongan kuku sapi yang
yang dilakukan oleh pnyuluh yaitu pertama menaikkan atau menggantung
kaki sapi dengan menggunakan tali. Kemudian diiris menggunaka rennet
kanan dan kiri, setelah itu baru dipotong menggunakan alat pemotong kuku
sapi.

B. Kegiatan pada Penampungan Susu di KPBS Pangalengan


Salah satu ciri susu yang bagus itu adalah sifatnya mudah rusak. Untuk
mencegah hal itu terjadi yaitu dengan menampungnya dalam wadah tertentu
yang memiliki suhu 40C. Di KPBS sendiri sistem penampungan susu yaitu
para peternak susu perah menyerahkan susunya ke masing-masing TPK
(tempat pelayan koperasi) yang sudah disediakan setiap desa. penampungan
susu yang di TPK atau sering disebut dengan MCPM (milk collectin point
mobile) penampungan susunya langsung ke tangki truk pangangkut susu,
sistem yang digunakan yaitu untuk melihat profil peternak yang menghantar
susu bisa dilihat di HP setelah peternak menimbang susunya menggunakan
timbangan gantung. Hails susu yang berasal dari MCPM atau TPK dikirim ke
perusahan susu Ultra Milk .
Tempat penampungan susu yang sudah menggunakan teknologi
canggih disebut dengan MCP (milk collection point). MCP merupakan
tempat penampungan susu yang sudah menggunakan cooling tank dengan
kapasitas 6000-7000 liter sebagai pendingin susu. Pada bagian MCP ada
beberapa aspek yang dilalui susu yang dihantarkan oleh peternak yaitu
pertama pemeriksaan kandungan alkohol, suhu susu, dan berat jenis susu.
Suhu minimal susu yang diterima oleh pihak KPBS yaitu 27-28 0C. Setelah itu
susu dipindahkan dari milkcan yang kecil ke mikcan yang besar pada bagian

17
ini juga susu dilakukan penyaringan. Penyaringan susu ini bertujuan untuk
menghindari masuknya partikel-partikel yang akan mempengaruhi komposisi
susu. Kemudian susu ditimbang sekaligus dilakukan pengambian sampel susu
oleh petugas. Ada 3 bentuk botol yang digunakan dalam pengambilan sampel
susu dan masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Sampel susu yang di
tampung di tutup botol yang bewarna kuning bertujuan untuk mengetahui
kandungan AB (anti biotik) pada susu. Sedangkan pengambilan sampel susu
yang di tampung di botol warna cokelat yaitu untuk pemeriksaan kualitas
susu. Dan yang terakhir sampel susu yang ditampung pada tutup botol warna
biru bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri yang ada pada susu. Semua
itu dilakukan pemeriksaan pada bagian labolatorium MT 1. Setelah itu
peternak menumpah susunya ke wadah yang bernama damtank, di dalam
damtank juga terjadi penyaringan dan berfungsi sebagai jalur pengantar susu
ke proses akhir yaitu pendinginan di alat yang bernama cooling tank.

C. Kegiatan di Labolatorium Milk Treatmen 1


Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan di labolatorium MT 1 yaitu
berupa pemeriksaan komposisi susu, pemeriksaan antibiotik, dan pemeriksaan
total plate count. Pemeriksaan komposisi susu diawali dengan penampungan
sampel susu dari tanki truk ke dalam botol cokelat, aduk sampel susu hingga
homogen dan masukkan kebagian input pipet lacto scope, kemudian
masukkan kode atau nama ke dalam komputer dan tekan enter, setelah itu
tekan FEED pada printe maka akan keluar prin out dari hasil pemeriksaan
berupa kadar Fat, Protein, Lactose, Total solid, dan Freezing Point.
Pada pemeriksaan antibiotik yang pertama dilakukan yaitu semua truk
ke IPS diperiksa menggunakan alat Delvo SP. NT, sedangkan truk
meninggalkan MT, semua sampel yang diambildari masing-masing
tankidalam satu truk akan menjadi satu sampel komposit.

Kegiatan terakhir yang dilakukan di bagian labolatorium yaitu


pemeriksaan total plate count. Adapun pelaksanaan pekerjaanya yaitu ambil
sampel susu sebanyak 1 ml lalu encerkan ke tabung (1) yang sudah diisi
larutan ringer steril. Aduk sampai homogen dengan vortex. Kemudian ambil

18
kembali sebanyak 1 ml. Lalu masukkan kembali ke tabung berikutnya sampai
ke pengenceran ke- 5 dan ke-6. Tuangkan 1 ml pengenceran ke-5 ke petridish
berkode 10-5 dan 1 ml pengenceran ke- 6 ke pertedish berkode 10-6.
Selanjutnta tuangkan PCMA hangat (± 370C) ke petridish yang sudah diisi
larutan pengenceran tadi kurang lebih 20-30 ml per petridish atau sesuai
dengan petridish itu sendiri (jangan terlalu terlalu tipis atau tebal). Lalu
digoyang-goyang sehingga larutan pengenceran dan agar benar-benar
tercampur supaya media tumbuhnya bakteri merata. Kemudian didiamkan
beberapa menit sampai agar tersebut kelihatan benar-benar membeku,
lakukan kontrol pada udara, agar PCA, dan larutan ringer (blanko sampel).
Selama penganalisaan mulai pengenceran sampai dengan selesai penuangan
agar, lampu spiritus/alkohol harus tetap menyala agar suhu normal. Setelah
media agar benar-benar beku, selanjutnya simpan dan masukkan ke incubator
dalam keadaan terbalik. Lama penyimpanan dalam incobator tergantung pada
tempratur incubator. Apabila tempratur incubator 37-390C maka
penyimpanan selama 4 jam, dan apabila tempratur incubator 29-310C maka
penyimpanan selama 72 jam.

Sedangkan pada Koperasi Peternakan Bandung Selatan di bagian Milk


treatment 2 mempunyai tugas yaitu sebagai tempat pengolahan susu. Ada
beberapa produk olahan susu yang dihasilkan oleh MT 2 yaitu seperti
yoghurt, keju mozzerella, mentega/butter, susu murni, dan lain-lainya.
Kegiatan PKL yang dilakukan disana berupa pembuatan keju mozzerella
pekerjaan awal yang dilakukan dalam pembuatan keju mozerella yaitu yang
pertama dilakukan pemansan dan pengadukan di incubator tank sampai susu
berpisah menjadi whey dan curt, kemudian curt diambil dan dimasukkan ke
dalam alat serting, setelah itu keju mozeralla mulai terbentuk dan dilakukan
pencetakan. Dan yang terakhir dilakukan pendinginan dengan suhu 20C
selama satu malam dan besoknya dilakukan peckaging.

E. Pembuatan Karamel Susu

19
Bahan utama untuk pembuatan karamel susu adalah susu dan
gula, oleh karena itu berikut di bawah akan dipaparkan komposisi dan takaran
yang digunakan dalam pembuatan karamel susu di home industry Barokah :
Tabel 1. Komposisi pembuatan karamel susu
No Nama Bahan Jumlah yang diberikan
1 Susu 20 liter
2 Gula 5 Kg
3 Glucose 2 Kg
4 Margarine 2 Ons
Pada bagian home industry pembuatan karamel susu kegiatan umum
yang dilakukan pemanasan, pengadukan, penambahan bahan tambahan,
pendinginan, pemotongan, dan pengemasan. Adapun tahap-tahap yang dilalui
dalam pembuatan karamel susu yaitu sebagai berikut :
1. Sistem Penyediaan Susu Murni di home industri/Penyediaan bahan baku
Karamel susu merupakan permen yang memiliki kandungan gizi
yang cukup baik yang bahan utamanya berasal dari susu murni sehingga
untuk melancarkan produksi setiap hari karamel susu sangat diperlukan
katersediaan susu murni secara kontinyu. Di home indutri Barokah
penyediaan susu murninya berasal dari pihak KPBS (Koperasi Peternakan
Bandung Selatan). Sistem pembelian yang diberikan oleh pihak KPBS yaitu
dengan cara sistem kredit. Sistem kredit yang digunakan yaitu pihak home
industri diberikan hutang dengan tenggang waktu selama satu bulan. Dengan
sistem tersebut pihak home industri merasa terbantu dan mudah mendapatkan
susu murni. Dan pengambilan susu murni langsung diambil di bagian MT 1
oleh petugas home industri. Koperasi Peternakan Bandung Selatan
mendapatkan susu dari pembelian dari peternak sapi perah. Para peternak
menampung susu di masing-masing TPK ( tempat pelayanan koperasi) dan
ada juga yang disebut dengan MCP (milk colection poitn).
Karakteristik permen karamel tergantung pada yang dihasilkan
dapat dipengaruhi dari jenis susu yang digunakan. Kandungan pada susu yang
berperan penting dalam pembuatan karamel susu adalah laktosa dan protein.
Protein pada susu dapat mempengaruhi karakteristik elastisitas permen susu
( Jackson, 1995). Selain protein kadar air susu juga dapat mempengaruhi
karakteristik permen karamel susu. Kadar air bahan yang rendah dapat

20
menyebabkan tekstur keras, akan tetapi apabila kadar air pada bahan tinggi
dapat menyebabkan tekstur lembek pada permen karamel susu ( Harahap,
2010). Oleh karena itu susu yang dibeli oleh home industri adalah susu yang
masih segar dan sudah diberikan perlakuan oleh piahak KPBS berupa
dipasteurisasi dan kemudian didinginkan sehingga rasa susu tawar atau sudah
tidak berasa amis.

Gambar 3. Tempat penampungan susu


2. Proses pemanasan
Proses pemanasan susu untuk pembuatan karamel susu dilakukan
selama 5-6 jam. Pemanasan susu ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri-
bakteri yang merugikan, selain itu proses ini berfungsi agar susu bisa
mengental dengan cepat dan bersamaan dengan itu dilakukan pengadukan.
Proses ini juga dilakukan agar bisa terjadinya proses pencokelatan pada susu
(karamelisasi). Suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan
meningkat, demikian juga titik didihnya. Keadaan ini akan terus berlangsung
sehingga seluruh air menguap semua. Bila keadaan tersebut telah tercapai dan
pemanasan diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi
sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 1600C (Winarno,1997).

Adapun pengaruh komponen susu terhadap pemanasan yaitu dapat


menyebabkan pengurangan kandungan gizi karena mengalami proses
pemanasan dengan suhu tinggi sekitar 1200C dengan waktu yang cukup lama.
Proses pemanasan juga akan mempengaruhi peningkatan dan penurunan

21
tekstur (keempukan) dari karamel susu (wulandari, et al., 2015). Tekstur
dihubungkan dengan sifat higroskopis permen akibat reaksi gula. Permen
karamel susu yang baik memiliki tekstrur yang kenyal dan lembek (Usmiati
dan Abu Bakar, 2009).

Susu mengandug laktosa yang sering menimbulkan ganguan


pencernaan (lactose intolerant) bagi pengkosumsi susu. Untuk mengatasi hal
tersebut diperlukan suatu cara untuk menghilangkan atau mengurangi
kompoen laktosa tersebut, salah satunya yaitu dengan melakukan pemanasan
susu dengan suhu 100-1300C sehingga terjadi dekomposisi laktos yang
kemudian membentuk karamel (Muchtadi dan Sugiyono, 1992 dalam Hakim,
2000).

Gambar 4. Proses pemanasan susu di Gambar 5. Proses pemanasan susu di


home industri TK Sukamanah home industri Barokah
3. Pengadukan
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terciptanya gerakan
dari bahan yang diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau
komponennya menyebar (terdispersi). Proses pengadukan bertujuan untuk
mencampur dua cairan yang saling melarut dan untuk mempercepat
perpindahan panas antara fluida dengan koil pemanas dan jacket pada dinding
bejana. Larutan yang sudah tercampur tersebut di aduk sampai tekstur dan
warnanya berubah menjadi kental kekuningan atau agak cokelat kehitaman
setelah itu karamel diangkat dan dituangkan di dalam wadah yang telah
disediakan agar teksturnya agak keras. proses pengadukan pembuatan

22
karamel susu di TK Sukamanah dan home industri Barokah dilakukan 1 jam
menjelang susu selesai dalam proses pemanasan hal ini dimaksudkan apabila
susu terus diaduk susu sulit untuk panas sehingga proses karamelisasi lama
terjadi. Pengadukan biasa dilakukan pada saat susu ditambahkan dengan gula
supaya gula cepat terlarut dalam susu. Sistem pengadukan di home indsutri
itu dilakukan secara berselang yaitu diaduk selama kurang lebih 15 menit
kemudian didiamkan lebih lama dan kemudian diaduk lagi. Hal ini bertujuan
untuk menghambat terjadinya penggumpalan susu secara cepat dan belum
pada waktunya.

Gambar 6. Pengadukan susu

4. Penambahan gula
Gula pasir ditambahkan ke dalam susu yang sebelumnya telah
terjadi proses pemanasan sebanyak 1-2% dari volume susu. Gula yang telah
mencair tersebut dipanaskan terus sehingga suhunya melampui titik leburnya,
misal pada suhu 1700C, maka mulailah terjadi proses karamelisasi sukrosa.
Jenis gula yang digunakan oleh home industri barokah adalah gula yang
diproduksi oleh PT. Berkah Manis Makmur. Bahan untuk pembuatan gula
yang digunakan biasanya dari gula tebu (sukrosa) yang memiliki kalori
tinggi. Penambahan gula dilakukan setelah susu mulai mendidih atau 40
menit setelah susu dipanaskan
Di home industri TK Sukamanah perbandingan jumlah susu
dengan jumlah gula yang diberikan yatiu dalam satu wajan itu berisi 25 liter

23
susu dan ditambahkan dengan gula pasir sebanyak 7.5 kg dan home industri
barokah wajan diisikan 20 liter susu dengan gula sebanyak 5 kg.

Gambar 7. Gula
5. Penambahan Glucose
Penambahan glucose bertujuan untuk mengentalkan karamel susu.
Bahan glucose banyak ditemukan di pasar dan harganya agak relatif murah.
Bahan tambahan dilakukan pada saat susu sudah mulai agak coklat. Jumlah
glucose yang diberikan akan mempengaruhi sangat menetukan hasil akhir
yaitu tekstur yang terbentuk. Penggunaan sukrosa yang lebih akan
mennghasilkan karamel yang rapuh atau keras.
Dalam pembuatan permen karamel susu kandungan sukrosa
sebaiknya tidak kurang dari 60% gula pereduksi yang dihitung sebagai
glukosa. Sedangkan penggunaan sirup glukosa (glucose) 1/5 dari bagian
sukrosa yang digunakan ( BBLIHP, 1985 dalam Wahyuningsih, 2004).
Fungsi sirup glukosa (glucose) dalam pembuatan karamel susu agar dapat
meeningkatkan viskositas dari permen sehingga tidak lengket (Anonymous,
2010). Pada home industri barokah penggunaan sirup glukosa atau glucose
untuk pembuatan karamel susu adalah sebanyak 2 kg. Penambahan glucose
dilakukan pada saat susu sudah menjadi agak cokelat dan mulai sedikit agak
kental.

24
Gambar 8. Penambahan Glucose

6. Penambahan Mentega/margarin
Mentega merupakan salah satu produk olahan berbahan dasar susu.
Mentega biasa digunakan untuk menggantikan minyak goreng dalam proses
memasak. Mentega juga digunakan dalam pengolahan karamel susu, tujuan
dari pemberian mentega pada pengolahan karamel susu adalah lemak yang
terkandung dalam mentega akan mempengaruhi pembentukan kristal dan
perubahan warna menjadi cokelat. Selain itu dengan penambahan mentega
juga akan menambahkan rasa renyah pada karamel susu.

Gambar 9. Mentega yang digunakan


7. Pemotongan
Adonan yang sudah jadi kemudian diangkat dan dimasukkan
ke dalam wadah untuk dicetak atau dipotong-potong hingga menyerupai
kembang gula. Pemotongan ini bertujuan untuk memudahkan karamel dalam
pengemasan. Ukuran pemotongan karamel pertama ukurannya panjang dan
pemotongan yang kedua ukurannya agak kecil.

Gambar 10. Pemotongan karamel susu

25
8. Pengemasan
Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan
dan mempertahankan mutu bahan pangan. Ada beberapa jenis pengemasan
untuk karamel susu yaitu jenis kemasan plastik, kemasan aluminium foil dan
kemasan kertas minyak. Kedua jenis kemasan tersebut sering digunakan oleh
industri persusuan karena bahannya yang mudah di dapat dan murah. Pada
home industri TK sukamah jenis pengemasan yang digunnakan adalah
pengemasan plastik kecil. Bahan pengemasan karamel di dapatkan dari
kabupaten Bandung dalam bentuk yang sudah jari dan pada kemasannya
sudah tertulis TK.

Gambar 11. Pengemasan karamel susu

Dari tahapan proses pembuatan karamel susu diatas maka dapat di


buat diagram alir pembuatan karamel susu yaitu seperti dibawah:

Susu sapi

 Dipanaskan
 Ditambahkan gula
 diaduk

Adonan mengental

 Ditambahkan Glucose
 Ditambahkan mentega atau
margarin

26
 Diaduk

Adonan mengeras

 Dipotong atau dicetak

Permen susu

Gambar 12. Digaram alir pembuatan permen susu

Dalam setiap melakukan suatu bisnis atau usaha hal yang paling penting
diperhatikan adalah kelayakan dari bisnis yang dijalankan tersebut artinya
apakah kita bisa mendapat keuntungan dari bisnis itu. Salah satu cara untuk
mengetahui apakah bisnis itu layak atau tidak untuk dijalankan yaitu dengan
mengetahui nilai B/C Ratio. Benefit cost ratio (B/C Ratio) adalah ukuran
perbandingan antara pendapatan dengan total biaya produksi. Dalam batasan
besaran nilai B/C digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah suatu
usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. Untuk mengetahui
keuntungan atau kelayakan usaha tersebut adalah apabila nilai B/C Ratio ≥ 1
artinya bahwa benefit dari proyek tersebut lebih kecil dari besar dari
pengorbanan yang dikeluarkan. Sedangkan apabila nilai BCR ≤ 1 maka
dikatakan bahwa benefit dari proyek tersebut lebih kecil dari pada
pengorbannanya atau proyek itu tidak layak.

Dari hasil perhitungan nilai B/C Ratio yang di dapatkan dari usaha
pengolahan karamel susu di home industri Barokah adalah 1,9. Nilai tersebut
di dapat dari perhitungan dengan menggunakan rumus B/C Ratio ═
pendapatan kotor/total biaya produksi. Usaha pembuatan karamel susu ini
dapat dikatakan layak untuk dilakukan atau bisa mendapat keuntungan karena
nilai B/C Ratio yang di dapat lebih dari 1. Untuk perhitungan yang lebih
jelasnya bisa pembaca lihat di Lampiran 2.

Adapun bahan-bahan yang digunnakan dalam pembuatan karamel susu


adalah sebagai berikut :

27
1. Susu
Susu merupakan bahan utama dalam proses produksi karamel
susu. Susu yang digunakan adalah susu sapi dan sudah mendapatkan
perlakuaan dari phak KPBS atau sering disebut dengan susu murni.

Gambar 13. Bahan susu


2. Gula
Gula merupakan bahan tambahan dalam pembuatan karamel susu.
Gula berfungsi sebagai bahan pemanis bagi karamel susu.
Penambahan gula biasa dilakukan pada pada saat susu sudah
mendidih.

Gambar 14. Bahan gula pasir


3. Glucose
Glucose merupakan bahan tambahan pada pengolahan karamel
susu. Glucose memiliki fungsi untuk mengentalkan susu yang masih
dalam proses pengolahan. Penambahan glucose dilakukan pada saat
olahan susu agak kecoklatan atau susu sudah berubah warna menjadi
cokelat.

28
Gambar 15. Bahan Glucose

4. Margarine
Margarin merupakan bahan tambahan yang terakhir dimasukkan
dalam proses pengolahan karamel susu. Adapun kegunaan margarin
yaitu pembentukan kristal dan perubahan warna menjadi cokelat.
Selain itu dengan penambahan mentega juga akan menambahkan rasa
renyah pada karamel susu.

Gambar 16. Bahan mentega yang digunakan

Selain itu juga untuk pembuatan karamel ada beberapa alat yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Alat pemanas
Alat pemanas yang digunakan dalam proses pemanasan susu adalah
kompor yang sumber panasnya berasal dari gas elpigi. Jenis Gas
elpigi yang digunakan yang berukuran besar sekitar 100 kg. Gas ini
digunakan dalam sekali produksi.

29
Gambar 17. Tabung gas elpigi
2. Tongkat pengaduk
Tongkat pengaduk merupakan alat yang digunakan dalam proses
pengadukan karamel susu. Pengadukan susu merupakan hal yang
akan menentukan kekentalan karamel susu yang dihasilkan atau
kualitas produk karamel susu yang dihasilkan sehingga pengadukan
memegang peranan penting. Tujuan dari pengadukan adalah untuk
mengurangi penggumpalan susu belum pada saatnya.

Gambar 18. alat pengaduk


3. Wajan
Wajan merupakan alat yang digunakan sebagai tempat penampungan
susu pada saat mengalami proses pemanasan. Adapun wajan yang
diguanakan dalam home industri yaitu wajan yang berukuran besar
yang bisa menampung susu 20-25 litter.

30
Gambar 19. wajan

4. Penimbangan analitik
Timbanga analitik merupakan timbangan yang digunakan untuk
menimbang bahan kimia dengan ketelitian hingga 4 digit. Akan tetapi
dalam home industri pengolahan karamel susu timbangan analitik
digunakan untuk menimbang bahan berupa gula, margarin, dan
karamel hasil kemasan.

Gambar 20. Timbangan analitik

2.4. Manfaat Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan


a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa memperoleh nilai tambah dari sisi keterampilan teknis
dalam pembuatan karamel susu.

31
2. Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu peternakan secara langsung di
lapangan.
3. Dapat mengaplikasikan pembuatan karamel susu berdasarkan ilmu
yang didapat selama mengikuti praktik kerja lapang.
4. Mahasiswa dapat belajar berinteraksi langsung dengan dunia kerja
secara nyata.
b. Bagi Perguruan Tinggi
1. Menciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara Fakultas Peternakan
Universitas Mataram dengan usaha kecil dan menengah di bidang
peternakan.
2. Menjadi input positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang pengolahan hasil ternak.
3. Menambah khasanah informasi ilmiah yang dapat dijadikan acuan bagi
mahasiswa lain untuk melakukan praktikum, penelitian dan lain-lain.
4. Meningkatkan sumberdaya manusia terutama keterampilan mahasiswa
peternakan dalam bidang pengolahan hasil ternak.
c. Bagi Perusahaan
1. Perusahaan turut memberikan kontribusi dalam meningkatkan dan
pengembangan sumberdaya manusia yang profesional bersama
dengan perguruan tinggi.
2. Dapat ikut berperan dalam penyiapan tenaga terdidik yang diharapkan
nantinya setelah menjadi sarjana dapat bekerja dengan baik
diperusahaan atau industri.
3. Merupakan sarana untuk bertukar pikiran dan informasi antara
mahasiswa dengan perusahaan dalam memecahkan masalah secara
bersama.

BAB III

PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

32
Pada suatu usaha tentu akan ditemukan permasalahan baik mulai dari
proses produksi, pemasaran, dan lain-lainnya. Pada saat melaksanakan PKL ada
beberapa permasalahan yang saya lihat yaitu seperti:

1. Pada bulan agustus permintaan untuk karamel susu agak menurun


sehingga mengakibatkan produksi karamel susu menurun dan hal itu
mengakibatkan permintaan pasar setiap hari semakin rendah.
2. Permasalahan lainnya adalah produk karamel susu di home industri
barokah tidak mencantumkan barcode izin dari BPOM (Badan
Pengawas Obat dan Makanan) sehingga terkesan bahwa produk
karamel susu belum terdaftar di BPOM.
3. Pada saat proses pembuatan karamel selesai pihak home industri tidak
mempehatikan alat-alat kerja yang dibutuhkan untuk pegawai seperti
masker, sarung tangan, penutup kepala dan lain-lain. Sehingga produk
karamel susu terjadi kontaminasi oleh pegawai yang akan
mempengaruhi kualitas karamel susu.

Berdasarkan permasalahan yang timbul dalam proses produksi tersebut


terdapat beberapa pemecahan masalah tersebut yaitu :

1. Dalam mendongkrak permintaan pasar yang lebih tinggi staf


pemasaran harus mencari cara baru dalam memperkenalkan
produknya misalnya seperti melakukan pemasangan iklan terhadap
produk karamel susu tersebut dengan isi didalamnya
memperlihatkan keunggulan-keungulan dalam mengkonsumsi
karamel susu.
2. Mencantumkan izin kelayakan produk dari BPOM pada produk
karamel susu dalam kemasan atau sticker dari produk tersebut.
3. Pihak home industri harus memperhatikan perlengkapan alat
setelah pengolahan karamel susu seperti masker, sarung tangan,
penutup kepala, dan lain-lain sehingga dengan begitu bisa
meminimalisir terjadinya kontaminasi dari pegawai.

33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik kerja lapang yang di laksanakan di home
industry Baroqah dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Untuk proses pembuatan karamel susu di home industry Barokah
masih bisa dikatakan dalam skala kecil yaitu jumlah bahan susu
yang digunakan mencapai 100-150 liter.
2. Bahan susu didapatkan dari Koperasi Peternakan Bandung
Selatan, dimana pembayaran yang dilakukan dengan cara sistem
kredit artinya pembayaran susu dilakukan satu bulan setelah
pengambilan susu.
3. Sedangkan bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan
karamel susu yaitu seperti gula, glucose, dan margarin. Untuk
100 liter susu jumlah persentasi yang digunakan dalam
pembuatan karamel susu yaitu sebanyak 70%, dan sisanya untuk
pembuatan dodol susu, dan noga susu.
4. Pemasaran karamel susu dilakukan dengan cara dititp pada
setiap toko oleh-oleh di sekitar Pangalengan dan kota Bandung
dan bayarannya diambil setelah satu bulan setelah penitipan
produk.

4.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan pada Praktik Kerja Lapang adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mahasiswa Fakultas Peternakan yang ingin melakukan Praktik
Kerja Lapang di tahun berikutnya di KPBS Pangalengan
direkomendasikan sebagai tempat kegiatan PKL.
2. Untuk perusahaan apabila ada mahasiswa yang ingin melakukan PKL
disana supaya membaca judul proposal PKL yang dikirim sehingga pada
saat pelaksanaan PKL di KPBS kegiatannya sesuai dengan judul PKL.

34
3. Untuk perusahaan, sebaiknya dalam pelabelan karamel susu dicantumkan
daftar gizi dan keterangan lulus uji dari BPOM terhadap produk.
4. Untuk home industri supaya memperhatikan alat-alat untuk anggota
seperti sarung tangan, masker, penutup kepala dan lain-lain sehingga akan
mencegah kontaminasi dari pekerja.

35
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Kembang gula kelapa.


Hhtp://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/21353/chapter%20II.pdf.
tanggal diakses 10 Desember 2012.

Buckle. 1987. Ilmu Pangan. Univerisitas indonesia: jakarta.

Hakim, meike sketsa. 2000. Karakteristik karamel susu dengan penambahan


kacang kedelai (Glicine max (L.) Merril). Skripsi. Fakultas Peternakan
IPB, Bogor.

Muchatdi, T. R. Dan Sugiono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor:


Institut Pertanian Bogor.

Usmiati, S., Bakar, A. 2009. Teknologi pengolahan susu. Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan PascaPanen pertanian Press Bogor.

Wahyuningsih, Widayani. 2004. Analisa strategi pemasaran industri kecil permen


karamel susu di daerah pangalegan jawa barat. Tesis. Fakultas pasca
sarjana IPB. Bogor.

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

36
LAMPIRAN

Lampiran 1

DATA PRIBADI MAHASISWA PKL

Nama : Lalu Yodi Raka Abdullah


NIM : B1D015139
TTL : MONTONG BETOK, 9 April 1997
Agama : Islam
Jurusan : S1 Peternakan
Universitas : Mataram
Total SKS :130
IPK : 3.46
Alamat : Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading,
Kabupaten Lombok Timur
No. Tlp/Hp : 085238616681

37
Lampiran 2

Perhitungan B/C RATIO

- Biaya tetap
Nama Total
No Alat Jumlah Harga Harga
100.00
1 tong 4 0 400.000
2 wajan 6 50.000 300.000
3 pengaduk 4 25.000 100.000
200.00
4 kompor 6 0 120.0000
2.000.00
total biaya tetap 0

- Biaya Variabel
Nama Total
No Bahan Jumlah Harga Harga
1 susu 100 4.500 450.000
2 gula 20 12.000 240.000
3 glucose 8 5000 40.000
4 margarin 0,227 500 113,5
120.00
5 gas 3 0 360.000
1.090.11
total biaya variabel 4
Sehingga didapatkan total biaya produksi yaitu total biaya tetap + total
biaya variabel = 2.000.000 + 1.090.114 = 3.090.114

Dari 100 liter susu tersebut 70% atau sebanyak 70 kg untuk pembuatan
karamel susu. Dari 70 kg tersebut dikemas menjadi beberapa macam yaitu:
1. 5 ons (0,142 kg) menjadi 25 bungkus, sehingga 25 x 0,142 = 3.55 kg
2. 10 ons ( 0,283kg) menjadi 25 bungkus, sehingga 25 x 0,283 = 7,075 kg
3. 20 ons (0,566 kg) menjadi 30 bungkus, sehingga 30 x 0,566 = 16,98 kg
4. 30 ons (0,850 kg) menjadi 25 bungkus, sehingga 25 x 0,850 = 21,25 kg
5. 36 ons (1 kg) menjadi 22 bungkus, sehingga 22 x 1 = 22 kg

Berat Kemasan Total


No (ons) Jumlah Harga Biaya
1 5 25 12.000 300.000
2 10 25 25.000 625.000
1.410.00
3 20 30 47.000 0
4 30 25 68.000 1.700.00

38
0
1.980.00
5 36 22 90.000 0
6.015.00
Total 0

B/C Ratio = pendapatan/total biaya produksi:


6.015.000
B/C Ratio = 3.090 .113 = 1,9

Jadi menurut nilai B/C Ratio yang dihasilkan tersebut dapat


disimpulakn bahwa bisnis pembuatan karamel susu tersebut layak
untuk dijlalankan karena nilai BCR-nya lebih dari 1.

39
Lampiran 3

GAMBAR KEGIATAN PKL

Penerimaan mahasiswa PKL Penerimaan Penerimaan mahasiswa


di kantor mahasiswa PKL di PKL di MT 2
MT 1

PKL dilaksanakan di MCP Kegiatan Alat cooling tank


Los Cimaung pengambilan sampel sebagai pendingin susu
susu di MCP

Kegiatan sampleing kandang Kegiatan sosialisai Pemotongan kuku

40
Lembar kuisioner dalam Pengambilan sampel Penampugan susu ke
kegiatan checklist kandang cooling tank

ruang laboratorium sebagai Kegiatan pemeriksaan Kegitan membersihkan


tempat pemeriksaan susu dll komposisi susu alat

Pembuangan NA pada cawan Kegiatan pemeriksaan Prose packaging pakan


petri TPC

41
Penyusanan pakan Pemindahan pakan Pendistribusian pakan

Pengadukan dan Setelah curd dan Penyimpanan keju


penampungan susu whey berpisah mozerella di ruang
dilakukan pendingin dengan suhu
pengangkatan samapi 20C

Proses pengadukan Pemanasan susu Pengeringan susu


pembuatan karamel susu

42
Penambahan glucose pada Penumpahan adonan Pemotongan karamel
pembuatan karamel susu karamel susu

Karmel dipotong panjang- Pengemasan karamel Pengemasan karamel


panjang baru dipotong kecil- susu susu
kecil

43
Lampiran 3

LEMBAR DAFTAR KEGIATAN HARIAN

Judul PKL : Proses Produksi Karamel Susu Di koperasi Peternakan


Bandung Selatan- Pangalengan- Jawa Barat
Nama mahasiswa : LALU YODI RAKA ABDULLAH
No. Mahasiswa : B1D 015 138
Program Studi : S1 Peternakan
Pembimbin : Ir. Djoko Kisworo, M.Sc., Ph.D.
Lokasi Kegiatan : Pangalengan, Bandung – Jawa Barat
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Hasil Kegiatan Jam Paraf
kerja Fasilitator
Rabu, Penerimaan mahasiswa Diterimanya mahasiswa 09.00 –
01/08/2018 kegiatan PKL dikantor PKL di KPBS 11.00
KPBS dan di MT 1 dan WIB
MT 2
Kamis, Penjelasan struktur Mahasiswa PKL 09.30-
02/08/2018 koperasi peternakan mengetahui sturktur 12.30
bandung selatan koperasi dan kegiatan WIB
(KPBS). rutin yang dilakukan
petugas KPBS

Survei lokasi tempat Dapat menegetahui 14.00-


PKL yang bernama lokasi PKL untuk satu 17.00
MCP warnasari dan pekan WIB
langsung mulai
kegiatan PKL
Jumat, Mengambil sampel susu Mengetahui tujuan 05.30-
03/08/2018 dan ditaruh pada botol dilakukan pengambilan 10.00
sampel yaitu untuk WIB
mengetahui kandungan
AB, kandungan bakteri,
dan kualitas dari susu yang
di kumpulkan oleh
peternak
diskusi dengan petugas Mengetahui 10.00-

44
(lider) MCP 12.00
WIB
perbedaan sampel susu
Mengambil sampel susu yang ditaruh pada botol 15.00-
dan ditaruh pada botol warna kuning, biru dan 17.00
coklelat yaitu untuk tutup WIB
botol yang berwarna
kuning untuk melihat
kandungan AB susu.
Untuk tutup botol
berwarna biru sebagai
wadah utk melihat
kandungan bakteri susu.
Sedagkan untuk botol
berwarna cokelat sebagai
wadah untuk melihat
kualitas susu
Sabtu, Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 05.30-
04/08/2018 berapa suhu susu yang 11.00
diterima oleh MCP yaitu WIB
minimal 27-280C
Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 14.00-
berapa suhu susu yang 17.00
diterima oleh MCP yaitu WIB
minimal 270 C – 280 C
Senin, Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 05.30-
06/08/2018 berapa suhu susu yang 11.00
diterima oleh MCP yaitu WIB
minimal 270 C – 280 C
Pengecekan suhu susu Mahasiswa mengetahui 14.00-
berapa suhu susu yang 17.00
diterima oleh MCP yaitu
minimal 270 C – 280 C
Selasa, Pemeriksaan suhu sapi Mahasiswa mengetahui 05.30-
07/08/2018 dan Membersihkan tahap-tahap dalam 10.00
milkcan dan saringan membersihan milkcan
susu yaitu yang pertama
disiram menggunakan
air, selanjutnya dibilas
menggunakan sabun,
kemudian menggunakan
clorine, dan yang terakhir
dibersihkan

45
menggunakan air.
Pemeriksaan suhu sapi Mahasiswa mengetahui 14.00-
dan Membersihkan tahap-tahap dalam 17.00
milkcan dan saringan membersihan milkcan
susu yaitu yang pertama
disiram menggunakan
air, selanjutnya dibilas
menggunakan sabun,
kemudian menggunakan
clorine, dan yang terakhir
dibersihkan
menggunakan air
Rabu, Pemeriksaan suhu sapi Mahasiswa mengetahui 05.30-
08/08/18 dan Membersihkan tahap-tahap dalam 10.00
milkcan dan saringan membersihan milkcan
susu yaitu yang pertama
disiram menggunakan
air, selanjutnya dibilas
menggunakan sabun,
kemudian menggunakan
clorine, dan yang terakhir
dibersihkan
menggunakan air
Pengambilan sampel perbedaan sampel susu 14.00-
susu yang ditaruh pada botol 17.00
warna kuning, biru dan
coklelat. Yaitu pada
tutup botol yang
berwarna kuning diambil
sampel untuk nantinya
diperiksa apabila susu di
dalam tanki ada
terkanung AB, untuk
botol cokelat untuk
memeriksa kualitas susu,
dan untuk tutup botol
warna biru untuk
memeriksa kandungan
bakteri

Sampeling kandang Mengetahui kegiatan apa 05.30-


Kamis, saja yang dilakukan dan 12.00
09/08/2018 apa tujuan dilakukan dari
sampeling kandang

46
Persentasi evaluasi hasil Mahasiswa mengetahui 14.00-
checklist kandang pada cara berkomunikasi yang 17.00
kelompok 2 MCP baik pada peternak
pangalengan
Jumat, Publikasi hasil Mengetahui apa tujuan 05.30-
10/08/2018 sampeling kandang dari publikasi hasil 08.00
sampeling kandang yaitu
supaya peternak
mengetahui kualitas susu
yang dimiliki sehingga
apabila kurang bisa
dinaikkan kualitasnya
melalui pakan dll.
Checklis kandang Mengetahui proses 14.00-
checklist kandang yaitu 17.00
berupa melihat
kebersihan ambing,
kebersihan milkcan,
saringan, ember, dan
foremilk
Sabtu, Pemotongan kuku sapi Mengetahui tahap yang 08.30-
11/08/2018 dilalui dan cara 13.00
pemotongan kuku sapi
yang benar yaitu pertama
menaikkan atau
menggantung kaki sapi
dengan menggunakan
tali. Kemudian diiris
menggunaka rennet
kanan dan kiri, setelah itu
baru dipotong
menggunakan alat
pemotong kuku sapi.
Checklist kandang Mahasiswa dapat 05.30-
mengetahui 5 aspek yang 10.00
harus diperhatikan dalam
kegiatan checklist kandang
yaitu seperti kebersihan
ambing, milkcan, foremilk,
saringan, dan ember
Senin,
13/08/2018

47
Mahasiswa dapat 14.00-
Sosialisai ERP mengetahui sistem 18.00
pengumpulan dengan
menggunakan MCPM yaitu
peternak menggunaka HP
android untuk pengecekan
harga susu, dan berat susu
yang diperoleh
Selasa, Checklist kandang Mahasiswa dapat 14.00-
14/08/2018 mengetahui 5 aspek yang 18.00
harus diperhatikan dalam
kegiatan checklist kandang
yaitu seperti kebersihan
ambing, milkcan, foremilk,
saringan, dan ember.

Rabu, Pengambilan sampel Mengetahui tujuan Jam ke 1


15/08/2018 susu di MCP los dilakukan pengambilan 05.30-
cimaung sampel yaitu untuk 11.00
mengetahui kandungan
AB, kandungan bakteri, Jam ke 2
dan kualitas dari susu yang 14.00-
di kumpulkan oleh 17.00
peternak

Kamis, Pengambilan sampel Mengetahui tujuan Jam ke 1


16/08/2018 susu di MCP los dilakukan pengambilan 05.30-
cimaung sampel yaitu untuk 11.00
mengetahui kandungan
AB, kandungan bakteri, Jam ke 2
dan kualitas dari susu yang 14.00-
di kumpulkan oleh 17.00
peternak

Sabtu, Pengambilan sampel Mengetahui perbedaan Jam ke 1


18/08/2018 susu di MCP los sampel susu yang ditaruh 05.30-
cimaung pada botol warna kuning, 11.00
biru dan coklelat.
Jam ke 2
14.00-
17.00

Senin, PKL dilakukan di UPP Mahasiswa dapat 05.30-


20/08/2018 (unit pengolahan pakan) mengetahui bahan-bahan 13.00
KPBS Pangalengan. yang digunakan dalam
Dijelaskan mengenai pembuatan pakan
proses pengolahan konsentrat yaitu berupa
pakan kopra ( chip & halus),
VGF (ampas jagung),

48
pollar, bekatul, brand
pollar, bungkil sawti
halus, babel milk ( kue-
kue karing ), kulit kopi,
garam, kalsiu, dan
mineral. Selain itu juga
mahasiwa dapat
mengatahui proses
pengolahan pakan disana
yaitu dimulai dari proses
pemasukkan masing-
masing bahan,
pencampuran, hasil, dan
yang terakhir adalah
packaging (pengemasan).
Selasa, PKL dilakuan di UPP Mahasiwa mengetahui 05.30- 8
21/08/2018 (Unit Pengolahan bagaimana sistem dari 13.00
Pakan) KPBS pendistribusian pakan
pangalengan pada kepada peternak secara
bagian pendistribusian langsung yaitu setelah
pakan di TPK Pulo Sari peternak menghantarkan
susunya ke TPK peternak
tidak lagsung pergi akan
tetapi menungguu
pembagian pakan.
Sistemnya berupa jumlah
pakan yang didapat oleh
peternak disesuaikan
dengan jumlah ternak
yang dimiliki misal
peternak memiliki 2 ekor
ternak perah maka pakan
yang di dapat 3 karung
pakan konsentrat dan
pembayarannya
dilakukan dari
pemotongan pendapatan
peternak dari hasil
penjualan susu
Kamis, PKL dilaksanakan di Mahasiwa dapat 05.30-
23/08/2018 labolatorium KPBS mengetahui proses dari 12.00
Pangalengan (MT 1) masing-masing kegiatan
yaitu berupa kegiatan yang dilakukan. yang
pemeriksaan komposisi pertama yatiu
susu pemeriksaan komposisi
susu diawali dengan
penampungan sampel
susu dari tanki truk ke

49
dalam botol cokelat,
aduk sampel susu hingga
homogen dan masukkan
kebagian input pipet
lacto scope, kemudian
masukkan kode atau
nama ke dalam komputer
dan tekan enter, setelah
itu tekan FEED pada
printe maka akan keluar
prin out dari hasil
pemeriksaan berupa
kadar Fat, Protein,
Lactose, Total solid, dan
Freezing Point

Jumat, Analisa mikrobiologi 05.30-


24/08/18 susu yaitu untuk Mahasiswa mengetahui 12.00
mengetahui jumlah proses dari kegiatan
bakteri di dalam susu
analisa mikrobiologi
(TPC). Adapun
pelaksanaan pekerjaanya
yaitu ambil sampel susu
sebanyak 1 ml lalu
encerkan ke tabung (1)
yang sudah diisi larutan
ringer steril. Aduk
sampai homogen dengan
vortex. Kemudian ambil
kembali sebanyak 1 ml.
Lalu masukkan kembali
ke tabung berikutnya
sampai ke pengenceran
ke- 5 dan ke-6. Tuangkan
1 ml pengenceran ke-5
ke petridish berkode 10-5
dan 1 ml pengenceran

50
ke- 6 ke pertedish
berkode 10-6. Selanjutnta
tuangkan PCMA hangat
(± 370C) ke petridish
yang sudah diisi larutan
pengenceran tadi kurang
lebih 20-30 ml per
petridish atau sesuai
dengan petridish itu
sendiri (jangan terlalu
terlalu tipis atau tebal).
Lalu digoyang-goyang
sehingga larutan
pengenceran dan agar
benar-benar tercampur
supaya media tumbuhnya
bakteri merata.
Kemudian didiamkan
beberapa menit sampai
agar tersebut kelihatan
benar-benar membeku,
lakukan kontrol pada
udara, agar PCA, dan
larutan ringer (blanko
sampel). Selama
penganalisaan mulai
pengenceran sampai
dengan selesai
penuangan agar, lampu
spiritus/alkohol harus
tetap menyala agar suhu
normal. Setelah media

51
agar benar-benar beku,
selanjutnya simpan dan
masukkan ke incubator
dalam keadaan terbalik.
Lama penyimpanan
dalam incobator
tergantung pada
tempratur incubator.
Apabila tempratur
incubator 37-390C maka
penyimpanan selama 4
jam, dan apabila
tempratur incubator 29-
310C maka penyimpanan
selama 72 jam.

Sabtu, Pemeriksaan komposisi Mahasiswa dapat 05.30-


25/08/2018 susu 12.00
mengetahui cara
pemeriksaan komposisi
susu. Pemeriksaan
komposisi susu diawali
dengan penampungan
sampel susu dari tanki
truk ke dalam botol
cokelat, aduk sampel
susu hingga homogen
dan masukkan kebagian
input pipet lacto scope,
kemudian masukkan
kode atau nama ke dalam
komputer dan tekan

52
enter, setelah itu tekan
FEED pada printe maka
akan keluar prin out dari
hasil pemeriksaan berupa
kadar Fat, Protein,
Lactose, Total solid, dan
Freezing Point.

Senin, Pembuatan keju Mahasiswa dapat 07.00- 9


27/08/18 mozerella mengetahui sistem 16.00
pemuatan keju mozerella
yaitu yang pertama
dilakukan pemansan dan
pengadukan di incubator
tank sampai susu
berpisah menjadi whey
dan cur, kemudian curt
diambil dan dimasukkan
ke dalam --- atau proses
serting, setelah itu keju
mozeralla mulai
terbrntuk dan dilakukan
pencetakan. Dan yang
terakhir dilakukan
pendinginan dengan suhu
20C selama satu malam
dan besoknya dilakukan
peckaging
Selasa, Pembuatan keju Mahasiswa dapat 07.00-
28/08/2018 mozerella mengetahui sistem 16.00
pemuatan keju mozerella
yaitu yang pertama
dilakukan pemansan dan
pengadukan di incubator
tank sampai susu
berpisah menjadi whey
dan cur, kemudian curt
diambil dan dimasukkan
ke dalam --- atau proses
serting, setelah itu keju
mozeralla mulai
terbrntuk dan dilakukan
pencetakan. Dan yang
terakhir dilakukan
pendinginan dengan suhu

53
20C selama satu malam
dan besoknya dilakukan
peckaging
Rabu, Pembuatan karamel Mahasiswa dapat 07.00-
29/08/18 susu di TK sukamanah mengetahui proses dari 16.00
pertama susu baru datang
sampai menjadi karamel.
Adapun kagiatan yang
dilalui pertama susu di
masukkan ke dalam
wajan sebanyak 25 liter
kemudian dilakukan
proses pemanasan dan di
tambahnkan gula
kemudian dilakukan
pengadukan 1 jam
sebelum proses
pemanasan berakhir.
Proses pembuatan
karamel ini berlangsung
selama 6 jam
Kamis, Praktik kerja lapang Dapat mengetahui resep 07.00-
30/08/18 dilakukan di cara pembuatan karamel 16.00
pengolahan karamel susu yaitu seperti susu
susu baroqah murni, gula pasir,
mentega, dan glucose
Jumat, Praktik kerja lapang Dapat mengetahui resep 07.00-
31/08/18 dilakukan di cara pembuatan karamel 16.00
pengolahan karamel susu yaitu seperti susu
susu baroqah murni, gula pasir,
mentega, dan glucose

..……………

Mengetahui/Menyetujui

Pimpinan,

(………………………)

54
Lampiran 4

KEMENTERIAN RISET, TEKN OLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS PETERNAKAN
Jl. Majapahit 62 Mataram - NTB Telp./Fax: (0370) 633603/640592

LEMBAR PENILAIAN

Nama Mahasiswa : LALU YODI RAKA ABDULLAH


NIM : B1D 015 138
Program Studi : S1 Peternakan

Judul PKL
“Proses Produksi Karamel Susu Di koperasi Peternakan Bandung Selatan-
Pangalengan- Jawa Barat

Kriteria yang Dinilai Bobot (%) Nilai Angka


1. Disiplin (ketepatan waktu hadir dan 10
aktifitas kerja)
2. Etika (sopan santun) 10
3. Kerjasama (hubungan kerja dengan 30
semua pihak di tempat kerja)
4. Keterampilan 50
Total 100

........................................................
Fasilitator,

55
56

Anda mungkin juga menyukai