Anda di halaman 1dari 10

LECTURE NOTES

Global Supply Chain Management

Week 8

Transportasi dalam Rantai Pasokan


LEARNING OUTCOMES

Diakhir sesi ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Memahami peran transportasi dalam rantai pasokan.


2. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari moda transportasi yang berbeda.
3. Menganalisis peran dari infrastruktur dan kebijakan dalam transportasi
4. Identifikasi kekuatan dan kelemahan relatif dari berbagai pilihan desain jaringan transportasi.

OUTLINE MATERI :

8.1. Peran Transportasi dalam Rantai Pasokan


8.2. Moda Transportasi dan Karakteristik dari Kinerjanya
8.3. Infrastruktur Transportasi dan Kebijakan
8.4. Opsi Desain untuk Jaringan Transportasi
8.5. Membuat Keputusan tentang Transportasi dalam Praktek

Global Supply Chain Management-R3 | 2


ISI MATERI

8.1. Peran Transportasi dalam Rantai Pasokan


Transportasi mengacu pada pergerakan produk dari satu lokasi ke lokasi lain. Kebutuhan akan
pentingnya transportasi telah berkembang dengan meningkatnya globalisasi dalam rantai pasokan
serta pertumbuhan e-commerce. Transportasi adalah penggerak rantai pasokan karena produk tidak
diproduksi dan dikonsumsi di lokasi yang sama. Transportasi melibatkan pergerakan material,
komponen dan produk dari satu lokasi ke lokasi lainnya secara langsung dari sumber awal ke tujuan
akhir. Karena pelanggan atau pasar, pabrik, dan pemasok secara geografis tersebar luas dan karena
produk tidak diproduksi dan dikonsumsi di lokasi yang sama, transportasi memainkan peran penting
dalam setiap rantai pasokan.
Manajer transportasi bertanggung jawab terhadap pergerakan persediaan barang dari
perusahaan ke pelanggan. Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan efisien akan
memastikan pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan dengan tepat waktu, tepat jumlah,
tepat kualitas, dan tepat penerima. Selain itu, biaya transportasi merupakan komponen biaya yang
terbesar dalam struktur biaya logistik. Tidak kurang dari 60% dari total biaya logistik perusahaan
merupakan biaya transportasi.
Rantai pasokan menggunakan kombinasi dari moda transportasi sebagai berikut: pesawat
udara, 2) jasa pos dan kurir; 3) truk; 4) kereta api; 5) laut; 6) pipeline (digunakan terutama untuk
pengangkutan minyak mentah, produk minyak olahan, dan gas alam); dan 7) intermodal
(penggunaan lebih dari satu moda transportasi untuk memindahkan kiriman ke tujuan).

8.2. Moda Transportasi dan Karakteristik dari Kinerjanya


Aktivitas rantai pasokan menggunakan kombinasi dari moda transportasi sebagai berikut:
1. Pesawat Udara
Operator transportasi udara (air freight) menawarkan layanan transportasi yang sangat cepat,
namun dengan biaya transportasi yang mahal. Penggunaan transpotasi udara lebih tepat untuk
barang-barang ukuran relatif kecil dan bernilai tinggi atau pengiriman barang yang memerlukan
waktu cepat dan jarak yang jauh.

Global Supply Chain Management-R3 | 3


Isu penting dalam pengelolaan transportasi udara antara lain: lokasi dan jumlah hub, rute
pesawat, pengaturan jadwal pemeliharaan pesawat, penjadwalan kru, dan strategi penetapan
harga.

2. Jasa Pos dan Kurir


Perusahaan jasa pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, UPS, dan USPS yang
mengantarkan paket dengan berat kurang dari 30 kilogram. Perusahaan jasa pos dan kurir
menggunakan transportasi udara, truk, dan kereta api untuk mengangkut paket.

3. Truk
Untuk jarak jauh, trucking lebih mahal dari kereta api, tetapi menawarkan keuntungan
fleksibilitas pengiriman door-to-door dan waktu pengiriman yang lebih pendek. Selain itu,
trucking tidak memerlukan transfer antar pickup dan pengiriman.

4. Kereta api
Moda kereta api tepat untuk transportasi barang-barang yang memerlukan kapasitas besar, berat,
dan jarak jauh. Kelemahan moda kereta api terletak pada kekakuan dalam pengaturan lokasi
asal dan tujuan, waktu muat dan bongkar barang, dan waktu singgah.

5. Laut
Perkembangan perdagangan antarnegara dengan menggunakan jalur maritim telah mendorong
pertumbuhan kontainerisasi. Hal ini telah menyebabkan permintaan sea freight yang lebih besar,
lebih cepat, dan kapal yang lebih khusus untuk meningkatkan ekonomi transportasi
kontainer. Penundaan di pelabuhan (dwelling time), bea cukai, keamanan, dan pengelolaan
kontainer yang digunakan merupakan isu utama dalam pengiriman global.

6. Pipeline
Pipeline digunakan terutama untuk pengangkutan minyak mentah, produk minyak olahan, dan
gas alam sehingga memerlukan infrastruktur dengan investasi biaya tetap yang besar. Pipeline
menjadi cara yang efektif untuk angkutan minyak mentah ke port atau kilang yang memerlukan
arus yang besar dan stabil.

Global Supply Chain Management-R3 | 4


7. Intermodal
Transportasi intermodal adalah penggunaan lebih dari satu moda transportasi untuk
memindahkan kiriman ke tujuan. Masalah utama dalam industri intermodal melibatkan
pertukaran informasi untuk memfasilitasi transfer pengiriman antara moda transportasi yang
berbeda karena transfer ini sering melibatkan penundaan yang cukup, dan mengorbankan
kinerja waktu pengiriman.

8.3. Infrastruktur Transportasi dan Kebijakan


Jalan, pelabuhan laut, bandara, kereta api adalah beberapa elemen infrastruktur utama yang
ada di jaringan transportasi. Di hampir semua negara, pemerintah telah mengambil tanggung jawab
penuh atau memainkan peran penting dalam membangun dan mengelola elemen infrastruktur
tersebut. Perbaikan terhadap infrastruktur memainkan peran penting dalam pengembangan
transportasi dan pertumbuhan perdagangan.
Infrastruktur transportasi membutuhkan kepemilikan atau peraturan pemerintah karena
sifatnya yang monopolistik. Dengan tidak adanya monopoli, deregulasi dan kekuatan pasar
membantu menciptakan struktur industri yang efektif. Ketika infrastruktur dimiliki secara publik,
penting untuk menetapkan harga penggunaan untuk masyarakat.

8.4. Opsi Desain untuk Jaringan Transportasi


Desain jaringan transportasi mempengaruhi kinerja rantai pasokan dengan membangun
infrastruktur, di mana keputusan operasional transportasi mengenai penjadwalan dan routing.
Jaringan transportasi yang dirancang dengan baik memungkinkan rantai pasokan untuk mencapai
tingkat respons yang diinginkan dengan biaya rendah.
Rantai pasokan berakhir dengan jaringan transportasi. Kita akan membahas pilihan beserta
kekuatan dan kelemahan dalam konteks pembeli dengan beberapa lokasi yang bersumber dari
beberapa pemasok.
1. Jaringan Pengiriman Langsung ke Satu Tujuan.
Lihat gambar 14.2. Dengan jaringan pengiriman langsung ke satu opsi tujuan, pembeli
membuat struktur jaringan transportasi sehingga semua pengiriman langsung datang dari
masing-masing pemasok ke setiap lokasi pembeli.
Global Supply Chain Management-R3 | 5
2. Pengiriman langsung dengan Milk Runs (Milk Runs = Metode pengiriman untuk muatan
campuran dari pemasok yang berbeda).

Lihat gambar 14.3. Pengiriman langsung dengan Milk Runs adalah rute di mana truk
mengantarkan produk dari satu pemasok ke beberapa pengecer. Pengiriman langsung
memberikan manfaat untuk menghilangkan gudang perantara, sedangkan Milk Runs
menurunkan biaya transportasi dengan mengkonsolidasikan pengiriman ke beberapa lokasi
pada satu truk.

Global Supply Chain Management-R3 | 6


3. Semua Pengiriman melalui Distribusi Pusat dengan Penyimpanan
Dengan opsi ini, produk dikirim dari pemasok pusat ke distribusi pusat, produk disimpan
sampai dibutuhkan oleh pembeli lalu dikirim ke setiap lokasi pembeli.
4. Semua Pengiriman melalui Titik Transit dengan Cross-Docking.
Cross-docking dapat menghemat biaya penanganan karena produk tidak harus keluar masuk
dari penyimpanan. Cross-docking tepat ketika skala ekonomis dalam transportasi dapat
dicapai baik dari sisi inbound maupun outbound dan pengiriman inbound serta outbound dapat
dikoordinasikan.

8.5. Pertimbangan Penentuan Keputusan Transportasi


1. Menyelaraskan strategi transportasi dengan strategi bersaing.
Manajer harus memastikan bahwa strategi transportasi mendukung strategi bersaing yang telah
dirancang perusahaan. Mereka harus merancang insentif fungsional yang membantu mencapai
tujuan tersebut. Secara historis, fungsi transportasi dalam perusahaan telah dievaluasi
berdasarkan sejauh mana dapat menurunkan biaya transportasi. Hal tersebut mengarah pada
keputusan yang menurunkan biaya transportasi tetapi berpotensi menimbulkan gangguan pada
tingkat responsif yang diberikan kepada pelanggan dan dapat menaikkan biaya total perusahaan.
Jika petugas operator pada distribution center dievaluasi hanya berdasarkan sejauh mana truk
dimuat, maka kemungkinan akan menunda pengiriman dan menurunkan daya respon terhadap
pelanggan. Perusahaan harus mengevaluasi fungsi transportasi berdasarkan biaya total dan
tingkat respon yang dicapai dengan pelanggan.
2. Mempertimbangkan transportasi in-house dan outsourcing
Manajer harus mempertimbangkan kombinasi yang tepat dari transportasi yang dimiliki
perusahaan dan yang dialihdayakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Keputusan ini harus
didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk menangani transportasi yang menguntungkan
serta pentingnya transportasi strategis untuk kesuksesan perusahaan. Secara umum, outsourcing
adalah pilihan yang lebih baik ketika ukuran pengiriman kecil, sedangkan memiliki armada
transportasi akan lebih baik ketika ukuran pengirimannya besar.

Global Supply Chain Management-R3 | 7


Misalnya, Walmart menggunakan transportasi responsif untuk mengurangi persediaan dalam
rantai pasokannya. Mengingat pentingnya transportasi untuk keberhasilan strateginya, Walmart
memiliki dan mengelola armada transportasinya sendiri. Hal ini dipermudah oleh fakta bahwa
Walmart mencapai pemanfaatan yang baik dari aset transportasi karena memiliki ukuran
pengiriman yang besar. Sebaliknya, perusahaan seperti W.W. Grainger dan McMaster-Carr
lebih banyak melakukan pengiriman kecil ke pelanggan sehingga manajemen persediaan
merupakan kunci keberhasilan mereka. Bekerja sama dengan pihak ketiga dapat menurunkan
biaya karena menggabungkan pengiriman mereka dengan perusahaan lain. Sehingga, kedua
perusahaan menggunakan pihak ketiga untuk jasa transportasi pengiriman barang kepada
pelanggan.
3. Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kinerja transportasi
Manajer harus menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan
respon dalam jaringan transportasi mereka. Perangkat lunak membantu manajer melakukan
perencanaan transportasi dan pemilihan modal serta membangun rute dan jadwal pengiriman.
Pelacakan real-time memungkinkan operator berkomunikasi dengan setiap kendaraan dan
mengidentifikasi lokasi dan isinya secara tepat. Teknologi ini membantu operator menurunkan
biaya dan menjadi lebih responsif terhadap perubahan.
4. Merancang fleksibilitas ke dalam jaringan transportasi
Ketika merancang jaringan transportasi, manajer harus mempertimbangkan ketidakpastian
permintaan serta ketersediaan transportasi. Saat manajer memperhitungkan ketidakpastian,
mereka lebih cenderung memasukkan moda transportasi yang fleksibel, meskipun lebih mahal,
dalam jaringan mereka. Meskipun mode ini mungkin lebih mahal untuk pengiriman tertentu,
namun masih termasuk dalam opsi transportasi yang memungkinkan perusahaan untuk
mengurangi biaya keseluruhan dan menyediakan tingkat respons yang tinggi.

Global Supply Chain Management-R3 | 8


SIMPULAN

Transportasi mengacu pada pergerakan produk dari satu lokasi ke lokasi lain dalam rantai
pasokan. Pentingnya transportasi telah tumbuh dengan meningkatnya globalisasi dalam rantai
pasokan dan pertumbuhan penjualan online karena kedua tren meningkatkan perjalanan produk
jarak. Keputusan transportasi mempengaruhi profitabilitas rantai suplai dan mempengaruhi baik
persediaan maupun keputusan fasilitas dalam rantai pasokan.
Berbagai moda transportasi termasuk air, kereta api, truk, udara, pipa, intermodal, dan operator
paket. Air biasanya adalah moda yang paling murah tetapi juga yang paling lambat, sedangkan udara
dan operator paket adalah yang paling mahal dan tercepat. Rel dan air sangat cocok untuk pengiriman
bernilai rendah, besar yang tidak perlu dipindahkan terburu-buru. Operator udara dan paket paling
cocok untuk pengiriman darurat yang kecil dan bernilai tinggi. Pembawa intermodal dan TL lebih
cepat dari rel dan air tetapi agak lebih mahal. Operator LTL paling cocok untuk pengiriman kecil
yang terlalu besar untuk operator paket tetapi jauh lebih kecil daripada yang diperlukan untuk TL.
Infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan bandara memiliki dampak yang signifikan
terhadap transportasi. Mengingat sifat monopolistiknya yang inheren, sebagian besar infrastruktur
transportasi memerlukan kepemilikan atau peraturan publik. Dalam kasus kepemilikan publik,
penetapan harga berdasarkan biaya rata-rata yang menyebabkan terlalu banyak pemakaian dan
kemacetan. Penting untuk menggunakan beberapa bentuk biaya akibat kemacetan di mana
pengguna dipaksa untuk menginternalisasi peningkatan biaya jaringan yang ditimbulkannya.
Suatu jaringan dirancang untuk pengiriman langsung dari asal ke tujuan atau memindahkan
produk melalui titik konsolidasi. Pengiriman langsung paling efektif apabila barang yang harus
dipindahkan dalam jumlah besar. Ketika pengiriman kecil, penggunaan gudang perantara atau DC
menurunkan biaya transportasi dengan menggabungkan pengiriman yang lebih kecil, meskipun
membutuhkan lebih banyak waktu dan lebih kompleks. Pengiriman juga dapat dikonsolidasikan
dengan pengambilan dari beberapa lokasi atau pengantaran di beberapa lokasi.

Global Supply Chain Management-R3 | 9


DAFTAR PUSTAKA

Chopra, S. (2019). Supply chain management: Strategy, planning, and operation. 7th. Pearson
Education, Inc.

Global Supply Chain Management-R3 | 10

Anda mungkin juga menyukai