Jurnal Pembelajaran Matematika
Jurnal Pembelajaran Matematika
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika di SD
matetika di SD.
11
12
perlu logika berpikir dan analisis (Fatimah, 2009:8). Oleh karena itu,
dan lengkap sesuai tahapan, melalui cara dan media yang menyenangkan
yang penting untuk diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak
benar dan tepat (cepat bukan tujuan utama). Kedua tujuan terseut dicapai
matematika yang dimulai dari hal yang konkret menuju hal yang abstrak,
atau dari konsep-konsep yang sedehana menuju konsep yang lebih sulit.
yang satu dengan yang lain, atau dengan kata lain suatu pertanyaan
Matematika dikenal dengan mata pelajaran yang rumit dan sukar itulah
B. Media Pembelajaran
kajian teori mengenai media. Kajian teori media pembelajaran yang akan
Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
alat yang bisa merangsang siswa sehingga terjadi proses belajar (Haryono,
2014:47).
sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan
agar lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat siswa
baru pada diri siswa. Media memberikan rangsangan bagi siswa untuk
keberhasilan pembelajaran.
dimanfaatkan memiliki dua jenis yakni mulai dari yang sederhana (langsung
familiar dan sering dipakai oleh guru dalam pembelajaran. Media berbasis
visual (image atau perumpamaan). Media jenis ini berkaitan dengan indera
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar
dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk menyakinkan
antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik dan chart
bisa memahami makna dari lambang auditif tersebut. Ada beberapa jenis
media yang dapat dikelompokkan dalam media audi, antara lain radio, alat
atau perlu perasaan mendalam agar pesan pembelajaran bisa diterima baik.
Oleh karena itu, media tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi
Media berdasarkan jenis dan cara penyajiannya ada dua yaitu alat
54):
a) Alat Peraga
Secara umum, pengertian alat peraga adalah benda atau alat-
alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
alat peraga adalah seperangkat benda konkret yang dirancang,
dibuat atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep
atau prinsip-prinsp. Alat peraga mempunyai syarat yaitu dapat
diotak-atik, dipermainkan, dipergakan dapat dipindah dengan
mudah oleh siswa.
21
mengonstruksi pengetahuan.
penyajiannya yaitu alat peraga. Media Batang Napier adalah media yang
berbentuk batang dan dapat diotak-atik oleh siswa. Oleh karena itu,
batang napier.
22
desimal, atau latitice diagram (arah). Sebuah batang napier terdiri dari 10
kotak, dengan kotak terbatas menunjuk sebuah bilangan dasar (digit) dan
2013: 295).
Batang Napier merupakan salah satu media berupa alat peraga matematika
berbentuk batang yang berisi sejumlah indeks dan bilangan. Media Batang
Dari hasil perkalian tersebut, masing-masing terbagi dua yaitu bagian atas
akan dikalikan.
garis miring.
Contohnya: 23 x 12 = ....
X 2 3
0 0
1 2 3
0 0
2 4 6
2 7 6
+ 0 + 4= 7
telah tersedia.
X 2 3 5
1 0 0 0
2 3 5
0 0 1
2 4 6 0
8 2 0
2
2) Lihat garis miring diatas kotak yang berisi angka 0. Pada satu
0, 4.
D. Operasi Perkalian
1. Pengertian Perkalian
yang diajarkan pada kelas tiga sekolah dasar ini sudah memahami konsep
perkalian.
2. Sifat-sifat Perkalian
24):
Sifat pertukaran terjadi apabila ada dua bilangan cacah bila dikalikan
Jadi, perkalian 3 x 5 = 5 x 3
15=15
Jadi, perkaliannya (3 x 4) x 6 = 3 x (4 x 6)
12x 6 = 3 x 24
72 = 72
2 x (4 + 5) = (2 x 4) + (2 x 5)
29
2 x 9 = 8 + 10
18 = 18
menjadi dua, yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari
kelas satu, dua, dan tiga. Kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima, dan
emosi dan moral keagamaan, pserta didik SD/MI secara intelektual berada
alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat memperjelas apa
yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan
bahwa siswa kelas III SD berada dalam tahap operasional konkret, dengan
menitikberatkan pada alat peraga atau media yang lebih bersifat konkret
kognitif siswa kelas III Sekolah Dasar dengan segala aspek dimensi
penelitian yang akan diteliti oleh peneliti yaitu ingin mengetahui pengaruh
bahwa berdasarkan hasil tes individu pada post-test 50% lebih siswa
menggunakan alat peraga atau media Batang Napier atau bisa disebut
bahwa monograf dan Batang Napier dapat dijadikan sebagai salah satu
soal bilangan bulat selain cara kovensional. Selain itu, berdasarkan hasil
bulat. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Siti dan peneliti adalah
kuantitatif.
lebih tinggi daripada Posttest kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari
755,72 dan modus sebesar 68,55 dan modus sebesar 67,93. Berdasarkan
alat peraga Batang Napier dan materi yang digunakan sama yaitu operasi
penelitiannya.
G. Hipotesis Penelitian
Sidoarjo.
35
H. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat dikemukakan kerangka
berpikir sebagai berikut:
Kondisi Ideal Kondisi Lapangan
Metpen
b.DesainPenelitian:Pretest-Posttest
ControlGroup Design.
c.Teknik Pengumpulan Data : Wawancara, Observasi, Soal Uraian (pretest-posttest),
Dokumentasi
d.SubyekPenelitian:Kelas3A (eksperimen) dan Kelas 3B (kontrol)
Fokus Penelitian
Mengetahui apakah berpengaruh atau tidak media Batang Napier terhadap kemampuan operasi perkalian sisw
Hipotesis
H1: Ada pengaruh media Batang Napier terhadap kemampuan operasi perkalian siswa kelas III SD Negeri Tambakrejo Waru, Sidoarjo
Ho : Tidak ada pengaruh media Batang Napier terhadap kemampuan operasi perkalian siswa kelas III SD Negeri Tambakrejo Waru, Sid
36