YUPI ISNAINI
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Jl. Ir. H. Juanda No. 13, P.O.
Box 309, Bogor 16003, Jawa Barat. Tel./Fax. +62-251-8322187, email: yupinurfauzi@yahoo.com
Abstrak. Isnaini Y. 2015. Diseminasi hasil penelitian dan pengembanngan tanaman anggrek dan kantong semar di Kebun Raya Bogor.
Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1:1884-1889. Upaya pelestarian jenis-jenis anggrek dan kantong semar telah dan terus dilakukan di
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI Bogor, Jawa Barat. Upaya ini perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi ancaman
kepunakan karena kedua kelompok tanaman ini merupakan komoditas hias yangunik dan bernilai ekonomi, sehingga banyak diburu dari
alam. Perbanyakan kedua tanaman ini telah dilakukan baik secara konvensional maupun melalui kultur in vitro.Hasil penelitian dan
pengembangan tanaman anggrek dan kantong semar secara in vitro di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Raya LIPI telah
diperkenalkan kepada masyarakat melalui berbagai media, seperti pameran, seminar, pelatihan, wisata flora, website, media sosial dan
display di Griya anggrek dan Garden Shop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons masyarakat terhadap produk yang telah
dipasarkan melalui Griya Anggrek dan Garden ShopKebun Raya Bogor.Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dari buku
pengiriman ke outlet, serta data hasil penjualan di Garden Shop Kebun Raya LIPI tahun 2010-Agustus 2015. Hasil penelitian
menunjukkan setidaknya 93 jenis anggrek dan 8 jenis kantong semar telah diperbanyak secara in vitro di Laboratorium Kultur Jaringan
Kebun Raya LIPI dan setidaknya 81 jenis anggrek dan 4 jenis kantong semar telah didiseminasikan melalui outlet di Griya anggrek dan
Garden Shop sejak tahun 2010-Agustus 2015. Selama kurun waktu tersebut, setidaknya 6767 botol/pot anggrek dan 5309 botol/pot
kantong semar produk Kebun Raya LIPI telah beredar di masyarakat, baik dalam maupun luar negeri.Kedua komoditas ini telah sampai
kepada masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan yang telah ikut melestarikannya. Vandopsis lissociloides, anggek bulan
(Phalaenopsis amabilis), Vanda tricolor, anggrek hitam (Coelogyne pandurata), anggrek ekor tikus (Paraphalaenopsis spp.) dan
kantong semar (Nepenthes amabilis)banyak diminati masyarakat.
Abstract. Isnaini Y. 2015. Dissemination of orchids and pitcher plant research and development in Bogor Botanic Gardens. Pros Sem
Nas Masy Biodiv Indon 1: 1884-1889. Efforts to conserve the orchids and pitcher plants species have been and continue to be made at
the Center for Plant Conservation Bogor Botanic Garden, Indonesian Institute of Sciences (LIPI). These efforts need to be improved to
anticipate the threat of both groups because these plants are unique ornamental and economic value, so much hunted from the wild.
Propagation of the two plants has been done either conventionally or through in vitro culture. Results of research and development of
orchids and pitcher plants in vitro in tissue culture laboratory have been introduced to the public through various ways, such as
exhibitions, seminars, training, tourism flora, website, social media and display at Orchids House and Garden Shop. This study aims to
determine the community response to the product has been marketed through Orchid House and Garden Shop of Bogor Botanic
Gardens. The study was conducted by analyzing data from the book delivery to outlets, as well as data from the sale at the Garden Shop
since 2010 to August 2014. The results showed at least 93 species of orchids and 8 species of Nepenthes has been propagated in vitro in
tissue culture laboratory Bogor Botanic Garden and at least 81 species of orchids and 4 species of pitcher plants have been disseminated
through the outlet at the Orchid House and Garden Shop since 2010 to August 2014. During this period, at least 6767 bottles of orchids
and 5309 bottles/pot of pitcher plant has been circulating in the community, both inside and outside the country. These commodities
have been up to the public in both urban and rural areas that have contributed to preserving it. Vandopsis lissociloides, months orchids
(Phalaenopsis amabilis), Vanda tricolor, black orchid (Coelogyne pandurata), orchids rats (Paraphalaenopsis spp.)and pitcher plants
(Nepenthes amabilis) attracted many people.
bunganya. Sedangkan kantong semar atau Nepenthes dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin berpartisipasi
merupakan marga tanaman karnivora dengan jumlah jenis mengoleksi dan membudidayakan kedua komoditas
terbanyak dan keanekaragaman tertinggi dijumpai di Asia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons
Tenggara (Moran dan Clark 2010). Sekitar 139 jenis masyarakat terhadap produk penelitian kultur jaringan
kantong semar tersebar di daerah tropis dan 64 jenis anggrek dan kantong semar yang telah didiseminasikan
diantaranya ditemukan di Indonesia. Kantong semar belum melalui Griya Anggrek dan Garden Shop Kebun Raya
sepopuler anggrek, tetapi saat ini tanaman hias yang ”unik" Bogor LIPI, Jawa Barat.
ini semakin meningkat popularitasnya seiring dengan minat
masyarakat pecinta tanaman hias untuk menangkarkannya.
Anggrek dan kantong semarsudah terkenal hingga ke BAHAN DAN METODE
mancanegara, bahkan di beberapa negara sepertiAmerika,
Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Sri Lanka Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur
budidaya tanaman ini sudah berkembang menjadi skala Jaringan, Griya Anggrek dan Garden Shop Kebun Raya
industri. Ironisnya, tanaman anggrek dan kantong semar ini Bogor LIPI. Penelitian ini dilakukan dengan cara
kebanyakan jenisnya berasal dari Indonesia (Irawanto menginventaris data jenis anggrek dan kantong semar hasil
2009). Dengan kekayaan genetik tersebut, seharusnya kultur in vitro di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun
Indonesia menjadi pemeran utama dalam perdagangan Raya Bogor pada tahun 2010-Agustus 2015 yang didisplay
internasional anggrek dan kantong semar. Namun, dan jumlah jenis yang telah sampai kepada masyarakat
kenyataannya industri anggrek dan kantong semar nasional melalui pembelian langsung di Griya anggrek dan Garden
masih tertinggal dibandingkan negara tetangga, seperti Shop Kebun Raya Bogor atau melalui pembelian online
Thailand, Taiwan, Malaysia, dan Singapura. sejak Maret 2015.
Di sisi lain, Beberapa jenis anggrek dan kantong semar Selanjutnya data penjualan anggrek dan kantong semar
telah terdaftar dalam IUCN red list serta Apendix I dan II hasil kultur in vitro sejak tahun 2010 sampai Agustus 2015
CITES(CITES 2010; IUCN 2014). Banyak jenis anggrek dikumpulkan dari Griya anggrek dan Garden shop Kebun
dan kantong semar juga telah dilindungi menurut PP Raya Bogor. Data selanjutnya dianalisis dengan cara
Nomor 7 tahun 1999. Beberapa jenis anggrek dan kantong dikelompokkan berdasarkan jenis anggek dan kantong
semar tergolong endemik di daerah tertentu dan semar serta jumlah botolan/individu yang terjual setiap
populasinya semakin berkurang karena dikoleksi untuk bulan, lalu dihitung jumlah penjualan untuk tiap
perdagangan. Sehingga pada tahun 2008, Direktorat jenis/tahun. Data penjualan tahunan selanjutnya
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Dirjen diakumulasikan menjadi data total penjualan. Selain itu,
PKHA)-Departemen Kehutanan Republik Indonesia untuk penjualan secara online selanjutnya dianalisis daerah
mengeluarkan arahan strategis konservasi spesies nasional tujuan pengirimannya untuk mengetahui sejauh mana hasil
2008-2018 yang memuat flora dan fauna,termasuk anggrek peneltian dan pengembangan anggrek dan kantong semar
dan kantong semar (Mardiastuti et al. 2008). Anggrek ekor produk Kebun Raya LIPI dimanfaatkan oleh masyarakat.
tikus (Paraphalaenopsis spp.), anggrek bulan raksasa Data selanjutnya ditampilkan dalam bentuk tabeldan
(Phalaenopsis gigantea) dan kantong semar (Nepenthes gambar.
spp.) termasuk spesies prioritas untuk konservasi
(Mardiastuti et al. 2008). Bahkan hasil diskusi para pakar
anggrek dan kantong semar selanjutnya menetapkan lebih HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak jenis anggrek dan kantong semar yang termasuk
spesies prioritas untuk dikonservasi (Risna et al. 2010). Hasil penelitian menunjukkan sejak tahun 2010 sampai
Upaya perlindungan yang disarankan oleh Dirjen Agustus 2015 menunjukkan setidaknya 93 jenis anggrek
PHKA untuk menyelamatkan anggrek dan kantong semar dan 8 jenis kantong semartelah berhasil diperbanyak secara
adalah melalui sosialisasi dengan penyadaran masyarakat, in vitro di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Raya LIPI
pembangunan sikap dan perilaku konservasi, menaikkan dan sebanyak 81 jenis anggrek dan 4 jenis kantong
status kawasan menjadi Areal Sumber Daya Genetik semartelah terdesiminasi kepada masyarakat Indonesia
(ASDG) dan Penegakan hukum pengambilan liar. Upaya maupun manca negara. Dari jenis tersebut total bibit yang
pelestariannya dapat dilakukan dengan cara pengembangan telah menyebar dan berpindah tempat dari Kebun Raya
secara ex situ dan pemanfaatannya hanya boleh dari hasil Bogor ke segala penjuru tanah air adalah sebanyak 6767
budidaya (Mardiastuti et al. 2008). Pusat Konservasi botol anggrek dan 5309 botol/pot kantong semar.
Tumbuhan Kebun Raya LIPI telah melakukan kegiatan Jumlah jenis dan bibit anggrek yang terdistribusi
konservasi anggrek dan kantong semar sacara ex situ dan kepada masyarakat setiap tahunnya bervariasi antara 31-61
upaya budidayanya juga telah dilakukan melalui kultur in jenis dan 134-1919 botol (Gambar 1). Jumlah jenis anggrek
vitro atau kultur jaringan (Isnaini dan Handini 2008, Isnaini yang terdistribusi paling banyak pada tahun 2012 lalu
2010). Pada tahun 1980an, teknik kultur jaringan tanaman berfluktuasi pada tahun-tahun berikutnya dan mengalami
mulai banyak digunakan untuk memperbanyak tanaman peningkatan pesat pada pertengahan tahun 2015. Dari total
yang bernilai ekonomi secara massal untuk industri 81 jenis yang telah diperkenalkan kepada masyarakt,
hortikultura (Idowu et al. 2009). Hasil perbanyakan setidaknya 21 jenis anggrek mendapat perhatian cukup
anggrek dan kantong semar di Kebun Raya ini telah besar. Vandopsis lissociloides, Phalaenopsis amabilis
disosialisasikan melalui berbagai media agar bisa (anggek bulan), Vanda tricolor, Coelogyne pandurata
1886 PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON 1 (8): 1884-1889, Desember 2015
(anggrek hitam), (spp.) Paraphalaenopsis laycockii dengan pelayanan secara online semakin mendukung
(anggrek ekor tikus)adalah 5 jenis anggrek yang paling jangkauan pendistribusian anggrek dan kantong semar
banyak diminati masyarakat (Tabel 1). kepada masyarakat yang lebih banyak lagi.
Sedangkan untuk kantong semar, jenis yang telah Jika dilihat dari daerah tujuan pelayanan pesanan bibit
didiseminasikan baru 4 jenis, yaitu Nepenthes ampullaria, anggrek dan kantong semar secara online,sejak bulan Maret
N. gracilis, N. mirabilis dan N. rafflesiana. Nepenthes sampai Agustus 2015, setidaknya 25 kabupaten/kota telah
ampullaria mendapat perhatian yang paling besar dari menjadi daerah yang menampung bibit kedua komoditas
masyarakat yang ditandai dengan total penjualan tertinggi hias ini untuk dibudidayakan (Tabel 2). Daerah yang paling
(Gambar 2). Penjualan komoditas ini dari tahun ke tahun sering melakukan pemesanan online selama periode
terus meningkat seiring dengan adanya promosi melalui tersebut adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
media sosial (Gambar 3). Promosi yang selanjutnya diikuti
Gambar 1. Jumlah jenis (kiri) dan botolan/pot (kanan) anggrek hasil penelitian dan pengembangan secara in vitro di Kebun Raya
Bogor yang tersebar ke masyarakat lokal dan mancanegara tahun 2010-Agustus 2015
Tabel 1. Daftar jenis anggrek hasil kultur in vitro yang banyak mendapat perhatian masyarakat sejak tahun 2010-Agustus 2015(Isnaini
2014)
Tabel 2. Daerah tujuan distribusi anggrek dan kantong semar hasil perbanyakan in vitro sejak Maret-Agustus 2015
Frekuensi
Nama daerah
Kab/Kota pengiriman Jenis yang dikirim
tujuan (Pulau)
(kali)
Sumatra Aceh 1
Medan 4 Bulbophyllum phalaenopsis, Dendrobium antenatum, D. bicaudatum D. discolor, D.
macrophyllum , D. mirbelianum, D. scundum, D. spectabile, D. stratiotes, Vandopsis
lissociloides
Padang 1 -
Bengkulu 2 D. macrophyllum, D. discolor, Phalaenopsis amboinensis, Vandopsis lissociloides
Bandar 1 Dendrobium scundum, Vanda insignis
Lampung
Batam 3 Phalaenopsis amabilis,Vanda insignis, V. tricolor, V. Sumatrana, Nepenthes
ampullaria
Jawa Bandung 4 B. phalaenopsis,D. macrophyllum. Phalaenopsis amboinensis, P. fuscata,
Paraphalaenopsis serpentilingua, Paraphalaenopsis labukensis
Bogor 2 D. antenatum, D. macrophylium P. amabilis, P. amboneinsis, P. deliciosa, P. cornu
cervi, Vandopsis lissociloides
Jakarta 4 Cymbidium atropurpureum, Dockrillia dollicophylla, Papilionanthe hookeriana,
Phalaenopsis amboinensis, Pholidota imbricata,. Renanthera matutina, Vanda
insigne, V. deari, V. tricolor, Vandopsis lissociloides
Semarang 1 Bulbophyllum phalaenopsis, Coelogyne pandurata, Dockrilia dolicophylla,
Phalaenopsis fuscata, P. amboinensis, , Paraphaaenopsis labukensis.
Tangerang 2 Dendrobium anosmum. D. macropylum, Phalaenopsis amboinensis,Paraphalaenopsis
serpentilingua, Vanda saxatilis, V. sumatrana, Vandopsis lissociloides
Jember 1 Phalaenopsis amboinensis, P. amabili, P. fuscata
Yogyakarta 6 Bulbophyllum graviolens,Dendrobium scundum, D. discolor, D. macrophylum, D.
spectabille, Phalaenopsis amabilis, P. amboinensis, P. cornucervi, P. deliciosa, P.
fuscata, Paraphalaenopsis serpentilingua, Paraphal labukensis, Vanda insignis,
Vanda dearei
Lumajang 1 -
Ciamis 1 Phalaenopsis amabilis, P. amboinensis
Tegal 1 P. amabilis
Surabaya 1 P. fuscata
Tulung 1 Bulbophyllumphalaenopsis, B. graviolens, Coelogyne asperata, C. pandurata,
Agung Dendrobiumantenatum, D. scundum, D. spectabile, D. macrophyllum
Probolinggo 1 Coelogyne pandurata,D. macrophyllum, D. spectabile
Nganjuk 1 Coelogyne pandurata, Dendrobium discolor, D. spectabile
Bondowoso 1 Dendrobium anosmum,D. macrophyllum D. discolor
Banjarnegara 1 D. spectabile, P. amboinensis, V. tricolor
Lamongan 1 Bulbophylum phalaenopsis, Coelogyne pandurata. Dendrobium spectabile, P. fuscata
Solo 1 Dendrobium antenatum, D. discolor
Kalimantan Banjarbaru 1 D. macrophyllum,D. spectabile, V. tricolor, P. amboinensis, Vandopsis lissociloides
Banjarmasin 1 Paraphalaenopsis serpentilingua, Vanda insignis
1888 PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON 1 (8): 1884-1889, Desember 2015
Isnaini Y, Purwantoro RS. 2013. Keberadaan dan Keragaman Tanaman Moran JA,Clark CM. 2010. The carnivorous syndrome in Nepenthes
Hias Unik Kantong Semar(Nepenthes Spp.)Di Pulau Batam.Prosiding pitcher plants Current state of knowledge and potential future
Seminar Nasional Perhorti, Bogor. directions. Plant Signal Behav. 5: 644-648.
Isnaini Y. 2014.Evaluasi Anggrek Spesies Hasil Kultur In vitro di Kebun Rahayu EMD, Isnaini Y. 2009.Induksi pembentukan kantong tanaman
Raya Bogor yang Diminati Masyarakat. Seminar Nasional Perhorti, Nepenthes rafflesiana Jack. pada berbagai konsentrasi media dan
Malang 5-7 Nop 2014. ukuran wadah kultur.Prosiding Seminar “Peranan Konservasi Flora
IUCN. 2014.The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2014.2. Indonesia dalam Manegatasi Dampak Pemanasan Global”. UPT BKT
<www.iucnredlist.org>. [29 October 2014] Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali-Lipi dan PTTI, FMIPA Universitas
Irawanto R. 2009. Pemanfaatan tumbuhan Nepenthes oleh masyarakat Udayana dan BLH Prov Bali. Hal: 436-441l .
desa Bagak Singkawang. Kalimantan Barat. Prosiding seminar Risna RA, Kusuma YWC, Widyatmoko D, Hendrian R, Pribadi
Nasional Etnobotani IV. Cibinong Science Center. LIPI. DO.2010.Spesies Prioritas untuk Konservasi Tumbuhan Indonesia
Mardiastuti A, Kusrini MD, Mulyani YA, ManullangS, Soehartono T. Seri I Arecaceae, Cyatheaceae, Nepenthaceae, Orchidaceae.LIPI
2008. Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018. Press. Bogor.
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam- Susanti T. 2012. Nepenthes dan valuasi ekonomi (Suatu upaya konservasi
Departemen Kehutanan RI, Jakarta. Nepenthes). Edu-Bio 3:14-28.