1
Dua kewenangan utama Komisi Yudisial, yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung
dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan
wewenang lain untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim.
2
Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2011 sebagai penyempurnaan Peraturan Presiden Nomor
pemantauan dan penilaian terhadap kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan
etik, baik di dalam maupun di luar tugas kedinasan, dan juga melakukan pemantauan dan
penilaian atas kondisi organisasi, tata kerja, kelengkapan sarana dan prasarana, serta sumber
pemeriksaan surat-surat (baik laporan pengawasan dari satuan kerja di Kejaksaan maupun
pengaduan masyarakat), dan inspeksi langsung ke berbagai unit Kejaksaan di tingkat pusat
dan daerah. Dengan terbentuknya Komisi Kejaksaan, maka ada keterkaitan/korelasi Komisi
Kejaksaan dengan pengawasan internal Kejaksaan yaitu Komisi Kejaksaan dapat melakukan
1
“Optimalisasiwewenang komisi yudisial dalam mewujudkan hakim berintegritas” https://komisiyudisial.go.id
(diakses pada 28 november 2021, pukul 18:30)
2
“Eksistensi jaksa agung muda pengawasan dikaitkan dengan keberadaan lembaga pengawasan oleh
komisi kejaksaan (komjak) dan komisi aparatur sipil negara (kasn)” https://komisi-
kejaksaan.go.id/sekilas-kkri/ (diakses pada 28 november 2021, pukul 18:32)
pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran peraturan kedinasan Kejaksaan serta sikap
perilaku jaksa dan pegawai Kejaksaan apabila Komisi Kejaksaan mengambilalih pemeriksaan
yang telah dilaksanakan oleh aparat pengawasan internal yang dianggap berlarut-larut, atau
hasil pemeriksaan dinilai tidak sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh jaksa atau
pegawai Kejaksaan atau apabila terjadi kolusi dalam pemeriksaan oleh aparat pengawasan
internal.
3
Sebagai alat negara, polisi menjadi pengawal dan penegak peraturan dan hukum, posisinya
moral dan kebenaran pada aspek penegakan hukum, dalam artian polisi berada pada pihak
yang netral, tidak pilih kasih, dan profesional dalam menegakkan hukum.
Salah satu tujuan dalam pembuatan essay ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah, namun demikian tidak menutup kemungkinan juga sebagai informasi tambahan
4
Mekanisme Pengawasan Komisi Yudisial mempunyai wewenang Sesuai Pasal 13 Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun
3
Prof. Dr. Sukamto Satoto, S.H.,M.Hum September 2014. “membangun kemandirian dan profesionalisme polisi
republik indonesia sebagai pelindung pengayom dan penegak hukum” Jurnal Inovatif, Volume VII Nomor III
2014
4
“Wewenang dan tugas” https://komisiyudisial.go.id (diakses pada 28 november 2021, pukul 18:40)
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH).
1. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
b. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim;
d. Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim,
e. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok
orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim.
5
Tugas Komisi Kejaksaan antara lain adalah :
5
“sekilas KKRI” https://komisi-kejaksaan.go.id/sekilas-kkri/ (diakses pada 28 november 2021, pukul 18:42)
Melakukan pengawasan, pemantauan, dan penilaian terhadap sikap dan perilaku Jaksa
Melakukan pemantauan dan penilaian atas kondisi organisasi, kelengkapan sarana dan
dan penilaian sebagaimana tersebut huruf a, huruf b, dan huruf c untuk ditindaklanjuti
6
Pengawasan Komisi Kepolisian Nasional secara prinsip bertugas untuk membantu Presiden
dalam urusan penetapan arah kebijakan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan tugas-
tugas lain yang berhubungan dengan kelembagaan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Tugas-tugas Komisi Kepolisian Nasional diatur dalam Pasal 38 ayat (1) UU Nomor 2 Tahun
2002 yang menentukan sebagai berikut “Komisi Kepolisian Nasional bertugas (1) membantu
Presiden dalam nenetapkan arah kebijakan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan (2)
Wewenang Kompolnas dalam menerima menerima saran dan keluhan dari masyarakat
yang ambigu. Hal ini dikarenakan wewenang adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu
yang diberikan oleh lembaga yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsi.
Upaya yang dapat diberikan untuk membantu instansi – instansi terkait dalam melaksakan
tugasnya dengan baik adalah dengan turut membantu dalam setiap pelaksaan sebagai contoh
melaporkan adanya tindakan korupsi sekecil mungkin yang diketahui, serta mengikuti setiap
6
“Komisi Kepolisan Nasional, Kepolisian Negara Republik Indonesia”
https://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/SASANA/article/view/535 (diakses pada 28 november 2021, pukul
18:44)
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pemaparan diatas bahwa setiap komisi mempunyai
peranannya masing – masing dan Wewenang kompolnas dalam menerima menerima saran
dan keluhan dari masyarakat terkait kinerja Polri memang dapat menjadi masukan dalam
penyusunan arah kebijakan Polri. Namun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memenuhi wewenang tersebut lebih bersifat teknis daripada strategis yang menunjang