Anda di halaman 1dari 5

1.

Mekanisme Pengawasan Komisi Yudisial

1
Dua kewenangan utama Komisi Yudisial, yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung

dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan

wewenang lain untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta

perilaku hakim.

2. Mekanisme Pengawasan Komisi Kejaksaan

2
Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2011 sebagai penyempurnaan Peraturan Presiden Nomor

18 Tahun 2005 menetapkan Komisi Kejaksaan bertugas melakukan pengawasan,

pemantauan dan penilaian terhadap kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai peraturan perundang-undangan, kode

etik, baik di dalam maupun di luar tugas kedinasan, dan juga melakukan pemantauan dan

penilaian atas kondisi organisasi, tata kerja, kelengkapan sarana dan prasarana, serta sumber

daya manusia di lingkungan Kejaksaan.

Mekanisme pengawasan di Kejaksaan dilakukan melalui pengawasan melekat dan

pengawasan fungsional. Pengawasan melekat dilaksanakan oleh pimpinan satuan kerja

terhadap bawahannya, sedangkan pengawasan fungsional pada umumnya dilakukan melalui

pemeriksaan surat-surat (baik laporan pengawasan dari satuan kerja di Kejaksaan maupun

pengaduan masyarakat), dan inspeksi langsung ke berbagai unit Kejaksaan di tingkat pusat

dan daerah. Dengan terbentuknya Komisi Kejaksaan, maka ada keterkaitan/korelasi Komisi

Kejaksaan dengan pengawasan internal Kejaksaan yaitu Komisi Kejaksaan dapat melakukan

1
“Optimalisasiwewenang komisi yudisial dalam mewujudkan hakim berintegritas” https://komisiyudisial.go.id
(diakses pada 28 november 2021, pukul 18:30)
2
“Eksistensi jaksa agung muda pengawasan dikaitkan dengan keberadaan lembaga pengawasan oleh
komisi kejaksaan (komjak) dan komisi aparatur sipil negara (kasn)” https://komisi-
kejaksaan.go.id/sekilas-kkri/ (diakses pada 28 november 2021, pukul 18:32)
pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran peraturan kedinasan Kejaksaan serta sikap

perilaku jaksa dan pegawai Kejaksaan apabila Komisi Kejaksaan mengambilalih pemeriksaan

yang telah dilaksanakan oleh aparat pengawasan internal yang dianggap berlarut-larut, atau

hasil pemeriksaan dinilai tidak sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh jaksa atau

pegawai Kejaksaan atau apabila terjadi kolusi dalam pemeriksaan oleh aparat pengawasan

internal.

3. Mekanisme Pengawasan komisi kepolisian nasional

3
Sebagai alat negara, polisi menjadi pengawal dan penegak peraturan dan hukum, posisinya

yang berhadapan langsung dengan masyarakat membuat polisi membawa tanggungjawab

moral dan kebenaran pada aspek penegakan hukum, dalam artian polisi berada pada pihak

yang netral, tidak pilih kasih, dan profesional dalam menegakkan hukum.

Salah satu tujuan dalam pembuatan essay ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah, namun demikian tidak menutup kemungkinan juga sebagai informasi tambahan

mengenai hal – hal yang telah disebutkan diatas.

4
Mekanisme Pengawasan Komisi Yudisial mempunyai wewenang Sesuai Pasal 13 Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun

2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai wewenang:

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung

kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;

2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;

3
Prof. Dr. Sukamto Satoto, S.H.,M.Hum September 2014. “membangun kemandirian dan profesionalisme polisi
republik indonesia sebagai pelindung pengayom dan penegak hukum” Jurnal Inovatif, Volume VII Nomor III
2014
4
“Wewenang dan tugas” https://komisiyudisial.go.id (diakses pada 28 november 2021, pukul 18:40)
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama

dengan Mahkamah Agung;

4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim

(KEPPH).

Adapun Tugas dari Pengawasan komisi yudisial Berdasarkan Pasal 20 Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 2011 mengatur bahwa:

1. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku

hakim, Komisi Yudisial mempunyai tugas:

a. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim;

b. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman

Perilaku Hakim;

c. Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran

Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup;

d. Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku

Hakim,

e. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok

orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim.

5
Tugas Komisi Kejaksaan antara lain adalah :

Melakukan pengawasan, pemantauan, dan penilaian terhadap kinerja Jaksa dan

pegawai Kejaksaan dalam melaksanakan tugas kedinasannya

5
“sekilas KKRI” https://komisi-kejaksaan.go.id/sekilas-kkri/ (diakses pada 28 november 2021, pukul 18:42)
Melakukan pengawasan, pemantauan, dan penilaian terhadap sikap dan perilaku Jaksa

dan pegawai Kejaksaan baik di dalam maupun di luar tugas kedinasan

Melakukan pemantauan dan penilaian atas kondisi organisasi, kelengkapan sarana dan

prasarana, serta sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan

Menyampaikan masukan kepada Jaksa Agung atas hasil pengawasan, pemantauan,

dan penilaian sebagaimana tersebut huruf a, huruf b, dan huruf c untuk ditindaklanjuti

6
Pengawasan Komisi Kepolisian Nasional secara prinsip bertugas untuk membantu Presiden

dalam urusan penetapan arah kebijakan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan tugas-

tugas lain yang berhubungan dengan kelembagaan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Tugas-tugas Komisi Kepolisian Nasional diatur dalam Pasal 38 ayat (1) UU Nomor 2 Tahun

2002 yang menentukan sebagai berikut “Komisi Kepolisian Nasional bertugas (1) membantu

Presiden dalam nenetapkan arah kebijakan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan (2)

memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan dan pemberhentian Kapolri.

Wewenang Kompolnas dalam menerima menerima saran dan keluhan dari masyarakat

mengenai kinerja kepolisian dan menyampaikannya kepada Presiden, merupakan wewenang

yang ambigu. Hal ini dikarenakan wewenang adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu

yang diberikan oleh lembaga yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsi.

Upaya yang dapat diberikan untuk membantu instansi – instansi terkait dalam melaksakan

tugasnya dengan baik adalah dengan turut membantu dalam setiap pelaksaan sebagai contoh

melaporkan adanya tindakan korupsi sekecil mungkin yang diketahui, serta mengikuti setiap

arahan peraturan dari instansi – instansi yang terkait.

6
“Komisi Kepolisan Nasional, Kepolisian Negara Republik Indonesia”
https://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/SASANA/article/view/535 (diakses pada 28 november 2021, pukul
18:44)
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pemaparan diatas bahwa setiap komisi mempunyai

peranannya masing – masing dan Wewenang kompolnas dalam menerima menerima saran

dan keluhan dari masyarakat terkait kinerja Polri memang dapat menjadi masukan dalam

penyusunan arah kebijakan Polri. Namun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka

memenuhi wewenang tersebut lebih bersifat teknis daripada strategis yang menunjang

penyusunan arah kebijakan strategis Polri.

Anda mungkin juga menyukai