Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS BISNIS DIGITAL (SKEMA PONZI DAN SKEMA PIRAMIDA) DI ERA

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 BAGI MASYARAKAT DI KABUPATEN KOTABARU


BERDASARKAN UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DAN UU NO.
7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN

Grenada Floren
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin.
Jl. Ahmad Yani Km. 5.5 Banjarmasin
grenadafloren@gmail.com

Abstract: The ignorance of the people, especially those living in Kotabaru Regency
regarding the existence and implementation of Law no. 08 of 1995 concerning the capital
market and Law no. 7 of 2014 concerning trade, is used by illegal business actors to
implement Ponzi schemes, pyramid schemes and insider trading on the businesses they offer.
This study aims to find out about the development of digital business in the industrial
revolution era, the implementation of Law no. 8 of 1995 concerning the capital market and
Law no. 7 of 2014 concerning Trade in digital business, providing knowledge in choosing the
right and appropriate digital business products. The sampling technique used was Quota
sampling which was carried out on 50 respondents spread over 6 Districts in Kotabaru
Regency. The qualitative descriptive analysis technique uses the scoring results from the
questionnaire, for the results of the questionnaire with negative indications, further
observations are carried out using purposive/judgmental techniques. From the results of the
research, it was found that there are still many people who are entangled in illegal
businesses.
Keywords: Ponzi Scheme, Pyramid Scheme, Law No. 8 of 1995 concerning Markets Capital
and Law no. 7 of 2014 concerning Trade

Abstrak : Ketidaktauan masyarakat khususnya yang tinggal di Kabupaten Kotabaru mengenai


keberadaan dan pengimplementasian UU No. 08 Tahun 1995 tentang pasar modal dan UU
No. 7 Tahun 2014 tentang perdagangan, dimanfaatkan oleh oknum pelaku bisnis ilegal untuk
menerapkan skema Ponzi, skema piramida dan insider trading pada bisnis yang mereka
tawarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai perkembangan bisnis digital
pada era revolusi industri, implementasi UU No. 8 Tahun 1995 Tentang pasar modal dan UU
No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan pada bisnis digital, memberikan pengetahuan dalam
memilih produk bisnis digital tepat dan sesuai. Teknik pengambilan sampel menggunakan
Quota sampling yang dilakukan pada 50 orang responden yang tersebar pada 6 Kecamatan di
Kabupaten Kotabaru. Teknik analisis deskriptif kualitatif menggunakan hasil skoring dari
kusioner, untuk hasil kuisioner berindikasi negatife di lakukan pengamatan lanjutan
menggunakan teknik purposive/judgmental. Dari hasil penelitan di temukan masih banyak
masyarakat yang terjerat dalam bisnis ilegal.

Kata Kunci : Skema Ponzi, Skema Piramida, UU No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
dan UU No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
167 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

LATAR BELAKANG 1. Bagaimanakah keadaan perkembangan


bisnis digital pada era revolusi industri
Sejak memasuki tahun 2020 lalu menurut masyarakat di Kabupaten
pemerintah Indonesia telah menggaungkan Kotabaru ?
mengenai Indonesia. 4.0. Hal ini di yakini 2. Apakah masyarakat di Kabupaten
oleh pemerintah Indonesia dan beberapa Kotabaru mengetahui mengenai
ahli sebagai upaya Indonesia untuk implementasi dari UU No.8 Tahun
menyamakan posisi perkembangan 1995 Tentang pasar modal dan UU No.
industri modern yang telah diterapkan oleh 7 Tahun 2014 Tentang perdagangan
negara-negara hampir diseluruh dunia. pada bisnis digital ?
Dengan adanya perkembangan zaman dan 3. Apakah solusi yang cocok diberikan
di tambah dengan kemajuan teknologi kepada masyarakat di Kabupaten
tidak dapat dipungkiri membawa dampak Kotabaru yang ingin berpartisipasi
bagi berbagai macam aspek kehidupan dalam bisnis digital ?
manusia terutama aspek perekonomian.
Perkembangan zaman dan teknologi
berdampak besar pada perkembangan STUDI LITERATUR
dunia bisnis, perubahan kegiatan bisnis Manajemen keuangan aktivitas
non digital ke konvensional menjadi bisnis operasional bisnis yang bertanggung
digital semakin diminati oleh masyarakat. jawab untuk mendapatkan dan
Dari sekian banyak bisnis digital yang menggunakan dana yang diperlukan
beredar pada jejaring internet Indonesia untuk kegiatan operasional yang
dan sedang marak digunakan oleh efisien dan efektif (J.L.Massie, 1979),
mastarakat kita pada saat ini adalah berupa manajemen keuangan berkaitan
produk Fintech (Financial Technology) dengan pengelolaan keuangan seperti
dan layanan entertainment, produk bisnis anggaran, perencanaan keuangan, kas,
digital ini menawarkan keuntungan yang kredit, analisis investasi, serta usaha
cukup besar tanpa menuntut masyarakat memperoleh dana (David Wijaya,
selaku penggunanya untuk melakukan 2017).
pekerjaan yang berat. Dari studi kasus Penerapan dan penggunaan
yang diambil berdasarkan pengamatan manajemen keuangan baik dalam hal
penulis terhadap keuntungan yang di terdapat beberapa prinsip harus selalu
tawarkan oleh produk bisnis digital diterapkan dan di pegang, yaitu :
tersebut sangatlah tidak masuk akal. 1. Prinsip akuntabilitas
Dalam penelitian ini menjadikan UU. 2. Prinsip ke berlangsungan Hidup
No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal 3. Prinsip konsisten
sebagai library search dan patokan untuk 4. Prinsip transparasi
melakukan analisa serta pengkajian ulang 5. Prinsip standar akuntansi
terhadap produk trading saham secara 6. Prinsip integritas
signifikan, sedangkan untuk UU No. 7
Tahun 2014 mengenai Perdagangan dapat Dari beberapa penelitian terdahulu dan
digunakan library search dan patokan penelitian yang akan di ajukan oleh penulis
untuk melakukan analisa serta pengkajian pada saat ini tentu saja terdapat beberapa
ulang terhadap layanan entertainment kesamaan pada penelitian maupun
maupun trading saham. perbedaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah Adapun persamaan antara penelitian
dirumuskan diatas, dapat di tarik beberapa terdahulu dengan penelitian yang akan
kesimpulan rumusan masalah yang akan dilakukan adalah :
dipecahkan dalam penelitian ini, sebagai 1. Adanya kesamaan mendasar tentang
berikut : tujuan penelitian berkenaan dengan
168 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

memberikan pengetahuan lebih kepada populasi akan di persiapkan sesuai


masyarakat mengenai cara kerja sistem dengan kriteria seoptimal mungkin agar
ponzi dan skema piramida. mencapai hasil yang semaksimal
2. Adanya kesamaan mendasar tentang mungkin.
usaha memberikan pencegahan 7. Penelitian ini di yakini sangat
preventif kepada masyarakat guna membantu pemerintah sebagai upaya
mencegah penyebaran korban skema preventif penyebaran korban dan
Ponzi. kerugian negara akibat dari skema
3. Adanya kesamaan dalam menilai Ponzi dan piramida. Hal ini disebabkan
karakteristik masyarakat selaku investor karna populasi yang akan di ambil
dalam pengambilan keputusan adalah masyarakat Kabupaten
investasi. Kotabaru, yang notabene adalah
kabupaten terjauh dari Provinsi
Selain adanya kesamaan yang telah Kalimantan Selatan dan memiliki
disebutkan sebelumnya, tentu saja jumlah kecamatan terbanyak. Dengan
penelitian yang akan di lakukan saat ini tingkat penyampaian informasi
memiliki perbedaan yang tidak bisa di mengenai modus-modus penipuan yang
kesampingkan yang membuat penelitian bisa di katakan sangat terlambat di
ini layak untuk dilaksanakan, seperti : banding daerah lain.
1. Meluruskan pengertian dan penjelasan
mengenai skema Ponzi dan skema KERANGKA BERFIKIR
piramida itu sendiri secara lebih
mendalam dan detail. Hal tersebut
karena banyaknya masyarakat bahkan REVOLUSI INDUSTRI INDONESIA4.0 DI
KABUPATEN KOTABARU
peneliti sebelumnya yang berpikir
bahwa skema Ponzi dan skema
piramida itu adalah hal yang sama.
BISNIS DIGITAL
2. Menganalisa lebih dalam mengenai
produk bisnis digital yang sedang di
gemari oleh masyarakat khususnya di
SKEMA PONZI DAN
Kabupaten Kotabaru.
SKEMA PIRAMIDA
3. Menganalisa lebih lanjut kesesuaian
produk bisnis digital tersebut dengan
UU. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
dan UU. 7 Tahun 2014 tentang UU NO. 8 TAHUN 1995 UU NO. 7 TAHUN
Perdagangan. TENTANG PASAR 2014 TENTANG
4. Mengkaji ulang mengenai legalitas MODAL PERDAGANGAN
bisnis digital yang sedang marak di
gunakan oleh masyarat Kabupaten
LAYANAN FINTECH (FINANCIAL
Kotabaru. TECHNOLOGY) DAN
5. Pada penelitian ini diharapkan dapat ENTERTAIMENT
memberikan sanggahan kepada
penelitian sebelumnya, yang mana dari
semua penelitian terdahulu berpendapat UU NO.10 TAHUN PEMAHAMAAN
bahwa “ korban dari skema Ponzi dan 1998 PASAL 16(1) MASYARAKAT
piramida adalah masyarakat yang
memiliki tingkat pendidikan rendah”.
6. Penelitian ini sendiri akan memberikan TINDAKAN PREVENTIF TERHADAP
impact positif kepada responden, hal ini PENIPUAN
disebabkan pemilihan sampel dan
169 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

METODE PENELITIAN tersebar pada 6 (enam) Kecamatan di


Jenis dan Sumber Data Kabupaten Kotabaru. Penggunaan teknik
Penelitian ini bersifat deskriptif purposive/ judgmental sampling akan di
kualitatif, dengan penggunaan 2 (dua) jenis terapkan dalam pemilihan sampel dengan
data dengan rincian sebagai berikut : kriteria sebagai berikut :
• Jenis data kuantitatif 1. Berusia di atas 17 tahun.
Jenis data kuantitatif pada penelitian ini 2. Memiliki smartphone maupun
akan merujuk pada angka dan bilangan- perangkat komputer lainnya.
bilangan yang muncul sebagai hasil 3. Merupakan pengguna jejaring internet
pemberian skoring pada kuisioner yang aktif.
akan di olah kembali menjadi sebuah 4. Memiliki penghasilan.
analisis dari rekapitulasi tanggapan 5. Mengenal bisnis digital.
responden. Jika memang hasil pengisian dari
• Jenis data kualitatif kuisioner dengan teknik purposive/
Jenis data kualitatif pada penelitian ini judgmental sampling ini mengarah pada
akan ditampilkan berupa kata, kalimat indikasi negatif maka akan di adakan
uraian dan gambar. Jenis data kualitatif pengamatan lanjutan
dalam penelitian ini sendiri merupakan
hasil dari skoring yang akan diterapkan Teknik Analisa Data
pada kuisioner. Teknik analisis deskriptif kualitatif
Kuisioner sendiri akan terdiri dari 20 yang memiliki beberapa tahapan yaitu :
pertanyaan yang akan dibagi menjadi 5 1. Pengumpulan data
(lima) kategori yang mewakili dari 2. Reduksi data
setiap rumusan masalah yang telah di 3. Penyajian data
tentukan. 4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Sumber-sumber data :
• Data primer adalah data yang Pada saat melakukan reduksi data
dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau pada teknik analisis deskriptif kualitatif
dirinya sendiri. Ini adalah data yang ini, digunakanlah sistem scoring
belum pernah dikumpulkan berdasarkan tanggapan dari responden
sebelumnya, baik dengan cara tertentu pada setiap pertanyaan yang ada pada
atau pada periode waktu tertentu. kuisioner. Pemberian scoring sendiri
• Data Sekunder adalah data yang bertujuan untuk mempermudah dalam
dikumpulkan oleh orang lain, bukan proses coding dan penetapan analisis.
peneliti itu sendiri. Data ini biasanya
berasal dari penelitian lain yang Lokasi dan Jadwal Penelitian
dilakukan oleh lembaga-lembaga atau Lokasi yang akan diambil pada saat
organisasi seperti BPS dan lain-lain. penelitian ini adalah 6 (enam) kecamatan
yang menjadi wilayah administatif dari
Populasi dan Sampel Kabupaten Kotabaru. Adapun pembagian
Populasi yang dipilih pada penelitian kecamatanya adalah :
ini adalah masyarakat yang tinggal di 1. Pulaulaut Utara
Kabupaten Kotabaru dengan sebaran di 2. Pulaulaut Sigam
beberapa Kecamatan yang memiliki akses 3. Pulaulaut Timur
jejaring internet yang cukup memadai, 4. Pulaulaut Tengah
yang nantinya akan dipilih 50 orang 5. Kelumpang Hulu
sebagai responden. 6. Kelumpang Tengah
Teknik pengambilan sampel
menggunakan Quota sampling yang
dilakukan pada 50 orang respon yang
170 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN Hasil Scoring dan Analisis Kategori
Keberanian Responden dalam
Hasil Scoring dan Analisis Kategori Pengambilan Keputusan Bisnis
Pengetahuan Responden Mengenai Bisnis
Digital di Era Revolusi Industri 4.0 Berdasarkan hasil scoring atas pertanyaan
nomor 5 s.d 8 dapat dijabarkan sebagai
Berdasarkan hasil scoring atas berikut :
pertanyaan nomor 1 s.d 4 dapat 1. 4% responden tidak menjalankan
disimpulkan sebagai berikut : bisnis digital, 10% responden
1. 96% responden mengetahui adanya menjalankan bisnis digital untuk
perkembangan bisnis dari non digital keperluan tertentu dengan intensitas
menuju bisnis digital dan siap rendah, 36% untuk keperluan tertentu
mengikuti era revolusi 4.0, 2% dengan intensitas sedang, sedangkan
responden tidak mengetahui adanya 2% responden menjalankan bisnis
perkembangan bisnis di era revolusi digital untuk keperluan tertentu
industri 4.0 dengan kemungkinan belum dengan intensitas tinggi dalam artian
bisa mengklasifikasikan jenis layanan responden aktif berbisnis dalam
internet, sedangkan 2% responden layanan digital.
sangat siap dalam mengikuti 2. 15% responden mengikuti bisnis
perkembangan bisnis di era revolusi digital hanya 1 jenis yaitu e-
industri 4.0 dan sudah beralih pada commerce, 29% responden mengikuti
bisnis digital. bisnis digital sebanyak 2 jenis yaitu e-
2. 42% responden menggunakan bisnis commerce dan entertaiment, 4%
digital untuk memenuhi kebutuhannya responden sudah menggunakan lebih
disaat-saat tertentu, 56% responden dari 2 jenis bisnis digital dan pernah
sedang memilih bisnis digital yang atau sedang berbisnis digital,
cocok untuk dirinya, sedangkan 2% sedangkan 8% responden yang
responden sudah menemukan bisnis melakukan bisnis non digital yang
digital cocok untuk dirinya dan mencari berjenis Multi Level Marketing.
peluang bisnis digital lainnya. 3. 8% responden dengan bisnis non
3. 56% responden adalah pengguna digital tidak diperhitungkan sebab
internet aktif yang hanya menggunakan jenis bisnis Multi Level Marketing
2 jenis produk digital pada jejaring adalah bisnis dengan skema piramida,
internet, 32% responden aktif 15% responden menyebutkan 2 jenis
menggunakan layanan internet pada 3 keuntungan dari bisnis digital yang
jenis produk digital pada jejaring mereka ikuti, 58% responden mampu
internet, 12% responden memiliki menyebutkan 3 jenis keuntungan dari
penggunaan aktif pada lebih dari 3 jenis keikutsertaannya dalam bisnis digital,
produk digital pada jejaring internet. 4% responden mampu mendapatkan
Teori ini di kemukan karena layanan penghasilan dari bisnis digital yang di
internet memiliki algoritma dan riwayat jalankannya.
penggunaan akun, sehingga tayangan 4. 22% responden tidak mengerti
iklan yang muncul pada jejaring mengenai bisnis digital dan non digital
internet kita adalah hal serupa dengan yang pernah atau sedang mereka
yang kita sukai/sering kita gunakan. jalani, 72% mengetahui sistem yang
4. Pada hasil scoring pertanyaan nomor 4 dijalankan dalam bisnis digital yang
menunjukan banyaknya penawaran mereka ikuti tetapi tidak mampu
bisnis digital yang muncul pada jejaring menjelaskan, 6% responden sangat
internet dari responden. mengerti dan mampu menjelaskan
171 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

mengenai sistem kerja dari bisnis berbasis skema Ponzi.


digital yang mereka ikuti. 2. 30% responden mengerti dan bisa
menjelaskan secara singkat tentang
Rincian responden pada lembar skema Ponzi maupun skema piramida,
kuisioner pertanyaan nomor 8 berupa 22% responden pernah mendengar dan
pembelian produk berjenjang dan invertasi mengetahui tentang skema Ponzi
yang telah di labeli illegal oleh maupun skema piramida, 64%
Pemerintah. 8% responden adalah responden sama sekali tidak pernah
masyarakat yang sudah pernah terjerat mengenal dan mengetahui mengena
dalam bisnis konvensional non digital skema Ponzi dan skema piramida.
dengan skema Ponzi dan piramida, 3. 8% responden mampu mejelaskan
responden ini juga memiliki kemungkinan perbedaan skema Ponzi dan skema
yang sangat tinggi untuk terjerat kembali piramida secara singkat, 28%
dalam bisnis digital dengan skema Ponzi responden menjawab mengetahui
dan piramida . Sedangkan 72% adalah tanpa bisa menjelaskan, 64%
responden yang memiliki peluang sangat responden tidak mengetahui sama
tinggi untuk terjerat dalam bisnis dengan sekali perihal perbedaan skema Ponzi
skema Ponzi dan piramida, hal ini dan skema piramida.
disebabkan dalam uraian kuisioner para 4. 80% responden mengaku belum
responden menjawab tidak mengetahui pernah menjadi korban bisnis
dengan pasti mengenai sistem yang di konvensional non digital dan bisnis
terapkan dalam bisnis digital. digital, 10% responden mengaku
pernah jadi korban penerapan skema
Hasil Scoring dan Analisis Kategori Ponzi dan skema piramida dengan
Pengetahuan Responden Mengenai Skema jenis Multi Level Marketing, arisan
Ponzi dan Skema Piramida Online, trading forex, game online dan
tiktok cash.
Berdasarkan hasil scoring atas
pertanyaan nomor 9 s.d 12 berdasarkan
hasil library research dapat dijabarkan Analisis Kebutuhan Melek
sebagai berikut : Ponzi dan Piramida pada
1. 42% responden memiliki 0 s.d 3 misi Responden
yang harus dikerjakan, responden ini
merupakan pengguna layanan e-
commerce dan entertainment yang 4%
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari . 34% responden miliki 4 24%
s.d 6 misi yang harus dikerjakan, 37%
responden ini merupakan pengguna
layanan entertainment dengan jenis 35%
tontonan video dan game online
berhadiah yang bertujuan untuk Perbedaan skema Ponzi dan skema piramida
mendapatkan keuntungan. 8% miliki 7
s.d 9 misi yang harus dikerjakan, misi Ciri skema Ponzi dan skema piramida
yang di telah di pilih oleh responden
menujukan bisnis tersebut berbasis Skema ponzi dan skema piramida pada bisnis
skema piramida, 16% miliki 7 s.d 9 digital
misi yang harus dikerjakan Skema ponzi dan skema piramida pada bisnis
digital secara menyerluruh
mengindikasikan bahwa bisnis yang
sedang dijalankan oleh responden
172 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

hasil analisis pada diagram pewarnaan 3. 36% responden tidak yakin bahwa
merah merupakan responden yang pernah bisnis digital yang sedang meraka
terjerat skema Ponzi dan piramida, jalani atau ikuti legal menurut regulasi
dikarenakan mereka tidak memiliki perundang-undangan yang menjadi
pengetahuan sama sekali mengenai skema acuan penelitian, 28% responden
Ponzi maupun skema piramida. Responden hanya yakin pada salah satu dari
yang berada dalam warna merah memerlukan perundang-undangan yang menjadi
tindak lanjut yang sangat serius. acuan penelitian. 18% responden
sangat yakin bahwa bisnis digital yang
Hasil Scoring dan Analisis Kategori sedang meraka jalani dan ikuti tidak
Pengetahuan Responden Mengenai bertentangan dengan kedua
Regulasi Perundang-undangan dalam perundang-undangan tersebut.
Bisnis Sedangkan 8% responden tidak
berpartisipasi dalam bisnis digital.
Berdasarkan hasil scoring atas 4. 14% responden merasa sistem bisnis
pertanyaan nomor 13 s.d 16 berdasarkan digital yang meraka ikuti sangat
hasil library research terhadap UU No.8 janggal, 26% responden merasa sistem
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan UU bisnis digital yang meraka ikuti
No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan janggal, 52% responden merasa tidak
dapat dijabarkan sebagai berikut : ada kejanggal dalam sistem bisnis
1. 4% responden tidak mengetahui digital yang mereka ikuti. Sedangkan
bahwa sama sekali mengenai adanya 8% responden tidak berpartisipasi
regulasi bisnis konvensional non dalam bisnis digital.
digital maupun bisnis digital terkait
dengan skema Ponzi maupun skema Pada kolom total scoring dari
piramida. 52% responden mengetahui pertanyaan 13 s.d 16 memiliki kaitan erat
adanya regulasi perundang-undangan dengan tanggapan responden terhadap
terkait dengan skema Ponzi maupun pertanyaan 5, 6 dan 7. Reduksi data di
skema piramida tetapi tidak lakukan terhadapan tanggapan responden
memahami mengenai berupa e-commerce, Multi Level
implementasinya pada bisnis yang Marketing, DDKoin, Bitcoin dan arisan
sedang di jalankannya. Sedangkan online. Reduksi data di lakukan terhadap
44% responden mengetahui dan jenis-jenis bisnis digital yang telah di
memahami tetapi tidak secara sebutkan dengan menggunakan teknik
mendetail. library research dari berbagai sumber.
2. 17% responden tidak mengetahui dan Dengan hasil di bawah ini :
tidak memahami implementasi dari ke 1. Jenis e- commerce yang di uraikan
dua perundang-undangan tersebut oleh responden merupakan bisnis
terhadap kegiatan bisnis digital yang digital resmi dan diakui ke
mereka jalankan atau ikuti. 10% legalitasannya oleh Negara, memiliki
responden mengetahui tetapi tidak layanan costumer service yang bisa
memahami implementasi dari UU memberikan jaminan keamanan
No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar kepada pelanggan dan mitra bisnisnya.
Modal terhadap kegiatan bisnis digital 2. Jenis Multi Level Marketing yang
yang mereka jalankan atau ikuti, 19% terdapat pada tanggapan responden
responden mengetahui tetapi dan berupa bisnis konvensional yang
memahami implementasi UU No. 7 sanggat jelas bertentangan dengan UU
Tahun 2014. Sedangkan 8% No. 7 Tahun 2014 Tentang
responden tidak berpartisipasi pada perdagangan terkait dengan skema
bisnis digital. piramida.
173 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

3. Jenis arisan online yang di sebutkan piramida yang masih sanggat banyak
responden dalam tanggapan diterapkan oknum-oknum pelaku bisnis.
merupakan bisnis konvensional yang Hal ini berakibat, responden pada
sanggat jelas bertentangan dengan UU penelitian ini tidak sadar, bahwa mereka
No. 7 Tahun 2014 Tentang telah terjebak dalam permainan oknum
perdagangan terkait dengan Skema pelaku bisnis yang menerapkan skema
Ponzi dan berkaitan dengan UU NO. Ponzi, skema piramida dan insider trading.
10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Pembuktiannya dapat dilihat pada
Pasal 16(1). tanggapan responden berupa jenis layanan
bisnis digital yang telah mereka ikuti.
PEMBAHASAN
Perkembangan Bisnis Digital di Era Produk Bisnis Digital yang Tepat dan
Revolusi Industri Menurut Masyarakat di Sesuai dengan Masyarakat di Kabupaten
Kabupaten Kotabaru Kotabaru
Berdasarkan tanggapan dari responden Berdasarkan dari hasil tanggapan
dan analisis lebih lanjut terhadap metode responden dan mengacu pada UU NO, 8
scoring yang di terapkan pada setiap isian tahun 1995 tentang pasar modal dan UU
responden dapat dilihat bahwa, NO. 7 tahun 2014 tentang perdagangan
perkembangan bisnis digital di Kabupaten serta ilmu manajemen keuangan, dapat di
Kotabaru sangatlah pesat. Terbukti dengan tarik sebuah kesimpulan bahwa semua
dengan banyaknya tanggapan responden bisnis digital cocok dan sangat layak untuk
yang mengikuti bahkan sudah pernah di coba.
menjalankan bisnis digital. Pemilihan
bisnis digital oleh masyarakat di KESIMPULAN
Kabupaten Kotabaru yang telah menjadi Dari hasil penelitian dan pembahasan
responden dari penelitian ini sebagaian dalam penelitian di tarik kesimpulan sesuai
besar berupa e-commerce, dimana dengan rumusan masalah yang telah di
masyarakat berperan sebagai konsumen, tentukan pada pembahasan sebelum nya,
distributor bahkan produsen. Masyarakat adalah sebagai berikut :
di Kabupaten Kotabaru terlihat sudah bisa 1. Perkembangan bisnis digital pada era
menikmati kemudahan bisnis melalui revolusi industri menurut masyarakat
jejaring internet. di Kabupaten Kotabaru sangatlah
berkembang dan bisa di terima dengan
Implementasi UU NO. 8 Tahun 1995 baik. Terbukti dengan banyaknya jenis
Tentang Pasar Modal dan UU NO. 7 bisdnis digital yang coba di ikuti oleh
Tahun 2014 Tentang Perdagangan masyarakat.
Menurut Masyarakat di Kabupaten 2. Masyarakat di Kabupaten Kotabaru
Kotabaru jarang yang mengetahui mengenai
Sesuai dengan hasil penelitian baik implementasi dari UU No.8 Tahun
berupa tahap observasi dan pengumpulan 1995 Tentang pasar modal dan UU
data, dengan pembuktian dari hasil dari No. 7 Tahun 2014 Tentang
scoring dan analisis lanjutan terhadap perdagangan pada bisnis digital yang
tanggapan responden, banyak sekali mereka sedang jalankan dan pernah
masyarakat dari Kabupaten Kotabaru ikuti. Hal ini menyebabkan masih
selaku responden tidak mengetahui adanya banyaknya masyarakat yang terjerat
UU NO, 8 tahun 1995 tentang pasar modal dan menjadi korban dari bisnis digital
dan UU NO. 7 tahun 2014 tentang yang menerapkan skema Ponzi, skema
perdagangan. Hal ini menyebabkan piramida dan pelaku Insider Trading.
kesulitan bagi mereka untuk mendeteksi 3. Solusi yang cocok diberikan kepada
adanya penerapan skema Ponzi dan skema masyarakat di Kabupaten Kotabaru
174 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

yang ingin berpartisipasi dalam bisnis https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/


digital adalah dengan memastikan data-dan-
persoalan legalitas perusahaan yang statistik/direktori/fintech/Pages/FAQ
4. menawarkan bisnis digtal, -Kategori-Umum.aspx (diakses
mempelajari sistem bisnis yang di tanggal 20 februari 2021).
gunakan oleh perusahaan tersebut.
Dan memperhitungkan setiap resiko Keuangan, Otorisasi Jasa . 2016. Peta
kerugian yang akan timbul. bisnis uang elektronik. Edukasi
Konsumen. Era Baru Literasi dan
Inklusi Keuangan,
Daftar Pustaka Sikapuuangmu.ojk.id. Desember
Afriana, Dewi. Danil, Aryan. Mirza. 2019. 2016.
Revolusi Industri 4.0. CV.Jejak,
Kresnoadi, Sejarah Revolusi Industri 4.0
Sukabumi.
dan Apa itu Era Society 5.0?,
Arliyanda. 2020. Eksistensi Produk Multi https://www.ruangguru.com/blog/rev
Level Marketing dengan Skema olusi-industri-4.0 (diakses tanggal 22
Piramida Dalam Sistem Hukum Feruari 2021).
Indonesia. Jurnal. Universitas
Hadijah, Siti, Broker Forex: Pengertian,
Tudakalo.
Jenis dan Tips Memilih Broker yang
Boone. Louise E, David I. Kurtz. 2007. Tepat.,
Contemporary Bussiness ( Pengantar https://www.cermati.com/artikel/bro
Bisnis Kontemporer.Jakarta Salemba ker-forex-pengertian-jenis-dan-tips-
Empat, Jakarta memilih-broker-yang-tepat (diakses
tanggal 21 Februari 2021).
Dany, Mengenal Ponzi, Bisnis Penipuan
Berantai yang Sukses Embat Duit, Hadijah, Siti, Kenali Ciri-Ciri Penipuan di
https://boombastis.com/fakta-sistem- Industri Fintech dan Cara
ponzi-penipuan/157949 (diakses Menghindarinya,
tanggal 20 Feruari 2021). https://www.cermati.com/artikel/ken
ali-ciri-ciri-penipuan-di-industri-
Dwi, Bambang.A, Mengenal Snack Video, fintech-dan-cara-menghindarinya
Aplikasi Video Pendek Pesaing (diakses tanggal 23 Februari 2021).
Tiktok yang tengah Viral,
https://gizmologi.id/aplikasi/mengen Hadijah, Siti, Waspada Penipuan ‘Money
al-snack-video/ (diakses tanggal 20 Game’: Kenali Ciri-Cirinya!,
Feruari 2021). https://www.cermati.com/artikel/was
pada-penipuan-money-game-kenali-
Hidayat, Taufik, Trend Teknologi ciri-cirinya (diakses tanggal 20
Revolusi Industri 4.0. Direktorat Februari 2021).
Sistem Informasi dan Teknologi,
https://unida.ac.id/teknologi/artikel/tr Hapsari, Vidia, Ciri Investasi
end-teknologi-revolusi-industri- Menggunakan Skema Ponzi, Jangan
40.html#:~:text=Revolusi%20Industr Sampai Tertipu!,
i%204.0%20merupakan%20sebuah, https://duniafintech.com/ciri-
model%20bisnis%20baru%20berbas investasi-menggunakan-skema-
is%20digital (diakses tanggal 22 ponzi-jangan-sampai-tertipu/
Feruari 2021). (diakses tanggal 23 Februari 2021).

Keuangan, Otorisasi Jasa, FAQ Fintech Hidayat, Komarul, Kasus skema Ponzi
Lending, terbesar setelah Madoff terungkap,
175 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

raup dana Rp 23,8 triliun, Yang Ramai di Indonesia,


https://internasional.kontan.co.id/ne https://gamebrott.com/daftar-
ws/kasus-skema-ponzi-terbesar- aplikasi-skema-ponzi-seperti-vtube-
setelah-madoff-terungkap-raup- yang-ramai-di-indonesia (diakses
dana-rp-238-triliun (diakses tanggal tanggal tanggal 23 Februari 2021)
23 Februari 2021)
Nurdianti, Opy. 2020. Skema Ponzi di
Idris, Muhammad, Fintech Adalah: Indonesia: Rekam Jejak Media
Pengertian, Jenis, dan Aturan Informasi vs Victim Profile (Studi
Hukumnya, Kasus pada Perusahaan QNET).
https://money.kompas.com/read/202 Skripsi. Jember. Universitas Jember.
1/04/22/185857226/fintech-adalah-
pengertian-jenis-dan-aturan- Perdana, Arkan, Ketahui Skema Ponzi,
hukumnya?page=all (diakses tanggal Skema yang Sering Digunakan
21 februari 2021). dalam Investasi Bodong,
https://glints.com/id/lowongan/skem
Indonesia, Integrity, Cara Kerja Ponzi a-ponzi/#.YLyLu74za00 (diakses
Pada Fintech, https://www.integrity- tanggal 20 Februari 2021).
indonesia.com/id/blog/2019/08/02/ca
ra-kerja-ponzi-pada-fintech/ (diakses Putri, Eti Kumala. 2021. Perlindungan
tanggal 20 Februari 2021). Hukum Terhadap Investor Pasar
Modal dari Praktik Perdagangan
Miladi, Himam, Belum Tau Apa Itu Orang dalam (Insider Trading).
TikTok? Berikut 10 Fakta Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Pentingnya,
https://www.kompasiana.com/primat Republik Indonesia. Bank Indonesia. 2016.
a/5e3624dad541df0711281812/belu Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/
m-tahu-apa-itu-tiktok-berikut-10- 18/ PBI/ 2016 Tentang Perubahan
fakta- Kedua atas Peraturan Bank
pentingnya?page=all#sectionall Indonesia Nomor 11 / 12 / PBI /
(diakses tanggal 22 Februari 2021). 2009 Tentang Uang Elektronik (
Electronic Money). Jakarta. Bank
Nayoan, Aldwin, Apa itu e-Commerce? Indonesia.
Kenali semua jenis dan manfaatnya,
https://www.niagahoster.co.id/blog/a Republik Indonesia. Bank Indonesia. 2016.
pa-itu-ecommerce/ (diakses tanggal Peraturan Bank Indonesia Nomor 17
20 februari 2021). / 40 / PBI / 2016 Tentang
Penyelenggaraan Pemrosesan
Nabila, Farah, Diblokir Kominfo, Ini 5 Transaksi Pembayaran. Jakarta.
Fakta Tentang TikTok Cash, laman Bank Indonesia.
https://www.suara.com/tekno/2021/0
2/13/101814/diblokir-kominfo-ini-5- Republik Indonesia. 2019. Keputusan
fakta-tentang-tiktok-cash?page=all Kementrian Ketenagakerjaan
(diakses tanggal 23 Feruari 2021) Republik Indonesia Nomor 90 Tahun
2019 Tentang Penetapan Standar
Nalle, Victor Imanuel.W. 2014. Menjerat Kompetensi Kerja Nasional
skema bisnis piramida dengan pasal Indonesia Kategori Aktivitas
penipuan. Tribunnews. Kamis, 04 Keuangan dan Asuransi Golongan
September 2014,bisnis, halaman 2. Pokok, Bukan Asuransi dan dana
Pensiun Bidang Genereal Banking.
Nugroho, Rizki Arif Priyanto, Daftar Jakarta 20019. Kementrian
Aplikasi Skema Ponzi Seperti Vtube Ketenagakerjaan Indonesia.
176 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

Republik Indonesia. Otorisasi Jasa SimulasiKredit.com,Ciri-ciri Investasi


Keuangan. 2016. Peraturan Otorisasi Skema Ponzi,
Jasa Keuangan Nomor https://www.simulasikredit.com/ciri-
77/PJOK.01/2016 Tentang Layanan ciri-investasi-skema-ponzi/ (diakses
Penjam meminjam Uang Berbasis tanggal 20 Februari 2021).
Teknologi Informasi. Jakarta.
Otorisasi Jasa Keuangan. Suryana, Martin and Associates,
https://www.hukumonline.com/klini
Republik Indonesia. 2012. Undang – k/detail/ulasan/lt57eb3c7080e65/lara
Undang Republik Indonesia No. 7 ngan-skema-ponzi-dan-skema-
Tahun 2014 tentang Perdagangan. piramida-menurut-hukum-positif/
Jakarta. Kementrian Hukum dan Hak (diakses tanggal 30 Mei 2021).
Asasi Manusia
Susanto, Marcel, Apa Itu Revolusi
Republik Indonesia. 1995, Undang – Industri 4.0?,
Undang Republik Indonesia No. 8 https://www.zenius.net/blog/revolusi
Tahun 1995, tentang Pasar Modal. -industri-4-0 (diakses tanggal 23
Jakarta. Kementrian Perindustrian Feruari 2021).
dan Perdagangan
Syali, Muhammad Fiqli. 2016. Tinjauan
Republik Indonesia, 1998. Undang – sosiologi hukum terhadap skema
Undang Republik Indonesia No. 10 piramida (MLM) dalam undang-
Tahun 1998 tentang Perubahan undang No.7 tahun 2014 tentang
Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 perdagangan. Skripsi. Universitas
tentang Perbankan. Jakarta. Hasanuddin.
Kementrian Keuangan
Symphonium264, Skema Ponzi,
Rezkinaswara, Leski, Revolusi Industri https://id.wikipedia.org/wiki/Skema_
4.0. Kementrian Komunikasi dan Ponzi#:~:text=Skema%20Ponzi%20
Informatika, adalah%20modus%20investasi,orga
https://aptika.kominfo.go.id/2020/01 nisasi%20yang%20menjalankan%20
/revolusi-industri-4-0/ (diakses operasi%20in (diakses tanggal 20
tanggal 22 Feruari 2021). Februari 2021).
Riyanto, Agus, LL.M, https://business- Trijuni, Eko, Awas! Penipuan Berkedok
law.binus.ac.id/2016/05/08/unsur- Forex Trading, ini caranya,
unsur-insider-trading-menurut-uu- http://www.juruscuan.com (diakses
pasar-modal/ (diakses tanggal 30 tanggal 21 Februari 2021).
Mei 2021).
Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan
Saviti, Astrid. 2019. Revolusi Industri 4.0: Bisnis, Edisi Ketiga. PT. Gramedia
Mengubah Tantangan Menjadi Pustaka Utama, Jakarta.
Peluang di Era Disrupsi 4.0. Penerbit
Genesis, Yogyakarta. Utami, Dhiany Nadya, OJK Temukan
Ratusan Fintech dan 14 Investasi
Setiaji, Hidayat, Waspadai Skema Ponzi di Ilegal, Ini Daftarnya,
Bisnis Rentenir Zaman Now., https://finansial.bisnis.com/read/202
https://www.cnbcindonesia.com/tech 10129/55/1349616/ojk-temukan-
/20180306113741-37- ratusan-fintech-dan-14-investasi-
6354/waspadai-skema-ponzi-di- ilegal-ini-daftarnya (diakses tanggal
bisnis-rentenir-zaman-now (diakses 23 Februari 2021)
tanggal 20 Februari 2021).
177 Kindai, Vol 17, Nomor 2, Halaman 166-177

Widyaningsih, Pengaruh Revolusi Industri


4.0 terhadap Ekonomi Indonesia,
http://hes.walisongo.ac.id/index.php/
2019/03/12/118/ (diakses tanggal 20
Februari 2021).
Zulfandi, 9 Teknologi Pilar Utama Dalam
Revolusi Industri 4.0,
https://fti.bunghatta.ac.id/2020/12/21
/9-teknologi-pilar-utama-dalam-
revolusi-industri-4-0/ (diakses
tanggal 23 Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai