Anda di halaman 1dari 1

CASE III “ALIBABA AND GLOBAL E-COMMERCE : SHOULD AMAZON BE AFRAID?


Resume
Alibaba merupakan sebuah online marketplace. Didirikan pada tahun 1999 oleh entrepreneur
jenius Jack Ma. Jack Ma ingin,membuat sebuah platform E-Commerce yang bisa menjadi portal
penghubung antara produsen Cina dengan para konsumen dari negara lain. Nama Alibaba sendiri diambil
dari karakter cerita fiksi terkenal dari timur tengah Arabian Nights.
Saat ini, Alibaba sudah memiliki sekitar 500 users worldwide. Penjualannya pun melampaui eBay
dan Amazon, dua Online Marketplace besar dunia. Alibaba juga memegang sekitar 80% online shop yang
ada di Cina. Berbeda dengan Online Marketplace lainnya, Alibaba tidak memiliki merchandise sendiri,
namun hanya murni sebagai pengubung antara buyers dan sellers.
Pada tahun 2014, Alibaba resmi terdaftar dalam pasar saham di U.S dengan tawaran awal sebesar
25 Billion USD. IPO terbesar yang pernah tercatat. Alibaba juga membangun cabang di Prancis, Jerman,
dan Italia sebagai usaha untuk memperluas pengaruh dalam pangsa pasar dunia. Selain itu, Alibaba juga
mulai fokus untuk menjual produk-produk dari brand internasional seperti Macy, L’Oreal, dan Apple.
Dalam hal investasi asing, Alibaba bisa dibilang agak berbeda dengan perusahaan-perusahaan
internasional lain. Hal ini disebabkan oleh regulasi pemerintah cina terkait pemasangan barrier terhadap
para investor asing. Hal ini mengakibatkan para investor asing tidak bisa memegang saham Alibaba
sepenuhnya. Dalam hal kekuasaan perusahaan, Jack Ma memegang kekuasaan tertinggi. Namun, dalam
pelaksanaannya, para investor sering dibuat khawatir dengan sikap Jack Ma yang cenderung membuat
keputusan besar dalam perusahaan, dan menyerahkan kepemilikan perusahaan yang tanpa disertai diskusi
dengan orang banyak.
Dalam perjalanannya goes worldwide, Alibaba terlibat beberapa isu. Salah satunya adalah
keterlibatan International E-Commerce-nya, AliExpress, dalam penjualan produk-produk tiruan. Hal ini
sempat dibawa ke meja hijau oleh Kering SA, sebuah perusahaan internasional yang berfokus pada
penjualan barang-barang mewah. Walaupun pada akhirnya tuntutan hukum ini disangkal oleh Alibaba,
yang mana mereka akan bekerja sama dengan instansi pemerintah cina dalam hal kontrol produk tiruan
kedepannya.
Walaupun para investor pada hakikatnya tidak bisa memiliki memegang saham Alibaba
seutuhnya, mereka optimis untuk invest ke Alibaba. Melihat pertumbuhan Alibaba, para investor yakin
bahwa kedepannya Alibaba akan menjadi lahan yang menguntungkan. Karena faktanya, cina telah
melampaui US dalam hal E-Commerce. Ini jelas merupakan peluang emas yang tidak bisa diabaikan
begitu saja oleh para investor. Mereka percaya bahwa nantinya Alibaba akan berkembang pesat secara
global. Karena jika dibandingkan dengan Amazon, sebuah perusahaan E-Commerce internasional,
Alibaba dinilai lebih fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai