Case Week 4
“Alibaba aiming to shape the world?”
Kelompok 3:
134119010 Stefanus Rianto
134219003 Gracia Santoso
1. Penjelasan Singkat
Alibaba Group merupakan suatu grup dengan bisnis utama berupa
jasa penjualan online yang berasal dari negara Cina yang didirikan oleh 18
founder dan dipimpin oleh Jack Ma pada tahun 1999. Pada awal berdirinya
bisnis ini, wilayah jangkauan dari Alibaba hanyalah pasar domestik dari
negara Cina saja. Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis dari Alibaba ini
mencakup bisnis online baik C2C, B2B, B2C.
Alibaba akhirnya berhasil melaksanakan IPO pada pasar saham di
Hong Kong (HKEx) pada tahun 2007. Namun pada tahun 2008 terjadi suatu
krisis finansial global, yang berpengaruh keras juga pada perekonomian
Cina. Selain itu pada tahun 2012 terjadi tindakan penipuan dan korupsi di
dalam bisnis Alibaba itu sendiri. Dimana muncul berbagai kejadian bahwa
penjual-penjual yang dianggap kurang kompeten secara sengaja disetujui
sebagai Gold Suppliers dengan adanya penerimaan dana suapan. Akhirnya
pada tahun itu pula Alibaba memutuskan untuk mencabut IPO nya dengan
membeli ulang saham Alibaba. Privatisasi ini bertujuan agar Alibaba dapat
membenahi diri, dan dapat memutuskan keputusan dengan lebih leluasa dan
yang terbaik bagi perusahaan.
Setelah berbagai pertimbangan, pada September 2014 Alibaba
memutuskan untuk IPO kembali di pasar saham New York (NYSE). Pasar
saham di New York yang dipilih karena pada saat itu Alibaba pada NYSE
diperbolehkan adanya suatu jenis saham perusahaan yang tidak ikut
memberikan hak bersuara untuk penentuan keputusan perusahaan. Sehingga
meskipun dengan IPO, tetapi grup internal Alibaba sendiri tetap masih bisa
mengatur keputusan perusahaan dengan leluasa. Hal ini tidak diizinkan
sebelumnya oleh regulasi HKEx.
Saham Alibaba pada hari pertama mengalami kenaikan harga hingga
35% dari harga awal, dan pada dua bulan pertama berhasil mengalami
kenaikan hingga 77%. Namun sejak itu harga saham Alibaba mengalami
Business Environment | 1
penurunan akibat penurunan ekonomi negara Cina seperti dapat dilihat pada
Gambar 1. Hal ini dapat dilihat dengan kembalinya terjadi penurunan pada
GDP negara Cina hingga titik terendah sejak tahun 2010 seperti dapat
dilihat pada Gambar 2.
Business Environment | 2
Meskipun dengan perusahaan berkelas internasional seperti Alibaba
pun, efek dari kondisi perekonomian, politik, dan pemerintahan dari negara
asal akan selalu dapat memengaruhi kondisi perusahaan. Dimana
perusahaan akan selalu berhadapan dengan regulasi baru dari pemerintahan
setempat, dan bagaimana cara perusahaan untuk melewati rintangan
tersebut. Relasi Jack Ma dan perusahaan Alibaba dengan pimpinan politik
tentu sangat berarti. Dikarenakan sehebat-hebatnya perusahaan, akan
diwajibkan untuk mengikuti aturan pemerintahan baik tempat asal
perusahaan tersebut, maupun peraturan pasar yang ditujunya.
Business Environment | 3
mengatur keputusan perusahaan dengan leluasa. Faktor ini tidak diizinkan
oleh regulasi HKEx sehingga IPO dilakukan di NYEx. Pada IPO keduanya
ini, saham Alibaba awalnya sukses besar hingga mampu mengalami
kenaikan sebanyak 77% dalam dua bulan. Namun setelah itu saham Alibaba
kembali jatuh, hal ini disebabkan oleh perekonomian Cina yang turun
drastis sehingga ikut mengguncang Alibaba yang merupakan salah satu
perusahaan di Cina. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai GDP negara Cina
yang berada di titik terendah sejak tahun 2010.
3. Akar Permasalahan
Dari berbagai masalah yang terjadi pada perusahaan Alibaba dapat
ditarik kesimpulan bahwa penyebab utama goncangnya suatu perusahaan
ialah perekonomian global. Dilihat dari IPO pertama dan kedua perusahaan
Alibaba yang gagal ini, perekonomian global dapat memengaruhi
perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian suatu negara jatuh, hal
tersebut juga dapat memengaruhi perekonomian perusahaan, bahkan
perusahaan raksasa sekalipun. Buruknya pereknomian suatu negara,
memengaruhi sudut pandang para investornya, sehingga investor mengalami
ketakutan dalam berinvestasi pada perusahaan yang negaranya sedang
mengalami suatu krisis. Krisis yang dialami oleh Cina, khususnya pada
tahun 2014 tersebut ialah regulasi pemerintah yang memperketat
pertumbuhan kredit, mengurangi kapasitas berlebih, menginternalisasi biaya
polusi industri, dan memperketat hambatan anggaran pemerintah daerah.
4. Alternatif Solusi
Terdapat berbagai macam solusi alternatif untuk menangani
permasalahan yang dialami oleh perusahaan Alibaba, khususnya pada
regulasi pemerintah dan perekonomian Cina. Dalam lingkungan ekonomi
global yang tidak pasti, penyangga kebijakan China yang cukup besar dapat
dicadangkan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi secara keseluruhan
jika terjadi guncangan ekonomi domestik atau eksternal yang tidak terduga.
Business Environment | 4
Pemerintah Cina merencanakan serta mengumumkan rencana reformasi
yang bertujuan untuk membuat perekonomian Cina lebih stabil. Pemerintah
perlu melakukan revisi terhadap undang-undang anggaran agar memberikan
transparansi dan akuntabilitas yang jauh lebih besar untuk pengelolaan
utang pemerintah daerah.
Regulasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi baik negara Cina
maupun perusahaan-perusahaannya harus diperbaiki. Salah satunya ialah
peraturan yang diberlakukan pada pasar modal Hongkong yang seharusnya
tidak menghambat perusahaan-perusahaan lokal untuk menjadi IPO.
Perusahaan swasta biasa tidak mampu memengaruhi keputusan pemerintah
terhadap regulasinya, namun Alibaba merupakan perusahan swasta yang
terbesar di Cina dan memberikan kontribusi yang cukup besar pada
perekonomian Cina. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan Alibaba
menjalin suatu kemitraan dengan pemerintah, agar regulasi pemerintah tidak
menyulitkan Alibaba dan Alibaba dapat memberikan dampak positif bagi
negara sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah.
Business Environment | 5
DAFTAR REFERENSI