KELOMPOK 6
D4 KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN AKUNTANSI
BANDUNG
2021
ANALISIS CASE ALIBABA.COM
A. Profil Perusahaan
Pada September 2006, untuk memfasilitasi IPO bisnis B2B -nya, Alibaba
mengalami restrukturisasi B2B pada Alibaba.com. Perusahaan utama yang muncul dari
restrukturisasi adalah Alibaba.com Limited, dimana 17 persen sahamnya dimiliki oleh
pemegang saham publik dan sisa saham perusahaan sebesar 83% dimiliki oleh
perusahaan, karyawandan konsultan.
1. Model Bisnis
2. Hasil
1. Segmen Politik-Hukum:
Pasar Cina memiliki banyak perbedaan dibandingkan dengan negara barat,
pemerintah mungkin tidak selalu membiarkan perusahaan untuk beroperasi dipasar
benar-benar terbuka dan bebas sendiri.
Alibaba secara teratur dikunjungi oleh para pejabat dari pemerintah sebagai
wujud kepedulian dalam perkembangan perusahaan. MaYun memilih Hang-zhou
untuk menjadi markas karena Hangzhou bukan hanya kampung halaman, tapi juga
pemerintah daerah meningkatnya pengembangan e-commerce dan perdagangan
internet, dan telah memberi mereka banyak dukungan politik.
CaiQi, walikota Hangzhou, mengatakan bahwa ia benar-benar setuju dengan
kata MaYun tentang "Membuat Hangzhou menjadi kotae-commerce di Cina" di UKM
Ketiga Konferensi Aplikasi E-Commerce pada tahun 2008Maret. (Wenku. A, 2011)
2. Segmen Ekonomi
Usaha kecil dan menengah(UKM) memberikan kontribusi yang signifikan ke
Produk Domestik Bruto, aktivitas perdagangan dan ketenagakerjaan suatu negara.
Dari Laporan Keuangan UKM China 2013menunjukkan bahwa 60 persen dari PDB
China, 70, 70 persen dari aktivitas perdagangan dan 80 persennya didorong oleh
UKM (Liu, 2008). Alibaba memberikan UKM dengan platform yang besar untuk
menjangkau beragam basis pelanggan dan menjalankan bisnis mereka dengan cara
yang tanpa batas dan biaya yang efektif.
3. Segmen Sosial Budaya
Kantor pusat Alibaba berlokasi di Hangzhou, di mana adalah ibu kota provinsi
Zhejiang. Dalamt radisi Cina, pedagang dari daerah ini selalu memiliki karakteristik
"Speed", "Baik diinovasi" dan"memiliki kekayaan model yang dibuat".
Di bawah pengaruh budaya bisnis lokal, pengembangan Alibaba telah
mendapatkan progress cepat. (Zhidao.a 2014). Di Cina, telah menjadi fenomena
populer untuk memulai bisnis online, orang secara bertahap menerima model belanja
online.
Ketergantungan perusahaan secara bertahap meningkat, internet menjadi
penting untuk distribusi channel mereka, beberapa di antaranya bahkan menganggap
platform B2C sebagai pilihan pertama mereka.
Sejak tahun1978, China mulai menerima kebijakan ekonomi pasar untuk
regulasi dan membimbing pasar domestik. Ada banyak UKM di daerah Zhejiang yang
memperluas pasar dan penjualan produk mereka. Asimetri informasi merupakan salah
satu alasan memblokir pasar berkembang berhasil, dan fenomena ini akan terus
berlanjut, sehingga Alibaba hanya menangkap peluang bisnis yang berharga untuk
mewujudkan promosi diri. (Zhidao.a 2014)
4. Segmen Global
Istilah "globalisasi" telah mendapatkan popularitas sejak 1980-an. Dengan
bantuan Internet dan peningkatan keamanan Internet, konsumen dan produsen
mencari peluang dan koneksi untuk mendapatkan bisnis global. Penelitian telah
menunjukkan bahwa dengan tingginya permintaan produk nutrisi dari China, vendor
dari Amerika Utara telah mulai memanfaatkan Tmall.com untuk menjual langsung ke
konsumen Cina (Rogers, 2014).
5. Segmen Industri
a. Ancaman Pendatang Baru
Ancaman pendatang baru tidak akan menjadi kelemahan utama bagi Alibaba.com.
Tingginya tingkat loyalitas kustomer serta kekuatan merk dari alibaba.com akan sulit
untuk membuat kustomer berpindah ke produk lain apalagi produk baru yang masih
belum terlalu dikenal akan kualitasnya. Selain itu jaringan distribusi yang kuat, yang
sulit untuk disaingi bagi pendatang baru. Dibutuhkan waktu yang lama, biaya yang
banyak serta SDM yang ahli dalam proses pembuatan serta pembangunan jaringan
distribusi. Sedangkan pendatang baru, umumnya tidak memiliki modal yang terlalu
banyak dalam awal mula terbentuknya. Maka dari itu sangat sulit bagi pendatang baru
apabila ingin mengambil alih pangsa pasar dari alibaba.com.
b. Kekuatan Pemasok
c. Kekuatan Konsumen