Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan belajar 2

Hubungan Antara kelompok

A. Pengertian hubungan antara kelompok


Hubungan antara kelompok adalah interaksi sosial antara dua kelompok atau lebih.
Kelompok yang paling berhubungan ini oleh kinloch diklasifikasikan berdasarkan kriteria
fisiologis.
B. Dimensi hubungan antara kelompok
Hubungan Antara kelompok adalah bukan hubungan yang tiba-tiba terbentuk. Dimensi-
dimensi sebagaimana yg dikemukaan oleh kinloch itu adalah
1. Dimensi sejarah
Dimensi sejarah adalah mengarah pada proses tumbuh dan berkembangnya
hubungan sosial antara kelompok. Berkaitan dengan hubungan sosial, terdapat
beberapa teori berusaha menjelaskannya, antara lain adalah teori difusi, akulturaksi,
dan asimilasi.
a. Teori difusi
Teori difusi adalah melalui anggapannya tentang adanya proses
pembiakan dan gerak penyebaran atau mingrasi yg di Sergai dengan
proses adaptasi fisik dan sosial budaya dalam jangka waktu yang lama
(koentjaraningrat, 1990: 240). Contohnya dari hubungan antar kelompok
sebangai akibat dari proses migrasi ( difusi) adalah hubungan yang
terbentuk antara kelompok pribumi, orang-orang Tionghoa, dan orang-
orang kulit putih yang pernah menjadi struktur masyarakat Indonesia dan
jaman penjajah Belanda.
b. Teori akulturasi
Teori akuntansi berusaha menjelaskan hubungan antara kelompok dilihat
dari pengaruh yang di tinggalkan. Teori akuntansi berpendapat bahwa
pertemuan kebudayaan keduanya akan menyebabkan diterima dan di
olahnya kebudayaan asing tetapi kebudayaan sendiri tidak hilang
(koentjaraningrat, 1990:248)
c. Asimilasi
Mengacu pada pengertian proses sosial yg timbul apa bila ada kelompok
dengan antara belakang kebudayaan yang berbeda saling bergaul dengan
cara langsung. Contohnya adalah hubungan antara kelompok antara
Tionghoa dengan kelompok orang bumi di Indonesia yang sudah yg
berlangsung sangat lama tetapi tetap tidak bisa sepenuhnya tereingrasi
dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia.
2. Di mensi sikap
Mengkaji hubungan sosial antara kelompok dari dimensi sikap adalah melihat
bagaimana sikap anggota atau kelompok terhadap kelompok lainnya.halini biasanya
menyangkut masalah stereotipe dan prasangka stereotipe, mebunurut komblum
( Sunarto, 2000:156) mempunyai pengertian suatu citra yang kaku mengenai suatu
kelompok ras atau budaya yg di anut tanpa memperhatikan kebenaran citra
tersebut. Sementara Goode (198; 271) mengartikan stereotipe sebagai, yang sifatnya
sederhana, kaku dan negatif yang dikenakan pada anggota anggota suatu kelompok
sosial pada melihat pada sifat sebenarnya. Sementara prasangka (prejudice) lebih
ngarah pada sikap bermusuhan yg di tunjukkan kepada suatu kelompok tertentu
atas dasar dugaan bahwa kelompok tersebut mempunyai ciri yg tidak
menyenangkan ( Sunarto, 2000:155). Goode (1988:270) mengartikan pasang sebagai
opini yg sebelumnya di perkembangan sebagai suatu yg tidak menguntungkan yg di
dasarkan para ras, etnik, agama, atau karakteristik lainnya. Sehubungan dengan ini
di kenal istilah rarisme,yaitu negatif dan bermusuhan terhadap anggota anggota
kelompok minoritas. teori Konflik ekonomi dan politik berpendapat bahwa ketika
dua kelompok ras atau etnik tinggal di daerah yang sama maka mereka berkompetisi
memperebutkan sumber daya yg ada, sedangkan teori kepribadian berpendapat
bahwa prasangka berfungsi prukologis bagi kelompok mayoritas yg karena beberapa
alasan merasa tidak tercukupi. Sementara itu teori otoritarianisme berpendapat
bahwa sikap negatif dan bermusuhan terhadap kelompok menoritas juga sebagai
akibat otoritarianisme. Selanjutnya yang terakhir adalah teori tradisionalisme.
Tradisionalisme disini di artikan sebagai ( harapan untuk memelihara tradisi dan
menentang perubahan) (Goode, 1988).
3. Dimensi gerakan sosial
Menurut MX Weber istilah dominasi (herrschaft) mengacu pada penjelasan bahwa
pihak yang berkuasa berdasarkan aturan yg berlaku sehingga pihak yg di kuasai
wajib menaati kehendak penguasa (suarto,2000;76). Gerakan sosial yg di lanjutkan
untuk mematahkan dominasi atau kelompok bisa berwujud gerakan sosial yg
bersifat akgresif (misalnya demokrasi atau penggilingan kekuasaan) mampu gerakan
sosial yg bersifat negatif yaitu menghindari atau menyingkir dari kenyataan hidup
4. Dimensi perilaku
Goode (1988:275) mengartikan diskriminasi sebagai memperlakukan rasial, etnik,
dan minoritas lainnya, secara tidak semestinya, tidak adil, menghakimi mereka
berdasarkan kreteria yg tidak relevan.
Dikriminasi adalah bentuk dari perilaku yg aktual, tetapi hubungannya dengan
prasangka tidak terlalu relevan. Terdapat beberapa tipe diskriminasi rasial dan
teknik (Goode, 1988:266) yaitu direct legal discrimination, direct non legal
discrimination, dan intutional racism. ( diskriminasi yg dapat pembenaran secara
hukum). Sedangkan direct non legal intutional adalah dikriminasi yg tidak di
wujudkan dalam aturan hukum, melainkan yg dihasilkan dari tindakan individual.
Instutional racism adalah dikriminasi yg seolah olah telah lembaga
5. Dimensi institusi ( institusional racism
Intutional racism diartikan sebagai (Goode, 1988: 278), ( pola pola perlawanan
kelompok minoritas yg di hasilkan di dalam ketidak samaan rasial yg muncul secara
terus menerus, bahkan tanpa dikriminal formal). Instutional racism di sebut juga
indirect discrimination. Konsep instutional racism bersandar pada fakta bahwa
aturan aturan yg sama di terapkan pada situasi yg tidak sama sehingga dihasilkan
keluaran (outcome) yg tidak setara.
C. Faktor- Faktor yang mempengaruhi hubungan antara kelompok
Selain disimensi disimensi sebagai mana telah saya uraikan membentuk dan
memperkembangan hubungan sosial antara lain juga di pengaruhi oleh faktor ras, ennisitas,
jenis kelamin (seksimen), dan usia (age) (Sunarto,2000).
1. Rasialis
Ras merupakan salah satu topik penting dalam kajian sosiologi. Para sosiologi lebih
berminat mengkaji bagaimana karakteristik fisik dingunakan dalam tindakan
dikriminasi, dari pada mengkaji karakteristik apa yg ada pada sesuatu ras tertentu.
Menurut kamus, ras di artikan sebagai ( kelompok orang-orang yg di hubungkan oleh
nenek moyang yg sama, darah, dan keturunan) (Goode, 198: 267). Terdapat karakter
ganda yg digunakan untuk menetapkan ras, yaitu berdasarkan ciri-ciri fisik dan ciri-
ciri biologis, seperti warna kulit, warna, mata, bentuk bibir, bentuk hidung, rambut,
dan lain lain; secara sosial dan budaya. Sejalan dengan ciri ciri sosial ras, retfield
melihat bahwa konsep ras merupakan suatu gejala sosial yg pengertian berlainan
dengan ras sebagai sesuatu gejala biologis ( Sunarto, 2000:148).
2. Etnisitas
Kelompok etnis diartikan sebagai (serangkaian orang yg berbagi budaya umum, atau
struktur yg di turunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya) (Goode,
1988:268).
3. Seksisme
Ketegori kelompok sosial berdasarkan jenis kelamin mengakibatkan munculnya
stratifikasi sosial yg menempatkan kelompok laki laki berapa pada posisi dominan
sedangkan kelompok perempuan berada pada posisi subordinat, atau .
4. Ageisme
Selanjutnya hubungan sosial antara kelompok juga di pengaruhi aoleh usia. Mereka
yg termasuk kelompok orang-orang berusia muda berada dalam kekuasaan
kelompok orang-orang berusia tua sehingga mereka wajib menghormati, tunduk dan
patuh.

Anda mungkin juga menyukai