Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adhistira Restu Pratama

NIM : 049298844
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi

TUGAS 3 – PENGANTAR SOSIOLOGI

1. Kasus penangkapan rektor salah satu Perguruan Tinggi tersebut bisa dikaitkan dengan teori
perilaku dan kontrol sosial.
Teori perilaku mencakup studi tentang bagaimana individu terlibat dalam perilaku yang
melanggar norma sosial atau hukum, sedangkan kontrol sosial adalah mekanisme yang
digunakan oleh masyarakat untuk memastikan bahwa individu mematuhi norma-norma dan
aturan yang berlaku.
Dalam kasus tersebut kontrol sosial yang berperan untuk mengungkap pelanggaran dalam
norma dan aturan serta memberikan sanksi yang sesuai. Melalui peran tindakan KPK dalam
penangkapan tersebut, dapat dilihat bahwa kotrol sosial bekerja untuk menjaga kepatuhan
terhadap noram dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Tindakan tersebut dilakukan
untuk memberikan efek jera dan contoh bahwa tindakan pelanggaran hukum tidak akan
dibiarkan begitu saja.
Sementara teori perilaku beguna untuk menyelidiki faktor-faktor yang memperngaruhi
perilaku individu, termasuk juga faktor-faktor yang mendorong seseorang melakukan
pelanggaran hukum. Dalam kasus seperti ini faktor yang mempengaruhi tindakan individu
dalam melakukan pelanggaran hukum adalah seperti faktor keserakahan, ketidakjujuran,
ataupun ambisi berlebihan. Faktor-faktor semacam ini bisa menjadi dorongan bagi individu
tersebut untuk telibat dalam tindakan korupsi atau pelanggaran yang lain. Bukan hanya itu,
faktor-faktor lingkunagn seperti kurangnya pengawasan atau rendahnya konsekuensi hukum
juga memepengaruhi perilaku individu.
2. Kinloch (Sunarto, 2000) mengemukakan adanya enam dimensi yang mendasari hubungan
antarkelompok mayoritas dan kelompok minoritas. Walaupun hubungan sosial yang ia
kemukakan menyangkut hubungan sosial kelompok mayoritas dan kelompok minoritas,
akan tetapi apa yang dikemukakan tersebut memberi dapat memberi penjelasan bahwa
apabila ingin mengkaji hubungan sosial antara kelompok maka kita harus melihat dari
beberapa dimensi. Dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Kinloch adalah dimensi
sejarah, sikap, gerkan sosial, perilaku, demografi, dan institusi.

1) Dimensi Sejarah
Dimensi sejarah mengarah pada proses tumbuh dan berkembangnya hubungan sosial
antarkelompok. Hal yang harus diperhatikan ketika mengkaji hubungan sosial antarkelompok
dari dimensi sejarah adalah bagaimana kontak pertama hubungan antarkelompok terjadi dan
bagaimana kontak pertama ini selanjutya berkembang. Terdapat beberapa teori yang berusaha
menjelaskan hubungan sosial antarkelompok melalui dimensi sejarah, antara lain adalah teori
difusi, akulturasi, dan asimilasi.
Teori difusi menjelaskan bagaimana hubungan antarkelompok terbentuk melalui
anggapannya tentang adanya proses pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi yang
disertai dengan proses adaptasi fisik dan sosial budaya dalam jangka waktu yang lama
(Koentjaraningrat, 1990: 240). Aktivitas migrasi ini memungkinkan terjadinya kontak antara
kelempok satu dan kelompok lainnya. Pertemuan tersebut berlangsung dalam berbagai cara,
yaitu secara symbotic (bentuk dari kebudayaan kedua kelompok tidak berubah), penetration
paficique (masuknya unsur budaya saing secara tidak disengaja), dan stimulus diffusion
(pertemuan terjadi melalui rangkaian pertemuan antara suatu deret kelompok).
Selanjutnya teori akumulasi berusaha menjelaskn hubungan antarkelompok yang dilihat dari
pengaruh yang ditinggalkan. Teori ini berpendapat bahwa pertemuan dua kebudayaan akan
menyebabkan diterima dan diolahnya kebudayaan asing tetapi kebudayaan sendiri tidak
menghilang (Koentjaraningrat, 1990: 248).
Sementara itu, toeri asimilasi mengacu pada pengertian proses sosial yang timbul apabila ada
kelompok-kelompok dengan latar kebudayaan yang berbeda saling bergaul dan intensif
dalam jangka waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan kelompok-kelompok tadi
masing-masing berubah sifatnya yang khasdan juga unsur-unsurnya berubah menjadi unsur-
unsur kebudayaan campuran (Koentjaraningrat, 1990: 255).
2) Dimensi Sikap
Saat mengkaji hubungan antarkelompok dari dimensi sikap hal yang perlu diperhatikan
adalah begaimana sikap anggota suatu kelompok terhadap kelompok lainnya. Hal ini
biasanya menyakut masalah stereotip dan prasangka. Stereotip dalam kaitannya dengan
hubungan antarkelompok merupakan sikap bermusuhan yang ditunjukkan pada satu
kelompok tertentu atas dugaan bahwa kelompok tersebut mempunyai ciri yang tidak
menyenangkan. Stereotip menurut Kornblum (Sunarto, 2000: 156) merupakan “suatu citra
yang kaku mengenai suatu kelompok rasa tau budaya yang dianut tanpa memperhatikan
kebenaran cita terebut”. Contoh dari stereotip atau prasangka adalah bahwa orang Batak
bersifat kasar, orang Padang bersifat pelit, orang Jawa bersifat lamban, orang berkulit hitam
bersifat jahat, dan orang berkulit putih bersifat beradab.
3) Dimensi Gerakan Sosial
Dimensi gerakan sosial melihat pada gerakan sosial yang sering dilancarkan suatu kelompok
untuk membebaskan diri dari dominasi kelompok lainnya. Menurut Max Weber istilah
dominasi (herrschaft) mengacu pada penjelasan bahwa “pihak yang berkuasa mempunyai
wewenang yang sah untuk berkuasa berdasarkan aturan yang berlaku sehingga pihak yang
dikuasai wajib menaati kehendak penguasa” (Sunarto, 200: 76).
4) Dimensi Perilaku
Dimensi perilaku menyangkut perliaku anggota suatu kelompok terhadap anggota kelompok
yang lain. Hal ini menyangkut antara lain perilaku diskriminatif, dan pemeliharaan jarak
sosial. Goode (1988: 275) mengartikan diskriminatif sebagai “memperlakukan rasial, etnik,
dan minoritas lainnya secara tidak semestinya, tidak adil, dan menghakimi mereka
berdasarkan kriteria yang tidak relevan”. Perilaku diskriminatif jarang menjadi penyebab
tunggal munculnya permusuhan rasial. Motif yang lain juga memainkan peranan yang besar
dalam meletuskan permusuhan rasial.
5) Dimensi Institusi
Dimensi institusi yang mendasari hubungan antarkelompok meliputi institusi yang ada dalam
masyarakat seperti institusi sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain. Institusi-institusi ini
menurut Kinloch (Sunarto, 2000: 157) dapat memperkuat pengadilan sosial, sikap dan
hubungan, antar kelompok.

Anda mungkin juga menyukai