Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 GIZI-FT

SkS
KO
R
NIL
AI :
KEPEMIMPINAN DESA
(Ahmad Erani Yustika, November 2015)

NAMA MAHASISWA : HANNA MUTIARA SILITONGA


NIM : 5223240014
DOSEN PENGAMPU : ROSNELLI RUJITO, M.Pd
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2022
EXCECUTIVE SUMMARY

Didalam buku yang berjudul Kepemimpinan Desa karya Ahmad Erani Yustika,
kepemimpinan memang selau memberikan kesan yang menarik. Bangsa ini tengah
dilanda persoalan krisis keteladan pemimpin, sederet kasus kriminal seperti pejabat
korupsi, penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual, dan pemalsuan ijasah yang
menimpa para pemimpin atau pejabat kita menunjukkan merosotnya moralitas dan
keteladanan para pemimpin kita.

Buku ini menegaskan keutamaan teladan pemimpin dalam menjalankan


kehidupan berbangsa, bernegara, termasuk untuk menciptakan Desa yang berdaulat
secara politik, berdaya secara ekonomi, dan bermartabat secara budaya memerlukan
keteladanan seorang pemimpin. Pemimpin harus dituntut menjadi seserang dengan
kinerja yang terukur, transparan dan akuntabel. Seorang pemimpin harus membuat
rencana kerja yang akan dilakukan selama masa jabatannya, biasanya berupa visi dan
misi yang telah disepakati sebelum menjabat.

Critical book review ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas KKNI
matakuliah kepemimpinan serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca.
KATA PENGANTAR

Pertama puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
dimana atas berkat dan anugerah penyertaan sehingga tugas rekayasa ide ini dapat
terselesaikan. Judul dari makalah ini adalah Kepemimpinan Desa. Penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas CBR Kepemimpinan.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah memenuhi tugas dari Ibu
Rosnelli Rujito, M.Pd. Saya tidak lupa berterimakasih pada semua pihak yang telah
mendukung saya dan menyusun makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah
saya.

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini juga pasti mempunyai


kekurangan dan kelemahan dalam isi yang terlampir maupun hal kesalahan dalam
pengetikan sehingga kritik dan saran pembaca sangat dibutuhkan dalam
memperbaiki makalah ini. Akhir kata Saya mengucapkan Terima Kasih.

Medan, 27 November 2022

Penulis

Hanna Mutiara Silitonga


DAFTAR PUSTAKA

EXCECUTIVE SUMMARY..............................................................................................2

KATA PENGANTAR......................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................4

BAB I.............................................................................................................................4

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR............................................................................5

B. Tujuan penulisan CBR......................................................................................5

C. Manfaat CBR......................................................................................................6

D. Identitas Buku...................................................................................................6

BAB II...........................................................................................................................7

A. Bab 2 (Kepemimpinan Desa)..............................................................................7

1. Pendampingan & Kepemimpinan Desa Dalam Berbagai Sektor Strategis


UU Desa..................................................................................................................7

2. Kerangka Kerja Mewujudkan Kepemimpinan Masyarakat......................8

BAB III.........................................................................................................................10

A. Pembahasan Isi Buku.....................................................................................10

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku..................................................................10

BAB IV.........................................................................................................................12

A. Kesimpulan......................................................................................................12

B. Rekomendasi...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Salah satu cara meningkatkan ketertarikan minat baca seseorang
terhadap suatu pokok bahasan adalah dengan mengkritik buku. Mengkritik buku
(critical book review) adalah suatu tulisan atau ulasan mengenal sebuah hasil karya
atau buku, baik berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai
karya ilmiah yang melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.
Critical book review dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan
nilai suatu buku, melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku, yaitu
kelebihan atau kekurangan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi
buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical book review
dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan
diikuti dengan pendapat terhadapa isi buku. Maksud dari penulisan makalah berupa
critical book review ini adalah untuk mengembangkan budaya membaca, berpikir
sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat.
Dalam menulis sebuah buku tentunya tidak luput dari kesalahan baik dalam
penyampaian isi buku yang ditulis maupun dalam proses perceukan sebuah buku.
Hal-hal tersebut bukanlah merupakan kesengajaan seorang penulis buku dan orang
yang mencetak buku tersebut. melainkan karena kesilapan ataupun keterbatasan
ilmu pengetahuan penulis tentang topik buku yang akan ditulis.
Salah satu faktor yang paling kuat diadakannya Critical Book Report adalah
untuk mewujudkan tujuan dari kurikulum baru yaitu kurikulum KKNI yang dimana
para mahasiswa yang nantinya telah lulus sebagai seorang sarjana dari perguruan-
perguruan tinggi dan indonesia mampu bersaing dengan lulusan dari luar negeri.

B. Tujuan penulisan CBR


Adapun tujuan dari penulisan CBR ini adalah untuk :
1. Penyelesaian tugas mata kuliah kepemimpinan
2. Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam mengkritik suatu buku
3. Meningkatkan daya pikir, dan
4. Menguatkan kemampuan mengingat materi serta argumen yang telah
dituangkan ke dalam CBR ini

C. Manfaat CBR
Adapun manfaat CBR ini ialah untuk
1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam mengkriktik sebuah buku
2. Menguji kualitas buku dengan membandingkannya terhadap karya dari
penulis lainnya
3. Melatih keterampilan dalam mengkritik suatu hal

D. Identitas Buku
1. Judul : Kepemimpinan Desa
2. Edisi : ke-1
3. Pengarang : Ahmad Erani Yustika
4. Penerbit : Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia
5. Kota terbit : Jakarta Selatan
6. Tahun terbit : 2015
7. ISBN :-
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab 2 (Kepemimpinan Desa)

Pengantar

Secara umum, tipe kepemimpinan kepala Desa dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut;
1) Tipe kepemimpinan Regresif
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan otokratis, secara teori otokrasi mengacu
pada pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang oleh satu orang.
2) Tipe Kepemimpinan Konservatif-Inovatif
Kepemimpinan tipe ini dalah model kepemimpinan yang bercirikan kepala
desa bekerja apa adanya (taken for granted), menikmati kekuasaan dan
kekayaan, serta tidak mencari inovasi (perubahan), yang mengarah pada
demokratisasi dan kesejahteraan rakyat.
3) Tipe Kepemimpinan Inovatif-Progratif
Kpemimpinan tipe ini adalah tipe yang menyadari bahwa adanya kesadaran
baru dalam mengelola kekuasaan yang berguna bagi kepentingan masyarakat.

1. Pendampingan & Kepemimpinan Desa Dalam Berbagai Sektor Strategis UU


Desa
1.1 Kepemimpinan dalam musyawarah desa
Musyawarah Desa (Musdes) dilakukan dengan mendorong partisipatif atau
melibatkan seluruh unsur masyarakat. Setiap orang dijamin kebebasan menyatakan
pendapatnya, serta mendapatkan perlakuan yang sama. Musdes wajib dilakukan
secara transparan, setiap informasi disampaikan secara terbuka dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
1.2 Kepemimpinan dalam gerakan usaha ekonomi desa
Dalam usaha ekonomi Desa, keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
layak untuk dikembangkan kembali. Tentunya dengan sejumlah perbaikan-perbaikan
yang fundamental agar keberdaan BUM Desa dapat menjadi tulang punggung
perekonomin Desa. Pada tipe kepemimpinan regresif, aset data dan BUM desa
mereka lebih cenderung akan dikuasai secara pribadi. Sedangkat tipe kepemimpinan
konservati-involutif aset desa akan dikuasai untuk kesejahteraan dirinya dan
pendukung tipe ini. Dan untuk tipe kepemimpinan inovatif-progresif, aset desa dan
BUM desa akan dibahas terlebih dahulu bersama masyarakat setempat.
1.3 Kepemimpinan dan pendamping desa
Pendampingan Desa yang berkualitas akan menentukan sejauh mana
transformasi Desa sesuai Visi Misi UU Desa. Salah satu capaian pendampingan Desa
adalah lahirnya kepemimpinan dan pemimpin lokal yang berbasis masyarakat,
demokratis dan visioner. Pemimpin ideal yang mampu membawa masyarakat dan
Desanya mencapai kesejahteraan, harkat dan martabat yang tinggi, pemimpin yang
senantiasa melayani masyarakat, serta mengedepankan prakarsa masyarakat.

2. Kerangka Kerja Mewujudkan Kepemimpinan Masyarakat


2.1 Membangun Legitimasi Masyarakat
Legitimasi merupakan penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak
moral pemimpin untuk memerintah, membuat, dan melaksanakan keputusan politik.
Legitimasi erat kaitannya dengan keabsahan, kepercayaan dan hak berkuasa dan
merupakan dimensi paling dasar dalam kepemimpinan kepala Desa. Seorang kepala
Desa yang tidak legitimate akan sulit mengambil inisiatif.
2.2 Membangun keteladanan pemimpin
Keteladanan seorang pemimpin sangat penting untuk keberlangsungan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pendahulu nusantara juga mengajarkan
pentingnya keteladanan seorang pemimpin hal ini tercermin pada semboyan yang
dipopulerkan Raden Mas Soewardi Soerjaningrat "Ing ngarso sung tulodho", diartikan
bahwa pemimpin sebaiknya memberi keteladanan atau contoh terbaik buat
rakyatnya.
2.3 Ketaatan pada hukum
Sebagai warga negara memiliki kewajiban taat dan patuh pada hukum yang
berlaku, sebagaimana konstitusi pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Ruang
lingkup Pendampingan Desa harus diarahkan pada penguatan peran Kepala Desa
dalam menjalankan kewajibannya sebagaimana yang diamanatkan konstitusi. Serta
menciptakan kultur Desa yang taat dan patuh pada hukum yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Penutup
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


a Pembahasan mengenai bab 2 tentang Kepemimpinan Desa

Kepemimpinan desa menurut isi buku yang direview adalah para pemimpin
desa yang memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, kelembagaan dan
organisasi desa atau masyarakat untuk mencapai tujuan visi, misi desa yang telah
ditetapkan.
Sedangkan menurut Kepemimpinan desa menurut salah satu buku,
kepemimpinan desa ialah wajib untuk menjalankan tugas, kewajiban, dan tanggung
jawab sebagai seorang pemimpin tertinggi didesanya tersebut.
Lebih detail lagi kepemimpinan desa menurut buku ketiga dijelaskan bahwa
kepemimpinan desa ialah perilaku dan seni yang melekat pada diri setiap pemimpin.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa
kepemimpinan desa merupakan proses seseorang dalam melakukan tindakan dan
seni yang melekat pada setiap pemimpin yang bergerak pertama dalam membimbing,
menuntun, dan menggerakkan orang lain di suatu ruang lingkup seperti masyarakat
pedesaan.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value): buku ini memiliki tampilan yang
menarik. Pada sampul sangat sangat menggambarkan suasana desa dengan
seorang kepala desa dan beberapa masyarakat yang seperti sedang melakukan
rapat organisasi. Namun pada cover buku tidak ditampilkan nama penulis
sehingga terasa kurang lengkap seperti cover buku pada umumnya, warna nya
juga terlalu menocok karena hanya menggunakan 1 jenis warna yaitu kuning.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font:
adalah setiap point-point pada bab dituliskan dan dijelaskan secara bagus,
sehingga pembaca tidak bingung jika ingin membedakan antara sub bab dengan
sub bab lain. Tetapi masih terdapat beberapa kesalahan peletakan nomor pada
sub bab sehingga memungkinkan pembaca bingung dengan urutan sub bab
tersebut.

3. Dari aspek isi buku: berdasarkan isi buku, secara keseluruhan sangat lengkap
pembahasannya. Karena setelah saya bandingkan, pembahasan dibuku utama
lebih banyak daripada 2 buku pembanding. Tetapi masih terdapat kekurangan
dibagian kata penulisan bahasa asing masih ada yang tidak bercetak miring
seperti kaliamat “Self Governing Community” (hal.19).

4. Dari aspek tata bahasa: buku tersebut masih memiliki beberapa kata yang sukar
untuk dimengerti, sehingga ada beberapa kalimat dalam materi yang sulit
dipahami maknanya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan yang inovatif dan progresif merupakan kepemimpinan yang
ideal untuk mewujudkan cita-cita hukum desa yang kuat, maju, mandiri dan
demokratis. Adalah tanggung jawab koordinator desa untuk mendampingi kepala
desa menjadi tokoh masyarakat secara penuh. Koordinator desa juga harus
menciptakan budaya kepemimpinan yang mengakui pentingnya legitimasi dalam
memimpin desa. Legitimasi ini membantu mengoptimalkan kinerja desa dalam
mencapai kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan martabat desa.

B. Rekomendasi
Jika kita ingin menjadi seorang pemimpin, ada baiknya jika kita harus
memperhatikan karakteristik dan karakter pemimpin masa depan karena jika kita
salah memilih pemimpin organisasi, maka kita tidak akan dapat mencapai tujuan dan
proses suatu organisasi akan berantakan. Seorang pemimpin harus memiliki sikap
dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin merupakan panutan atau panutan
bagi bawahannya, seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, jujur, dan
memiliki rasa tanggung jawab yang kuat terhadap tugas yang dibebankan kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Erani Yustika. (2015, November). Kepemimpinan Desa. Scribd.


https://www.scribd.com/document/402021606/Buku-3-Kepemimpinan-
Desa-Rev
Kepemimpinan Pemerintah Desa Bagian 1: Konsep Dasar. (2021). (n.p.): Elex Media
Komputindo.https://www.google.co.id/books/edition/Kepemimpinan_Pemeri
ntah_Desa_Bagian_1_Ko/uVksEAAAQBAJ?hl=id
Mochammad Zaini Mustakim. (2015, March). Buku 2 Kepemimpinan Desa.
Academia.edu - Share research.
https://www.academia.edu/30662921/Buku_2_Kepemimpinan_Desa?
source=swp_share
LAMPIRAN

A. Buku utama
B. Buku kedua
C. Buku ketiga

Anda mungkin juga menyukai