Anda di halaman 1dari 2

- 450 -

Identifikasi Waktu retensi puncak utama tertera pada Prosedur: faktor kapasitas, k’, tidak
kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku kurang dari 2,0; efisiensi kolom untuk doksazosin
seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar. mesilat tidak kurang dari 1000 lempeng teoritis;
faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku
Disolusi <1231> relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
Media disolusi: 900 mL asam hidroklorida 0,01 N. Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
Alat tipe 2: 50 rpm volume sama (lebih kurang 20 L) Larutan baku dan
Waktu: 30 menit Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
Lakukan penetapan jumlah zat terlarut dengan cara kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung
spektrofotometri seperti tertera pada Spektrofotometri persentase doksazosin, C23H25N5O5, dalam tablet
dan Hamburan Cahaya <1191>. dengan rumus:
Larutan baku Larutan Doksazosin Mesilat BPFI
dalam Media disolusi. 𝑟𝑈 𝐶𝑆 451,48
Larutan uji Saring alikot melalui penyaring yang ( )×( )×( ) × 100
𝑟𝑆 𝐶𝑈 547,58
sesuai, encerkan dengan Media disolusi sesuai jumlah ( )
yang dibutuhkan. rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak
Prosedur Lakukan penetapan jumlah doksazosin doksazosin mesilat dari Larutan uji dan Larutan baku;
mesilat, C23H25N5O5 .CH4SO3, yang terlarut dengan CS adalah kadar Dosksazosin Mesilat BPFI dalam mg
mengukur serapan Larutan baku dan Larutan uji pada per mL Larutan baku; CU adalah kadar doksazosin
panjang gelombang 246 nm. mesilat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan
Toleransi Dalam 30 menit harus larut tidak kurang jumlah yang tertera pada etiket; 451,48 dan 547,58
dari 70% (Q) doksazosin mesilat, C23H25N5O5 .CH4SO3, berturut-turut adalah bobot molekul dari doksazosin
dari jumlah yang tertera pada etiket. dan doksazosin mesilat.

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
rapat.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>. DOKSILAMIN SUKSINAT
Dapar Masukkan 3,4 g kalium fosfat monobasa P Doxylamine Succinate
ke dalam labu tentukur 1-L, tambahkan 800 mL air
dan 4,0 mL trietilamin P untuk melarutkan. Atur pH
hingga 4,5 dengan penambahan asam fosfat P,
CH3 O
encerkan dengan air sampai tanda. CH3
Fase gerak Campuran metanol P-Dapar (110:90), N N OH

saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan O CH3 HO

penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera O


pada Kromatografi <931>.
2-[α-[2-(Dimetilamino)etoksi]-α-metilbenzil] piridin
Pengencer Campuran metanol P-asam hidroklorida
suksinat (1:1) [562-10-7]
0,1 N (90:10).
C17H22N2O. C4H6O4 BM 388,46
Larutan baku Timbang saksama sejumlah
Doksazosin Mesilat BPFI, larutkan, dan encerkan
dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang Doksilamin Suksinat mengandung tidak kurang dari
49 µg per mL. 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C17H22N2O.C4H6O4,
Larutan uji persediaan Masukkan 10 tablet ke dihitung terhadap zat kering.
dalam labu tentukur 250-mL, tambahkan 10 mL air,
sonikasi hingga tablet hancur. Tambahkan 150 mL Pemerian Serbuk putih atau putih krem, bau khas.
Pengencer, sonikasi selama 30 menit, dan encerkan
dengan Pengencer sampai tanda. Kelarutan Sangat mudah larut dalam air dan dalam
Larutan uji Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, etanol; mudah larut dalam kloroform; sangat sukar
encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih larut dalam eter dan dalam benzen.
kurang 0,04 mg per mL.
Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja Baku pembanding Doksilamina suksinat BPFI;
tinggi dilengkapi dengan detektor 245 nm dan kolom Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung
berukuran 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi cahaya.
L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu
kolom pada 40º. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per Identifikasi
menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, A. Spektrum serapan ultraviolet larutan 20 µg per mL
rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti dalam asam hidroklorida 0,1 N, menunjukkan
- 451 -

maksimum dan minimum pada panjang gelombang


yang sama seperti pada Doksilamina suksinat BPFI, Tiap mL asam perklorat 0,1 N
dan daya serap masing-masing dihitung terhadap zat setara dengan 19,42 mg C17H22N2O.C4H6O4
kering, pada panjang gelombang serapan maksimum
262 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
B. Memenuhi persyaratan Identifikasi Batas baik, terlindung dari cahaya.
Nitrogen Organik <261>.
C. Larutkan kurang lebih 500 mg zat dalam 5 mL
air, dan tambahkan amonium hidroksida 6 N sedikit DOKSISIKLIN
berlebih. Ekstraksi doksilamina bebas dengan Doxycycline
beberapa bagian eter P, buang ektrak eter P dan
uapkan larutan air pada tangas uap sampai kering.
Tambahkan 2 mL asam hidroklorida 3 N, dan uapkan
kembali pada tangas uap sampai kering. Dinginkan,
dan tambahkan lebih kurang 10 mL eter P, biarkan
beberapa menit, dan tuangkan beningan. Uapkan
larutan eter sampai kering, dan keringkan residu pada
4-(Dimetilamino)-1,4,4ª,5,5ª,6,11,12ª-oktahidro-
105º selama 30 menit: asam suksinat yang diperoleh
3,5,10,12,12ª-pentahidroksi-6-metil-1,11-diokso-2-
akan melebur antara 184º - 188º, gunakan prosedur
naftasenakarboksamida monohidrat
Metode I pada Jarak lebur <1021>.
[17086-28-1]
C22H24N2O8.H2O BM 462,45
Jarak lebur Metode I antara 103º dan 108º; jarak
Anhidrat [564-25-0] BM 444,44
antara awal sampai akhir melebur tidak lebih dari 3º.
Doksisiklin mempunyai potensi setara dengan tidak
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%;
kurang dari 880 µg dan tidak lebih dari 980 µg
lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas fosfor
C22H24N2O8 per mg.
pentoksida P selama 5 jam.
Pemerian Serbuk hablur, kuning.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.
Kelarutan Mudah larut dalam asam encer dan dalam
Senyawa sejenis mudah menguap Masing-masing
larutan alkali hidroksida; agak sukar larut dalam
cemaran tidak lebih dari 1,0% dan total cemaran tidak
etanol; sangat sukar larut dalam air; praktis tidak larut
lebih dari 2,0%.
dalam kloroform dan dalam eter.
Lakukan penetapan dengan Kromatografi gas seperti
tertera pada Kromatografi <931>. Larutkan 650 mg
Baku pembanding Doksisiklin Hiklat BPFI; tidak
zat dalam 20 mL asam hidroklorida 0,1 N pada corong
boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup
pisah. Basakan larutan dengan natrium hidroksida 2,5
rapat, terlindung dari cahaya dan pada tempat dingin.
N, dan ekstraksi segera sebanyak empat kali, tiap kali
Metasiklin Hidroklorida BPFI; tidak boleh
menggunakan 25 mL eter P, saring setiap ekstrak
dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah
melalui kapas yang sudah dijenuhkan dengan eter P.
tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan dalam lemari
Uapkan campuran ekstrak eter di atas tangas air
pembeku.
dengan bantuan aliran udara untuk pengeringan pada
suhu tidak lebih dari 50º, dan larutkan residu dalam 5
Identifikasi Larutkan sejumlah zat dalam metanol P
mL etanol P. Suntikkan lebih kurang 1 μL larutan ke
hingga diperoleh Larutan uji dengan kadar 1 mg per
dalam kromatograf gas seperti pada Kromatografi
mL. Lakukan penetapan seperti tertera pada
<931> yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala,
Identifikasi Tetrasiklin <271>.
kolom kaca 4 mm x 2 m berisi 5% bahan pengisi G16
dan 5% bahan pengisi G12 dengan ukuran partikel 60
Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.
– 80 mesh S1A. Pertahankan suhu kolom pada lebih
kurang 212º, suhu injektor dan detektor pada lebih
pH <1071> Antara 5,0 dan 6,5; lakukan penetapan
kurang 250º, dan gunakan helium P kering sebagai gas
menggunakan suspensi dalam air yang mengandung
pembawa.
10 mg per mL.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 500
Air <1031> Metode I Antara 3,6% dan 4,6%.
mg zat, larutkan dalam 80 mL asam asetat glasial P.
Tambahkan kristal violet LP, titrasi dengan asam
Cemaran organik Masing-masing cemaran tidak
perklorat 0,1 N LV sampai titik akhir titrasi berwarna
lebih dari batas yang tertera pada Tabel berikut:
hijau zamrud. Lakukan penetapan blangko.

Anda mungkin juga menyukai