Artikel
Di Susun Oleh :
012223145
Broadcasting
Fakultas Komunikasi
Pembacokan Di Kota Bogor
As(15), siswa kelas sepuluh (x) SMK Bina Warga 1 Kota Bogor , tewas setelah di bacok oleh 3 orang
berinisial MA (17), SA (18) dan ASR (17) di Simpang Pomad Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,
pada Jumat (10/03/2023)
Setelah sempat jadi buronan dalam beberapa hari dua dari pelaku berhasil ditangkap oleh polisi di dua
tempat berbeda
Pelaku berinisial MA (17) berhasil di tangkap di wilayah Lebak,Provinsi Banten dan SA(18) ditangkap
di wilayah Babakan Madang, Kabupaten Bogor , Jawa Barat ,
Polisi sampai sekarang masih mencari pelaku lainya rinisial ASR (17) yang menebas leher korban
dengan senjata, yang merupakan pelaku utama dari kasus ini
Kronlogi Kejadian
Pada saat itu korban bersama temanya hendak pulang menuju rumahnya .
Korban bersama teman-temanya hendak menyebrang jalan di lampu merah Simpang pomade ,
Kecamatan Bogor Utara , Kota Bogor
Pada saat , pukul 09.30, tiba tiba datang motor menghampiri korban kemudian menyabet korban tepat
di muka hingga leher hingga menyebabkan luka serius .
Warga dan teman-teman nya yang melihat langsung menghampiri korban dan berteriak meminta
tolong dan menelepon ambulan .
Khaerul Anam Atau KA (28) Warga warga Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah,
tega membanting bayi itu hingga tewas pada Jumat (10/3/2023) sore.
Korban bayi itu bernama Intan Ayu Lestari usianya baru dua bulan .
Waktu kejadian dia dibawa oleh pelaku ke depan rumah dan di depan rumah sesampai nya didepan rumah ada
ayah mertua pelaku yang sedang duduk, pelaku tiba tiba jongkok dan memukul ayah mertuanya kemudian
langsung membanting bayi tersebut , setelah membanting bayi tersebut pelaku langsung melepaskan seluruh
pakainya kemudian langsung melarikan diri, sambil melarikan diri pelaku sempat memukul jendela
tetangganya , kemudian dia amankan oleh warga dan sempat diserahkan ke keluarganya kemudian dilarikan ke
tempat saudaranya di Cirebon hingga akhirnya dijemput jajaran Resmob Polres Pemalang untuk diamankan.
Pelaku dijerat dengan Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.